NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Seorang Presdir

Suamiku Ternyata Seorang Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Tamat
Popularitas:164.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: picisan imut

(follow Instagram ku: @Picisan_Imut94)

rasanya seperti mimpi, melakoni suatu pernikahan dadakan hanya karena salah paham warga yang mengira keduanya telah melakukan mesum di sebuah kedai kopi sederhana.

Kinara gadis penjual kopi ini entah ketiban sial atau sebuah keberuntungan, Tiba-tiba harus merubah statusnya menjadi seorang istri pria asing.

selama ini Kinara hanya mengenal Tara sebagai seorang supir taxi online, dan di luar dugaan Tara ternyata adalah Leonard Dewantara.
seorang pemimpin perusahaan Dewantara Grup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon picisan imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hari yang cerah

Sinar temaram masih menyelimuti langit di kota itu, akibat sang mentari yang masih belum mau beranjak dari tempat peraduannya.

Dengan sejuknya hembusan angin pagi selepas hujan tadi malam. menimbulkan tetesan air di setiap ujung dedaunan yang basah itu, terjatuh menghempas genting-genting rumah milik insan yang sebagian masih terlena dalam mimpi panjang mereka.

Menggeliat tubuh Kinara, berada pada pelukan pria yang masih dengan erat mengungkung tubuh mungilnya. Samar-samar pandangan yang buram itu semakin jelas, menangkap wajah pria yang masih terpejam di sebelahnya.

Kinar tersenyum ia mengusap punggung Tara pelan. 'aku pikir ini mimpi, ternyata tidak, kau memang tidur di sebelah ku mas Tara.' Gumamnya, ia tersenyum senang.

Seolah masih merasa nyaman dia. Bahkan dirinya tidak ingin segera beranjak dari posisinya, menunggu sang suami terjaga saja, sembari merasakan kehangatan ini. Begitu pikirnya.

Menanti dan menanti, hidung yang sangat dekat dengan dada Tara, membuatnya mengendus dengan sangat senang, bahkan bibirnya tanpa sadar sudah memberikan kecupan singkat di sana, lalu terkekeh sendirian.

'aaaahhh, kapan lagi aku bisa seperti ini kan? Bisa saja saat terjaga nanti dia kembali sadar akan status ini,dan malam nanti ia kembali tidur di kamarnya lagi, jadi sekarang aku akan berpuas diri dulu. Hehehe' mencari kesempatan saat pria itu masih terlelap.

Hingga kepalanya mulai terangkat, dan mendapati pria itu sudah membuka matanya sembari tersenyum membalas tatapannya.

Kinar terbelalak, secepat itu pula ia menurunkan Wajahnya.

'sejak kapan dia terjaga?' Batin Kinar yang merasa terpergok.

"Senang ya? diam-diam mengecup dada seorang pria?" Ujar Tara, dengan suaranya yang masih serak, namun ia sebenarnya tengah tersenyum-senyum.

Gadis itu pun mendongakkan kepalanya kembali. "Aku tidak sengaja kok mas, kan saking dekatnya jadi ke cium." Berbohong tapi memang benar sih, karena posisi itu sangat dekat membuatnya dengan mudah mengecup bagian itu.

"Begitu ya? Berati jika wajah kita yang dekat seperti ini" Tara menurunkan posisi tubuhnya sedikit hingga wajah mereka benar-benar dekat bahkan sangat dekat, tepatnya di bagian bibir masing-masing. "Apa kau akan memberikannya kecupan juga sekarang, tepat di dekat bibir mu?"

Mata Kinar membuka tutup dengan cepat, melirik ke bawah, karena tinggal sesenti lagi bibir mereka akan bertemu.

"Kok, diam?"

"Aku?"

"Tidak apa sih, jika kau mau, aku akan mengizinkannya." Tersenyum sembari memejamkan mata. Menanti sebuah kecupan manis mendarat di sana. Gadis itu pun beringsut, karena dia tidak mungkin kan memberikan kecupan di area tersebut. Apalagi jika dirinya lah yang memulai, itu akan meruntuhkan harga diri sekali.

Sedikit terkekeh. "Sudah semakin terang langit di luar, aku harus membuka gorden dan mematikan lampu teras mas."

Ucap Kinara, kedua tangannya mulai mendorong dada bidang itu. Karena tangan Leon masih betah pada posisinya, melingkar di pinggang Kinar.

