NovelToon NovelToon
Adik Kesayangan Ku

Adik Kesayangan Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_

Gumam Samuel.

lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan singkat

Luna saat ini berada di kantor kakak nya setelah pulang sekolah tadi ia dijemput oleh supir kantor karena disuruh Alvaro.

" Habis ini kita ke Mall ya dek, cari gaun buat kamu" Luna terlihat binggung

" gaun buat apa? emang nya aku mau kemana?" Alvaro lupa belum kasih tau Luna

" nanti malam akan ada pesta di perusahaan teman kakak, kita di undang" Luna mengangguk

Tak lama setelah kerjaan Alvaro selesai ia langsung keluar ruangan saat hendak pergi tak lupa ia juga melaporkan dulu kepada sekertaris nya itu.

" put, saya mau pulang lebih awal hari ini ada urusan lain nanti tolong kamu rapikan berkas berkas dimeja" Ucap Alvaro kepada asisten nya

" Baik pak" Luna melihat Alvaro yang menatap sekertaris nya itu terus

" Ehem..mba kita permisi dulu ya" ucap luna sembari menarik tangan kakak nya itu

Mereka pun pergi dan jalan beriringan, saat sedang di lift luna terus memperhatikan wajah kakak nya itu.

" kakak suka ya sama mba putri? Gitu banget tadi natap nya" ledek Luna

" kamu apaan si dek" Luna terkekeh, terlihat Alvaro seperti menahan malu

mereka saat ini sudah berada di mobil dan menuju ke Mall terdekat, sesampainya disana Alvaro menyuruh Luna membeli lebih dari satu gaun tidak hanya itu ia juga disuruh membeli tas dan sepatu.

Sekitar pukul enam sore hari mereka baru sampai di rumah, luna langsung masuk kamar dan membersihkan diri, setelah itu turun untuk makan malam

" Kamu ikut kan dek nanti malam?" ujar samuel sembari mengunyah makanan

" ikut dong, tadi aku udah beli gaun. Kata kakak harus pake gaun" Samuel mengangguk

" pasti adek kakak cantik banget kalo pake baju baju kaya gitu" Luna hanya tersenyum

" nant jangan telat ya dek jam sembilan sudah harus sampai sana soalnya" Luna mengangguk

Setelah makan malam Luna langsung bersiap siap untuk pergi ke pesta ia memakai gaun yang tadi dibeli nya bahkan malam ini ia sangat semangat untuk ber make up tidak seperti hari biasanya hanya memakai pelembap saja.

Sekitar pukul delapan Luna turun dibawah sudah ada Alvaro dan Samuel ketika mendengar suara langkah turun dari tangga tatapan kedua pria tersebut langsung mengarah ke tangga. Begitu mempesona nya wajah Luna membuat kedua kakak nya itu tersenyum tak menyangka

" kamu cantik banget dek, baru kali ini kakak lihat kamu seperti ini" ucap Samuel sembari membantu Luna berjalan. Karena ia memakai heels

Luna dan Alvaro hanya tertawa, lalu mereka melangkah kan kaki menuju ke garasi masuk mobil dan segera pergi. Sekitar setengah jam mereka sampai di sebuah gedung besar disana sudah ramai orang sedang berlalu lalang.

Ketika mobil tersebut berhenti semua orang menatap ketika orang yang baru saja keluar dari mobil, bahkan sebagian merasa terpesona dan sebagain ada yang bertanya tanya. Mereka di persilahkan duduk paling depan sebelah keluarga tuan rumah nya.

" Selamat datang Tuan Alvaro" ucap salah seorang pria yang baru datang

" iya terimakasih" Mereka saling berjabat tangan dan setelah itu duduk

" Silahkan Tuan Nona bisa menikmati hidangan terlebih dahulu, disebelah sana" ucap seorang wanita kepada mereka bertiga.

" Ayo ambil makanan dulu" ia membantu Luna berdiri.

Samuel bertemu beberapa teman nya sehingga mereka terpisah hanya Luna dan Alvaro yang dari tadi bersama. Tak lama acara pun dimulai Luna masih menikmati makanan nya sembari tatapan nya menuju ke panggung.

Setelah sambutan sambutan selesai acara sudah masuk ke inti, dan Mc mengumumkan bahwa akan ada pria yang akan berbagi sedikit pengalaman serta mungkin memberi arah kepada para tamu. Saat pria tersebut di panggil ke panggung Luna masih biasa saja namun tiba tiba

Mulut luna terbuka sempurna ia bener benar terkejut bahkan ia hampir tersedak..

" Silahkan Tuan Derril" Mc tersebut memberikan mikrofon kepada Derril

_orang itu? Bukan nya orang itu_

Ia sampai tidak bisa berkata kata lagi dalam hati, sedang Alvaro asik ngobrol bersama teman teman nya di kursi sebelah Luna.

Setelah Acara selesai semua para tamu undangan mulai meninggalkan lokasi, sedang Alvaro dan Luna berjalan ke arah pria yang saat ini masih menjadi pertanyaan di dalam pikiran nya.

