NovelToon NovelToon
AMBISI SANG SELIR

AMBISI SANG SELIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Harem / Fantasi Wanita / Konflik etika / Cinta Istana/Kuno / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Jika aku berhasil menaiki takhta ... kau adalah orang pertama yang akan ku buat binasa!”

Dijual sebagai budak. Diangkat menjadi selir. Hidup Esma berubah seketika tatkala pesonanya menjerat hati Padishah Bey Murad, penguasa yang ditakuti sekaligus dipuja.

Namun, di balik kemewahan harem, Esma justru terjerat dalam pergulatan kuasa yang kejam. Iri hati dan dendam siap mengancam nyawanya. Intrik, fitnah, hingga ilmu hitam dikerahkan untuk menjatuhkannya.

Budak asal Ruthenia itu pun berambisi menguasai takhta demi keselamatannya, serta demi menuntaskan tujuannya. Akankah Esma mampu bertahan di tengah perebutan kekuasaan yang mengancam hidupnya, ataukah ia akan menjadi korban selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASS23

PLAK! PLAK! PLAK!

Safiye ditampar berkali-kali. Pipinya yang memang sudah lebam, semakin terasa kebas, seakan mulai mati rasa.

Dayang angkuh itu mengusap pelan pipi bengkaknya dengan jemari yang gemetar. Ia menatap nanar ke arah Yasmin, lalu menundukkan kepala.

“Dasar bodoh kau, Safiye!” hardik Yasmin.

Wanita berperangai buruk itu berang manakala mengetahui bahwa Halimah — mata-mata yang sangat ia andalkan untuk mencari informasi di dalam harem sejak massa Khadijah masih hidup dulu, kini harus menggantikan Safiye di penjara.

“Kenapa otakmu begitu dungu?!” desis Yasmin. “Kau bisa saja menyebut nama pelayan lain sebagai kambing hitam untuk menutupi jejakku. Dan bisa-bisanya ... kau tak membantah sedikitpun ketika Orhan menyeret namaku sebagai dalang!”

Safiye meremat ujung gaun berbekas darah kering. Ia memberanikan diri menatap Yasmin. “Hatun, percuma kita mati-matian berusaha menutupi jejak, semua penghuni istana pun bisa menebak — siapa dalang dari semua kekacauan ini. Bukankah kita memang sebaiknya mengaku agar hukuman kita tak terlalu berat?”

“Kekacauan katamu? Hukuman?” Sudut mata Yasmin berkedut-kedut menahan geram. Tatapan bengisnya seakan-akan hendak menelan Safiye hidup-hidup. “Kemari kau!”

Safiye mundur beberapa langkah, lututnya lemas bergetar. Ia ketakutan setengah mati, apalagi Yasmin saat ini membidik kepalanya dengan vas bunga berbahan porselen.

Pyarrr!

Benda itu meleset, menghantam dinding ketika Safiye mengelak cepat. Tubuhnya bergetar hebat. Bertepatan dengan itu, pintu ruangan itu berderit terbuka. Orhan masuk dengan langkah dan raut penuh wibawa.

Yasmin dan Safiye tersentak melihat kehadiran sang panglima. Orhan menggeleng-geleng kepala melihat pecahan porselen berserakan di atas permadani.

Orhan berdecak. “Perangai buruk mu memang selalu sulit diubah, ya?”

Pria itu mengitari Yasmin yang sudah ia kenal sejak kecil—wanita berperangai buruk yang kerap menghina dan merendahkan siapa pun yang dianggap lebih rendah darinya. Namun berbeda halnya ketika berada di sisi Bey Murad. Sejak kecil, Yasmin pandai menutup wajah aslinya di hadapan pangeran muda, ia bersikap lembut, halus tutur kata, sehingga Bey Murad pun setuju menikahinya. Andai saat itu Orhan sudah berdiri di sisi Bey Murad, sudah pasti ia akan memberi nasihat agar menimbang-nimbang tawaran pernikahan itu.

Orhan berhenti tepat di hadapan Yasmin, menatapnya tajam, lalu beralih pandang ke arah Safiye. Ia menghela napas pelan.

“Safiye, segera kemasi pakaian dan barang-barang Yasmin,” ujar Orhan tegas. “Semua barang miliknya harus dikeluarkan dari istana ini secepatnya.”

Yasmin mengernyit. “Apa maksudmu?!”

Orhan mendongakkan dagu dengan raut angkuh. Ia mengeluarkan selembaran kertas dari dalam jubahnya, lalu membaca isi surat itu dengan suara mantap dan tatapan merendahkan.

“Dengan titah Yang Mulia Sultan, dan atas dasar kekacauan serta tindakan yang membahayakan ketentraman istana, maka diumumkan bahwa — Yasmin Hatun, dicabut seluruh gelar kebangsawanan dan hak istimewanya. Yang bersangkutan diasingkan ke Pulau Terpencil di Ujung Barat, jauh dari pusat kekuasaan dan segala bentuk kemewahan, hingga waktu yang ditentukan.”

