NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Dikhianati Suami Dicintai Pangeran Dubai

Status: tamat
Genre:Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Miliarder Timur Tengah / CEO / Tamat
Popularitas:244.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Alena Prameswari percaya bahwa cinta bisa mengubah segalanya.

Tapi setelah tiga tahun menikah dengan Arga Mahendra, ia sadar bahwa kesetiaan tak akan berarti bila hanya satu pihak yang berjuang.

Saat pengkhianatan terbongkar, Alena memilih pergi. Ia menerima proyek desain di Dubai... tempat baru, awal baru.

Tanpa disangka pertemuan profesional dengan seorang pangeran muda, Fadil Al-Rashid, membuka lembaran hidup yang tak pernah ia bayangkan.

Fadil bukan hanya pria miliarder yang memujanya dengan segala kemewahan,
tetapi juga sosok yang menghargai luka-luka kecil yang dulu diabaikan.

Namun cinta baru tak selalu mudah.
Ada jarak budaya, gengsi, dan masa lalu yang belum benar-benar selesai. Tapi kali ini, Alena tak lari. Ia berdiri untuk dirinya sendiri... dan untuk cinta yang lebih sehat.

Akankah akhirnya Alena bisa bahagia?

Kisah ini adalah journey untuk wanita yang tersakiti...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 27.

Di hotel Capital Club, ada ruangan klub bisnis paling elit di Dubai. Tempat itu dipenuhi orang-orang berpengaruh dari berbagai kalangan. Di salah satu ruangan privatnya, hanya ada dua pangeran yang saling menatap dalam diam.

“Aku sudah melaporkan ayahku pada Paman Hasan,” Khalid membuka percakapan, lalu menjentikkan jarinya. Pelayan segera datang menuangkan Château Margaux ke dua gelas kristal.

Ia mendorong satu gelas ke arah Fadil. “Sudah lama kita tidak minum bersama.”

“Aku berhenti minum, kau saja.” Fadil menepis pelan.

Khalid menyipit. “Sejak kapan? Saat bersama Humaira, kau—“

Kalimat itu menggantung di udara, nama Humaira tetap menjadi luka yang belum benar-benar sembuh.

Fadil menarik napas dalam. “Lebih baik kita bicarakan Humaira apa adanya. Bukan soal perasaan lamaku, karena aku sudah mengikhlaskannya. Tapi aku masih punya satu pertanyaan… kenapa kau bisa mencintai dia, padahal dia tunanganku saat itu?”

Khalid memutar gelas di tangannya, seolah mencari keberanian di dasar minuman itu. Senyum tipisnya lebih mirip luka.

“Aku mengenalnya lebih dulu, sebelum dia bersamamu... dia telah bersamaku. Kami dekat dan kami saling mencintai. Tapi aku… tidak pernah berani melangkah lebih jauh.”

Khalid tertawa getir, “Dia hanya seorang model, hidupnya sederhana. Dan aku? Seorang pangeran, yang digadang-gadang akan menjadi calon putra mahkota. Aku tak berani mengambil langkah untuk memintanya jadi kekasihku. Hubungan kami tanpa status dan tak ada kemajuan. Aku menjadi pengecut, membiarkan status mengekangku. Aku takut... hubungan kami akan mengancam posisiku.“

Khalid menghembus napas panjang, genggamannya mengencang pada gelas.

“Lalu kau muncul di gala internasional, kau malah tertarik padanya. Aku yakin dia akan menolakmu… karena dia pernah bilang hanya mencintaiku. Tapi aku salah, dia menerima pendekatan darimu. Itu lah.... yang membuatku membencimu. Tapi setelah melihat bagaimana kau berdiri untuknya meski seluruh kerajaan menentang… aku sadar, akulah yang menyerah akan dirinya. Aku pengecut, tak berani memperjuangkan.”

