NovelToon NovelToon
Setelah Berpisah

Setelah Berpisah

Status: tamat
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Tamat
Popularitas:462.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rahma AR

Mikayla Zaneta bertemu lagi dengan Nicholas Jayandru, mantan pacarnya waktu SMA yang sudah menenggut kehormatannya.

Tapi laki laki itu sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah

Mikayla membencinya. Semudah itu Nicholas mendapatkan pasangan, sedangkan Mikayla sudah insecure. Ngga mungkin ada laki laki yang mau menerimanya yang sudah tidak virgin lagi.

Semoga suka🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih kepo

Meeting Nicholas dengan Ringgo berlangsung santai. Keduanya dengan mudah mengambil keputusan yang sama sama menguntungkan perusahaan mereka.

"Senang bekerja sama dengan anda," ucap Ringgo saat menjabat tangan Nicholas.

Nicholas mengangguk dan tersenyum. Dia mulai memetakan informasi laki laki yang sudah mengenal Mikayla. Membandingkan keunggulan mereka.

Saat keduanya berjalan meninggalkan ruang meeting, masih tetap mengobrol santai, terlihat sosok Mikayla yang baru berpisah dari Bu Irma.

"Mikayla," panggil Ringgo reflek. Gadis itu menoleh dan tersenyum ramah, tidak dia pedulikan keberadaan Nicholas.

"Masih meeting, pak?" tanyanya sopan.

"Sudah selesai."

"Kamu kerja di bagian apa?"

"Keuangan."

"Oooh... Posisi yang rumit," kekeh Ringgo

Mikayla tersenyum.

Nicholas yang merasa diacuhkan, langsung pamit.

"Saya duluan."

"Silakan, pak," sahut Ringgo. Mikayla cuek aja.

Kam pret, makinya dalam hati sebelum melangkah pergi.

Kedua orang itu masih saja mengobrol.

"Bisa bareng makan siang nanti?" tanya Ringgo yang masih bisa terdengar di telinga Nicho. Laki laki itu kini sedang menghentikan langkahnya sambil menelpon.

"Saya makan siang dengan teman teman, pak."

"Panggil Ringgo saja. Kalo bapak kesannya saya ketuaan."

Mikayla tersenyum lagi.

"Ngga apa apa bawa teman. Nanti saya bawa teman juga. Ada resto baru di dekat perusahaan saya. Nanti saya share lokasinya."

"Oke, nanti saya kasih tau teman teman saya."

Ringgo melirik jam di pergelangan tangannya.

"Saya harus pergi. Salam buat Okta dan mama kamu, ya, juga adik kamu Samira," pamitnya

"Iya."

Setelah memberikan senyum hangatnya, Ringgo berjalan pergi meninggalkan Mikayla.

Mikayla yang akan melangkah ke ruangan pak bosnya, tertegun melihat si bos masih berada ngga jauh darinya.

Gayanya, sih, memang sedang sibuk menelpon. Tapi Mikayla ngga yakin.

Dia nguping?

Dasar.

Anehnya lagi seakan tau Ringgo sudah pergi, pak bosnya juga ikut melangkah pergi.

*

*

*

"Jangan tutup dulu."

Satu kaki sudah melangkah ke dalam lift yang sudah Mikayla masuki.

Mikayla terkejut melihat kehadiran Nicholas. Padahal seingatnya laki laki itu sudah jalan duluan tadi.

Bukannya dia sudah duluan?

Kenapa dia masih di sini?

Mikayla mempererat laptop yang dia peluk di dadanya.

Kalo dia nanti jantungan, bisa jatuh laptopnya ke lantai. Laptopnya rusak, data yang dibuatnya hampir semalaman bisa hilang dan kerjanya yang membuat dia ngantuk berat pagi ini akan sia sia.

"Jadi sekarang kamu pacaran sama yang nabrak adik kamu?"

Nih orang apa, sih? Kepo banget.

"Ngga apa apa, sih. Kalo kamu mau nyari yang bos bos, Ringgo itu perfect," ucap Nicholas lagi. Matanya melirik pada Mikayla yang tetap diam.

Hati Mikayla marah, dia tersinggung mendengarnya.

Mulut laki laki ini sekarang kenapa lemes gini.

Delapan tahun sudah berlalu, harusnya mereka sudah melupakan semuanya.

Walau baginya tetap tidak bisa dia lupakan semua.

