Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Bukti
Disebuah supermarket besar, Elara tampak sibuk memasuk beberapa bahan pangan kedalam trolly kosong yang dia dorong.
Kebetulan hari ini adalah hari minggu, Elara berencana untuk berkunjung kerumah Ibunya dengan membawakan berbagai macam buah tangan.
Awalnya Eden ingin ikut berbelanja, namun dengan keras Elara melarangnya.
Elara takut kalau-kalau ada paparazi yang melihat kebersamaan mereka dan menjadikannya bahan gosip diberbagai media.
Elara tidak mau jika sampai hubungannya dan Eden terendus publik atau bahkan sampai terdengar ketelinga ibunya. Jelas Elara belum siap, sekalipun Eden berkata bahwa lelaki itu akan menjadikan dirinya istri satu-satunya.
Pasalnya Eden dan Nona Alexa belum bercerai. Bisa-bisa dia cap sebagai pelakor.
Disaat Elara sedang sibuk mengamati buah apel yang hendak dia beli, tiba-tiba dari arah belakang seseorang merebut apel ditangannya.
Sontak Elara terkejut. Dia menoleh dan saat itu juga pandangannya langsung bersirobok dengan tatapan seorang pria.
"Hallo kakak ipar."
🌿🌿🌿
Royal Villas.
Diruang gym-nya, Eden tampak melakukan treadmill dengan fokus. Dia meluapkan kekesalannya pada Elara karena tak memperbolehkannya ikut bersama perempuan itu dengan melakukan hal positif.
Tapi tak apa. Semua memang butuh proses. Dia mengerti jika Elara belum siap seandainya hubungan mereka diketahui oleh publik.
Eden sendiri tak mengerti apa yang dirasakannya pada perempuan itu. Yang dia tahu sampai detik ini hasratnya terhadap Elara tak juga surut.
Jika ditanya, apa dia mencintai Elara? Dia sendiri tidak tahu.
Sejak dulu Eden selalu membentengi hatinya untuk tidak jatuh cinta kepada wanita manapun. Karena baginya mencintai seseorang hanya akan membawanya pada penderitaan seperti yang dialami oleh Ibu dan juga saudara kembarnya.
Ibunya yang baik hati dikhianati oleh ayahnya. Sedangkan saudara kembarnya yang memiliki hati tulus malah dimanfaatkan oleh wanita jalang yang sialnya malah menjadi istrinya.
Jadi apa yang bisa dia harapkan dari yang namanya cinta?
Untuk saat ini mungkin Eden hanya menganggap kedekatannya dengan Elara sebagai hubungan simbiosis mutualisme. Suatu hubungan yang sama-sama saling memberi keuntungan. Tak lebih.
Sementara untuk kedepannya dia lebih memilih mengikuti alur.
Eden menambah kecepatan treadmill-nya, dan tak lama salah seorang pelayan masuk kedalam ruang gym, lalu melaporkan apa yang seharusnya dia laporkan.
"Tuan, maaf menganggu anda. Tuan Besar ada disini dan beliau ingin menemui anda."
Deg.
Tua bangka itu, akhirnya datang juga.
Ya, Eden sudah memprediksi cepat atau lambat sang ayah pasti akan menemuinya.
Apalagi yang akan pak tua itu bicatakan jika bukan tentang menantu pilihannya yang jalang itu.
🌿🌿🌿
"Kakak ipar?" beo Elara. Dia membalikkan tubuh sepenuhnya kearah lelaki itu dan menatapnya penuh tanda tanya. "Siapa?"
Arash yang mengenakan hoodie putih, topi dan kacamata hitam sebagai bentuk antisipasinya agar tak dikenali bodyguard Eden, tersenyum miring.
"Tentu saja kau." Arash mengulurkan tangannya hendak menjabat Elara. "Perkenalkan aku Arash, saudara tiri Eden Dwight, suamimu."
Deg.
Saudara tiri Eden?! Astaga! Bagaimana mungkin lelaki ini tahu bahwa dia istri Eden?!
Raut wajah Elara tampak tegang.
"Maaf, saya tidak mengenal siapa Eden. Sepertinya anda salah orang. Permisi." Elara mengabaikan uluran tangan Arash. Dia kembali berbalik, hendak pergi meninggalkan lelaki itu.
"Kita bicara baik-baik, atau aku akan menguak pernikahan rahasiamu pada media dan kau akan menanggung malu seumur hidupmu?"
Sontak ucapan Arash menghentikan langkah Elara. Perempuan itu menoleh.
"Apa mau anda Tuan?"
"Aku hanya ingin tahu, kenapa kau bisa berakhir bersama Eden?"
"Itu bukan urusan anda."
Arash terkekeh.
"Pasti karena uang. Apa tebakanku benar?"
Elara diam tak menjawab.
"Jadi benar karena uang. Apa kau tidak berpikir dengan menjadi istri Eden, kau telah menyakiti wanita yang lebih dulu menjadi istrinya?'
Perkataan Arash seketika langsung menusuk hati Elara.
Ya, dia telah menyakiti Nona Alexa.
"Aku terpaksa." lirih Elara dengan wajah sendu. Dia mengucapkannya tanpa sadar.
Arash menaikkan sebelah alisnya.
"Terpaksa?"
"Maaf, aku harus pergi."
"Tunggu!" Arash mencekal lengan Elara namun secepat kilat Elara langsung menepis tangannya.
"Jika kau benar-benar terpaksa hidup dengan Eden, aku bisa membantumu lepas darinya."
🌿🌿🌿
Royal Villas.