Khalid meneguk minumannya dalam sekali habis, matanya mulai memerah. “Aku mencoba kembali padanya, tapi dia menolak. Dia bilang masih mencintaiku… tapi dia tidak ingin lagi berharap padaku. Saat itu dia sudah sepenuhnya memilihmu, dan ingin setia padamu.”

Setelah mendengar penjelasan dari saudara sepupunya, Fadil menelan sesuatu yang berat di tenggorokannya. Bukan karena cinta yang masih tertinggal pada Humaira, tapi karena ia menyadari selama hubungan mereka, Humaira masih menyimpan cinta yang tidak pernah padam untuk pria lain.

Fadil mengambil gelas yang tadi ditolaknya dan meneguknya. Alkohol pahit itu sedikit meredakan gejolak di dadanya, meski panasnya membakar tenggorokan.

“Maaf…” ucap Khalid lirih. Bahunya bergetar, matanya berkaca-kaca. Seorang pangeran yang akhirnya membiarkan hatinya terlihat rapuh.

Fadil hanya menatap sepupunya itu tanpa kata, tidak ada kemarahan sedikitpun.

Kini, hanya ada dua laki-laki yang sama-sama pernah kehilangan wanita yang mereka cintai… duduk dalam satu ruangan, memberi ruang masing-masing untuk melepaskan beban yang terlalu lama dipendam.

Dalam keheningan, pintu ruangan privat itu terbuka tiba-tiba.

“Fadil!” Alena memanggil, berjalan cepat masuk bersama sahabatnya—Noura.

Khalid yang sudah mabuk menolehkan kepalanya. Matanya terbelalak, nafasnya seolah terhenti.

Matanya tertuju pada Noura. Wanita itu memakai gaun hitam sederhana, rambut tergerai. Dan, cara berdiri yang penuh percaya diri.

Humaira…?

Tanpa pikir panjang, Khalid bangkit dan langsung menarik Noura ke dalam pelukan.

Noura terkejut bukan main. “HEY! HEY! Siapa pula yang nyelonong peluk-peluk ini!?”

Khalid semakin mengencangkan pelukan, suaranya bergetar. “Aku… aku pikir aku telah kehilanganmu selamanya… Humaira…”

Noura membeku sejenak. Kemudian...

Brugh!

Wanita berkebangsaan Libanon itu mendorong dada Khalid dengan tenaga maksimal, sampai sang Pangeran hampir jatuh tersungkur.

“Astagaaaa! Ini pangeran gila ya!?” Noura menunjuk wajah Khalid tanpa takut. “Aku bukan Humaira! Kalau mau berkhayal... jangan libatkan tubuh orang lain!”

Fadil langsung menutup wajah dan menghela napas, Alena terlihat antara mau tertawa atau kasihan.

Khalid terpaku, matanya membesar. “Aku… aku lihat… kau sangat mirip…”

“MIRIP dari mananya!?” Noura berkacak pinggang. “Kalau cari alasan buat meraba-raba wanita, cari yang lebih kreatif!”

“Maaf… aku… aku benar-benar mengira…” Khalid gelagapan, wajahnya memerah antara malu dan mabuk.

Noura masih menata Khalid dengan tatapan curiga.

Fadil akhirnya menyela sebelum semakin situasi kacau. “Khalid tidak bermaksud macam-macam. Dia hanya… salah mengira. Kau memang mirip wanita bernama, Humaira...”

Noura mendengus. "Tadi dia menubruk ku... hampir saja tulang rusukku pindah alamat!”

Alena menepuk bahu sahabatnya. “Oke Noura, sepertinya ada kesalahpahaman. Kasihan Pangeran Khalid...”

Noura terdiam sejenak.

“Ya udah deh. Kali ini aku maafin…” katanya masih jutek. “Tapi kalau pangeran gila ini meluk aku lagi tanpa izin, aku bersumpah… aku lempar dia keluar jendela dan biar diplomatik internasional yang urus.”

Sontak, Fadil dan Alena menahan tawa.

Sementara Khalid mengangguk dengan sungguh-sungguh. “Aku janji tidak akan memelukmu lagi… tanpa izin.”

