NovelToon NovelToon
Penguasa Sekte Chaos: Dari Abu Menuju Takhta

Penguasa Sekte Chaos: Dari Abu Menuju Takhta

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Sistem / Iblis / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Isekai
Popularitas:944
Nilai: 5
Nama Author: febri_yeee

nre: Fantasi, Aksi, Sekte-Building, Antihero, Overpowered

Sinopsis:

Di benua Elvaria, kehormatan dan kesetiaan adalah dua mata uang paling berharga. Namun, bagi Kael Arvane, seorang jenderal muda yang pernah menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran, keduanya hanyalah ilusi yang bisa dibakar oleh kekuasaan.

Dikhianati oleh rajanya sendiri dan difitnah sebagai pengkhianat, Kael diburu, disiksa, lalu dilempar ke lembah kematian yang dikenal sebagai "Jurang Sunyi"—tempat para monster, penjahat, dan kutukan abadi bermuara. Tapi justru di tempat itulah "Sistem Chaos Sovereign" bangkit dari sisa jiwanya yang penuh dendam.

Dengan sistem itu, Kael mampu menciptakan sekte dari nol: Sekte Chaos, sekte tanpa aturan moral, tanpa dogma suci—hanya kekuatan, kebebasan, dan ambisi pribadi. Ia mulai merekrut orang-orang yang dibuang oleh dunia: budak, pembunuh, monster setengah manusia, penyihir terkutuk, bahkan mantan bangsawan pengkhianat.

Dari mereka, ia membentuk Dua Belas Pilar Chaos

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febri_yeee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Jejak Tersembunyi Sang Pencipta Sistem

Hening. Setelah pertarungan melawan para penjaga sistem, markas Sekte Chaos perlahan pulih dari luka-luka. Aresh masih terbaring tak sadarkan diri di ruang penyembuhan spiritual, dijaga oleh dua Pilar. Tubuhnya masih menunjukkan residu energi sistem, namun denyut jiwanya... kembali.

Kael duduk sendirian di altar utama, menatap api unggun yang menyala tenang. Namun pikirannya... tidak tenang.

“Kenapa sistem menyerangku sekarang? Dan kenapa... Aresh?” bisiknya, mata memandangi tongkat chaos yang kini menghitam, seperti telah menghisap terlalu banyak hukum dunia.

Velra melangkah masuk. “Kael, kau tak bisa terus-menerus menyalahkan dirimu sendiri.”

Kael menggeleng. “Tidak, aku harus tahu siapa yang menciptakan sistem ini. Siapa yang mengatur segalanya dari balik layar. Kalau tidak, kita akan terus jadi boneka.”

Velra diam sejenak, lalu menyerahkan sebuah gulungan kertas tua yang ia temukan di perpustakaan bawah tanah sekte.

“Ini berasal dari dunia lain. Ditulis oleh seorang pertapa yang mengaku pernah berhubungan dengan ‘entitas sistem’. Mungkin... ini awal jawabannya.”

Kael membuka gulungan itu. Tulisan di dalamnya bergetar aneh saat disentuh—tanda bahwa ini bukan kertas biasa, tapi sisa data dari dunia digital yang menyatu dengan spiritual.

Tertulis di bagian atas:

> “Sistem bukanlah alat. Ia adalah penjara. Dan penciptanya... adalah manusia pertama yang menolak kematian.”

Mata Kael melebar.

“Penolak kematian?”

Velra menunjuk bagian bawah gulungan. Di sana tertulis sebuah koordinat, lengkap dengan mantra teleportasi yang aneh dan rumit.

“Tempat ini ada di antara dimensi. Bukan dunia, bukan sistem. Semacam... ruang buangan. Dunia yang dilupakan.”

Kael berdiri. “Aku akan pergi ke sana. Sendirian.”

“Tapi—”

“Kalau aku mati, jangan cari aku. Tapi kalau aku kembali, Sekte Chaos akan memiliki jawaban.”

---

Dengan mantra dari gulungan dan kekuatan sistemnya, Kael membuka portal ke koordinat misterius itu. Putaran energi mengaduk seluruh tubuhnya saat ia ditarik melewati hukum realitas. Bahkan sistem tidak bisa membaca tempat ini.