"Tapi cepat juga, ya, proses pacarannya. Cuma beberapa hari udah jadian. Kita dulu lama banget, ya, pendekatannya." Nicholas jadi terkenang masalalunya bersama Mika.

Hampir setahun dia mendekati Mikayla, setelahnya pacaran ngga nyampe sebulan, mereka putus. Tepatnya dia yang diputuskan.

Tatap matanya bertemu dengan manik mata Mikayla. Gadis itu menatapnya kesal.

Hey, lo udah punya calon istri, ya. Jangan sok ngurusin hidup orang lain....!

"Kamu yakin dia bakal ikhlas nerima kamu yang sudah....." Nicholas ngga melanjutkan ucapannya, tatap mereka masih bertemu.

DEG DEG

Laki laki ini...., geram batin Mikayla.

"Memangnya kenapa? Ngga semua laki laki suci juga."

"Tapi ngga semua laki laki mau menerima perempuan yang sudah ngga suci, Mika."

PLAK!

Wajah Nicholas sampai terdorong ke samping begitu tamparan keras sampai di pipinya.

Nicholas tersenyum miring bersamaan dengan pintu lift yang terbuka.

Mikayla menatap tangannya yang jadi memerah dan terasa panas.

Kemarahannya sudah memenuhi rongga dadanya. Terasa sangat panas dan mendidih.

Mikayla melangkah cepat saat keluar dari dalam lift.

Bukan hatinya saja yang memanas. Matanya juga.

Sayangnya dia ngga bisa langsung masuk begitu saja ke dalam ruangan pak bos

"Hanya pak bos yang bisa membuka pintunya, Mika," ucap Vara ketika Mika ngga berhasil ketika menggerakkan pegangan pintunya

Mikayla terdiam. Dia berusaha menahan agar tidak sampai menangis dan ketahuan Vara.

"Pak bos di belakang. Pak Rido juga ada tuh," ucap Vara memberitau.

Mikayla ngga menjawab. Dia takut suaranya terdengar serak.

"Kenapa dia datangnya ngga barengan dengan Pak bos, ya." Rido baru datang lewat pintu lift yang barusan terbuka, sedangkan pak bos udah datang lebih dulu.

Tapi, kok, Mika bisa duluan, ya? batin Vara heran.

Sayangnya tadi saat Mika keluar dari dalam lift, tidak dia perhatikan karena sibuk berdandan.

Tau tau Mikayla sudah ada di depannya.

Dengan santai seolah ngga terjadi apa apa, Nicholas membuka sandi pintu ruangannya.

Setelahnya dia masuk, Mikayla dan Rido mengikuti dari belakang.

Vara ngga merasa aneh dengan gerak gerik ketiganya. Terutama Mikayla.

Mikayla menunduk sambil menyeka pelan matanya dengan tisu.

Setelah itu dia mulai mencetak kerjaannya semalam, tanpa mau melihat pak bosnya dan asistennya.

Hanya tuhan saja yang tau apa yang ada di dalam hati Mikayla saat ini.

Hancur, iya. Terhina sudah pasti.

Laki laki itu dengan mudahnya mengungkit masalalu mereka.

Padahal itu kesalahannya yang sudah Mikayla bebaskan dari segala bentuk tanggung jawab.

Anehnya lagi, Kenapa dia menuduhnya sudah berpacaran dengan Ringgo?

Apa yang sudah membuat pikiramnya mengambil kesimpulan begitu?

Setelah menuduh, sekarang menghinanya.

Dada Mikayla masih bergejolak. Beberapa kali dia menyusut air matanya yang menetes

*

*

*

"Ben, jangan kasih tau Nicho apa yang sudah terjadi tadi malam," pinta Liza ketika dia sudah sampai di bandara. Ben yang mengantarnya.

Ben mendengus. Kejadian yang ngga mau dia ingat. Saat ini dia merasa sudah mengkhianati Nicholas.

"Kalo kamu mau rahasiakan, aku akan melayanimu lagi. Kapan pun kamu mau." Liza masih terbayang percin taan panasnya dengan Ben.

"Aku ngga akan melakukannya lagi," ucapnya datar.

Liza tersenyum sangsi.

"Denial saja terus. Aku pergi." Selesai dengan ucapannya, Liza melangkah meninggalkan Ben dengan perasaan kesal. Dia berpikir Ben akan ketagihan seperti dirinya.

Ternyata dia salah.

Dia pikir bisa membuat Ben menggantikan kewajiban Nicholas.

Liza membuang nafas kesal.

