NovelToon NovelToon
Rela Di Madu

Rela Di Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Fahira Azalwa, seorang gadis cantik yang harus menelan pahitnya kehidupan. Ia berstatus yatim piatu dan tumbuh besar di sebuah pesantren milik sahabat ayahnya.

Selama lima tahun menikah, Fahira belum juga dikaruniai keturunan. Sementara itu, ibu mertua dan adik iparnya yang terkenal bermulut pedas terus menekan dan menyindirnya soal keturunan.

Suaminya, yang sangat mencintainya, tak pernah menuruti keinginan Fahira untuk berpoligami. Namun, tekanan dan hinaan yang terus ia terima membuat Fahira merasa tersiksa batin di rumah mertuanya.

Bagaimana akhir kisah rumah tangga Fahira?
Akankah suaminya menuruti keinginannya untuk berpoligami?

Yuk, simak kisah selengkapnya di novel Rela Di Madu
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23

Malam harinya.

Zidan pulang lebih awal, tepat pukul tujuh malam. Begitu memasuki rumah, ia mengucap salam ketika melihat ibunya sedang duduk di ruang keluarga bersama Eva.

"Assalamualaikum, Ibu."

"Waalaikumsalam, Zidan. Kau sudah pulang?" sahut Ibu Zubaidah, menyambut uluran tangan putranya.

"Eva, bagaimana kuliahmu?" tanya Zidan sambil duduk di sofa.

"Alhamdulillah, baik, Kak. Bulan depan aku mulai skripsi," jawab Eva, masih memeluk ibunya dengan manja.

Saat mereka berbincang, Fahira keluar dari kamar setelah mendengar suara suaminya. Ia menghampiri Zidan dan menyalami pria itu.

"Baru pulang, Bang? Abang sudah makan?" tanya Fahira, kemudian duduk di sebelah Zidan, membuat Ibu Zubaidah menatapnya sinis.

"Belum. Apa kau sudah makan?" tanya Zidan balik.

"Belum, Bang. Aira nungguin Abang pulang," jawabnya lembut.

"Sejak siang istrimu itu tidak keluar kamar. Kerjaannya hanya tidur saja seharian," sela Ibu Zubaidah ketus.

Zidan menatap ibunya, lalu beralih menatap Fahira. Ia tersenyum tipis pada istrinya dan mengajaknya masuk ke kamar.

"Temani Abang di kamar sebentar, ya. Em, Bu-- Zidan ke kamar dulu, mau mandi lalu bersiap makan malam."

"Iya, Nak," sahut Ibu Zubaidah singkat tanpa senyum.

Ketika mereka melangkah menuju kamar, Zidan kembali bertanya, "Di mana Viola? Apa dia sudah pulang?"

"Sudah. Sejak pagi dia di kamar, belum keluar sama sekali," jawab Fahira sambil menutup pintu kamar dan menguncinya.

"Apakah siang tadi dia sudah makan?" tanya Zidan, nada suaranya mulai cemas.

Fahira menggeleng. "Aku sudah mengetuk pintunya berkali-kali, menyuruhnya makan, tapi dia tidak mau keluar. Jadi kupikir, mungkin dia sedang ingin sendiri."

Zidan melepas kemeja dan dasinya, menyambar handuk, lalu masuk ke kamar mandi dengan tergesa. Ia khawatir sesuatu telah terjadi.

Tak sampai sepuluh menit, Zidan keluar, mengenakan pakaian bersih, lalu segera menaiki tangga menuju kamar Viola.

Fahira yang melihat sikap suaminya itu mengerutkan kening. Akhirnya, ia memilih untuk mengikuti Zidan ke lantai dua menuju kamar madunya.

Tok-- tok-- tok--

"Viola! Apa kau baik-baik saja?" Zidan mengetuk dengan suara cukup keras karena khawatir.

Dari bawah, Ibu Zubaidah dan Eva hanya diam tanpa memperlihatkan rasa khawatir sedikit pun. Zidan yang tak mendapat jawaban kembali mengetuk.

Tok-- tok-- tok--

"Viola! Apa kau di dalam?" panggilnya lagi, berusaha membangunkan wanita itu.

Tak lama kemudian, pintu terbuka.

Ceklek!

"Vio! Kau kenapa? Kenapa tidak turun untuk makan siang? Apa kau sakit?" tanya Zidan bertubi-tubi, menangkup wajah istrinya itu.

Fahira yang berdiri di belakang Zidan merasa dadanya sesak. Ada pisau tak terlihat yang seolah merobek jantungnya ketika melihat suaminya begitu khawatir pada Viola.

"Aku tidak apa-apa, hanya lelah. Ingin istirahat saja. Kau tak perlu khawatir," jawab Viola, menyentuh tangan Zidan yang masih menangkup wajahnya.

Zidan langsung memeluk Viola dan mengecup pucuk kepalanya singkat. Perlakuan itu tak luput dari tatapan Fahira yang membeku di tempat.

"Ya sudah, ayo kita turun. Kita makan malam, aku sudah pesan makanan online," ujar Zidan tersenyum.

Ia berbalik, dan matanya membulat saat mendapati Fahira berdiri tepat di belakangnya.

"Aira-- kau--" ujarnya gugup. "Ah, ayo kita makan, Sayang!" sambungnya cepat.

