NovelToon NovelToon
Kenzou

Kenzou

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cintamanis / Tamat
Popularitas:9.3M
Nilai: 5
Nama Author: Nicegirl

Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.

Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.

Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.

"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.

"Membantu apa?" tanya Tiara.

"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Kecilku

Ten...

Nine...

Eight...

Seven...

Six...

Five...

Four...

Three...

Two...

One...

Bunyi tiupan terompet dan tembakan kembang api pun memekakkan telinga Tiara, bersamaan dengan suara riuh dari pengunjung yang merayakan pergantian tahun di GWK.

Kembang api yang dinyalakan mengelilingi patung Garuda Wisnu Kencana itu, membuat patung itu terlihat warna warni di tengah gelapnya malam.

"Happy New Year Ara...." bisik Kenzou yang berada di belakang Tiara.

Sedari tadi pria itu berada di sana, dan Kenzou akan melindungi Tiara dengan badannya, saat ada gerombolan pengunjung yang sedang mabuk melewati mereka, membuat Tiara terharu dengan perhatian kecil dari Kenzou itu.

"Happy New Year juga, Kak Zou...." jawab Tiara sambil tersenyum, meski Kenzou tidak akan bisa melihat senyum itu.

Rasanya nyaman... Benar-benar nyaman saat ada pria yang melindungiku... Tuhan, seandainya saja akulah yang di sukai Kak Zou alih-alih Dasha... Mungkin aku akan menjadi wanita paling bahagia sejagad raya ini....

Tapi seperti biasa... Aku tidak lah seberuntung Dasha....

"Kau tidak mau mengabadikannya dengan ponselmu, seperti yang lainnya?" tanya Kenzou.

Tiara melihat Aliana dan Keizaa yang sedang mengabadikan pemandangan indah itu dengan smartphone mereka, dan langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Kak... Ponselku kameranya tidak bagus saat malam hari..." jawabnya.

Ponselku masih dapat menyala saja sudah bersyukur aku....

Kenzou baru akan mengomentari Tiara ketika Keizaa datang menghampirinya, Tiara tahu Keizaa akan segera pamit ke Gunung Batur untuk melihat matahari awal tahun di sana, bersama dengan Jayden.

Dengan wajah sendu, Keizaa menyerahkan ponselnya pada Kenzou, dan Kenzou terdengar serius saat berbicara di telepon dengan mommy Kei, yang meminta Kenzou untuk mengizinkan Keizaa pergi bersama Jayden.

Dan saat Keizaa dan Jayden tidak terlihat lagi, Kenzou menarik tangan Tiara,

"Lebih baik kita susul mereka saja." ujarnya.

"Tapi, bagaimana dengan yang lainnya?" tanya Tiara.

"Biarkan saja mereka, aku lebih mengkhawatirkan Keizaa..." jawab Kenzou.

"Pakaianku seperti ini, Kak. Tidak cocok untuk mendaki... Dan aku tidak memakai jaket tebal."

"Semua sudah diurus... Mommy sudah menyiapkan jaket yang di bawa para bodyguard untuk berjaga-jaga, kalau-kalau yang lainnya juga akan ikut ke Gunung Batur itu."

Kenzou memacu motornya menembus gelapnya malam, dengan udara dingin yang menyelusup masuk ke dalam jaket tipis yang Tiara kenakan, hingga membuat Tiara sedikit menggigil karena kedinginan.

"Peluk aku!" seru Kenzou.

"A... Apa, Kak?" tanya Tiara.

"Kamu bisa memelukku supaya kamu tidak kedinginan..." jawab Kenzou mengencangkan suaranya supaya Tiara dapat mendengarnya.

Tiara terlihat ragu-ragu saat melingkarkan kedua tangannya di pinggang Kenzou, lalu pria itu mengerem mendadak, hingga bagian depan Tiara menempel pada punggung Kenzou, dan kedua lengannya dengan erat memeluk pria itu.

"Nah, begitu caranya memeluk." ujar Kenzou santai.

Ya Tuhan... Ini pertama kalinya aku sedekat ini dengan seorang pria... Tapi sayang, pria ini milik Dasha... Maaf Cha aku pinjam sebentar priamu.

Sesampainya di pos pendakian, dan Tiara turun dari motor, badannya kembali menggigil dengan udara dingin yang menusuk tulang di Gunung Batur itu. Ia memeluk dirinya sendiri untuk menghangatkan dirinya.

Tiga orang bodyguardnya menghampiri Kenzou, dengan sebuah senter dan jaket tebal yang berada di tangan mereka masing-masing.

Bodyguard itu meyerahkan jaket dan juga sarung tangan pada Kenzou, dan juga untuk Tiara.

"Segera pakai, kamu sudah kedinginan seperti itu!" seru Kenzou.

Dengan tangan gemetar, Tiara mengambil jaket Polar itu dari tangan bodyguard Kenzou. Ia tahu jaket itu biasa di pakai para pendaki, untuk menjaga panas tubuh agar tidak banyak keluar, dan pendaki tetap merasakan hangat di udara sedingin ini.

Melihat Tiara yang terlalu lama memakai jaket itu, Kenzou langsung mengambilnya, dan membantu mengenakannya ke Tiara.

"Apa kamu tidak kuat dingin?" tanyanya sambil menarik resleting jaket itu ke atas, dan menaikkan penutup kepalanya.

"Ssudah lama aaku tidak hiking." jawabnya.

Kenzou lanjut memakaikan sarung tangan ke tangan kanan Tiara, "Memangnya kapan terakhir kamu hiking?"

