THE ORIGINAL adalah sekuel dari Novel "Are You a Mermaid?"
Terbit : Di usahakan seminggu 3-4 kali.
Karya ini murni dari imajinasi penulis, tidak ada unsur plagiat atau sejenisnya. Dimohon untuk tidak melakukan plagiat ataupun spam di dalam Novel ini, Terima kasih!
Sinopsis :
Kisah seorang pria dengan kelebihan "Tidak bisa mati" bertemu dengan gadis Werewolf yang amat sombong! Pertemuan mereka berdua yang tak disengaja itu, malah membuat si pria semakin penasaran dengan sosok gadis yang begitu angkuh tersebut. Kedua remaja yang nyatanya reinkarnasi dari suatu kehidupan di masa lalu! Bagaimana kah kisah mereka??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nessa Cimolin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIDAK MUNGKIN
Arthur merasa bahwa Serigala itu ingin mencicipi dagingnya yang mungkin saja enak. Dengan kedua kaki yang gemetaran, Arthur mengambil ancang-ancang untuk lari. Pria itu melesat secepat mungkin dan berusaha menghindari kejaran dari binatang itu.
"Gggrrrr...."
Nafas Arthur semakin tak beraturan di dinginnya malam hari itu, ia masih terus berlari menghindari kejaran dari sang Serigala. Langkah binatang itu semakin mendekati Arthur dan bahkan hampir meraih tubuh pria itu.
SRAK!!!
Tubuh pria itu terjungkal ke belakang ketika ia merasakan ada seseorang yang dengan kuat menarik jaketnya. Kedua matanya terpejam, dia tidak ingin melihat bagaimana cara binatang itu memakannya nanti.
Kedua tangan Arthur bergetar, jemari-jemarinya mengepal erat saking takutnya. Di dalam hatinya ia begitu amat menyesal, menyesal karena tidak bisa berlari sedikit lebih cepat dari binatang itu.
"KAU??!!"
Mata Arthur terbuka lebar ketika mendengar suara seorang gadis, suara yang sangat ia kenali dengan baik. Pria itu menatap sosok gadis yang sedang melihat dirinya rebahan diatas dedaunan kering, lengkap dengan jaket milik Arthur yang membalut tubuh mungilnya.
Winter?? - Arthur.
"APA KAU GILA?! KENAPA BERKELIARAN DI TEMPAT SEPERTI INI HAH?!"
Winter berteriak dengan keras, dengan suara sekencang itu sepertinya Winter bisa membunuh setengah pasukan iblis. Gadis itu melotot tajam pada Arthur, lalu segera menjauh beberapa langkah dari posisinya berdiri.
"Winter bisa saja membunuhmu!!" Gumam Winter lirih.
Kedua tangan Arthur perlahan menyentuh wajahnya sendiri, pria itu meraba-raba bagian mata, hidung dan juga bibirnya. Betapa terkejutnya Arthur, ketika dia lupa bahwa dirinya saat ini sedang tak memakai atribut konyol miliknya.
Astaga! - Arthur.
"Maaf!" Arthur bangkit berdiri dari rebahannya. "Aku tidak tahu ada serigala di tempat ini, seharusnya para manusia serigala dikurung di tempat lain"
Winter melengos, gadis itu bergegas pergi dari tempatnya, dia ingin kembali menuju Goa yang dibuat oleh Peach. Tanpa alas kaki, tubuh Winter terlihat aneh saat mencoba berjalan diatas ranting-ranting dan dedaunan kering. Arthur tahu, itu pasti sangat sakit. Membayangkan bagian tajam dari ranting menusuk kulit, itu benar-benar menyakitkan.
"Hei!!" Panggil Arthur, dia ingin menawarkan bantuan pada Winter.
Gadis itu membisu, ia sama sekali tidak ingin berbicara dengan wujud Arthur yang sekarang ini. Bukannya tidak mau, hanya saja Winter tidak tahu bahwa pria yang kini berada di dekatnya adalah Arthur, tanpa gigi palsu dan kacamata bulat tebal.
