NovelToon NovelToon
JODOH WASIAT DEMANG

JODOH WASIAT DEMANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:621
Nilai: 5
Nama Author: DUOELFA

"Genduk Mara, putu nayune Simbah Demang. Tak perlulah engkau mengetahui jati diriku yang sebenarnya. Aku ingin anak turunku kelak tidak terlalu membanggakan para leluhurnya hingga ia lupa untuk selalu berusaha membangun kehidupannya sendiri. Tak ada yang perlu dibanggakan dari simbah Demangmu yang hanya seorang putra dari perempuan biasa yang secara kebetulan menjadi selir di kerajaan Majapahit. Kuharapkan di masa sekarang ini, engkau menjadi pribadi yang kuat karena engkau mengemban amanah dariku yaitu menerima perjodohan dari trah selir kerajaan Ngayogyakarta. Inilah mimpi untukmu, agar engkau mengetahui semua seluk beluk perjodohan ini dengan terperinci agar tidak terjadi kesalahpahaman. Satu hal yang harus kamu tahu Genduk Mara, putuku. Simbah Demang sudah berusaha menolak perjodohan karena trah mereka lebih unggul. Tapi ternyata ini berakibat fatal bagi seluruh keturunanku kelak. Maafkanlah mbah Demang ya Nduk," ucap Mbah Demang padaku seraya mengatupkan kedua tangannya padaku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DUOELFA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Hari pernikahan Raden Mas Demang telah tiba di kamar. Raden terlihat tengah mengeluarkan semua uang yang berada di kota penyimpanan. Ia mengambil dua ribu keping emas uang gobog. Ia berencana memberikan seribu uang gobog pada pak dhe Lastri sebagai imbalan karena berkenan hadir sebagai wali nikah pada acara pernikahannya. Tak lupa Ia juga mempersiapkan uang seribu keping gobog sebagai mas kawin pada Lastri, calon istrinya.

Paijo telah melaksanakan akad nikah pada pagi hari dan dilanjutkan acara resepsi hingga siang hari. Sedangkan pada sore hari adalah waktu raden mas Demang melakukan akad nikah agar tidak bebarengan dan bisa menikmati acara pernikahan dengan lancar dan tidak saling berebut makanan.

Raden mas Demang telah menentukan pilihan bahwa ia tidak mengundang acara tayub pada acara pernikahan. Ia telah memikirkan dengan matang tentang pilihan tersebut serta konsekuensi yang akan ia tanggung karena tidak menyiapkan acara tayuban. Ia lebih memilih menjaga hati orang yang ia sayangi dan hormati serta menjaga hati orang-orang yang berada di sekelilingnya agar acara pernikahan berjalan dengan baik.

Raden mas Demang juga tak lupa mengundang wali hakim karena ia mengingat perkataan Pakde Lastri bahwa ia tidak akan mau menjadi wali nikah dalam pernikahannya bila semua persyaratan yang ia ajukan tidak dipenuhi oleh Raden Mas Demang.

Waktu telah bergulir. Akad nikah raden mas Demang akan dilaksanakan setelah salat Asar. Raden sudah bersiap di depan meja untuk melaksanakan akad nikah. Ia memakai pakaian adat Jawa, beskap berwarna putih dengan bawahan jarik. Tak lupa ia memakai blangkon sebagai pelengkap di area kepala. Tak jauh dari sana, di depan surau, terlihat Lastri, calon istrinya tengah memakai make up sederhana, kebaya berwarna putih, dan juga memakai bawahan jarik. Tak lupa kerudung putih panjang terlihat tersampir di kepala membuat perempuan itu semakin cantik.

Raden melihat sekilas ke arah Lastri. Ia begitu rindu dengan perempuan itu. Mereka saling tidak bertemu selama seminggu. Tanpa mereka sadari, mereka saling memandang dari kejauhan. Perempuan itu segera menundukkan wajahnya karena ia sangat malu menatap wajah calon suaminya tersebut.

Raden mas Demang terlihat memandang ke sekeliling ruangan di depan surau. Ia terlihat menanti seseorang dengan hati yang was-was. Ia tengah menanti kedatangan pak dhe Lastri sebagai wali nikah Lastri, calon istrinya.

Tak seberapa lama kemudian Pak dhe Lastri datang dengan kedua puluh komplotannya ke arah depan surau. Raden mas Demang beranjak dari tempat duduknya dan mengalami pak dhe dari calon istrinya dengan penuh rasa takzim.

Pak dhe melihat ke sekeliling. Disana terlihat hanya ada tempat duduk sederhana. Tidak terdapat sebuah panggung mewah dan tentunya kamar untuk para pengibing, arak, serta aneka makanan lezat sesuai dengan keinginannya.

Dari kejauhan, Lastri tampak terlihat begitu kaget mengetahui kedatangan pak dhe nya ke acara pernikahannya. Sungguh, ia tidak mau ada pak dhe nya di tempat itu karena ia memiliki firasat yang sangat kurang baik.

Raden mas demang terlihat bergegas menghampiri pak dhe Lastri dan menyalaminya dengan takzim.