Pesawat pribadinya sudah menunggunya, ngga lama lagi dia akan bertemu calon suami yang akan menikahinya secepatnya.

Sementara Ben menatap kesal dan penuh sesal.

Alkohol si a lan...!

Persahabatannya dengan Nicholas bisa rusak gara gara ini.

Nicholas mungkin akan menendangnya kalo tau dia sudah meng ga gahi tunangannya

*

*

*

Tiga jam kemudian.

Mami is calling.....

"Ya, mam?" Nicholas mengangkat telponnya sambil melihat layar laptop.

"Papimu nanya, perusahaan baik baik saja?"

"Sampai sekarang baik baik aja, mam."

"Keuntungannya masih sebesar dulu?"

"Masih mam... Hanya saja kalo dikurangi yang dikorupsi, jadinya ngga sebesar dulu."

"Rama itu memang ngga tau diri." Terdengar hembusan nafas kesal mamanya.

"Liza sudah di pesawat. Maminya sudah menemui mami. Pernikahan kalian tiga minggu lagi."

"APA, MAM?"

Rido dan Mikayla cukup kaget juga dengan teriakan si bos.

Hanya saja Mikayla langsung bodoh amat.

Sementara Rido nampak khawatir.

1
Akbar Razaq
bagus cetitanya gak kerasa tiba tiba tamat aja.
makasi ya thor smoga sukses slalu.aamiin
Rahma AR: aamiin.... sama2...
total 1 replies
Akbar Razaq
penyakit hati emang mengerikan dan merugikan.Hm bs jadi pelajaran yg berharga
Akbar Razaq
bagis itu siapa siapa sj yg jahat sama Mika bikin stroke ja thor hehe
Akbar Razaq
ternyata kekuarga mama Astari iblis smua penghisap darah melebihi kang kredit.
Akbar Razaq
Smoga setelah tahu Mika dan Nicho balikam.mama Nastiti makin berat strokenya
Bukan jahat atau gmana tapi mama.Nastiti mmg benar benar anti Mika makanya bikin stroke permanen sj 😄
Akbar Razaq
bagus klo stroke uda gak usah d sembuhin thor tukang recok aja mama Nastiti.Kuwalat tu sm keluarga Mika
Akbar Razaq
segitunya liza padahal tanpa Nicho pun kamu kaya orang tuamu jg kaya.Daripada merendahkan diri begitu kaya ga ada harga diri sj.Yang Mika aja biasa sj di petmalukan banyak orang
Akbar Razaq
Aku yakin mama Ringgo pasti tdk lebih sama dg mama Nicho mungkin lebih bar bar reaksinya saat tahu Ringgo dekat dg cewek biasa.Apalagi klo di kompori sama mama Nastiti.
Akbar Razaq
tante Nastiti klo mati bawa hartanya sekalian dlm kubur siapa tahu nanti bs bantu ringankan siksa kubur.😄
Akbar Razaq
aduh pinter bangey si othor mendeskripsikan laki ampe aku ikutan bayangin kayak.apa si si Nicho😄
Akbar Razaq
yaj tinggal nolak aja krnapa sih atau kasih yg sewajarnya sj.Jangam maulah jadikan sapi perah terkecuali jk kondisi mereka mmg memprihatinkan
Herlina Anggana
aku kok muak bgt emosi soalnya keluargaku jg toxic KY gni dan suka banget ngorbanin aku
Novano Asih
wah kerjaannya oma dan opa ini 🤭🤭lgsg turun tangan biar nyahok itu tantenya
Novano Asih
nanti kalau tantenya tahu suaminya Mika CEO tambah kejang"dia😄😄
Novano Asih
harusnya Nicho yg beliin dresnya🤭
Novano Asih
mantannya Ringgo y
Novano Asih
oo ternyata di provokasi maminya Nicho
Pujierde
wah....para oma berebutan cicitnya coba kembar yaks seru jd ngebayangin para oma milih cicit utk di panggil jupiter dan mars padahal namanya asli bukan itu 🤣🤣
makasih authot cerita seru tp masih kurang banyak pengen liat adik"nya bumi eh salah sky (tp nama usulan dr opa rangga bagus sky tinggi dan lembut 🫢🫢)
Pujierde
harusnya bersyukur wlo bukan pewaris tapi yudhis sayang dengan jane tante suwir bukannya insya masih aja iri 🙆🙆
Pujierde
syukurlah jane tidak seperti mamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!