NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:561.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.

Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.

Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.

Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?

*

Ig: aca0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Grich Hospital menjadi rumah sakit pertama yang menjadi tujuan Erlan, ia membawa Siena kesana. Selain fasilitas yang lengkap, Grich hospital adalah rumah sakit terdekat dari kantor nya.

Erlan menunggu dengan tenang di luar, di wajahnya hanya ada setitik kekhawatiran, selebihnya hanya raut wajah orang banyak pikiran.

Tidak lama kemudian menyusul datang Richard, Arthur dan Cindy.

"Bagaimana keadaan Siena?" Tanya Richard seraya mendudukkan bokongnya di samping Erlan.

"Masih diperiksa," jawab Erlan singkat, ia melirik Cindy yang ikut duduk di sisi lainnya. Tangannya bergerak untuk menggenggam tangan Cindy, mencoba mengusir resah di hatinya. Ia pandangi wajah Cindy dari samping, tidak mungkin kan wanita cantik dan baik hati ini mengkhianatinya?

"Kenapa, Er?" Tanya Cindy kala Erlan melepaskan kembali genggaman tangannya.

Erlan berdiri dan berkata, "aku harus ke kantor. Rich, tolong jaga siena. Arthur, tolong antarkan Cindy pulang."

"Aku nggak mau pulang sama dia. Aku ikut kamu aja ke kantor, ya, ya..pliss." Cindy buru-buru berdiri lalu memeluk lengan kokoh Erlan.

"Udahlah, kamu bisa pulang denganku. Aku jamin, kamu sampai di rumah dengan selamat." Ujar Arthur merapikan rambutnya dan memberikan senyum termanisnya.

"Kita nggak kenal, jangan sok akrab!" Kata Cindy galak.

Arthur menekan dadanya dramatis seolah terluka dengan ucapan Cindy, "Tuhan! Ini sakit sekali."

"Pulanglah sama Arthur," Erlan menyelipkan anak rambut Cindy ke belakang telinganya, dan mengusap pucuk kepalanya lembut. Perhatian yang tidak pernah ia berikan kepada istrinya.

"Kenapa?" Tanya Cindy.

"Aku harus menemui dad, kamu tahu kan dia nggak suka kita bersama."

" Baiklah. Tapi, aku pulang sendiri aja, aku nggak mau pulang sama Arthur." ujar Cindy yang entah sudah berapa puluh kali menunjukkan keengganan untuk berdekatan dengan sahabat-sahabat Erlan. Bagi Cindy, ia kekasih Erlan dan tidak perlu juga berteman dengan sahabat Erlan.

Erlan mengangguk, meraih tangan sang kekasih lantas segera pergi dari sana. Richard menghela nafas panjang melihat itu.

"Sepertinya kamu tidak menyukai Cindy?" Tanya Arthur.

"Dia menjijikkan," sahut Richard datar.

"Bukankah Siena lebih menjijikkan?" Berbanding terbalik dengan Richard yang tidak suka dengan Cindy, maka Arthur lebih tidak suka dengan Siena sejak pertemuan pertama mereka.

"Setidaknya Siena bukan wanita munafik,"

"Maksudmu?" Tanya Arthur tidak mengerti.

Richard mengedikkan bahu, enggan menjawab. Netra birunya menoleh ke arah pintu ruangan rawat Siena, kenapa lama sekali dokter memeriksanya? Apa kondisinya separah itu?

Sementara itu dalam ruangan tersebut seorang dokter muda duduk di samping ranjang, tidak memeriksa Siena karena ia tahu perempuan itu hanya pura-pura pingsan.

"Sampai kapan kamu akan menutup matamu?" Tanyanya setelah lebih dari sepuluh menit Siena masih tetap berpura-pura tidak sadarkan diri.

Tak lama kemudian kelopak mata itu mulai membuka, Siena menoleh ke samping dan mendapati seorang dokter tampan sedang menatap nya jengah.

Tunggu! Wajah dokter ini nampak tidak asing, Siena yakin pernah bertemu dengannya. Siena mengubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala ranjang, mengamati wajah dokter itu dengan seksama.

"Sebenarnya aku tidak pernah mentoleransi pasien penuh drama sepertimu, tetapi karena hubungan baik kita di masa lalu aku akan maklum. Jadi bisa ceritakan Sea, apa yang terjadi sehingga kamu berpura-pura pingsan?" Tanya dokter itu panjang lebar.

Apa tadi? Dokter itu menggalinya apa? Sea? Emangnya Siena laut di panggil sea, huh!

"Namaku Siena. Bukan sea!" Decak Siena tidak suka namanya diubah-ubah. Ia masih berusaha mengingat siapa dokter ini.

"Kamu berubah, sea. Dulu nama itu favoritmu." Dokter itu nampak kecewa.

"Memangnya kita per-" Siena menahan kata-katanya ketika saat itu juga ia mengingat siapa dokter tampan ini. Dia adalah salah satu teman Alvaro yang ada dalam foto, meski fitur wajahnya sudah jauh lebih dewasa namun tidak banyak yang berubah darinya. Hanya saja Siena tidak tahu siapa namanya.

"Ehm..." Siena berdehem singkat, lalu bertanya, "siapa nama dokter? Beberapa waktu lalu aku kehilangan beberapa ingatanku, entah kenapa aku merasa kita pernah kenal."

Siena harap aktingnya berhasil, ia sudah berusaha semaksimal mungkin memasang raut wajah bingung bercampur sedih.

"Amnesia?!" kagetnya dan Siena mengangguk setengah hati.

