NovelToon NovelToon
Suamiku Bucin Akut

Suamiku Bucin Akut

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Cinta Halu

Setelah dikhianti oleh pria yang dicintainya, Vani tidak ingin lagi jatuh cinta, tetapi takdir justru mempertemukan Vani dengan Arjuna.
Seorang CEO yang dikenal dengan rumor sebagai pria gay.

Karena suatu alasan, Vani setuju saat Juna melamarnya, karena berpikir Juna seoarang gay dan tidak mungkin menyentuhnya. Namun siapa sangka jika rumor tentang gay itu salah. Juna adalah sosok suami yang begitu memuja Vani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cinta Halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akan Menikahi Wanita Lain

"Apa maksud semua ini? Menikah? Mantan? Tolong jelaskan padaku, Jo!" Vani yang mendengar ucapan wanita itu jelas terkejut.

"Aku dan Amel sudah bertunangan. Kami akan menikah minggu depan," jawab Johan dengan raut wajah datar.

"Tidak.... becandamu kelewatan, Jo. Aku tidak suka. Tolong jangan seperti ini," ucap Vani bergetar. Sekuat apapun dia berusaha tegar, tetap saja respon tubuhnya lebih jujur dibanding dirinya sendiri.

"Aku serius. Ini Amelia, dia tunanganku."

Vani tersenyum mendengar ucapan Johan yang masih saja coba Vani anggap sebagai prank untuk ulang tahunnya.

"Kamu mencintaiku, bukan?" tanya Vani dengan lugunya.

"Iya, aku sangat mencintaimu," jawab Johan dengan sorot mata sendu, tapi terlihat cinta dimatanya.

Johan sama sekali tidak menghiraukan tatapan marah yang ditujukan Amelia padanya. "Johan!" bentak Amel tak terima.

"Kalau begitu ayo kita menikah. Ayo kita bangun keluarga yang bahagia bersama. Menikahlah denganku, Jo. Aku janji akan menjadi istri yang baik untukmu," pinta Vani membuang semua rasa malu serta harga dirinya.

"Aku akan menikah, Van. Namun, bukan denganmu. Aku sudah bertunangan, dan ini buktinya. Aku dan Amel sudah bertunangan. Semua ini nyata," jawab Johan kembali mengakat tangannya, dan memperlihatkan jarinya pada Vani.

Ucapan yang benar-benar menusuk tepat kejantung Vani. Vani tersenyum. Tersenyum mencemooh dirinya sendiri. Menggigit bibirnya, dengan tangan bergetar meremas kuat ujung dress yang digunakannya. Berharap dapat mengurangi rasa sakit yang saat ini dirasakannya.

Helaan napas panjang dari Vani terdengar.

"Kamu sudah bertunangan dibelakangku, disaat hubungan kita masih terjalin?" tanya Vani yang seketika sudah memasang raut wajah dingin. Sedikitpun tidak terlihat raut kesedihan di wajahnya, dalam sekejap Vani bisa menguasai dirinya untuk tidak terlihat lemah.

Cukup, Vani tidak ingin terlihat bodoh dan lemah dihadapan siapapun yang menindasnya. Meskipun Vani sama sekali tidak menyangka jika orang yang sangat dipercayainya melebihi dirinya sendiri, adalah musuh terbesar untuk hatinya dan dalam hidupnya. Pria yang Vani perjuangkan dan rela membuat keluarganya kecewa, justru mengecewakannya.

"Kapan kalian bertunangan?"

"Kemarin," jawab Johan pelan, tapi terdengar jelas ditelinga Vani.

"Kamu tahu, Jo? Bagaimana dalam beberapa hari ini aku sangat mengkhawatirkanmu, aku hampir gila memikirkanmu. Aku selalu mendoakan agar dirimu selalu baik-baik saja dalam lindungan Tuhan. Benar, Tuhan mengabulkan doaku. Kamu baik-baik saja bahkan lebih dari baik. Kamu benar-benar sudah menyakitiku, Jo." Batin Vani.

"Tolong percayalah padaku. Aku sangat mencintaimu, aku terpaksa menerima perjodohan ini. Ini semua keinginan mama." Johan mencoba menjelaskan pada Vani.

"Johan! Mudah sekali kamu berbicara seperti itu setelah meniduriku, kita akan menikah karena sudah kewajibanmu bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan. Jangan pernah berkata terpaksa saat kamu justru dengan mudah menikmati tubuhku!" bentak Amelia yang murka mendengar penjelasan Johan untuk Vani.

Vani lagi-lagi tersenyum mendengar apa yang dikatakan Amelia.

"Cinta? Seperti itu rasa cintamu untukku? Aku sama sekali tidak menyangka jika pria yang tiga tahun ini aku cintai dan aku perjuangkan adalah seorang bajingan. Sekarang aku mengerti alasan keluargaku sangat melarangku berhubungan denganmu!" Sarkas Vani menyudutkan Johan yang terdiam membeku mendengarnya. Karena untuk pertama kalinya Johan melihat sisi lain dari wanita yang selama ini selalu terlihat sangat lembut padanya.

"Sayang...," ucap Johan memelas menatap Vani dengan penuh harap.

"Cukup! Tidak perlu memanggilku, sayang. Aku bukan wanita perusak hubungan orang. Kamu sudah bertunangan dan tidak sepantasnya kamu menyebut sayang ataupun cinta pada wanita lain seperti diriku." Setiap Kalimat yang keluar dari bibir Vani benar-benar sangat menyakiti Johan, tetapi tahukah Johan jika Vani lah yang paling tersakiti saat ini.

"Lepas....!" bentak Vani menepis tangan Johan yang coba menyentuhnya. Amel yang melihat itu menarik Johan untuk membawanya pergi, tetapi Johan tetap saja berusaha membujuk Vani.

