Cinta datang entah kapan dan bisa pada siapa saja, itulah yang kini sedang di alami Oleh gadis cantik keturunan keluarga konglomerat kaya raya, Embun Raliana Rahardian Wijaya yang hoby berbelanja online.
Ia jatuh cinta di pandangan pertama kepada seorang kurir paket Langganannya.
Akankah cinta gadis itu di Terima oleh si pemuda sederhana itu?
Mengingat tahta, kasta dan harta mereka sangat jauh berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rapat para calon mantan.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Embun menepati janjinya, hari ini setelah tiga hari ia bertemu dengan Keanu gadis cantik itu mengumpulkan ke sembilan laki-laki yang menyandang status sebagai kekasihnya di sebuah restauran bintang lima dalam hotel milik Rahardian Group.
Satu persatu para lelaki itu masuk, raut wajah mereka hampir sama saat berdiri di ambang pintu.
"Sayang, ada apa?" tanya Hans, pria tampan yang pastinya bukan sekertaris tuan Sagu. Melainkan pacar kedua.
"Duduk, sini deket Embun, ganteng" rayu si Bul-Bul seperti biasa.
Kurang lebih satu jam, akhirnya sembilan kekasih Embun datang dan duduk saling berhadapan. Mereka tahu dengan hubungan tak waras yang sedang di jalani. Tapi rasanya juga sulit untuk beralih dari pesona seorang Embun Raliana Rahardian Wijaya, bukan hanya karna cantik dan pintar tapi gadis itu memiliki kekayaan yang tentunya tak terhitung.
"Sayang, ini maksudnya apa? kamu mau ngapain ngumpulin kita kita?" tanya Rival, pacar pertama yang tak terhitung sudah berapa kali di selingkuhi selama tiga tahun bersama.
"Jangan macem-macem ya, Beibh" ancam Mike, pacar ke tiga.
"Aku gak Terima apapun keputusan kamu" sambung Adri pacar ketujuh yang punya rasa sabar luar biasa. Ia yang terkenal pintar akan menjadi bodoh jika di hadapan Embun karna sikap mengalah nya.
"Nah, iya. Aku always sama kamu aja" balas Mateo, pacar kelima yang begitu tengil dan pecicilan..
Embun hanya Angguk-anguk kepala, ia tak menjawab apa yang sedang di tanyakan padanya. Berkumpul begini tentu baru pertama kali bagi mereka.
Ibra, si playboy kelas kakap pacar bungsu Embun hanya menatap sendu gadis itu. Perasaannya mulai tak enak saat melihat wanitanya tersenyum penuh arti.
"Cepat katakan, Sayang" rasa penasaran di rasakan Bisma, pacar ke enam.
"Waktuku tak banyak, Cantik. Aku ada rapat penting siang ini" timpal Mahesa, pacar kedelapan yang seorang CEO muda.
Dan yang terakhir adalah Jeremy, pacar ke empat yang tak banyak bicara namun penuh perhatian.
Kesembilan pria tersebut mendapat kasih sayang Embun yang sama rata. Mereka tak pernah di beri menyentuh tubuhnya kecuali tangan. Ada banyak aturan yang di berikan Embun sebelum mereka berpacaran dan anehnya, Rival, Hans, Mike, Jeremy, Mateo, Bisma, Adri, Mahesa dan Ibra menyetujuinya dengan senang hati tanpa protes apalagi melanggar.
"Maaf, Buy ganggu waktu kalian. Ngumpulin kalian gini tuh susah susah gampang tapi wajib dan harus Buy lakuin demi masa depan kita semua" ucap Embun mulai sedikit bicara.
"Masa depan gimana? masa depan kamu ya sama aku, Sayang" selak Rival seperti biasa. Pria keras kepala itu sedang sekuat tenaga menahan rasa kesalnya.
"No, Embun sama saya. Setidaknya hidupnya terjamin di banding dengan kalian!" cetus Mahesa dengan sombongnya.
"Wih, penghinaan!" cibir Mateo yang memang baru saja lulus SMA lima bulan lalu.
"Sudah-sudah. Kita dengarkan saja Embun mau bilang apa? semua keputusannya pasti baik" timpal Adri yang dewasa dan pengalah.
"Wanita selalu benar, gitu kan maksud lo?" balas Ibra, si bungsu kesayangan Embun karna mereka sering kali saling membalas rayuan maut.
"Baiklah, waktu kita tak banyak, Aku sibuk dan kalian juga sama. Jadi Buy akan langsung pada intinya saja."
"Apa?" tanya kesembilan pria itu serentak sampai ruangan seakan menggema.
.
.
.
.
.
Sekian dan Terima kasih, kita PUTUS..
ceritenye seruuu abis. g bosen bcnya berkali²