"Pak dhe, dalem mohon maaf yang sebesar-besarnya karena dalem tidak bisa menyanggupi persyaratan yang telah panjenengan utarakan yaitu memberikan acara Tayuban dalam pernikahan kami pada jenengan. Tapi dalem sudah menyediakan uang seribu keping gobog bila panjenengan berkenan menjadi wali nikah dik Lastri. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena dalem tidak bisa memberikan acara Tayuban karena alasan dalem kala itu. Dalem sangat menjaga Mbah ibu yang sudah sepuh dan seluruh kerabat kami dari Japan. Selain itu, karena Dalem juga seorang demang yang harusnya bisa menjadi contoh yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat,"jelas raden mas Demang.

Pak dhe Lastri terlihat sangat marah karena merasa direndahkan oleh raden Demang. Tapi yang lebih besar adalah ia tidak bisa mendapat keinginannya yaitu bisa menari sepuasnya dengan para ledhek tayub malam ini. Serta ia merasa begitu malu pada seluruh komplotannya karena ia telah menjanjikan tayuban terbaik pada mereka di pernikahan Lastri. Ia juga telah menyombongkan diri pada komplotannya tersebut karena raden Demang yang menurutnya kemlinthi dan tidak tahu diri itu, akhirnya mau merendahkan harga dirinya, dengan mengganti seserahan acara buka selambu lastri yang telah digagalkan oleh raden tempo hari.

Rasa malu yang begitu besar, membuat pak dhe Lastri menjadi marah tidak terkendali.

"Karena kamu tidak mau menyediakan acara Tayuban untuk dua puluh orang bala-balaku pada acara pernikahanmu acara, kamu juga tahu kan apa maksudku? Bila kamu tidak menuruti semua persyaratan yang telah aku ajukan, aku sudah bilang tho raden mas Demang Soemitro yang terhormat. Aku tidak mau dan tidak akan sudi menjadi wali nikah Lastri!" teriak pak dhe Lastri dengan nada tinggi.

Lastri terlihat berjalan tergesa menuju raden mas Demang berada dan berhadapan langsung dengan pak dhe nya tersebut.

"Mengapa Raden tidak mengatakan semua persyaratan yang diajukan oleh Pak dhe padaku? Aku menolaknya acara tayub di pernikahan kita Raden. Ini sangat tidak baik untuk keluarga ini. Acara Tayuban sangat tidak bagus untuk dijadikan tontonan khalayak ramai terutama untuk jenengan yang memiliki tugas sebagai seorang Demang."

" Cah wadon ora usah cawe-cawe urusane wong lanang," gertak pak dhe pada Lastri.

Mata Lastri terlihat merah menyala menahan amarah di dada. Masih tergiang di kepala, apa yang sudah dilakukan pak dhe pada perempuan itu selama ini.

"Iki yo urusanku pak dhe. Ini acara nikahku. Jenengan ra usah melu-melu."

" Koe wani karo aku Lastri?" tantang pak dhe dengan wajah beringas disertai mata yang melotot menahan marah dan malu yang bercampur menjadi satu.

Raden mas Demang sangat kaget melihat pertengkaran itu. Ia berusaha menenangkan perempuan yang sebentar lagi akan menjadi istrinya tersebut.

"Sampun dik. Wis cukup."

Raden mas Demang berbisik lirih berusaha menenangkan emosi calon istrinya.

Pak dhe menghampiri keponakannya dengan wajah merah penuh amarah dalam dirinya. Matanya begitu lebar dan melotot menunjukkan rasa marah yang begitu besar dalam dirinya.

"Aku ora trimo diperlakukan koyo ngene. Acara iki mung arep gawe ajang ngisin-ngisini aku. Rungokno aku soelastri binti Soeharso. Aku memberikan supoto kutukanku nang koe sak keturunanmu mbesok. Kamu jadi orang paling beruntung pada masa ini. Tapi suatu saat nanti, anak turunmu ora ono sing bakal manggen nek tanah Jowo. Pomo mereka tetep mekso manggen nek nek tanah Jawa, uripe bakal soro. Bila mereka tetap di tanah Jawa selama dua keturunan, mereka akan mendapatkan kesulitan besar dan ada salah satu turunmu yang akan menjadi korban perkosaan dan pelecehan dari banyak orang. Hidupnya akan menjadi paling sengsara diantara keturunanmu. Dia akan dibenci oleh orang tuanya dan para saudara-saudaranya karena dia adalah orang paling bijaksana diantara keturunanmu. Dia hanya akan hidup sendiri. Dia adalah anak turunmu yang paling sengsara di antara yang lain. Tapi dia dia bisa menikah dan melahirkan anak, dia akan mempunyai keturunan yang paling bersih, tidak memiliki karma apapun di kehidupan para leluhur kita hingga turun temurun. Tapi wong lanang endi sing gelem karo tilasane wong lanang akeh hah? Itu supoto sumpahku nang koe Lastri. Hahaha," suara pak dhe Lastri terdengar menggema di ruangan di depan surau, tempat acara pernikahan raden mas Demang dan Lastri akan berlangsung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!