NovelToon NovelToon
My Possessive Twins

My Possessive Twins

Status: tamat
Genre:Teen / Cintapertama / Badboy / Cintamanis / Tamat
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Wida Dwi Oktafiani

Saking posesifnya orang-orang sampai mengira jika Devano mencintai kembarannya sendiri.

'Jangan terlalu tanggepin Alex dia gak baik untuk kamu'

'Jangan dikuncit rambutnya'

'Jangan pakai baju kayak gitu, ganti!'

'Nanti pulang tunggu di parkiran'

Mereka beranggapan jika Devano mencintai Devina, padahal tidak sama sekali dia juga memiliki wanita yang dicintainya.

Perasaannya pada Devina hanya kasih sayang mereka sebagai saudara kembar.

Semua sikap posesifnya hanya untuk melindungi Devina dari luka yang bisa menyakitinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida Dwi Oktafiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 : Masih Marah

Sudah hampir satu minggu Devina dan Ziko berjauhan bahkan mereka tidak saling sapa setiap kali Ziko mendekat maka Devina akan menjauh, dia seolah menjaga jarak dan tidak mau berdekatan. Rasanya benar-benar tidak enak Ziko terbiasa dengan Devina mengobrol, bercanda hingga menggodanya setiap di sekolah atau melalui telpon.

Minggu ini harusnya mereka ada janji untuk pergi ke toko buku bersama, tapi Devina menolak dan mengatakan bahwa janji itu dibatalkan saja. Sekali lagi harapan Ziko untuk mengajak gadisnya bicara harus dia urungkan, tanpa Devina rasanya ada yang kurang Ziko merasa hidupnya tidak bersemangat.

Sekarang dia ada janji untuk menemani Adyra ke toko buku sebenarnya Ziko enggan, tapi dia tidak enak untuk menolak hingga akhirnya setuju untuk mengantar Adyra pergi. Seperti biasa Ziko akan menatap layar ponselnya, menunggu balasan pesan dari Devina yang sekarang sangat jarang membalas pesannya bahkan tak jarang pesannya diabaikan hingga besok.

Suara gerbang yang di buka membuat Ziko mendongak lalu tersenyum tipis pada Adyra dan memasukkan ponselnya ke saku celana. Wajah Adyra yang tersenyum menyambut kedatangannya membuat Ziko ikut tersenyum tipis lalu memberikan helm yang tadi dia bawa.

"Maaf ya Ko ngerepotin lagi." Kata Adyra sebelum menaiki motornya

"Gak papa Dyr memang lagi gak ada kerjaan juga kok di rumah." Kata Ziko

Setelah Adyra menaiki motornya Ziko langsung melajukan motor menjauh dari rumah dan menuju tempat tujuan mereka, toko buku. Seharusnya dia menemani Devina kesana sekarang, tapi gadisnya itu malah membatalkan janjinya dan sekarang mengabaikan pesannya lagi.

Aku lagi sibuk Ziko lain kali aja

Satu balasan itu yang Ziko dapatkan ketika dia menanyakan janji mereka untuk pergi ke toko buku dan setelahnya Devina masih tidak mau menjawab pesannya. Teman-teman mereka juga banyak yang bertanya, tapi baik Devina ataupun Ziko tidak ada yang mau mengatakan apapun.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit motor Ziko terparkir di area parkiran toko buku lalu bersama dengan Adyra keduanya melangkahkan kaki ke dalam. Sekali lagi toko buku ini mengingatkan Ziko pada gadisnya dia sangat sering mengantar Devina kesini untuk membeli buku lalu makan bakso setelahnya.

Senang sekali kalau mengingatnya, andai saja Devina tidak marah mereka pasti sudah melakukan hal itu lagi sekarang.

"Ziko"

Panggilan Adyra membuatnya tersentak dan langsung menghampiri gadis itu yang sudah menaiki tangga, dia terlalu sibuk dengan fikirannya.