"Tolong percayalah, aku hanya mencintaimu dan hanya dirimu yang selamanya akan selalu kucintai dalam hidupku."

"Jika kamu mencintaiku, kamu pasti akan berjuang, Jo. Sama halnya dengan aku yang terus berjuang untuk cintaku. Kamu tidak tau Jo apa saja yang sudah aku lewati untuk memperjuangkan cinta ini. Aku menentang keluargaku hanya untuk memilih tetap bersamamu, aku menyakiti mereka demi pria sepertimu. Namun sekarang semuanya sia-sia, Jo. Kamu sama sekali tidak mengerti apa itu cinta, Jo." Vani kembali tersenyum. Senyuman yang hanya dirinya sendiri yang tahu arti dari senyumannya.

"Tolong maafkan aku. Maafkan aku. Kamu pantas mendapatkan pria yang jauh lebih baik dan tulus mencintamu. Maafkan aku!" Suara Johan terdengar serak karena menahan menangis.

"Tidak, Jo. Aku tidak yakin akan menemukan pria seperti yang kamu katakan. Pria sebaik kamu yang selama ini sangat kupercai saja, bisa menjadi pria yang sangat kejam seperti ini. Aku benar-benar tidak percaya akan yang namanya pria baik lagi di dunia ini." Batin Vani.

Melihat keadaan Johan yang saat ini juga terlihat terpuruk, benar-benar menambah luka dihati Vani.

Ingin sekali Vani memeluk erat tubuh pria yang selama ini selalu memberikan perlindungan dan kenyamaan padanya. Namun mengingat kembali semua ucapan pahit Johan, menyadarkan Vani jika Johan bukan lagi miliknya. Wanita yang beberapa saat lalu pergi karena marah pada Johan adalah pemiliknya.

Vani tersenyum lalu memejamkan matanya. Menengadahkan kepalanya, coba menenangkan sejenak hatinya. Meskipun itu tidak akan ada gunanya.

Semua yang melihat dan mendengar langsung atas semua yang sudah terjadi antara Johan dan Vani, tentu saja mengerti dan merasa iba kepada Vani. Termasuk seorang pria yang berada di ruangan khusus yang ada di cafe tersebut, turut menyaksikan semua itu dan terus saja menatap Vani.

"Semua penilaianku selama ini tentangmu benar-benar salah. Aku benar-benar telah melakukan kesalahan besar karena mempercayaimu. Selamat untuk pertunangan kalian, jika benar niatmu bertemu denganku hari ini untuk mengundangku ke pernikahan kalian, maka aku pastikan aku akan datang. Aku akan datang dan turut mendoakan kebahagiaanmu," ucap Vani dengan begitu tenang mengatakannya.

1
Mbing
semangat thor
Cinta Halu: makasih kakak🙏
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Vivi Alfia Dewi
suami ku dulu juga gak bilang kalau kita pacaran , dia bilang ingin aku jadi istrinya.
Vivi Alfia Dewi
Van kalau gak mau sama Arjuna,kasih ke aku saja,siap menerima /Grin//Facepalm/
Ari_nurin
aku malah jd bingung.. kok Vani mau ya jd kekasihnya Johan yg nyata nyata anak orang yg sdh menyakiti bibi nya .. 🤔 atau sebelumnya dia belum tau .. apa aku yg kelewat bacanya 😂😂
Nonik Anda Swl: mungkin tadinya ngk tahu,mungkin kebongkar setelah putus, pas ortunya datang baru cerita alasan tidak merestui x.
total 1 replies
Ari_nurin
ada ga ya di dunia ini laki laki spt Arjuna ??? meleleh aku 🤭😍😍
Ari_nurin
🤣🤣🤣 klu aku jd Vani aku sdh senewen dewe liat kelakuan Juna 😂😂 sdh baca yg ke 3 kali tp masih tetap ngakak ngebayangin kelakuan Juna 😂
Suci Imas Sadah
Luar biasa
Ila Widayati
andai di kehidupan nyata ada cowo yg kaya gini 🤔🥰
Lina maulina
sudah d klaim sama Juna😅
Lina maulina
egois
Nur😌😊
kok nyalahin orang tua, ya kan kamu juga salah saat sama Vani kamu lebih memilih wanita lain... sadar diri doong.....
Qaisaa Nazarudin
Bukan kah ini yg kalian mau, Kalian metekayasa kamatian Alan,Sekarang Alan tlah mengabulkan permintaan kalian,Semoga jalian bajagia dgn hidup penuh penyesalan,,
Qaisaa Nazarudin
Akhirnya pisang berbuah 2X,, Apa yg pernah Johan dan kluarga nya rasakan sekarang juga di rasakan Alan..
Qaisaa Nazarudin
Temen yg gak bener, Menjerimuskan temen ke kancah dosa bukan lah temen yg baik..
Qaisaa Nazarudin
CALON MANTU ku, Bukannya Johan dan Manda udah nikah,Kok masih CALON??🤫🤫
Qaisaa Nazarudin
Di sini Kohan bilang ISTRINYA,Tapi td Renata bilang CALO MANTU nya,Aku jd bingung sendiri sebenarnya meteka udah menikah apa belum?? Kan di awal bab td meteka udah nikah..
Qaisaa Nazarudin
Renata gak mau Alan mengalamin seperti yg tlah Johan alamin..
Qaisaa Nazarudin
Baru bangun kamu?? Aku pikir kamu madih bobok manis di kamar 🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Harusnya ada Alan sekalian di sana thor, Biar dia mendengar dan mengetahui fakta nya, masa iya Alan tdk mendengar keributan,Lama benar tidurnya,dari saat Johat td yg datang, sekarang Renata dan Rizal yg dtg,Alan madih aja bobok manis wkwkwk,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!