Kedua keluarga nya sudah bertemu dan sudah memastikan tanggal pernikahan.Namun siapa sangka,dan tak ada yang bisa menduga.Mempelai wanita beserta keluarga nya meninggalkan resepsi pernikahan yang hanya menunggu beberapa jam lagi dilaksanakan.
Dua hari sebelum nya,calon pengantin mendatangi apartemen pemberian orang tua,namun pihak ketiga dari mereka lebih kuat.Mereka melakukan hal yang se harusnya tidak terjadi.
Yesha kamania jatuh ke dalam hasrat calon suami nya Lucky Yudhasoka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♍Virgo girL 🥀🌸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Flashback on
Malam hari kedua nya melakukan pillow talk,Leta dan Aldo merasa Yudha dan Yesha tidak juga dekat seperti sedia kala,memang mereka kadang kala pergi bersama namun tetap saja Yesha masih menyimpan kesal pada Yudha.
"Apa kita pulang saja Yah, mungkin jika mereka dibiarkan berdua saja rasa saling membutuhkan dan melengkapi akan timbul sendiri."
Aldo pun berpikir sejenak "Tidak apa-apa jika Nindya di tinggal,umurnya baru sebulan lebih beberapa hari. Apa kamu yakin mereka berdua bisa membagi waktu".
"Harus,harus bisa. Mereka pernah sedekat lem dan kertas,kita hanya harus tahu bagaimana cara nya mereka kembali seperti dulu".
Aldo pun mengangguk,ia tahu apa yang dipikirkan oleh sang istri.
"Oke,kita pulang besok sore. Sekarang tidur lah,hari sudah malam".
Kedua nya membenarkan selimut dan segera ke alam mimpi.
Flashback off.
.
.
.
"Ayah dan Ibu memutuskan untuk kembali sore ini". Ucap Aldo.
Bukan hanya Yudha yang terkejut,Yesha juga iya. Wanita itu langsung menoleh ke sumber berita,Leta tersenyum pada menantu nya.
"Ibu dan Ayah sudah terlalu lama disini,adik mu di sana juga ingin ibu urus,meskipun ada Rona ia tetap saja kuwalahan membagi waktu nya,kerja sendiri,ayah disini. Ibu pikir Yesha sudah pintar merawat Nindya sendiri,ada Yudha yang nanti sering membantu".
Yesha mengangguk,apa boleh buat. Ia tidak bisa menahan ibu mertua nya tetap disana,hal ini pasti akan terjadi cepat atau lambat. Yesha tidak punya pikiran seharusnya Bunda yang bersama nya,tapi ia juga tidak boleh egois akan hal itu. Semua memiliki urusan, bahkan manusia sekecil Nindya pun ia memiliki urusan.
Yudha juga tidak masalah kedua orang tua nya pulang sore ini,dan tentu hanya tinggal mereka berdua di rumah,sementara mungkin Yesha tidak memiliki teman sampai Oma dan Neni pulang dari pengobatan.
"Ibu sudah membeli sesuatu?" tanya Yudha, Leta menggeleng.
"Apa yang harus aku beri untuk di bawa pulang. Ibu rasa tidak usah,adik mu bisa membeli nya sendiri,mereka bisa kemari dan menjenguk kalian disini". Jawab Ibu Leta.
Yudha mengangguk,ia mengerti.
"Yudha,apa kau tidak ingin membeli saja rumah ini. Mungkin akan tinggal disini lebih lama bersama istri dan anak-anak mu nanti, Ini rumah yang besar,nyaman,dan tidak terlalu mewah,jika hanya di isi kalian berdua dan satu anak kurang ramai, kasihlah Ayah dua atau tiga cucu lagi!".
Uhuk..uhukkk...
Leta berdecak dan melirik tajam pada suami nya,ucapan nya sangat frontal tanpa aba-aba dan tiba-tiba sekali hingga Yudha dan Yesha terbatuk.
Memberikan air minum nya untuk di minum Yesha terlebih dahulu,setelah itu Yudha meminum di gelas yang sama juga.
"Aku akan berpindah di rumah yang kecil dan terjangkau,terjangkau dari pandangan Yesha maksud ku Yah,disini banyak rumah minimalis tapi semua nya tersedia". Ucap Yudha,Yesha mengerutkan kening.
