NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27.

Peringatan Jaevan ternyata tidak cukup untuk membuat Julian menunduk. Penyesalan terbesar Jaevan adalah membiarkan Julian berada lebih dekat dengan gadis itu. Dan lihatlah, baik Julian maupun Naina tidak ada yang takut dengan ancaman dari setiap pesan yang dia kirimkan. Naina seolah membutakan matanya, meski puzzle itu belum juga bisa dia pahami maksudnya.

Julian seolah sengaja menantang kemurkaan Jaevan. Tidak hanya sekali, beberapa hari terakhir Jaevan kerap menyiksa Julian dengan kekuatan magic-nya, membuat pria itu terhuyung dan kesakitan, namun lagi-lagi Julian tidak peduli.

Mati? Kata itu tidak lagi menjadi yang paling dia takutkan. Sudah dua kali dia pernah mati, tapi sistem itu tidak akan pernah membiarkannya benar-benar mati. Awalnya Julian juga bingung, tapi kali ini dia tahu alasannya. Jaevan tidak akan pernah membiarkan Julian lenyap, karena dia membutuhkan keberuntungan seorang Julian.

Senyum sinis itu terbit di wajah Julian, menatap penuh ejek pada Jaevan yang masih berdiri di depannya. Ruangan dingin, penuh bayangan kabut hitam milik sistem, terasa menyesakkan. Kali ini, Julian sudah kembali ke rumah sistem tempat di mana sejak awal hidupnya dia dijadikan budak.

...----------------...

Sementara itu, di sekolah, Naina terlihat gelisah. Sudah empat hari terakhir Julian tidak pernah muncul lagi. Bukan hanya dia, murid baru yang penuh misteri itu pun lenyap begitu saja. Ada hubungan apa sebenarnya antara mereka berdua? Dan sekarang, siapa yang harus Naina percaya?

Ingatan Naina kembali pada kalimat terakhir Julian sebelum menghilang.

flashback

Rasa penasaran Naina pada pesan-pesan Jaevan yang hampir setiap malam dikirim lewat nomor berbeda membuatnya tak tahan. Ia mulai mencarinya di browser. Setiap kalimat itu, bila dirangkai, selalu mengarah pada satu hal: seekor binatang yang begitu familiar baginya—rubah.

Seketika, ingatan Naina melayang jauh ke masa lalu. Ia pernah menolong seekor rubah yang tergeletak di jalanan, dengan tatapan penuh luka namun tetap menyimpan aura yang aneh.

“Rubah itu licik…” kira-kira itu kesimpulan yang bisa Naina tangkap dari setiap metafora yang Jaevan tuliskan. Tapi apa maksudnya? Kenapa Jaevan harus memberitahunya tentang seekor rubah?

Keesokan harinya, rasa penasaran itu mendorong Naina untuk bertanya langsung pada Julian.

“Julian, kok aku merasa pesan ini merujuk pada binatang rubah, ya?” ucap Naina hati-hati, namun cukup untuk membuat Julian yang biasanya tenang itu sempat gelagapan.

Julian mengepalkan tangannya, berusaha mengusir rasa cemas dan keringat dingin yang menghantuinya. Entah sekarang waktu yang kurang tepat, atau justru saat paling tepat untuk memberitahu Naina tentang jati dirinya. Tapi ada rasa takut—takut jika reaksi Naina berbeda, takut jika gadis itu memilih menjauhinya.

Dia menarik napas pelan. Meski wajahnya tampak tenang, kegelisahan itu tak bisa benar-benar ia sembunyikan. Dengan sedikit keraguan, Julian memberanikan diri menggenggam tangan mungil Naina, hingga gadis itu merasakan dinginnya keringat yang membasahi jemari Julian.

"Kamu kenapa? Tangan kamu dingin banget, Julian..." suara Naina sarat kekhawatiran.

Julian hanya mengulas senyum tipis. Andai nanti Naina tahu jati dirinya, masihkah wajah cantik itu akan menatapnya penuh khawatir seperti sekarang?

Pertimbangan demi pertimbangan terus berkecamuk, sampai akhirnya suara berat penuh keraguan itu keluar juga.

"Aku tidak apa-apa, Naina. Hanya... sedikit gugup," ujarnya pelan.

"Aku tidak apa-apa, Naina. Hanya sedikit gugup," ujar Julian pelan, lalu kembali menghela napas berat.

Naina menatapnya tajam. Gestur tubuh pria itu jelas tak benar-benar tenang.

"Ada yang mau kamu sampaikan?" tanyanya pada akhirnya. Alisnya mengerut, meneliti wajah Julian yang dari tadi menunjukkan gelagat berbeda.

Julian terdiam sejenak, sebelum akhirnya membuka suara. "Aku pernah bilang, akan ada banyak hal yang harus aku ceritakan padamu. Kamu ingat?" suaranya terdengar sarat harap sekaligus cemas.

Naina mengangguk cepat. "Ingat!" jawabnya penuh semangat. Senyum manis mengembang di bibirnya ketika ia menggenggam erat tangan Julian. "Jadi, kamu mau cerita sekarang?" tanyanya berapi-api.

Julian menggigit bibir bawahnya. Dalam hati, ia berusaha meyakinkan diri bahwa ini saatnya. Sekarang atau nanti, bukankah sama saja? Jika pun Naina akhirnya memilih menjauh, itu tak masalah. Yang terpenting, ia sudah jujur. Lagipula niatnya bukan untuk menyakiti, melainkan sekadar membalas budi menjaga gadis yang dulu pernah menolongnya.

"Kamu mungkin akan sedikit kaget, tapi ini benar, Naina. Aku tidak sedang membual ataupun berbohong," ujar Julian mantap. Suaranya berat, kemudian dia menjeda, membuat Naina menunggu dengan rasa penasaran yang semakin besar.