Orhan melirik sekilas ke arah wajah Yasmin yang tegang sambil menyunggingkan senyuman sinis. Ia kembali lanjut membaca isi surat tersebut.

“Selama masa pengasingan, Yasmin Hatun akan berada di bawah pengawasan ketat para penjaga yang ditunjuk, dan tidak diperkenankan melakukan komunikasi dengan pihak luar tanpa izin tertulis dari Yang Mulia. Segala bentuk bantuan atau dukungan kepada Yasmin Hatun akan dianggap sebagai tindakan pengkhianatan dan akan dihukum seberat-beratnya. Demikianlah surat keputusan ini dikeluarkan, agar menjadi perhatian bagi seluruh penghuni istana dan rakyat kekaisaran.” Orhan melipat kembali surat yang sebelumnya sudah ia umumkan pada seisi istana, menyelipkan ke dalam saku jubah. Kemudian, ia menatap Yasmin dengan tatapan dingin. “Keputusan ini tidak bisa diganggu gugat. Kau akan segera diantar ke tempat pengasingan mu dan Safiye turut serta menemanimu.”

Mendengar surat pengasingan itu dibacakan, antara tidak percaya, marah, dan takut — semua perasaan itu bercampur aduk menjadi satu. Tatapannya mendadak kosong, bibirnya serta ujung jarinya pun bergetar.

Seperti orang kehilangan akal, Yasmin tiba-tiba menjerit.

“HAAAAAAKKHHH!”

“HAAAKHHHHH!”

“HAAAAKKHHH!”

Ia bersimpuh, menangis tersedu-sedu sambil memukul-mukul dada. Dengan air mata berderai, Yasmin menatap benci ke arah Orhan.

“Ini tidak mungkin terjadi! Ini pasti kesalahan! Baginda Sultan tidak mungkin memperlakukan aku seperti ini!” teriaknya histeris, menunjuk-nunjuk ke arah Orhan. “Kau ... pasti kau yang merencanakan semua ini, pasti kau yang menghasut Baginda! Sejak dulu, kau memang selalu ingin menyingkirkan ku! Aku tau itu!”

Orhan menatapnya tanpa ekspresi. Ia menyahut tegas. “Jangan salahkan aku atas apa yang terjadi. Tapi, salahkan dirimu sendiri karena tak dapat menahan diri untuk tak menyebabkan kekacauan. Mau sampai kapan kau akan melempar semua kesalahanmu pada orang lain, Yasmin? Memalukan.”

Pria berjanggut tipis itu menyibak kasar jubahnya, segera berbalik badan, lalu meninggalkan ruangan itu.

*

*

*

1
Reni
bersikap bodoh seakan menurut licik dibalas licik 🤩🤩🤩
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
musuh dlm selimut lbh mengerikan apalagi byk drama🥺..trnyata ney murad menikahi anak pembunuh ayahnya yg msh berambisi menyingkirkan raja nya
hidagede1
kalo putra kalo yg lahir nya seorang perempuan? 🤔
Sayur 💎
kau yg go tu hel
Sayur 💎
sygnya putrimu yg peak itu gk mmpu mengambil hati bey brewok tampan
💕Bunda Iin💕
iya putra kecebong😂😂
Sayur 💎
astagfirullah. bapak dan anak sm2 biadab bgt.
💕Bunda Iin💕
eh rustum,ko anda yakin sekali klo si yasmin hamil anak nya cowo dan manusia benaran...wong itu anak dpt dri dukun n anak setan😡
💕Bunda Iin💕
jangan senang dlu ya rustum...dlu kau boleh membodohi bey murad karna ia masih muda...tpi sekrang ia telah dewasa
💕Bunda Iin💕
ini manusia sampah kapan terungkap kebusukan nya?😡...serius jahat banget😡
💕Bunda Iin💕
segitu nya banyak pasukan akoh yakin pasti ada yg lihat apa yg kau perbuat rustum😡
N Wage: pasti ada yg lihat,cuma mungkin dia/mereka takut.mudah2an siapapun dia/mereka pd saat yg tepat membuka semua tabir kelicikan si rustum rustum ini.
total 3 replies
💕Bunda Iin💕
benar² iblis kau rustum😡...pembalasan itu akan dtang...segala kebusukan kau akan terbongkar semua😡👊
💕Bunda Iin💕
woi rustum itu pintu,dinding,meja dll benda² mati itu ga bersalah woi😂🤣
Sayur 💎: iya. setipe emg ma anaknya si yasmindul
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
yuhu bukan nya kau yang akan menyusul ke alam baka 🤭...pede sekali si penghianat 🤣
💕Bunda Iin💕
kesian😂😂😂🤣🤣🤣
💕Bunda Iin💕
👏👏👏👏👏👏
💕Bunda Iin💕
wah seru nih bpk sama anak kena hukuman yg begtu ringan menurut akoh ya😁
💕Bunda Iin💕
benar itu...mang enak kau rustum sih pemberontak😡
💕Bunda Iin💕
😂😂😂😂🤣🤣🤣
💕Bunda Iin💕
benar alena...yasmin itu perempuan laknatullah😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!