Zidan menggandeng Fahira dengan canggung. Ia tak tahu bahwa istrinya mengikuti ke kamar Viola. Dalam hatinya, Zidan terus bertanya-tanya 'apakah Fahira melihat dirinya memeluk dan mencium Rose ?'

~~

Di Meja Makan

Fahira makan dengan diam, tak berkata sepatah pun. Perlakuan Zidan terhadap Viola masih terbayang di kepalanya, membuat dadanya terasa sesak. Lamunannya buyar ketika mendengar suara suaminya.

"Sayang, kau kenapa?" tanya Zidan lembut, sambil mengusap kepala Fahira.

"Hadeeeh-- kebiasaan sekalu sih!" celetuk Ibu Zubaidah tiba-tiba. "Kalau di meja makan, dua istrimu ini selalu saja drama cari perhatianmu! Bikin selera makan Ibu hilang saja!"

Trang!

Sendok di tangan Ibu Zubaidah terhempas keras ke piring. Ia berdiri dan melangkah pergi ke kamar tanpa menoleh.

Zidan hanya menghela napas melihat ibunya pergi sebelum selesai makan. Ia lalu menatap adiknya tajam.

"Kau juga mau pergi ke kamarmu seperti Ibu? Kalau iya, pergilah," ujarnya tegas.

"Tidak, aku masih ingin makan,” jawab Eva pelan, menunduk.

Suasana meja makan kembali hening. Hanya suara denting sendok beradu dengan piring yang terdengar. Tak lama, Zidan menyelesaikan makannya, meneguk air putih, lalu bangkit menuju kamar.

Fahira, Viola, dan Eva hanya saling pandang. Hingga akhirnya Eva ikut pamit, naik ke kamarnya, meninggalkan Viola dan Fahira berdua di meja makan.

"Vio, apa kau tidak enak badan?" tanya Fahira setelah menaruh sendoknya.

"Iya, Mbak. Kepalaku agak pusing. Semalam aku tidak tidur karena banyak yang harus diurus," jawab Viola pelan.

"Kalau boleh tahu, semalam kau ke mana?" tanya Fahira penasaran.

"Aku ke klub tempatku dulu bekerja. Aku membatalkan surat perjanjian di sana. Mereka sempat mengancam akan menuntut dan memenjarakanku kalau aku tidak membayar denda. Tapi setelah perdebatan panjang, akhirnya semuanya bisa kuselesaikan," jelas Viola panjang lebar.

"Oh begitu-- aku kira kau menginap di luar. Soalnya semalam Bang Zidan tidak pulang, dia menginap di apartemen," ucap Fahira santai.

Deg!

Jantung Viola berdegup cepat. Ia menunduk, berusaha menahan gugup. Tidak mungkin ia mengaku bahwa semalam dirinya dan Zidan telah berbagi pelukan dan cinta di ranjang yang sama. Ia memilih menutup pembicaraan.

"Aku ke kamar dulu, Mbak. Kepalaku masih pusing," ucapnya pamit.

"Iya, istirahatlah. Jangan lupa minum obat, Vio."

"Iya, Mbak. Selamat malam."

Fahira tersenyum dan mengangguk. Ia membereskan meja makan dan mencuci piring sebelum kembali ke kamarnya.

~~

Di Kamar

Zidan tengah duduk di tempat tidur, sibuk dengan ponselnya. Ia sedang mengatur sesuatu dengan orang kepercayaannya.

"Bang, kukira Abang sudah tidur," ujar Fahira begitu masuk.

"Belum. Abang masih ada sedikit pekerjaan," jawab Zidan tanpa menoleh.

"Abang sudah salat Isya?" tanya Fahira sambil memijat kaki suaminya.

"Sudah, Sayang. Abang selesaikan ini sebentar, ya."

Fahira tersenyum. Ia tahu, kalau Zidan sedang sibuk, tak ada gunanya mengajaknya bicara. Ia lalu beranjak ke kamar mandi, berwudu, dan bersiap melaksanakan salat Isya, kewajiban yang tak pernah ia tinggalkan.

...----------------...

Bersambung....

1
Momo
Menghela nafas terus aku baca nya.
Suyati
jlnnya kenapa k bar
Deyuni12
istri bang Zidan Solehah mbak vio,aku jamin kamu akan suka n bahkan mungkin mbak akan insecure nantinya,tapi jangan salah, istri bang Zidan amat sangat baik santun n lembut,sekian penjelasan dari saya 😄😄🙏
Deyuni12: puas banget itu ketawa 😊😊
total 2 replies
Deyuni12
hmm
Deyuni12
duh
ko jadi gini y,,hm
Deyuni12
hadeeeh
jalan yg salah wahai Zidan,emang harus y ketika kalut malah pergi k tempat yg gak semestinya d datangi,Iyu mah sama aja malah nyari masalah..
dasar laki laki
sasip
lah, kalau ada masalah ya jangan dibawa ke tempatnya setan ngumpul bro, tinggal nunggu waktu kamu bakal kesetanan aja itu bro.. pagimana ituh? 😉🤭😅
Deyuni12
jahat ikh mertuanya,mulutnya kaya cabe lebih dr sekilo yg udah d rajang,,bikin emosi
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 7 replies
Deyuni12
hadeeeh
drama perjodohan lagi
Deyuni12
gooooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!