Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?
Itulah yang terjadi pada saya .
Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....
Itulah yang saya alami.....
Heheheheeeeeheeeheee......
Banzai ..... Banzai......
Aku datang kehidupan baru.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Laki-laki misterius
Di sisi lain ruangan laki-laki malas misterius.
Ketika Shen Yuemi dan tiga saudara Hida mengucapkan selamat tinggal kepada ketiga anggota keluarga Zumi. Laki-laki malas misterius berdiri dan duduk dengan malas di tepi jendela dan bersandar di jendela untuk melihat sosok Shen Yuemi.
Meskipun laki-laki misterius tersebut belum mengetahui bagaimana penampilan Shen Yuemi, tetapi dari curi dengar pembicaraan Shen Yuemi dan keluarga Zumi dapat di tarik kesimpulan bahwa Shen Yuemi seorang gadis kecil bersama tiga suaminya.
Ketika melihat sosok Shen Yuemi dari belakang, gadis kecil dengan tinggi sekitar 163 cm dengan tas punggung besar di belakang punggung kecilnya yang di ikuti tiga laki - laki, tanpa sadar laki-laki misterius tersebut duduk tegak dan mencondongkan tubuhnya serta kepalanya ke arah jalan yang di lalui Shen Yuemi dan ketiga saudara Hida.
Dengan perasaan penasaran dan gembira melihat sosok Shen Yuemi, lelaki misterius tersebut tersenyum kecil dengan tatapan mata penuh perhitungan terhadap gadis kecil yang telah membuatnya tertarik.
Setelah melihat sosok Shen Yuemi telah menghilang bersama tiga saudara Hida. Laki-laki misterius tersebut berdiri dan duduk kembali di tempat duduk semula untuk menunggu informasi dari bawahannya.
Kembali ke tokoh utama.
Shen Yuemi dan tiga saudara Hida berjalan menuju pintu gerbang kota dan melihat gerobak sapi , Shen Yuemi dan Tiga saudara Hida mempercepat langkah mereka.
Setelah berhasil duduk dan bersandar pada gerobak sapi Shen Yuemi menutup sebentar matanya mengambil napas dan mengembuskan secara perlahan. Seiring hembusan napas membuat perasaan Shen Yuemi ringan kembali dan merasakan kantuk.
Melihat Shen Yuemi yang tertidur lelap dengan memeluk dan menyadarkan kepalanya pada tas punggung besar. Tiga saudara Hida diam dan melihat pemandangan di depan mereka dengan tatapan mata yang jauh.
Dan tanpa terasa dua jam berlalu dan gerobak sapi sampai di pintu desa.
Shen Yuemi yang dibangunkan oleh Hida Arong setelah membayar biaya perjalanan mereka berempat , menguap dan membawa kembali tas punggung besar dan berjalan pulang ke rumah dengan langkah yang ringan tidak sabar melihat semua barang yang dia beli hari ini.
Dalam perjalanan pulang Shen Yuemi bertemu banyak penduduk desa yang telah selesai bekerja dan beraktivitas. Shen Yuemi menyapa sambil tersenyum dan berjalan bersama tiga saudara Hida.
Setelah melihat pintu halaman rumah dan ada dua gerobak sapi Shen Yuemi berjalan dengan cepat menahan diri untuk berlari.
"Terima kasih dan maaf telah menunggu lama" Shen Yuemi berjalan dengan langkah panjang dan dan cepat membuka pintu halaman rumah agar mempermudah menurunkan semua barang yang di beli.
Setelah Shen Yuemi meletakkan tas punggung di dalam rumah , melihat ketiga saudara Hida membantu bibi pengemudi menurunkan semua barang. Shen Yuemi berlari dan ikut menurunkan semua barang ia beli. dan meletakkannya di depan rumah. Dan berlari ke dapur untuk membawa dua gelas air dingin sejuk dan dua roti yang ia beli di pinggir jalan kepada dua pengemudi.
"Silahkan..terima kasih atas kerja kerasnya."
Shen Yuemi menawarkan segelas air dan dua roti kepada masing - masing pengemudi tersebut.
Shen Yuemi berjalan dan membisikkan sesuatu ke telinga Hida Arong dan mengulurkan tangannya.
Setelah melihat ke dua pengemudi telah selesai beristirahat dan ingin kembali , Shen Yuemi berlari mendekatinya dua pengemudi tersebut.
"Silahkan untuk bekal perjalanan dan terima kasih". Shen Yuemi menyerahkan lima koin tembaga kepada masing - masing pengemudi sambil tersenyum.
"Terima kasih kembali.." dua pengemudi tersebut tersenyum lebar dan berterima kasih kepada Shen Yuemi dan mengemudikan kembali gerobak sapi.
Karena jarang sekali pembeli yang memperlakukan mereka seperti yang dilakukan Shen Yuemi. Pembeli lainnya hanya melihat dan memerintah mereka menurunkan di tempat yang mereka inginkan. Apalagi menawarkan minuman dan makanan bahkan uang lelah kepada mereka.
Setelah melihat gerobak sapi pergi, Shen Yuemi tidak membiarkan ketiga saudara Hida untuk membawa barang tersebut ke gudang, tetapi meminta mereka mengeluarkan semua barang yang ada di dalam tas punggung yang telah ia taruh di dalam rumah.
