CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.
Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?
Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?
Gawat!
Beberapa orang merasa terancam!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Akan bertemu dengan Bryan
Dengan bantuan firma hukum dan pengacara terbaik, maka Agatha dan putrinya dengan cepat dijebloskan ke penjara dan persidangan segera dimulai.
Dengan percaya diri, pengacara hotel keluarga Baraya yang bekerjasama dengan jaksa penuntut umum langsung menuntut hukuman penjara seumur hidup terhadap Agatha dan putrinya, bahkan memohon pada hakim untuk tidak memberi mereka hukuman mati agar keduanya tetap menderita di penjara.
Segera setelah mendengar tuntutan itu, Agatha berdiri memukul meja dengan keras.
"Omong kosong apa ini! Itu tuntutan yang tidak sebanding dengan apa yang kami lakukan!" Teriak Agatha penuh emosi diikuti senyuman Anggun yang melebar sambil menatap Agatha dengan putrinya dalam tatapan penghinaan, 'bodoh,' ucap Anggun dalam hati.
Berlin yang melihat ekspresi Anggun pun menjadi sangat kesal, dia ikut berdiri bersama ibunya dan menatap Anggun dengan tajam, "jallang! Semua ini jebakanmu, kami tidak melakukan apapun, tetapi kau bekerja sama dengan keluarga Johar untuk menjebak kami berdua! Yang mulia, tolong selidiki dia, dialah yang sebenarnya menjadi orang jahat di sini! Kalian sudah salah menangkap hanya karena dihasut oleh keluarga Johar!" Tegas Berlin.
"Terdakwa, tolong tenang!" Hakim memberi tatapan peringatan pada Agatha dan Berlin lalu menyuruh jaksa penuntut umum untuk melanjutkan pembacaan tuntutan mereka.
Agatha dan putrinya hanya bisa diam dalam kemarahan mereka sampai akhirnya persidangan selesai dan keduanya meninggalkan ruang persidangan.
Begitu masuk sel untuk beristirahat, keduanya terkejut saat dihampiri oleh Anggun yang datang bersama Hendrik.
Anggun tersenyum melihat dua orang yang tampak lusuh menggunakan pakaian tahanan dengan rambut acak-acakan serta wajah yang tidak terawat.
"Ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu, jadi aku harus mengucapkan kata-kata yang baik untuk ibu dan adikku tersayang. Hah,,,, hal yang paling kalian penasaran kan pastilah bagaimana aku bisa mendapatkan bantuan keluarga Johar,,, hm,, itu karena aku sudah menikah dengan Alvin," ucap Anggun memperlihatkan sertifikat pernikahannya dengan Alvin membuat 2 perempuan yang awalnya duduk langsung berdiri melototkan mata mereka melihat sertifikat pernikahan di tangan Anggun.
Mustahil!
Si jallang ini,, bagaimana caranya merayu Alvin?
"Aku harap rasa penasaran kalian sudah terjawab Dan mulai hari ini kalian bisa menikmati hidup kalian dengan tenang di dalam penjara. Tenang saja, aku juga akan mengirim seseorang ke penjara untuk mengawasi kalian berdua, jadi jangan kecewakan aku ya..." Kata Anggun ditutup senyuman indah yang membuat Berlin histeris.
"Setan!!!" Teriak Berlin langsung berlari ke arah pagar sel untuk menjambak rambut Anggun, tetapi tangannya tak mampu menjangkau Anggun dan hanya bisa seperti orang gila berteriak-teriak menjulurkan tangan keluar sel.
"Setan! Kemari kau kalau berani! Aku akan membunuhmu! Aku akan membuatmu cacat seumur hidup!" Teriak Berlin seperti orang gila.
Anggun tertawa kecil melihat kelakuan Berlin sebelum meninggalkan tempat itu dengan langkah penuh percaya diri, 'Anggun, semoga kau melihat akhir dari orang-orang yang telah menyiksamu ini. Masih ada satu orang lagi yang telah menghianati mu, tapi jangan khawatir, dia juga akan segera mendapat ganjarannya,' kata Anggun dalam hati.
Setelah tiba di parkiran mobil, Anggun mengeluarkan ponselnya yang berdering dan mendapati sebuah panggilan telepon yang berasal dari Brian.
Drrtt... Drrtt...
Anggun mengabaikan panggilan telepon itu dan memilih masuk ke mobil.
Setelah duduk dalam mobil, masih ada sekali panggilan telepon yang diabaikan oleh Anggun sebelum dia mengangkat panggilan telepon ketiga dari Bryan.
"Halo," jawab Anggun.
"Anggun, ini aku, bisakah kita bertemu? Ada hal penting yang perlu kita bicarakan," kata pria dari seberang telepon membuat sebelah alis Anggun terangkat tinggi.
Dia sudah menduga Bryan akan kembali mendekatinya setelah apa yang menimpa Agatha dan putrinya, jadi Anggun berkata, "Aku tidak tahu apa yang hendak kau bicarakan, tapi aku sibuk untuk--"
"Kumohon, sekali ini saja, Aku akan menunggumu di taman yang biasa kita kunjungi berdua," kata pria dari seberang telepon lalu mematikan panggilan telepon itu.
"Antarkan aku ke taman xx," ucap Anggun pada Hendrik.
"Baik Nyonya," ucap sang sopir secara diam-diam mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Alvin.
"Nyonya muda hendak menemui mantan tunangannya di taman xx," tulis Hendrik di pesan yang ia kirim pada Alvin