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Eden, membuat sudut bibir Eden berdarah. Tuan Wilson tak menahan-nahan tenaganya saat ia melayangkan tangannya kewajah sang putra.
"Dimana otakmu Eden! Aku memilih putri keluarga Rexon yang begitu berkelas untuk menjadi pendampingmu, tetapi kau memilih seorang jalang, menikahinya tanpa seizinku dan sekarang kau hendak menceraikan Alexa?!" teriak Tuan Wilson murka.
Pria tua menatap putranya yang hanya bergeming dengan tatapan nyalang.
"Kau benar-benar tidak tahu diuntung Eden! Aku menjadikanmu pewaris takhta tetapi kau malah melempar kotoran kewajahku, membuatku malu pada keluarga Rexon!"
Eden membalas tatapan Tuan Wilson dengan tajam.
"Jika bukan aku yang kau jadikan pewaris takhta, lalu kau akan menjadikan siapa? Anak dari jalang itu?"
"EDEN!"
Plak!
Lagi Tuan Wilson menampar Eden.
Eden mengepalkan tangannya, seandainya lelaki tua itu bukan ayahnya mungkin dia sudah membalasnya berkali-kali lipat.
"Laura adalah istriku! Tidak bisakah kau menghormati dan menganggapnya sebagai Ibu seperti Edgar menganggapnya!"
"Tidak." desis Eden. "Sampai aku mati, aku tidak akan mengakuinya sebagai Ibuku. Ibuku adalah Emily."
"Ya?!" Tuan Wilson menatap tak percaya lalu membuang napas kasar. "Batalkan rencanamu untuk menceraikan Alexa! Yang harus kau ceraikan adalah jalangmu itu, bukan menantuku!"
Eden tersenyum sinis.
"Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat."
"EDEN!"
"BERHENTILAH BERTERIAK DIRUMAHKU PAK TUA! DISINI AKULAH TUAN RUMAHNYA!" bentak Eden.
Sontak tindakan Eden membuat Tuan Wilson mengerjap. Dia baru sadar kalau ternyata putranya yang satu ini benar-benar mewarisi seluruh sifat kerasnya.
"Jika kau menceraikan Alexa, maka keluarga Rexon tidak akan tinggal diam. Mereka akan menguak skandalmu bersama jalangmu itu seiring dengan berita perceraian kalian."
"Itu tidak akan terjadi."
"Jangan terlalu percaya diri Eden!"
Eden tersenyum skeptis. Dia berjalan kearah sofa lalu mendudukkan dirinya disana. Didetik itu pula Eden menepukkan tangannya, memberi kode pada anak buahnya yang sejak tadi berdiri diam supaya mendekat.
Eden menengadahkan tangan, lalu sang anak buah memberikan sebuah map coklat padanya.
"Duduklah! Aku memiliki kejutan untukmu."
Tuan Wilson memicingkan mata, namun tak urung dia mengikuti kemauan Eden.
Setelah Tuan Wilson duduk, Eden melemparkan map ditangannya keatas meja.
Tuan Wilson menatap map itu sesaat lalu kembali menatap Eden.
"Apa ini?"
"Bukalah. Didalam map itu kau akan menemukan jawabannya kenapa aku menceraikan menantu kebanggaanmu itu."
Tak membuang waktu Tuan Wilson meraih map tersebut dan membukanya.
Didetik itu juga raut wajah Tuan Wilson seketika berubah merah padam saat melihat beberapa foto yang ditunjukan Eden.
Apa-apaan ini?!
Alexa bermain dengan Arash?! Mereka selingkuh?!
"Bagaimana? Kau terkejut?"
"Ini tidak mungkin." ucap Tuan Wilson mencoba menyangkal.
"Selama ini kau terlalu sibuk memata-mataiku, sampai lupa memata-matai menantu dan anak tirimu yang parasit itu, Ayah. Aku kecewa padamu."
Tuan Wilson tampak mengeraskan rahangnya. Perkataan Eden seolah menamparnya dengan keras. Ya, selama ini dia terlalu fokus pada putranya yang sulit diatur itu sampai dia lupa mengawasi Arash.
"Aku tahu Alexa dan Arash bersalah. Tapi tidakkah kau berpikir kenapa Alexa berselingkuh? Itu karena kau mengabaikannya Eden!"
Deg.
"Jadi kau masih menyalahkanku?"
"Aku bukan menyalahkanmu..."
"Cukup Ayah. Sepertinya hubungan kita memang tidak akan pernah membaik. Pada intinya aku akan tetap menceraikan Alexa. Jika kau mencoba menghentikanku, akan kupastikan kedua orang itu hancur."
Mendengar ancaman putranya, Tuan Wilson tak mampu lagi berkata-kata. Jelas dia tak memiliki pilihan apapun.
Sebab Tuan Wilson tahu, bagaimanapun Eden tak pernah main-main dengan ucapannya.
"Meskipun kau menceraikan Alexa, aku tidak akan pernah merestui pernikahanmu dengan jalang itu."
"Aku tidak peduli."
"Kau!"
Tuan Wilson mencoba menetralkan emosinya. Tak ada gunanya saat ini dia mendebat putranya yang pembangkang itu. Dia harus mencari siasat supaya perempuan itu meninggalkan Eden.
Bagaimanapun dia tak sudi jika keturunan Dwight terlahir dari wanita klub malam yang tak memiliki asal usul yang jelas.
*
To be continued...
Jangan lupa like,komen,hadiah, vote dan ulasannya. Terimakasih 🥰❣️
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/