Air wajah kekecewaan mulai mencuat di sana. Teringin sekali pria itu mendapatkan hadiah kecupan di area yang ia tunjuk tadi. Namun ucapan itu sudah menjadi sebuah bukti penolakan, jika Kinar tidak ingin memberikan itu padanya.

Hingga sang gadis mulai beranjak dari ranjangnya, Tara masih tidak bergeming, dan memilih untuk membiarkan gadis itu keluar dari kamarnya. "Haaaahh," menghela nafas. Entah apa yang saat ini ada di pikiran Tara, yang pasti pria itu masih diam saja di sana.

***

Hingga langit pun semakin terang. Sebab sang mentari yang sudah mulai keluar dari tempatnya dengan malu-malu. Dan dari sinarnya itu sudah mulai menghangatkan kota ini, menyelimuti seisi bumi yang basah akibat guyuran hujan tadi malam.

kinar tersenyum-senyum sendiri, sembari mengangkat gembor plastik, yang ia miringkan agar air-air itu keluar dari lubang-lubang kecil, sehingga memunculkan rintik air yang menghujani tanaman hias kesayangannya.

'Tidur lah seperti ini jika kau takut guruh di luar, aku akan meredam suara itu dengan tubuh ku.' Kinar tertawa girang, wajahnya tiba-tiba merona dengan sendirinya, karena mengingat kata-kata mas Tara tadi malam yang menurutnya sangat mampu membuatnya meleleh, terlebih pelukannya.

"Aaaaaaa, suami ku." Gumam Kinar yang semakin meronta di hatinya.

gadis itu masih saja menyunggingkan senyum di bibirnya, dengan tangan masih berada pada posisinya memegangi gembor air tersebut.

Hingga kebahagiaan mulai runtuh akibat melihat si babi got sudah melangkah kearah. "Cih, merusak pemandangan saja." Runtuk Kinara yang berniat berpaling masuk.

"Hei kau! Tunggu di situ!" Titah Gani yang sudah rapi dengan kemeja putihnya. Kinar pun terpaksa berhenti, menunggu pria yang tengah berjalan kearahnya dengan tergopoh-gopoh itu. "Mana suami mu?" Tanya Gani sembari merapikan dasinya.

"Ckckck, sang seles panci mau demo kemana?" Ucapnya dengan tatapan mengejek. Kedua tangannya memeluk gembor air didepan dada.

"Brengsek! Siapa yang kau sebut seles panci itu hah? Benar-benar minta di hajar kau ya?" Memekik kesal, sementara Kinar hanya mendengus saja.

"Habis kau terlihat seperti seles panci." Terkekeh-kekeh.

"Hei" menuding kening Kinar. "kau jangan main-main ya, Aku ini mau interview tahu! sudah jelas lah aku harus menggunakan kemeja yang sangat gagah ini?" Ucap Bang Gani.

Tersenyum menghina... "Gagah? Benar, bang? Kau tak terlihat seperti akan interview, namun?" Mengetuk-ngetuk dagunya berlagak seperti orang yang tengah berfikir, lalu memetik jarinya. "Ahaaaa! mau ngepet di mana ngomong-ngomong?" Tertawa jenaka setelahnya.

"Emang minta di robek ya mulut betina satu ini." Dia sudah naik pitam sementara Kinar masih tertawa terbahak-bahak, hingga suara seseorang menghentikan kegiatannya.

"Kinar? Jaket ku mana ya?" Panggil Leon yang sudah keluar dari dalam rumah itu, berdiri di teras. Keduanya pun menoleh.

"Nah kebetulan, pir... supir antar aku yuk. Nanti ku bayar, pake bintang lima." Menunjukkan kelima jarinya.

"Cih!!! Mau gratisan ya? Enak saja." Potong Kinara.

"Hei, aku ini calon manager di Dewantara Group."

"Mau manager kek, tapi intinya kau saat ini kere kan? Tidak boleh...! Kau tidak boleh nebeng mas Tara, enak saja."

"Hei...hei... Wanita rendah, aku tidak bicara dengan mu, aku sedang bicara dengan supir taksi online ini." Bang Gani mendekati Leon. "Ayo antar aku ya." Titah Gani,dengan tidak tahu dirinya setelah kemarin meminjam uang padanya.

"Antar kemana?" Tanya Leon.