"Kenapa sih? Ada masalah ya?" Tanya Adyra

"Enggak papa Dyr." Kata Ziko seadanya

Saat sampai di atas Adyra langsung menuju tempat dimana kumpulan komik berada. Ya, Adyra sangat suka membaca komik berbeda dengan Devina yang lebih menyukai novel.

Mengingat kata novel Ziko langsung mengatakan pada Adyra bahwa dia ingin melihat-lihat buku juga dan gadis itu hanya bergumam pelan menanggapinya.

Saat sampai di rak buku yang berisikan banyak novel Ziko tersenyum dia kembali teringat wajah antusias Devina dan sekarang dia berniat membelikan satu untuk gadisnya. Namun, dia tidak faham harus memilih yang mana karena Ziko tidak faham dan takutnya dia salah membeli.

Satu persatu mata Ziko menjelajah rak buku dan tanpa dia sadari ada beberapa pasang mata yang menatap ke arahnya, bingung mungkin, tapi Ziko tidak terlalu peduli. Sebuah senyuman terukir ketika dia melihat salah satu buku yang terlihat bagus dengan cover yang lucu lalu Ziko membaliknya melihat rangkaian kata yang ada dibelakangnya dan senyumnya semakin mengembang.

Sepertinya dia akan membeli yang satu ini saja dan ketika tengah sibuk dengan fikirannya suara Adyra terdengar membuat Ziko mendongak lalu menatap gadis itu sambil tersenyum.

"Lo mau beli novel? Lo suka baca novel?" Tanya Adyra tidak percaya

Ziko tertawa kecil lalu mengelengkan kepalanya pelan dan mengatakan sesuatu yang membuat Adyra terdiam.

"Untuk Devina"

Mengangguk faham Adyra mengajak Ziko untuk menemaninya ke tempat buku-buku pelajaran.

Sambil membawa sebuah novel yang tadi dia ambil Ziko mengikuti langkah kaki Adyra ke tempat buku-buku pelajaran.

"Tumben banget Dyr." Ledek Ziko membuat Adyra mendengus kesal mendengarnya

"Gue ada les tambahan dan ada beberapa buku yang harus gue beli." Kata Adyra

Mengangguk faham Ziko membantu Adyra mengambil salah satu buku yang ada di rak paling atas karena gadis itu terlihat tidak bisa mencapainya.

"Pendek"

Berdecak kesal Adyra memukul pelan lengan Ziko dan membuatnya tertawa kecil lalu mendadak dia jadi ingin bertanya.

"Dyr"

"Hmm"

"Kalau cewek marah cara bujuknya gimana?" Tanya Ziko membuat Adyra langsung menatapnya penasaran

"Kenapa memang?" Tanya Adyra

"Devina marah sama gue dan dia jadi cuekin gue belakangan ini rasanya gak enak gue kangen sama dia." Aku Ziko

Sekali lagi Adyra terdiam, tapi hanya sesaat karena setelahnya dia memilih untuk meledek Ziko dan membuat pria itu mendengus kesal ketika mendengarnya.

"Memang enak dicuekin." Kata Adyra sambil mencari buku satu lagi yang ingin dia beli

"Bantuin gitu Dyr gue gak bisa diem-dieman terus sama dia." Kata Ziko

"Kalau lo salah minta maaf dulu terus kasih dia sesuatu yang bikin dia bahagia lalu janji kalau lo gak bakal ulangin lagi." Kata Adyra

"Gue takut dia gak mau maafin gue Dyr." Kata Ziko pelan

"Memang lo buat salah apa sih Ko?" Tanya Adyra penasaran

Menggelengkan kepalanya pelan Ziko enggan untuk mengatakannya dan malah mengajak Adyra untuk segera membayar kalau sudah selesai.

Setelah mengambil buku yang dibutuhkan Adyra dan Ziko segera pergi ke kasir lalu membayar semua belanjaan mereka. Saat mata Ziko menjelajah ke segala arah dia menangkap sosok yang sangat dia rindukan berjalan menjauh, keluar dari toko buku bersama seseorang yang sangat dia tau kalau itu adalah Devano.