Ia muncul di tempat seperti reruntuhan besar di tengah kehampaan. Langit di atasnya kosong—tidak ada bintang, tidak ada cahaya. Hanya kegelapan abadi.

Kael melangkah. Setiap pijakannya menggema, seperti seluruh tempat ini menolak kehadirannya.

Tiba-tiba, suara menggema di sekitarnya.

“Kau akhirnya datang.”

Sosok berjubah putih muncul dari balik reruntuhan. Wajahnya tertutup helm perak polos, tubuhnya memancarkan cahaya... tapi juga kehampaan.

Kael langsung bersiaga. “Siapa kau?”

“Aku adalah fondasi dari apa yang kau sebut sistem. Aku... adalah manusia pertama yang tak ingin mati.”

“Jadi... kaulah pencipta sistem?”

Sosok itu mengangguk perlahan. “Dulu aku hanya seorang penjelajah dunia. Tapi aku menemukan jalan menuju inti realitas—tempat semua hukum dilahirkan. Dan aku menulis ulang segalanya.”

“Dengan harga... seluruh kebebasan orang lain?”

Sosok itu tertawa kecil, pahit. “Kau pikir dunia ini bisa bertahan tanpa aturan? Chaos akan membunuh semua. Tapi saat aku melihatmu... aku mulai ragu.”

Kael mempersempit mata. “Kenapa?”

“Karena kau... adalah bagian dariku.”

Darah Kael membeku. “Apa maksudmu?”

“Kael. Nama itu adalah pemberianku. Kau adalah fragmen jiwaku yang kubuang ke dunia nyata. Uji coba. Aku ingin tahu... apakah aku bisa hidup kembali tanpa mengikat dunia lain. Tapi kau tumbuh, melawan aturan, membentuk sekte chaos. Kau adalah bagian dariku yang memberontak.”

Kael tidak berkata apa-apa. Pikirannya kacau.

“Sekarang kau punya pilihan,” lanjut sang pencipta. “Bersatu kembali denganku. Kita akan menjadi sistem sempurna. Atau... kau musnah.”

Kael tertawa. “Kalau begitu, jawabanku mudah.”

Ia mengangkat tongkat chaos-nya.

“Aku akan membunuhmu... dan membebaskan dunia ini.”

---

Pertarungan pun pecah di dimensi kosong. Serangan Kael berbenturan dengan kehampaan milik pencipta sistem. Setiap tebasan menciptakan retakan realitas, dan waktu di sekitar mereka mulai terdistorsi.

Sang pencipta memanipulasi hukum seperti mainan—menghentikan waktu, membalik gravitasi, menciptakan ulang tubuhnya.

Tapi Kael... Kael tidak berjuang sendirian.

Dari dalam tubuhnya, muncul kilatan energi. Dua belas warna—simbol dari 12 Pilar Sekte Chaos—bergetar di sekelilingnya, memperkuat jiwanya.

Mereka mungkin tidak hadir secara fisik, tapi ikatan spiritual mereka hidup.

Kael melepaskan kekuatan penuh Chaos Absolut. Ia bukan lagi manusia, bukan sistem, bukan dewa.

Ia adalah antitesis penciptanya.

Dan dengan satu tebasan...

Tongkat chaos-nya menembus dada pencipta sistem.

Cahaya meledak. Realitas bergetar.

Sang pencipta berlutut.

“Jadi... kau benar-benar bukan hanya ciptaanku... kau sudah jadi dirimu sendiri.”

Kael menarik napas berat. “Selamat tinggal... ayah.”

Tubuh sang pencipta runtuh menjadi debu data... dan menghilang.

---

Kael kembali ke markas sekte. Langkahnya lelah, namun tenang.

Aresh sudah sadar. Para Pilar berkumpul. Di langit, sistem tidak lagi mengintervensi.

“Mulai sekarang,” Kael berkata dengan suara tegas, “kita bukan sekadar sekte. Kita adalah penantang realitas. Dan siapa pun yang ingin mengikat dunia ini dalam sistem... akan kita lawan.”

Para murid bersorak. Pilar berlutut di hadapan Kael.

Malam itu, bintang-bintang bersinar lebih terang.

Dan dari bayangan langit... mata lain kembali terbuka.

Bukan pencipta sistem. Tapi sesuatu... yang lebih tua dari sistem itu sendiri.

---

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!