"Maksud mu kita jauh dari Oma dan Neni?". Tanya Yesha,ia butuh kejelasan pernyataan suami nya.
Anggukan Yudha pun membuat Yesha bertanya kembali.
"Kenapa,kenapa harus pindah. Aku tidak mau,aku ingin disini saja kalau tidak aku yang akan kembali ke rumah Oma,silahkan kau saja yang pindah!". Tolak Yesha,ia bahkan tidak memiliki rasa tidak enak pada kedua mertua nya.
"Kamu ikut dengan ku,kamu istri ku". Ucap Yudha.
Leta dan Aldo yang berada di sana menghela nafas,ketegangan terjadi antara kedua anak dan menantu nya.
"Begini saja,tetap disini hingga penyelidikan selesai dan Oma pulang,nanti kalian tanyakan pendapat Oma". Ucap Aldo memberi saran kepada kedua anak dan menantu nya. Ia tidak ingin kedua nya berseteru di meja makan dan diluar langit masih syahdu,embun bahkan masih menetes di dedaunan yang hijau.
.
.
.
Kata Ibu Leta ia tidak akan membeli apapun tapi kenyataan nya salah,ia membeli beberapa coklat yang tentu nya senang jika diberikan untuk adik-adik Yudha.
Mereka bersama ke rumah sakit mengantar Nindya imunisasi.
"Biasa nya setelah ini demam,itu efek imunisasi dan kekebelan tubuhnya bekerja". Ucap Leta memberitahu menantu nya,wanita tua itu tak ingin Yesha menjadi tegang menghadapi Nindya sakit dan sendirian nantinya.
"Jika malam Nindya tidak mau tidur,bergantian lah dengan Yudha. Rajin-rajinlah mengkonsumsi vitamin, seorang Ibu harus kuat". Imbuh Leta lagi,banyak wejangan yang ia berikan sebelum pulang nanti.
Mobil beralih ke rumah makan kecil dengan menu khas Indonesia. Makan siang,seperti sekarang Yudha dan Yesha bergantian mengasuh Nindya saat mereka giliran makan, Leta dan Aldo pun saling melempar pandangan.Anak menantu nya dengan sendiri tanpa diminta mengasuh bergantian.
Tahu Nindya tidak tidur Yudha pun membawa bayi itu ke dekat aquarium besar,belum mengerti,hanya saja beberapa kali Nindya tersenyum saat melihat ikan mendekat. Beberapa kali pula Yesha menoleh pada anak nya.
"Yesha..." Yesha terkejut tangan ibu mertua nya menggenggam tangan nya.
"Maaf, Ayah Ibu tidak bisa membantu mu menjaga Nindya." wajah sendu terlihat dari Leta.
"Tidak apa-apa Bu,Yesha sudah sangat berterimakasih selama ini Ibu mensupport Yesha, Ibu lah yang paling sabar menghadapi Yesha ".
Leta menggeleng "Itu sudah menjadi tugas Ibu,nanti kamu akan mengerti...".
"Yesha,boleh Ayah bicara sedikit dan meminta sesuatu padamu?". Sanggah Aldo pada menantu nya.
"Ya apa Ayah?".
"Tinggallah bersama Yudha,dia lelaki,dia membutuhkan mu,percaya lah dengan Ayah hanya kamu satu-satunya yang ada di hati nya. Ini bukan cara kami yang memaksakan kalian bersama,ini sudah karena campur tangan Tuhan. Nindya,dia ada karena campur tangan Tuhan. Maka Ayah mohon,jika Yudha pindah,ikutlah dengan nya,hakekat nya seorang istri sudah menjadi tanggung jawab suami saat ijab kabul terucap,kamu tidak usah memikirkan kesalahan Yudha karena kamu tidak menanggung nya,tapi Yudha menanggung dosa jika kamu melakukan kesalahan. Jika kamu masih menyimpan kesal dengan nya paling tidak kamu tidak membebani dosa mu pada nya". Panjang,ucapan Aldo bahkan mampu membuat Yesha meletakkan sendok makan nya.
"Kamu tahu kan maksud Ayah?". Tanya Aldo sekali lagi dan Yesha mengangguk,ia sangat mengerti tentang ini.
.
.
.
To be continue