Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertama kali
Raka beberapa kali terlihat menghela nafas panjang lalu membuangnya kembali membuat Seruni semakin bingung.
"Un,Ac nya kurang dingin ya?"
"Nggak kok itu udah kaya' biasanya mas"
"Apa cuaca yang memang ya panas Un?"
"Biasa aja mas,kamu kegerahan?" tanya balik Seruni dan diangguki Raka
"Seperti nya mas butuh mandi Un"
"Jangan mas, nanti kamu malah masuk angin lagi mandi malem-malem gini" cegah Seruni
"Tapi panas Un" sahut Raka merasa ada yang aneh dalam tubuh nya,Raka juga merasa tubuh nya menjadi lebih tegang.
"Sebentar aku ambilkan air es untuk mas Raka dulu" pamit Seruni segera keluar,Raka membuka baju nya dan meninggalkan celana pendek serta kaos singlet nya, entah kenapa dia justru merasa kan kepanasan saat ini.
"Un, ngapain?" tanya Eca melihat Seruni berjalan ke arah dapur
"Mau ambil air es buat mas Raka"
"Air Es! Buat apa Un? Raka nggak bisa minum es malam-malam un"sahut mama Ningsih
"Iya Un,mas Raka ada riwayat alergi sama dingin" lanjut Eca berbohong
"Memang nya mas Raka kenapa Un?"tanya Eca lagi
"Kepanasan di dalam Ca,terus gue harus gimana?"
Eca membisikkan sesuatu pada Seruni membuat Seruni terkejut.
"Jadi kalian-"
"Maaf ya Un cuma itu cara nya biar bisa bikin kalian berhubungan" aku Mama Ningsih membuat jantung Seruni berpacu cepat.
"Kamu masuk ke dalam kamar ya Un,temani Raka kasihan dia butuh kamu" bujuk mama Ningsih membuat Seruni jalan dengan sangat pelan.
"Semangat Un" ujar Eca sambil melambaikan tangan nya pada Seruni yang terlihat canggung.
"Mana Un air nya?"
"It-u mas,an-u,itu mas"
"Kenapa Un?" tanya Raka dengan nada sedikit kesal
"It-u kata bibi air es nya habis" bohong Seruni
"Habis! Masa' bisa habis sih Un, biasanya juga ada di dalam kulkas"
"Sudah di minum Eca mas,i-ya jadi habis bibi lupa isi lagi"
"Nggak jelas banget deh bibi, nggak tau aku kegerahan apa"
"Ya udah mas baring aja biar aku kipasin" usul Seruni mengambil satu buku lalu mendekat ke arah Raka dan mencoba mengipasi lelaki tampan ini,bukan membuat Raka nyaman tapi justru lelaki tampan ini tambah kegerahan Seruni bingung dia harus memulai dari mana,dia benar-benar tidak tau.
Raka merasa kipasan Seruni justru tambah membangkitkan gairahnya hingga dia menarik tangan perempuan ini dan membekap di dada nya.
"Ma-s..."
"Un,kamu mau melakukan nya sama ma-s?"tanya Raka pelan dan diangguki Seruni sambil memejamkan mata nya.
Raka membaringkan tubuh Seruni lembut dan menindih nya.
"Kamu masih perawan Un?" tanya Raka dan lagi-lagi di jawab anggukan pelan orang Seruni,dia tak berani menatap Raka.
*****
Seruni terbangun dengan wajah yang berantakan tubuh nya terasa pegal,ini pengalaman pertama untuk dirinya,dia segera bangkit dan mandi buru-buru agar Raka tidak terbangun.
"Pagi ma,Seruni sudah bangun?" tanya Eca sambil menciumi pipi sang mama yang tengah duduk menikmati sarapan nya.
"Belum,kamu berangkat sendiri aja Ca, kasihan Seruni,izin aja hari ini"
"Clek" terdengar bunyi pintu terbuka,Seruni berjalan sambil merapikan penampilan nya.
"Pengantin baru mau kuliah ya, nggak capek bergadang semalam" goda Eca sambil tersenyum manis membuat wajah Seruni memerah
"Ma,aku berangkat bareng Eca ya,takut telat"
"Tapi kamu belum sarapan Un,Eca juga roti nya belum di makan"
"Di kantin aja ma, nanti malah macet,kami ada kuliah pagi" sahut Eca
"Minum dulu susu nya Ca,Seruni juga ingat pesan dokter kamu harus menjaga pola makan,kalau pagi-pagi nggak di kasih sarapan bisa asam lambung justru malah makin sulit buat hamil sayang"
Eca dan Seruni segera mengambil gelas berisi susu putih tersebut lalu meminumnya.
"Berangkat ma" pamit Seruni dan diangguki mama Ningsih.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.