Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kunjungan sang mertua.
letta berdiri kikuk. ia begitu kaget melihat kedatangan mertua nya yang tiba-tiba. "ehh... mama, papa.. ayo masuk ma, " ajaknya pada papa dan mama mertuanya.
Aletta berjalan kedalam bersama pak davian dan Ny. sonya. mereka duduk di sofa dibuang tamu.
"kemana suamimu, nak? apa lagi bertugas? " tanya sang mama pura-pura tidak tahu. padahal sebelumnya mereka sudah memantau CCTV didalam gedung apartemen anaknya.
Aletta mendadak panik. ia bingung hendak berkata apa. mau jujur, ia merasa tidak enak hati pada mertuanya. mau bohong juga rasanya serba salah.
"nak? kemana suamimu? " tanya Ny. sonya dengan lembut. ia menyentuh lengan sang menantu.
"ka-kak Lucien sedang keluar dengan temannya, ma, " jawab Aletta sedikit gugup yang menutupi kelakuan suaminya.
pak davian dan bu sonya saling berpandangan sejenak kemudian sonya memutus pandangan dan beralih menatap letta.
'kenapa kamu berbohong nak. kamu sengaja menutupi kelakuan suami kamu yang masih jalan dengan kekasihnya, seharusnya kamu jujur saja letta. pasti mama membela kamu' pikir mama sonya dengan wajah sedihnya.
aletta memperhatikan raut wajahnya sang mertua merasa bingung.
"mama ada masalah. kenapa wajahnya terlihat sedih? " tanya letta langsung.
"ah.. tidak nak. mama cuma heran saja dengan Lucien kok bisa keluar tapi istrinya ditinggal dirumah. "
"tadi letta sendiri kok ma yang gak mau ikut, " alibi letta.
"kalau gitu, letta buatin minum buat mama sama papa dulu ya, " pamitnya. letta langsung bangkit dan hendak meninggalkan area ruang tamu.
"pa... Lucien sudah kelewatan. "
"iya.. papa tahu, tapi aletta masih melindungi anak kita."
"tapi mama gak rela kalau Lucien masih jalan sama wanita murahan itu, pa! "
"mama sabar. kita tidak boleh mencampuri urusan rumah tangga mereka. biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka berdua, agar mereka lebih dewasa dalam menghadapi ujian rumah tangga."
"tapi... pa, kasihan anak gadisku. "
"kita pantau saja ma. kita awasi lucien. kalau memang sudah keterlaluan biar papa yang turun tangan. "
"hm.. baiklah kalau begitu. lagian mereka juga masih baru. wajar masih memerlukan proses dan saling menerima, tapi mama berharap agar Lucien segera sadar, pa"
"kita berdoa saja yang terbaik buat rumah tangga anak kita. semoga aletta bisa merubah Lucien, " davian mengharapkan menantunya bisa menjadi istri yang bisa mengimbangi sifat keras Lucien.
tak lama, letta pun tiba di sana dengan membawa nampan berisi tiga gelas minuman dan cemilan.
"ma.. pa.. diminum tehnya. ini juga cemilannya hasil olahan letta sendiri lho, " letta sedikit memamerkan keahliannya dalam memasak dan membuat kue.
"kalau itu mama sudah yakin. olahan tangan ajaib kamu pasti terenak, " sambut sang mama mertua dengan senyuman.
ting.. nong... bel apartemen berbunyi.
"ma,pa... letta lihat ke depan dulu ya, " ijin nya. letta pun berjalan dan membuka pintu.
cek lek
"paket mbak, " sapa sang kurir makanan sambil menyerahkan tiga kantung kresek dari restaurant.
aletta meraih kantung kresek, " makasih ya mas. oh ya, sudah dibayar belum? " tanyanya memastikan. siapa tau aja suami setannya itu sengaja mengerjai nya.
"sudah mbak. saya permisi, " pamitnya sopan kemudian berlalu dari hadapan letta.
'walaupun menyebalkan tapi masih perhatian juga' batin letta berbisik. ia pun menutup pintu kemudian berjalan ke dapur dan menyiapkan wadah untuk makanan-makanan itu.
setelah semua sudah ditata rapi di dalam wadah, aletta menghampiri sang mertua. "pa.. ma... kita makan yuk, " ajaknya.
"kamu belum makan? " tanya mama sonya.
"belum ma. tadi letta masak ayam rica-rica tapi dihabisin kak Aiden, " adunya seperti anak kecil.
"hehehe... kasihan putri mama. biar nanti mama jewer si Lucien. sekarang kita makan yuk, " ajak mama sonya yang sudah bangkit dan menarik lengan suaminya dan menantunya disisi kiri dan kanannya.
di meja makan itu sudah tersedia sayur capcai, ayam bakar madu, seafood tumpah dan rebusan sayur hijau dengan sambal terasi.
"menunya kesukaan kamu ya. ada rebusannya, " sahut sang mama yang sudah duduk dan mencomot rebusan itu dengan sambal terasi.
"ternyata... Lucien paham dengan selera kamu. " sambung sang papa.
"gak tahu juga pa. asal aja kali, " jawab letta yang sudah melahap makannya.
danereka bertiga yang ada di ruangan itu menikmati makanan dengan sesekali diselingi canda dan tawa yang membuat suasana lebih hidup.
'terima kasih Tuhan. kau beri aku mertua seperti orang tua kandungku. mereka amat menyayangiku,' syukur letta dalam hatinya. ia tersenyum menatap kedua paruh baya itu yang masih sangat cantik dan tampan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