"Ckckck, tampang mu saja yang tampan ternyata kau memiliki masalah dengan telinga mu ya? Aku kan sudah bilang, antar aku ke kantor Dewantara Group! Kau tahu kan? Hah! Kantor besar itu. Aku mau interview di sana."

Leon mengamati pria di hadapannya dari kepala sampai kakinya. "Yakin kau ingin menjalani interview di sana? Boleh lihat CVnya?" Tanya Leon, dia sudah berlagak seperti seorang Presdir karena mendengar pria itu ingin melamar di Perusahaan miliknya.

"Apa liat? Hei kau tidak akan paham."

"Kali saja saya bisa membantu mu, kan?" Leon menawarkan.

"Hah? Membantu? Buahahaha." Terkekeh sehingga perutnya yang Kentung itu bergerak naik turun. "Aku ini ingin bekerja di Dewantara bukan di PT. Ojol... Haduuuuhh dasar pria miskin ini." Plaaaaakkk sebuah gayung sudah mendarat di kepala pria bernama Gani itu. Membuat pria itu mengerang kesal kepadanya.

"Tidak usah mengatai suami ku miskin ya. Kau pikir diri mu sekaya apa hah? Tidak ingat kemarin kau meminjam uang darinya? Tidak tahu diri sekali kau kentung jelek!"

"Brengsek wanita ini ya?" Mengangkat tangannya hendak memukul Kinar namun di tahan oleh Leon.

"Jangan sekali-kali memukul nya, kau minta saya antar kan?" Tanya Mas Tara dengan tatapan tajamnya.

'waduh ngeri juga nih orang...'

Batin Bang Gani. "Ya sudah ayo... Jangan lama-lama ya." Langsung kabur lebih dulu.

Leon pun menghela nafas. Meredam kesalnya. "Ku rasa dia tidak akan masuk di Dewantara Group." Gumamnya dengan tatapan tidak suka mengarah kepada Gani.

"Aku juga ngerasa begitu sih mas. Orang seperti dia, mana mungkin bisa masuk ke sana. Tapi makasih loh sudah membela ku." Ucap Kinar tersenyum lebar.

"Iya sama-sama." Membelai lembut kepala Kinar, "Ya sudah aku jalan dulu ya." Ucap Leon, tanpa di suruh Kinar sudah meraih tangan Leon dan mengecupnya.

"Hati-hati mas Tara."

Leon tersenyum. "Iya." Jawabnya yang lantas melangkah pergi dari tempat itu meninggalkan Kinara yang masih menatapnya penuh ke kakaguman.

"Kyaaaaaa suami ku.... muuuaaahh muaaaahhh." Sesaat setelah Leon menjauh dan menghilang dari belokan gang Kinar pun melompat-lompat girang.

Bersambung...

1
Mazree Gati
skip,masih flasback
Mazree Gati
skip,ga baca flasback
Mazree Gati
tolol semua
nikatha
suka
Darni Imma'u
mantap luar biasa
Srisetya Babalu
yg bener tara apa Leon sihhh
taraawwcu
walaupun gue nggak suka Gani, tapi interaksi antara Gani, Tara sama Kinara ini lucu tauuu😭 gemes aja kek ngelihat film komedi😭
Ammar shauqy
cerita ini sangat bagus dulu sekali dah baca
sekarang ingin baca lagi cerita nya bagus
Ammar shauqy
sabar ya Kinar
insyaallah akan manis di akhir nya
Dhika Ahmad
mantab
Shieay_Laa
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
neeha_yha💫
baru baca di mlm lebaran 31 maret 2025. 🙏🙏 semoga seruuu
Agus Prabowo
leonard takut miskin
🔪😸
kak ga ada bonus chapter lagi kah kak, plis kak adain donghh
🔪😸
Luar biasa
juwita
klo udh ky gitu suka kasihan jg. tp klo ingat kejahatan mrk pd Kinar yg g punya belas kasihan jd kesel jg
juwita
jiwa halu ku meronta pingin ky si Kinar🤣🤣🤣
juwita
harusnya tua bangka jg di salahkan akibat ke egoisan dia Kinar sm calon baby nya celaka
Mazree Gati: betul,,,gara gara takut miskin
total 1 replies
juwita
macam sinetron tinggal blg aj tellu bnyk cingcong
juwita
apa bpknya si Leon g tau klo kelakuan si vio udh selingkuh di belakan Leon?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!