Setelah menyimpan semua barang makanan di gudang kecuali telur yang di letakkan di dapur. Shen Yuemi duduk dan menunggu kedatangan hewan unggas dan sepuluh gentong kecil.
Tidak menunggu lama satu gerobak sapi dan satu gerobak keledai datang hampir bersamaan.
Shen Yuemi mengucapkan terima kasih dan membantu menurunkan semua yang ada di atas gerobak .
Melihat Hida Arong datang dan membawa tiga gelas air dan empat roti, Shen Yuemi berlari dan menghampiri.
"terima kasih Rong'er, kamu bisa membersihkan diri lebih dulu dan serahkan yang ada di luar kepadaku" Shen Yuemi mengambil nampan yang di bawa Hida Arong.
"Baik Tuan istri. Ini sepuluh koin tembaga dan dua ratus tiga puluh koin tembaga untuk sisa pembayaran hewan unggas nanti . Setelah selesai mengatur semuanya ,Tuan istri bisa langsung membersihkan diri dan makan malam bersama." Hida Arong memberikan kantong uang untuk pembayaran hewan unggas dan sepuluh koin tembaga di atas nampan.
"oh, terima kasih. kalian bertiga bisa istirahat dulu " Shen Yuemi mendengarkan penjelasan hida Arong dan berjalan kembali ke dua pengemudi.
Melihat Shen Yuemi pergi, Hida Arong tersenyum dan kembali ke dalam rumah untuk membiarkan kedua saudaranya untuk membersihkan diri dan menghangatkan makan malam yang dibelikan oleh keluarga Zumi.
"Bibi ini sisa pembayaran unggas tadi pagi silahkan di hitung." Shen Yuemi menyerahkan kantong uang kepada bibi penjual hewan unggas.
"Silahkan di nikmati dan istrahat sebentar." Shen Yuemi memberikan segelas air dan dua roti pada masing masing orang dan duduk bersama untuk meminum air gelas yang diberikan Rong'er.
Setelah melihat kedua bibi tersebut selesai dan ingin mengucapkan selamat tinggal, Shen Yuemi ikut berdiri.
"tolong di terima sebagai ucapan terima kasih atas kerja keras ke dua bibi". Shen Yuemi mengucapkan terima kasih dan menyerahkan lima koin tembaga pada masing-masing orang
"Terima kasih nona" kedua bibi tersebut tersenyum dan pergi dengan hari gembira dan kenyang.
Setelah mengantar ke dua bibi dan menutup pintu halaman. Shen Yuemi memulai memindahkan sepuluh gentong kecil di tempat aman dekat sumur dan membawa tiga pasang ayam betina dan jantan dewasa. Kelinci tiga pasang jantan dan betina dewasa ke kandang dan memberikan makanan yang ia beli di tempat membeli hewan unggas dan air untuk di minum serta menutup rapat kandang tersebut , Shen Yuemi berjalan ke samping sumur untuk membersihkan kaki dan tangan. Dan siap untuk mandi dan makan malam tidak lupa membawa nampan yang berisi gelas dan piring kotor ke dapur.
Ketika melihat Shen Yuemi berjalan menuju dapur, Hida Arong yang duduk depan kompor untuk menghangatkan lagi makanan yang dibelikan oleh keluarga Zumi berdiri dan menyerahkan kepada Hida Ziyu yang membantu di samping.
"Tuan istri air panasnya sudah siap dan bisa langsung di pakai." Hida Arong tersenyum dan mengambil nampan yang berisi gelas dan piring kotor.
"Oh,Terima kasih. dimana A-Zhi?" Shen Yuemi bertanya dan tidak melihat Hida Renzhi.
'Kenapa mencari ku?" kebetulan Hida Renzhi sudah selesai menuangkan air panas kedalam bak kamar mandi.
"Ah,tidak apa - apa.." Shen Yuemi merasa malu telah ketahuan oleh Hida Renzhi .
"...cepat pergi, keburu airnya menjadi dingin" Hida Renzhi meminta Shen Yuemi segera membersihkan dirinya segera.
"iya, hahaha .." Shen Yuemi malu dan segera lari ke dalam kamar mengambil baju ganti dan segera pergi ke kamar mandi.
Ketika ketiga saudara Hida melihat tingkah aneh Shen Yuemi sudah mulai terbiasa dan melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.
Makan malam sudah selesai di siapkan di meja makan oleh ketiga saudara Hida dan duduk menunggu Shen Yuemi.
Setelah selesai mandi dan menaruh baju kotor, Shen Yuemi telah melihat ketiga saudara Hida duduk di depan meja makan menunggu dirinya.
"Maaf menunggu lama. mari kita makan " Shen Yuemi duduk di antara Hida Ziyu dan Hida Arong.
Melihat makan malam di atas meja makan , Shen Yuemi tersenyum bodoh dan mampir meneteskan air liur.
Di tempat lain di sebuah penginapan di kota Akujo.
Seorang anak laki-laki sedang memikirkan Shen Yuemi dan sangat merindukan Shen Yuemi.
Seorang laki-laki yang memiliki sikap malas sedang merencanakan untuk mendekati gadis cilik yang membuatnya tertarik.
Sebuah gerbong kereta melaju kencang menuju kota Akujo yang akan menimbulkan masalah dalam kehidupan Shen Yuemi.