"Sebulan sebelum orang tuaku meninggal... Yang berarti dua belas tahun yang lalu...."

Tangan Kenzou menggantung di udara saat mendengar jawaban Tiara, matanya langsung menatap penuh mata gadis kecilnya itu.

"Apa setelah orang tuamu meninggal, kamu tidak pernah liburan sekalipun?"

Tiara mengangguk, "Ya...."

"Even ke Puncak doang sekalipun?"

Tiara tersenyum kecut sebelum menjawab, "Ya... Aku kan harus menjaga rumah, tiap kali Tante Risya, Om Danu dan Dasha ke luar kota atau luar negeri... Om dan Tante tidak percaya dengan para asisten rumah tanggaku... Jadi yaa aku harus mengawasi mereka."

Ya Tuhan... Teganya keluarga Dasha pada gadis kecilku ini... Tiara diam di rumah sementara mereka asik-asikan liburan, dengan menggunakan uang Tiara.

Kenzou kembali mengenakan sarung tangan ke tangan kiri Tiara, sebelum memakai jaket dan sarung tangannya sendiri, sambil melihat ke bawah ke arah celana panjang Tiara, lalu ke sepatu ketsnya yang terlihat sudah berumur itu.

"Lepas sepatumu!" seru Kenzou.

"Ap... Apa?"

"Lepas sepatumu sekarang, Ara."

Mendengar nada mendesak dalam suara Kenzou membuat Tiara sedikit takut. Dengan segera ia melepas sepatu kanannya, lalu berdiri dengan satu kaki selama Kenzou melihat bawah sepatunya itu.

"Ya Tuhan... Jalur pendakiannya berbatu dan berpasir, kamu bisa tergelincir dengan sepatu yang sudah botak alasnya ini, Ara." keluh Kenzou.

Tiara hanya menunduk, memangnya ia harus pakai sepatu mana lagi? Itulah satu-satunya sepatu yang ia miliki selain sepatu sekolahnya.

Tiara mendengar umpatan pelan Kenzou sebelum pria itu kembali menghadap bodyguardnya, "Apa ada sepatu Zaa atau Ana di mobil?" tanyanya.

"Ya, ada Tuan Muda saya ambilkan sebentar."

"Semoga saja size kalian sama...." ujar Kenzou.

Ia menaikkan sebelah alisnya saat melihat Tiara berdiri hanya dengan satu kaki, seperti murid yang sedang dihukum gurunya di depan kelas, hanya saja Tiara tidak menjewer kupingnya sendiri.

"Kenapa berdiri seperti itu? Kamu tidak mau mengotori kaos kakimu?"

"Bbukan seperti itu, kakiku dingin kalau menjejakkan kaki ke tanah langsung tanpa alas."

Kenzou meletakkan kembali sepatu Tiara ke bawahnya, "Injak saja sepatumu, sementara Rian mengambil sepatu Zaa untukmu."

"Tapi... Nanti rusak..."

Kenzou mengibas tangannya, "Tinggal beli yang baru."

Kenzou mendengar nafas Tiara yang tercekat, dan wanita itu jongkok untuk mengenakan kembali sepatunya,

"Untuk apa kamu pakai lagi sepatu itu? Aku ingin kamu membuangnya! Sepatu itu sudah tidak layak, Ara. Kamu bisa terpeleset karenanya, di jalan rata sekalipun..." geram Kenzou.

"Mudah bagimu mengatakan itu, Kak... Sama mudahnya dengan kamu mengeluarkan uang untuk membeli sepatu apapun yang kamu inginkan... Tapi aku berbeda denganmu... Sepatuku harus benar-benar rusak baru Om Danu mau mengeluarkan uang untuk menggantinya dengan yang baru...." desah Tiara lirih.

Kenzou kembali mengumpat pelan, lalu menunduk dan membantu Tiara berdiri, dan ia melihat air mata di sudut matanya, meski wanita itu menutupinya dengan memalingkan wajahnya.

Kenzou memegang dagu Tiara, memalingkan kembali wajah Tiara itu ke arahnya, dan sesuatu kembali terasa menghujam hatinya, saat melihat wajah sedih gadis kecilnya itu.

Gadis kecilku... Kenapa nasibmu seburuk itu?

"Aku akan membunuh Ommu itu untukmu!!"

1
Lesti Awati
novel aliana dimana thor
Kartini Davi
ketauan kan
Kartini Davi
cie Tiara malu2
Kartini Davi
bagus kenzou
Endah Lestary
chakheeeeep/Kiss//Kiss//Kiss/
Yunita Rimbe
tiara lebayyy dehh
Khadijah Nafisah
bagus banget
Khadijah Nafisah
Buruk
kiy
Luar biasa
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
ihhhhh.. modus aja ni si Kenzou 😁😁
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
Luar biasa
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Kenzou dan Tiara... moga kekal abadi...
Yunerty Blessa
tahniah buat Alson dan Keizaa atas kelahiran baby boy dan girl kalian
Yunerty Blessa
Tiara merasakan mommy Kei seperti mommy nya....
Yunerty Blessa
astaga malu nya 🤣🤣
Yunerty Blessa
wow begitu besar sekali cinta nya Kenzou buat Tiara.....
Yunerty Blessa
syukur lah Tiara sudah sedar.....
Yunerty Blessa
sabar lah Kenzou,Tiara pasti sedar... kerana cinta nya juga begitu besar buat kau.....
Yunerty Blessa
hukuman seperti apa tu Kenzou 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!