Noura melipat tangan di dadanya. “Bagus, harus izin dulu. Eh, ijin pun... aku tetap menolak dipeluk olehmu!"

Alena menepuk dahinya. “Ya Tuhan, Noura.”

Khalid justru tersenyum tipis. “Kau wanita blak-blakan, menarik."

Noura melotot. “Jangan jatuh cinta padaku!”

“Aku tidak berniat begitu,” Khalid cepat-cepat menjawab.

“Bagus!” Noura mengangkat dagunya tinggi.

Tak lama, suasana yang tadinya berat kini berubah absurd dan hangat.

Alena bercerita bahwa ia sebenarnya hanya ingin makan bersama Noura di hotel itu. Tapi di luar gedung, ia melihat mobil yang sangat ia kenal dan juga salah satu pengawal Fadil. Ia menanyakan ruangan Fadil, dan membawanya ke ruang privat ini.

Kini, tatapannya lurus menembus mata pria itu.

“Sekarang giliranku bertanya. Apa sebenarnya yang terjadi di sini, Fadil?” Alena mantap intens Fadil meminta penjelasan.

Fadil menarik napas dalam, tak ada gunanya menutupi-nutupi dari Alena. Ia mulai menjelaskan semuanya, tentang hubungan Humaira dan Pangeran Khalid.

Alena mengangguk pelan, menyimpulkan. “Jadi… Humaira tidak berselingkuh darimu. Dia hanya tidak bisa melepaskan cintanya pada Khalid?”

“Benar. Dan sekarang aku merasa lega... akhirnya semuanya jelas.” Tangannya terulur, menggenggam tangan Alena. “Tak ada yang aku sembunyikan darimu. Di hatiku... tidak ada ruang untuk wanita lain.”

Senyum terbit di wajah Alena, karena Fadil memilih jujur padanya.

1
Yulinar Yulinar
itu pasti ulah anak buah ayahnya layla yang pro sama dia.
Lia Afriani
ya ampun menegangkan sekali
Yulinar Yulinar
aku salut sama naura dia punya hati yg besar tidak cemburu, tuk membantu menyelesaikan masalah antara khalik, fadil dan orang tua humaira. smoga berhasil naura?
Lia Afriani
perebutan kekuasaan sudah bukan hal baru, itu bahkan termasuk budaya turun temurun
Lia Afriani
trs apa yang km takutin Dil
Lia Afriani
ya Alloh adaaa aja jlnx orng jahat mo jhatin org
Lia Afriani
suka kata2x 😍
Lia Afriani
nah kata3 ini pernah sy dengar
Lia Afriani
dari kata2 yg dh diungkapin mereka benar2 menenangkan
Lia Afriani
Fadil so sweet
Yulinar Yulinar
ini pasti anak buah si layla biang kerok yg sok cantik,
Yulinar Yulinar
itu pasti kerjaan nenek lampir dang pelakor leendaris yg gatalnya minta ampunn
Yulinar Yulinar
aku suka jawaban yg diberikan disidang kerajaan yg mengutamakan tentang masalah kaum ibu.
Yulinar Yulinar
karena keserakahan pangeran azis, khalid rela meminta maaf atas kesalahan yg doperbuat oleh ayahnya sama fadil.
Yulinar Yulinar
pede sekali layla jemput ammar, emang enak dipermalukan sm putri yumna dan ammar
Yulinar Yulinar
dlm suatu hubungan lebih baik dimulai dengan saling jujur.
Yulinar Yulinar
tahta, harta dan kedudukan bisa membuat ambisi orang yg serakah saling membunuh.
Nur Ila
ceritanya bagus unik tp syng autharnya blm update lanjutannya digantung ceritanya pdhl udh greget penasaran
Yulinar Yulinar
dasar laki2 nggak malu, muka tembok iingin kembali lg sama alena, muak aku liatnya.
Yulinar Yulinar
saling memperebutka kekuasaan makanyaterjadilah pembunuhan berencana.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!