Mendadak kakinya ingin melangkah mendekat, tapi Ziko mengurungkan niatnya dan malah berdiam diri ditempatnya.

Devina masih marah, tapi bagaimana kalau Devina melihatnya bersama Adyra tadi?

Bagaimana kalau Devina malah semakin marah padanya?

¤¤¤

Melihat sahabat baiknya bersama dengan gadis lain membuat Devina kembali terluka, dia tidak terima melihatnya apalagi Ziko terlihat senang berada bersama Adyra. Mata Devina menatap mereka penuh luka terutama ketika Ziko membantu Adyra mengambil buku yang ada di rak teratas lalu mengatakan sesuatu yang membuat Adyra kesal dan mereka berdua tertawa.

Harusnya dia tadi pergi bersama Ziko supaya dia tidak melihat semua ini, tapi kenyataannya Devina membatalkan janji mereka dan malah minta Devano untuk menemaninya. Sekarang dia harus melihat hal yang membuatnya terluka dan ingin pulang sekarang juga, melupakan niatnya untuk membeli buku.

"Vano"

Beruntung Devano tidak melihat mereka karena dia berada di sudut rak buku yang lain dan ketika Devina memanggilnya dia menoleh.

"Vano"

"Kenapa?"

"Mau pulang." Kata Devina lirih

Devano terlihat terkejut mendengar nada bicara dan tatapan sendu kembarannya.

"Kamu kenapa Vin? Kamu melihat sesuatu yang membuat kamu merasa sedih?" Tanya Devano

Devina menggelengkan kepalanya enggan untuk menjawab dan kembali mengajak Devano untuk segera pulang.

"Vano aku mau pulang." Kata Devina lagi

"Bukunya?" Tanya Devano

"Mau pulang." Kata Devina

Menghela nafasnya pelan Devano merangkul bahu kembarannya dan membawanya keluar dari area toko buku sambil sesekali menolehkan kepalanya mencari sesuatu yang sempat dilihat Devina, tapi dia tidak menemukan siapapun.

Sungguh Devina tidak mengerti kenapa dia bisa sesedih ini hanya karena melihat Ziko bersama dengan Adyra.

Sebelumnya ketika dia menyukai Alex dan melihat pria itu jalan bersama wanita lain atau berpacaran, dia tidak sesedih ini, tapi sekarang Devina begitu terluka. Wajahnya terlihat sendu tidak ada senyuman yang biasa dia tunjukkan dan hal itu membuat Devano bingung juga marah pada orang yang membuat kembarannya sedih.

"Vin kamu kenapa sih? Kenapa sedih?" Tanya Devano lagi

Devina tetap enggan untuk menjawab membuat Devano menghela nafasnya pelan lalu memakaikan helm pada Devina dan menaiki motornya.

Tidak masalah kalau Devina enggan untuk bicara, dia akan mencari tau sendiri nantinya.

¤¤¤

Ada sesuatu yang membuat Ziko tidak tenang selama upacara berlangsung, gadisnya tidak ada di barisan kelas ataupun barisa murid-murid terlambat. Sejak kemarin siang whats app gadisnya juga tidak aktif dan hal itu membuat Ziko semakin resah dia takut kalau sesuatu terjadi pada Devina, bagaimana kalau gadis itu lebih marah padanya?

Biasanya kalau Devina tidak masuk sekolah dia adalah orang yang pertama kali tau kalau di kelas karena Devina selalu mengatakan jika dia tidak berangkat sekolah, entah karena izin atau sakit. Namun, saat ini tidak ada kabar atau pesan masuk bahkan pesan yang kemarin saja tidak kunjung mendapat balasan.

Setelah upacara berakhir Ziko langsung menghampiri Mona dan bertanya, tapi gadis itu juga mengatakan kalau Devina tidak membalas pesannya dari kemarin.