"Aku binatang itu."

Kalimatnya ambigu. Tentu saja membuat Naina menatap penuh tanya.

"Maksudnya?" desak gadis itu, tidak puas hanya dengan kata-kata samar Julian.

"Maksudnya... seperti arti dari setiap kalimat metafora yang dikirim Jaevan. Yang kamu bilang merujuk pada seekor rubah, ya, itu adalah aku. Aku seekor rubah... yang bisa berubah wujud menjadi manusia, Naina."

Brakkk!

"Apa!?" pekik Naina lantang. Untung saja ruangan itu hanya berisi mereka berdua. Dengan panik gadis itu langsung membekap mulutnya sendiri, matanya membelalak, sulit percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Tatapannya tak lepas dari Julian. Ia memperhatikan pria itu sangat lama—dari ujung kepala sampai ke kakinya. Hingga akhirnya bibir Naina terkekeh pelan, sarat ketidakpercayaan. Perlahan, tanpa sadar tubuhnya memberi jarak dari Julian.

"Jangan bercanda, Julian..." ucap Naina melemah, hampir seperti bisikan.

Julian menunduk. Ia tahu, inilah reaksi yang sejak awal sudah ia perkirakan. Tidak mungkin ada yang langsung percaya begitu saja. Kalimat itu memang akan terdengar mengada-ada... kecuali jika ia menunjukkan buktinya.

Julian mendongak perlahan, sorot matanya sayu namun berani.

"Aku tahu kamu tidak akan langsung percaya... maka aku akan tunjukkan sebentar saja."

Seketika tubuh Julian bergetar. Suara lirih seperti retakan tulang terdengar samar, membuat Naina refleks menahan napas. Dalam hitungan detik, jemari Julian memanjang, kukunya berubah runcing, dan bayangan samar ekor menjuntai di belakang tubuhnya. Mata pria itu memantulkan warna keemasan tajam, tak ubahnya tatapan seekor rubah di tengah malam.

Naina terpaku. Kedua tangannya gemetar, bahkan langkah kecilnya mundur terasa goyah.

"J-Julian..." suaranya pecah, antara kaget dan takut sekaligus.

Namun tepat ketika wujud itu mulai jelas, Julian dengan cepat mengeluarkan sebuah botol kecil dari sakunya. Cairan hitam pekat ditenggaknya hingga habis. Sesaat kemudian, kilatan cahaya singkat menyelimuti tubuhnya. Wujud manusia Julian kembali utuh, hanya tersisa helaan napas berat dan peluh dingin di pelipisnya.

Setelah menyaksikan itu, Naina langsung berlari keluar dari dalam ruangan.

flashback off.

...----------------...

Naina memegang kepalanya yang mulai pusing. Tatapannya tak lepas dari meja di depannya, biasanya sosok tegap Julian dengan punggung lebar duduk tenang di sanam Tapi empat hari terakhir semua terasa hilang. Masih banyak rasa penasaran yang menggerogoti hati Naina. Hatinya sungguh bertolak belakang dengan logikanya. Iya, seharusnya dia tidak perlu lagi memikirkan hewan itu. Harusnya Naina merasa di tipu, tapi kenapa? kenapa ada rasa cemas dan khawatir saat mengingat Julian.

Ada berapa banyak rahasia yang di tutupin cowok itu? tentu bukan sekedar dirinya seekor rubah kan? pasti masih banyak lainnya yang membuat Naina merasa bahwa Julian memang tidak sesederhana itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
uni_riva
ada sekolah apa thoorr 😁
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: jiakhhhhh typo yang melenceng🤣🤣
total 1 replies
uni_riva
perjanjian apa yg sdh di sepakati mereka yaaa/Slight/
uni_riva
aku juga tak paham maksud nya bijimana /Shy/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aku pun/Proud/
total 1 replies
uni_riva
mna nih lanjutin nya thoorr /Cry/
uni_riva
si jae ini lawan atau kawan yaw
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Siapa lagi tuh si jaevan
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Masa calon pacar zora liatin na airin mulu 😅
total 2 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalo sama julian dia udah tue trus kan bukan manusia 🤔 kalo sama si kalron dia benalu parasit
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Sama yg pasti2 aja lah 😂
total 2 replies
uni_riva
jgn sampe nih Zora sama Nathan jadian jga ya /Facepalm//Slight//Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Julian sama Naina saja belum😂
total 1 replies
uni_riva
modus mu Julian /Facepalm//Facepalm/
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: Akal-akalan barat🤣
total 1 replies
uni_riva
naina gak bsa tegas apa sama si gorong2 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Naina: nge-tes hts🫦😂
total 1 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kebanyakan mikir ah julian mah /Proud/
uni_riva
knp gak saling mengungkapkan Klo kalian saling jatuh cinta /Shy/
uni_riva
jgn sampe naina kepincut lagi sama si gorong2 yaaa thoorr 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aaron: Naina hanya boleh untukku🫦
total 3 replies
uni_riva
knp blm up jga thoorr /Cry/
uni_riva: gak bisa saballllll aku lagi thoorr /Angry//Angry//Angry/
total 2 replies
uni_riva
dalam mimpi mu 😤
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalungna othor noh yg simpen 😅
uni_riva
turunkan tanganmu, bukan thoorr 😁
uni_riva
cih ternyata nih org gak pinter2 amat 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: itu pintarnya secuil, di urutan 25 dari bawah, berarti masih ada 25 orang di bawahnya🤣
total 3 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Waduh siapa tuh yg datang /Determined//Determined/
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: 😁😄 iya
total 5 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Bagus ceritana mantull 🤗🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!