" Ril" ujar Alvaro, ia mendekat " Apa kabar lu?" Derril tersenyum ke arah Alvaro, ia juga sedikit melirik ke Luna

" Baik bro, lu apa kabar? Lama nih engak ketemu" Ucap Derril sembari berjabat tangan dengan Alvaro

" Alhamdulillah baik juga, Hallo nek apa kabar?" ucap Alvaro ketika melihat nenek Derril dibelakang nya

" Hallo nak, kamu Alvaro kan ya?" Nenek tersebut tertawa " iya nek saya alvaro, nenek apa kabar?" Nenek tersebut mengangguk

" Baik nak, kamu makin tampan saja" Alvaro hanya tertawa. " oh iya nek, ril kenlin ini adek saya Namanya Luna" Ucap Alvaro mengenalkan kepada mereka

" Hai anak cantik" Luna tersenyum sembari mencium punggung tangan nenek Derril

" Hallo nek, aku Luna" Nenek tersebut tersenyum " cantik seperti ibumu" ujar nenek tersebut

" Kamu masih ingat aku kan?" ucap Derril tiba tiba, sontak Alvaro mengerutkan dahinya. Nenek Derril juga binggung

" lu kenal adek gue ril?" Derril mengangguk "kemarin gue engak sengaja nolong dia pas ada tragedi di pameran" Alvaro yang tidak tau apa apa hanya diam

" Oh begitu ya, terimakasih ya sudah menolong Luna" ujar Alvaro lagi

Tak lama kedua pasangan suami istri berjalan ke arah mereka terlihat itu adalah kedua orang tua Derril.

" Alvaro ya?" ucap papa deril, alvaro mengangguk lalu ia menjabat tangan papa teman nya itu

" Iya om saya Alvaro, bagaimana kabar nya om tante?" ucap Alvaro dengan sopan

" kami baik"

" Hallo tante om" sapa Luna, ia tidak ingin terlihat angkuh karena hanya diam saja

" hallo anak cantik" ujar mama derril " kamu mirip sekali dengan ibumu" ucap mama derril lagi

" Hehe.. terimakasih tante" Jawab Luna, sontak itu semua tidak terlepas dari pandangan Derril

" Adekmu yang satunya mana Al engak diajak?" kata papa Derril

" ada kok om, mungkin lagi sama teman teman nya" jawab Alvaro

Lalu mereka melanjutkan obrolan nya di sebuah meja, dan tak lama Luna pamit untuk ke toilet Sebenarnya bukan ia kebelet hanya tiba tiba saja ia tidak bisa mengontrol dirinya yang dari tadi deg deg an menghadapi pria itu dan keluarga nya.

Tak lama ia keluar dari toilet dan betapa terkejut nya ia melihat Derril berada di depan toilet wanita tersebut. Ia tersenyum ketika melihat Luna keluar

" Ka...kakak?" Luna seperti melihat setan saja.

" Hai, ternyata kamu masih ingat saya ya. saya kira kamu lupa" Luna tertawa

" engak lupa kok kak, ternyata benar ya kakak teman nya kak Al" ucap Luna, ia sudah sedikit tenang

" berarti kemarin kamu masih mengira saya berbohong?" Luna tidak menjawab apapun hanya tersenyum

" oh iya kemarin kita belum sempat perkenalan, nama saya Derril" sambung nya, sembari menyodorkan tangan nya

" Aku Luna, kakak sudah tau kan nama aku?" Derril mengangguk,

" kak terimakasih ya kemarin kaka sudah menolong aku dan teman ku" Derril tersenyum "sama sama"

Mereka pun ngobrol sebentar, setelah jam menunjukkan pukul sebelas malam Luna memutus kan untuk menemui Kakak nya. dan mereka segera berpamitan untuk pulang. Mereka hanya berua karena tidak tau Samuel kemana.

Saat berada di mobil Luna sudah terlihat sangat lelah, begitupun Alvaro mereka hanya sama sama diam tanpa percakapan apapun. Tapi tiba tiba rasanya ada yang ganjal dihati Alvaro

" dek, tadi Derril bilang kamu sempat di tolong dia? Dimana?" Luna yang tadinya mengantuk langsung tiba tiba hilang

" a.. itu, kemrin aku sama jesika ke pesta bazar di alun alun dan pas kita lagi duduk ada tragedi kaya berantem gitu pokoknya nah kita tuh penasaran gitu kenapa orang orang lari. Dan pas kita mau kesana ada orang baik yang mencegah nya" Alvaro mendengarkan dengan seksama

" maksud kamu orang baik itu, Derril?" Luna mengangguk

Sebenarnya ada yang aneh menurut Alvaro bagaimana bisa seorang CEO besar tiba tiba Saja dapat menolong seorang gadis yang lagi bermain di alun alun sudah seperti novel saja pikirnya

" kok bisa Derril ada di sekitar situ?" Luna menggeleng

" mana aku tau, tiba tiba dia datang gitu aja. Ya mungkin lagi lewat atau apa gitu" padahal tadi derril sudah memberikan alasan nya namun ia takut mengatakan kepada Alvaro

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan apapun, mereka saling terdiam Luna tertidur sedang Alvaro masih memikirkan kata kata adik nya tadi.

_sepertinya Aku harus cari tau_

Gumam nya.

1
Bungamatahari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!