"Liano, namaku Liano Barack. Dulu bisa dikatakan kita sangat akrab, sayang sekali kamu tidak bisa ingat." Ucap Liano agak sedih.

"Maafkan aku," Siena jadi merasa bersalah.

Terjadi keheningan, keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Liano sebenarnya belum genap satu bulan pindah ke Limerick, ia sengaja pindah demi bisa menjaga Siena.

Liano maupun Nando adalah sahabat Alvaro, melihat kedekatan diantara mereka di masa lalu tidak akan ada yang menyangka bahwa salah satu dari mereka akan berkhianat. Liano kenal betul siapa Nando, pun latar belakangnya yang tidak biasa.

Di Indonesia Nando adalah anak dari pengusaha sukses, sementara kakeknya adalah ketua partai besar di Limerick. Tidak banyak yang tahu, tapi Liano adalah salah satu dari sedikit orang yang tahu dan ia tidak bisa mengerti kenapa dari sekian banyak kota yang bisa Siena tempati, Siena memilih Limerick.

Sejak dulu, Liano melihat Siena sebagai adiknya, sebagai orang yang perlu dilindungi. Liano sudah gagal sekali dan ia tidak ingin gagal lagi, sebab itu Liano memilih pindah ke Limerick setelah mendengar berita Nando yang akan segera keluar dari penjara.

"Dokter Lian!" Panggil Siena melihat dokter itu tengah melamun menatapnya.

"Ah, iya, kamu bisa memanggilku kak Lian."Lirih Liano mengacak kasar rambutnya.

" Aku ingin pulang," kata Siena.

" Tunggu sebentar, aku akan mengambilkan beberapa vitamin untukmu. Kulihat tubuhmu kelelahan dan kekurangan vitamin." Ujar Liano seraya berdiri, ia mengusap pelan rambut Siena.

Aku merindukanmu.

Ungkapan yang hanya bisa Liano lantangkan dalam hati, menyampaikan langsung kepada orangnya pun bisa membuka luka lama. Liano sungguh tidak ingin melihat wanita cantik itu terluka kembali.

Liano buru-buru keluar dari ruangan itu. Siena menatap bingung punggung Liano yang menjauh, ada bagian dirinya yang terasa sangat dekat dengan Liano dan siena percaya itu adalah kedekatan masa lalu antara raga ini dengan sang dokter yang baru saja pergi.

...***...

Jangan lupa like, komen dan vote…

1
Plo Iss
Sena adik Alvaro yang diculik.
Choirun Nisa
bagus
Plo Iss
bagus kok ceritanya. sulit ditebak. bikin penasaran
Anre1201
Bagus
Anre1201
Thor, lanjut dong.. Di tunggu yaaa /Pray//Pray/
Anre1201
Sebenarnya ceritanya sangat bagus, yg jadi masalah adalah Siena tidak bisa tegas dikehidupan sekarang, Siena terlalu lemah dan tidak bisa memperkuat diri dan mental nya, ini yg bikin karakter Siena dibenci pembaca. Diberikan kesempatan hidup kedua kalinya, bukan berjuang untuk mendapatkan apa yg dia inginkan dan membalas dendam, tapi tetap berada di Zona nyaman, takut kehilangan dan tenggelam lagi
Anre1201
Yg baca sambil komen kasar, sungguh tolol + Goblok, memang nya Siena jago beli diri?? Memang nya Siena pernah belajar ilmu bela diri?? Sudah di kasih tau dari awal kalau Siena adalah gadis yg sering diBully, dianiaya dan kurang kasih sayang orangtua, makanya dia Bunuh diri, harus nya tahu kalau dia tuh cewek penakut bukan cewek Bar-bar / kasar.

Kasihan banget Siena, kehidupan di cerita ini dia diBully Ehhh masih juga dapat Bully-an dari pembaca /Facepalm//Grin/
Anre1201
Buat yg banyak komplain.. Skip aja kalau ga suka. Atau bikin karya lain dan lihat apakah orang suka dgn karya mu.. Simple + ga ribet
Anre1201
Yg baca kebanyakan BACOTTTT, dari awal bisa nya Komplain mulu 😡 kalau ga suka, Skip aja.. Ga usah Komplain mulu, kayak Lo bisa bikin karya yg lebih baik lagi /Facepalm//Grin/
Anre1201
Wkwkwkwk, salut sama author yg bisa bikin pembaca nya menghina author, berarti karya nya bagus krn bikin emosi yg baca 😃😃 lanjut Thor 😘
Anre1201
Suka dengar alur ceritanya, lanjut ya Thor, jgn dengar komentar yg julid 🙏
Mazree Gati
transmigasi,,ga minat
Catur Rini
kan ceritanya gantung, udh serius baca dr awal smp akhir, ternyata gor hi php
Catur Rini
ceritanya bagus tapi terlalu bertele2
Catur Rini
orang kalau baca cerita gini lama2 males karna cerita bertele2, muter2,istilahnya mbulet.....
Catur Rini
kan dari awal mau sena atau senia bodoh semua
Catur Rini
nah bener kan ceweknya otak udang,pantes sering dibully
Catur Rini
rasanya kok baca cerita ini pengen ngumpat terus, karakter cewek terlalu bodoh
Catur Rini
dasar ceweknya goblok,udh tau lakinya mabuk masih mau deket, otaknya kosong
Catur Rini
hadow semua ceweknya kok perannya goblok semua, orang udh pingsan kok msh mikir tadi ijin nginep, mbok ya lngsung telpon dokter apa ambulan, keburu mati dong kalau sakit parah....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!