"Dia kemana ya Mon? Kenapa gak bilang ke gue kalau dia gak masuk?" Tanya Ziko

"Lo berdua kan lagi marahan, belum baikan kan?" Tanya Mona yang dijawab dengan anggukan singkat oleh Ziko

"Chat gue juga gak ada di balas jangan di balas wa dia aja malah gak aktif, sial." Kata Ziko

"Besok lo coba ngomong sama Vina deh Ko, baikan sama dia." Kata Mona yang hanya ditanggapi dengab anggukan singkat olehnya

Sial! Ziko benar-benar tidak tenang.

Saat pelajaran dimulai dan absen dibacakan nama Devina terpanggil lalu ketua kelas mereka maju ke depan dan membawa sebuah surat.

Kenapa Devina tidak mengatakan padanya saja?

"Sakit atau izin?" Tanya Miss Alicia

"Sakit Miss"

Satu jawaban itu sukses membuat Ziko semakin tidak tenang dan langsung mengeluarkan ponselnya. Melihat jika whats app gadisnya sudah centang dua dengan segera Ziko kembali mengetikkan pesan.

Vina kamu sakit?

Kenapa gak bilang sama aku Vin?

Kamu sakit apa?

Aku ke rumah kamu ya sepulang sekolah

Vin balas pesan aku, please

Lama Ziko memandangi ponselnya sampai akhirnya warna biru terlihat di kedua centang dan tulisan bahwa Devina sedang mengetik muncul membuat Ziko terus memandang layar ponselnya.

Dan saat pesan balasan masuk ke dalam ponselnya Ziko merasa lega juga terdiam di tempatnya.

Cuman pusing

Gak usah Ziko aku gak papa

Baiklah sudah cukup Ziko tidak bisa begini terus dia harus bicara empat mata dengan Devina kalau perlu jujur tentang perasaannya.

Dia tidak bisa seperti ini terus.

Berada jauh dari Devina membuatnya sangat terluka dan hampa.

Besok dia akan bicara dengan Devina menjelaskan semuanya dan meminta gadisnya agar tidak menjauh darinya.

Ziko tidak bisa berada jauh dari Devina.

¤¤¤

Nanti siang update lagi yaa😉

Sore juga gak yaa😶

1
Eka Dewi
Luar biasa
Nona QueenRa
seru cerita kembar
lily
alex tobat dlu klo mau sama Devina
Lies Atikah
iaku suka kalau ceritanya laki nya tu bucin .tapi tegas romantis dan sedikit gesrek .maunya gitu
Novia Ayu Apriani
hm
Abinaya Albab
setiap baca selalu ada rasa haru 😥
Abinaya Albab
hehhhhhh kesel...gemes ya Mon aku juga...
Abinaya Albab
jangan² adyra diam² suka sama ziko nih 🤔
Abinaya Albab
kadang aku pikir nama sahara itu typo ternyata gk ya 🤭
Rosa Rosiana
menarik
Rosa Rosiana
saya suka genre begini
Novia Cutez Yankslaluchynkmamah
baper bebz
Novia Cutez Yankslaluchynkmamah
baper beb
Liannawaty suparman
aq jadi ikut sesak dan sakit hati baca vina ampe kayak gtu..😭😭😭
Nurjanah Paris
082117464435adlimalik
nowhere🌱
cowok yg gak bisa tegas gini seringnya bakal ada konflik pelakor yg mengikuti. jadi harus siap-siap emosi, sih
Asra Waty
kenapa devina hilang dr cerita ini
Nona QueenRa: Karna dia punya cerita sendiri. bisa dilihat disana
total 1 replies
nowhere🌱
nooh, makanya jangan banyak main cewek, giliran dapat yg klop kan jadinya susah
nowhere🌱
makanya jangan jadi pucekboi
nowhere🌱
agak wah aja gitu nemu teenfict di nt, soalnya banyakan di sini perjodohan ceo dan gak jauh jauh sama pernikahan yg dihiasi pelakor, berasa hambat aja gitu jadinya nt. untung nemu cerita ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!