"Hei, berhenti!"
"WINTER PUNYA NAMA!!"
Bentakan dari Winter membuat nyali Arthur menciut, terlihat bahwa bibir Arthur sedikit terbuka seolah ingin mengatakan sesuatu kepada Winter namun ia urungkan.
Prok!
Prok!
Prok!
Suara tepuk tangan dari seseorang mencairkan suasana tegang diantara Arthur dan Winter, kedua remaja itu mencari-cari sumber suara tepukan tersebut.
Benar saja! Dari kejauhan terlihat Peach, Pink dan Landon yang sedang berjalan ke arah mereka berdua. Senyuman lebar terpancar cerah dari wajah Landon dan Peach, kedua pipi penyihir itu terlihat berseri. Namun tidak untuk Pink, gadis cantik itu sepertinya terlihat banyak pikiran.
"Astaga! Nona duyung!" Pungkas Landon bahagia, penyihir itu bergegas mendekati Winter dan meraih wajah Winter. "Kenapa selama ini aku tidak menyadarinya? Ini karena anda tidak membiarkan rambut anda terurai saat pertama kali berjumpa dengan saya waktu itu"
A-a-a... Apa-apaan orang ini?! - Winter.
"Terima kasih, Tuhan!"
Winter menepis kedua tangan Landon yang seenaknya menyentuh dirinya. Gadis itu menatap tajam ke arah Landon dan Peach secara bergantian.
"Winter, kau adalah gadis yang kami cari!" Ucap Peach senang, penyihir berwajah cantik namun suram itu melirik ke arah Arthur sekilas. "Kau adalah reinkarnasi dari Dewi duyung bernama Fuu"
"A-apa??"
Terkejut? Tentu tidak, karena selama ini Winter sering mendengar Densha berbicara seperti itu kepada dirinya. Kedua mata Winter penuh dengan tanda tanya ketika kembali menatap Landon.
"Kenapa kalian mencari Winter??" Tanyanya polos.
"Kenapa lagi? Tentu saja! Hal ini sesuai dengan keinginanmu sebelum kau tiada" ucap Landon, pria itu menatap ke arah Arthur lalu tersenyum senang.
Sadar bahwa Landon akan mengungkap siapa dirinya, Arthur segera melambaikan tangan pelan dan membentuk tanda silang dengan kedua tangannya. Pria itu bahkan menggeleng kuat-kuat sampai membuat Landon kebingungan.
Winter menoleh menatap sosok pria yang baginya misterius itu, namun dia malah mendapati Arthur yang membuang muka dan melihat ke arah lain. Gadis itu menggeleng pelan lalu kembali memandang Landon.
"Dan pria itu...." Landon menatap Arthur, lalu menghela nafas berat. "Dia adalah reinkarnasi dari pria yang kau cintai di masa lalu"
T-tidak mungkin! - Winter.
Arthur dan Winter saling melempar pandangan, kedua remaja itu sama terkejutnya dengan pernyataan dari Landon. Peach yang melihat keanehan diantara keduanya pun menyela pembicaraan dan membawa semua orang untuk berkumpul di ruangan ayahnya.
"Oke!" Peach menepuk kedua tangannya dengan anggun. "Mari kita bicarakan ini di kantor ayah"
•••••
Suhu ruangan yang tadinya dingin kini berubah menjadi panas, ketika para manusia yang notabenenya adalah makhluk supernatural memasuki ruangan tersebut. Dari awal sampai detik ini, hanya Pink yang tidak berbicara. Gadis itu terlihat begitu muram memandang ke arah ayah dan saudari kembarnya.
"TIDAK MUNGKIN" bantah Winter tegas.
"Ini benar, pria itu adalah Densha!" Ujar Landon penuh kewibawaan sambil menunjuk ke arah Arthur yang berdiri jauh dibelakang Winter.
