sebut saja nama nya erika eka putri pradipta seorang wanita karier beranak 1 berjuang untuk merawat putri tercintanya.
erika eka putri memiliki dendam yang sangat bergejolak terhadap seorang lelaki bernama kenzi arya prawira.
namun dibalik dendam yang menguasai ada cinta yang masih tersimpan dalam lubuk hati erika untuk kenzi.
bagaimana keseruan kisah erika selengkap nya apakah cinta bisa mengalahkan dengan rasa dendam atau malah sebalik nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baby face syaila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dibalik sifat matre Amara
"aku sadar erika dengan perbuatan aku ke kamu dimasa lalu, tapi kamu jangan egois alya masih butuh sosok seorang ayah dalam hidup nya, sampai kapan pun aku tetap ayah nya. Dan perlu kamu ingat mantan istri ataupun mantan suami ada tapi tidak ada mantan anak."ucap kenzi lebih meninggi kan suaranya
"apa kamu bilang? Egois? kamu yang egois kenzi baru sekarang kamu mengaku dia anak kamu hah?, dari dulu kemana aja?, dan kamu ingat saat kamu usir aku saat itu? Kamu melempar aku keluar sampai pada akhir nya aku hampir kehilangan alya."bentak ku sambil memukul dada kenzi
kenzi terdiam, mata nya tak berkedip mata nya merah karna menangis, ia mengacak acak rambutnya dengan kesal dan perasaan yang tak karuan
"Erika, kamu boleh hukum aku, kamu boleh berbuat apa pun sama aku tapi jangan pisah kan aku dengan putri ku."ucap kenzi menangis dan bersimpuh di kaki ku
Kenzi menangis memegang tangan ku,aku menepis tangan nya.
"lepasin tangan aku."ucap ku sambil menepis tangan kenzi.
...****************...
Ruang IGD.
sementara diruang IGD Alya cerita ke Ariana tentang mimpi nya.
"tante Riana, tante tau gak tadi pas aku tidak sadar aku mimpi."ucap Alya
"oh ya, mimpi apa? Coba cerita ke tante."ucap Ariana penasaran
"aku mimpi ada seorang laki laki, laki laki itu bilang kalau dia papa ku tante." ucap Alya
"apa kamu melihat wajah nya?" tanya Ariana menyelidik dengan halus
"tidak tante,dimimpi sangat silau sampai aku tidak bisa lihat wajah nya, tante tau dia memeluk ku dengan erat. dan pelukan nya itu sangat nyaman sama seperti aku memeluk om kenzi baik tante."ucap Alya
Ariana terdiam memikirkan apa yang harus ia jawab ke alya.
"Ehh, Alya itu hanya mimpi sayang dan mimpi adalah bunga tidur."ucap Ariana
"gitu ya tante."ucap alya
"iya sayang." ucap ku sambil tersenyum
"mama kemana sih?, katanya sebentar tapi kok lama?." tanya alya
"mama cuman sebentar kok pergi nya, paling mama beli makanan di kantin." ucap Ariana
...----------------...
Lobi rumah sakit
sementara aku dan kenzi masih ada disana, masih sama sama terdiam. Kenzi masih bersimpuh di kaki ku sambil terus menangis.
Sedangkan aku diam mematung, pikiran kosong. Tak bisa berkata apa apa lagi.
dan disana mama Amara kembali ke rumah sakit dan ia terkejut melihat kenzi bersimpuh di kaki kaki sambil menangis tersendu sendu.
"Hey, apa apaan kamu kenzi haah?." seru mama Amara yang baru datang kerumah sakit
"er..?!, erika hey lihat mama nak." ucap mama Amara
"ma, suruh dia pergi dari sini."ucap ku dengan tatapan kosong
"pergi!!, pergi!! Apakah kamu tidak dengar yang dikatakan erika tadi, apakah kau tuli?."bentak mama Amara
"enggak, aku gak akan pergi dari sini."ucap kenzi bersikeras
"apa lagi yang ingin kamu ingin kan dari nya ken?, sudah cukup kau membuat nya menderita. Kau sudah cukup menyakiti dia, jadi aku harap kamu pergi dari tempat ini."teriak mama Amara
"aku tau ma, aku sadar kesalahan aku terhadap erika, dan aku nyesal sudah mencampak kan erika ma. Hikss...hiksss...hiksss"ucap kenzi dalam tangis nya
"Heh!?, gak ada guna nya kamu menangis dan berlutut seperti ini tidak akan pernah bisa membuat luka yang kamu gores begitu dalam itu sembuh." ucap mama Amara
"Aku tau, setidak nya izin kan aku untuk menebus kesalahan dan dosa aku terhadap alya."ucap kenzi lirih
"kenzi kamu ingat ya, aku bukan mama kamu jadi jangan panggil aku mama."tegas mama Amara
"ayo kita pergi dari sini erika."ucap mama Amara kepada ku.
mama amara memegang kedua bahu ku menuntun ku berjalan sampai di depan pintu ruang rawat Alya.
"erika,kamu duduk di sini dulu ya."ucap mama Amara
Aku menenangkan diri ku, dan aku berusaha agar tetap mengontrol emosi ku.
beberapa menit kemudian aku mulai tenang
"mama."seru ku memanggil mama Amara
"iya?,kamu membutuhkan sesuatu?."tanya mama Amara
"aku gak butuh apa apa saat ini ma, yang aku butuhkan cuma Alya dan juga mama ada disamping aku."ucap ku dengan linangan air mata
mendengar perkataan ku, mama Amara langsung memeluk ku dengan hangat.
"mama akan tetap ada disini temanin kamu erika, kamu sudah seperti anak kandung mama."ucap mama Amara
"ma, kenzi udah tau kalau alya adalah anak nya. aku takut dia mengambil alya dari aku ma, aku tidak sanggup kehilangan alya."ucap ku dengan suara lirih
"kamu tenang aja, tidak ada yang bisa mengambil Alya sekalipun itu papa nya sendiri."ucap mama Amara
"makasih ya ma, mama selalu ada untuk ku ya walaupun mama sering ngeselin, matre." ucap ku dengan sedikit bercanda
"Ihh, erika mama jewer ya kamu."ucap mama Amara sambil tertawa
Tak lama Ariana keluar dari ruang IGD.
"kalian di sini rupa nya."ucap Ariana
"iya, biasa ngobrol ngobrol."ucap mama Amara
"ooh, alya mencari kalian dari tadi tuh temuin sana. Aku mau ke kantin laper."ucap ariana
"ya, sudah sana, makan yang kenyang."ucap ku meledek
"awas ya kamu er."ucap Ariana
kemudian Ariana melangkah pergi, namun tiba tiba saja langkah nya terhenti.
"oh iya er, tante Amara tadi Alya cerita sama aku."ucap Ariana
"oh ya?, cerita apa Ar?"tanya ku penasaran
"kata nya dia mimpi bertemu dengan papa nya."jelas Ariana.
""apa Ar?, alya ngomong kayak gitu?, terus kamu jawab apa?,"tanya ku
"aku bilang aja itu cuma mimpi,mimpi itu bunga tidur."jelas nya pada ku.
kemudian aku dan mama Amara masuk dalam
"Ehh, cucu eyang udah sadar, syukurlah eyang senang melihat nya."ucap mama Amara
"iya eyang."sahut alya singkat
Bersambung....