"Winter pernah melihat Densha sebelumnya, dan wajahnya tidak seperti itu!"
Winter pernah melihat Densha? Jadi benar bahwa Winter adalah Fuu? - Arthur.
"Kau pernah melihatnya??" Tanya Landon yang terkejut. "Apa ingatanmu mengenai masa lalu tidak terhapus sama sekali selama proses reinkarnasi??"
"B-bukan, maksud Winter bukan melihat yang seperti itu!"
Landon menyandarkan punggungnya ke bahu kursi, pria itu memandang Arthur yang malah terus menatap Winter. Dalam hatinya, Landon sepertinya sangat senang. Dia yakin betul bahwa Phoenix tersebut sudah mencintai si gadis serigala sebelum ia tahu bahwa ternyata mereka adalah sepasang kekasih di masa lalu.
"Kadang-kadang Winter bisa melihat sosok Densha dan berbicara dengannya" ucap Winter kemudian.
"Dia tidak mirip..." Pria itu menunjuk Arthur dengan gerakan matanya. "Karena dia adalah reinkarnasi nya"
"Winter tidak mau!"
Jelas saja Winter menolak, gadis itu sudah menaruh perhatiannya cukup banyak pada sosok pria culun bernama Arthur. Winter tidak terlalu menyukai pria tampan yang kebanyakan dari mereka seringkali menyakiti hati seorang gadis. Bukan hanya seorang, mereka yang terlahir rupawan terkadang sering sekali memainkan banyak hati yang tak berdosa, meskipun terkadang hal itu tidak disengaja.
"Kenapa??"
"P-pokoknya tidak mau!!" Winter menggeleng kuat, disaksikan banyak orang secara tidak langsung gadis itu telah menolak Arthur secara sepihak.
Syukurlah... - Pink.
Peach mendelik memandang saudari kembarnya yang terlihat bahagia mendengar penolakan dari Winter, bahkan Pink terdengar bernafas lega, gadis dengan sihir gelap itu pun beralih menatap Arthur yang tetap diam saja tak mengatakan apapun.
"Berikan alasan yang jelas, kenapa kau tidak mau dengannya?"
"Haruskah Winter mengatakan isi hati Winter di tempat ini?" Gadis itu mendelik menatap Landon. "Kalian menyedihkan!!"
Buru-buru Winter berlari pergi meninggalkan ruangan Landon, gadis itu terus saja berlari meskipun tidak tahu harus kemana di dalam asrama yang luas itu.
"Padahal sudah jelas bahwa kalian berjodoh! Lihat perubahannya yang menjadi manusia waktu itu? Tidak biasanya manusia serigala menyelesaikan siklus purnama hanya dalam dua hari"
Landon terus mengomel tidak karuan, pria itu mempersilahkan kedua putrinya dan Arthur untuk pergi meninggalkan ruangannya saat ini.
Diluar ruangan, Peach berjalan mendekati Arthur. Penyihir itu menatap Arthur, seolah ingin memaki pria itu habis-habisan.
"Kenapa kau melakukannya??"
Hanya satu pertanyaan, namun butuh banyak jawaban untuk menjawab pertanyaan dari Peach. Bibir Arthur terkunci, entah apa yang sedang dipikirkannya. Peach hampir saja ingin menampar Arthur namun aksinya dihentikan oleh sihir Pink, kedua saudari itu melempar tatapan dingin lalu salah satu dari mereka memilih untuk pergi, dan itu adalah Peach.
"Dimana Winter sekarang?" Gumam Peach lirih.
...Bersambung!!...
Halo, maaf sudah beberapa hari tidak update! Ini dikarenakan saya sedang sibuk keluar kota beberapa hari yang lalu 😉 Saya sedang berkunjung ke kota dengan plat nomor AG hihihi 😘😘 dan disana saya tidak bisa menyentuh ponsel atau apapun yang bisa digunakan untuk menulis 😁