Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Penyesalan? Rasa Bersalah? Tidak Berguna.
Aliyah dalam keadaan terkejut dan takut itu segera meraih kertas yang ada di pelukan Andre.
Air mata wanita paruh baya itu berderai dengan derasnya. Sebuah notifikasi berbunyi di ponsel Rosa. Aliyah dengan mata basah dan tangan yang bergetar meraih ponsel itu dan membukanya.
'Hari ini aku pulang, suamimu pasti akan menghabiskan waktu lebih banyak denganku. Aku sudah beli banyak pakaian yang dia sukai, dia suka sekali pakaian transparan. Pasti kamu tidak berani pakai di rumah mertuamu kan? ha ha ha'
Tangan Aliyah mengepal kuat, dia menscroll ke atas dan menemukan video yang membuat air matanya semakin mengalir lebih deras lagi.
"Ibu tidak menyangka, akan melahirkan anak sebejadd kamu Andre!" tangis Aliyah sudah berubah menjadi sebuah isakan.
Terdengar begitu menyayat, terdengar begitu perih. Meskipun sebenarnya yang tersakiti adalah Rosa, namun dia juga seorang wanita. Jika dia di posisi Rosa, dan melihat suaminya mencumbui wanita lain. Hatinya akan tidak berbentuk lagi.
Aliyah melemparkan ponsel Rosa ke Andre.
"Ibu kecewa padamu, Andre. Ibu benar-benar kecewa"
Andre melihat ponsel Rosa itu, air matanya juga mengalir deras. Hatinya juga sakit sekali rasanya. Istrinya meninggalkannya karena mengetahui kebenaran dia berselingkuh dengan Sandra.
Rahang Andre mengeras, ternyata sudah dua bulan, Sandra terus mengirimkan bukti perselingkuhannya dengan wanita itu pada Rosa.
'Selama ini kamu tahu, tapi kamu....'
Andre bahkan menangis tanpa suara, pria itu tampak kacau. Andre meletakkan ponsel istrinya ke lantai. Dan dia tampak begitu hancur. Membayangkan jika Rosa mengetahui semua perselingkuhannya, dan masih bersikap biasa. Padahal selama itu dia tahu suaminya mengkhianatinya.
Andre tidak bisa membayangkan, bagaimana istrinya saat itu. Ketika Rosa menangis, dan itu karena dia. Cintanya pada Rosa, semua itu membuat Rosa menyakitinya.
Andre tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya hati istrinya saat itu. Sekarang dia baru menyadarinya, baru merasakan sakitnya Rosa saat itu. Dia benar-benar menyesal.
"Maafkan aku sayang, Rosa... maafkan aku" lirihnya.
Andre merasa seluruh tubuhnya tak punya daya bahkan untuk sekedar berdiri saat ini.
"Ibu tidak mau tahu Andre, bawa pulang menantu ibu!" pekik Aliyah yang begitu marah dan kecewa pada putranya.
Bram yang mendengar keributan dan teriakan istrinya juga segera ke kamar putranya itu. Melihat istrinya tersedu-sedu, dan tampak marah sekali pada Andre. Bram pun segera menghampiri Aliyah.
"Bu, kenapa?" tanya Bram mengusap lengan Aliyah karena khawatir pada kesehatan istrinya itu kalau marah dan emosi seperti ini.
"Tanya pada anakmu itu. Dia telah mengkhianati Rosa, dia selingkuh dengan Sandra. Menantu kita telah pergi ayah, dia membawa cucu kita satu-satunya. Rosa menantu kita yang baik itu sudah pergi..."
"Bu, Bu" Aliyah pingsan.
Wanita paruh baya itu terlalu emosional. Dia tidak bisa menerima kepergian menantunya karena ulah anaknya.
Andre yang melihat ibunya pingsan segera berusaha membantu. Tapi Bram menepis tangan Andre.
"Tidak tahu malu. Tidak tahu terimakasih!" pekik Bram dengan tatapan yang begitu mengerikan.
Seolah pria yang merupakan ayah kandung Andre itu sangat membenci putranya itu saat ini.
"Kamu menangis kan saat Rosa melahirkan Violet? kamu mencium kakinya saat dia berhasil melahirkan Violet kan? bagaimana bisa sekarang kamu mengkhianati wanita yang telah mengorbankan nyawanya demi menjadikan kamu seorang ayah, Andre?" pekik Bram.
Andre semakin terpuruk, dia semakin menyesali apa yang dia lakukan. Kenangan ketika dia benar-benar mencium kaki Rosa karena merasa bersalah, menyebabkan Rosa kesakitan satu hari satu malam demi melahirkan anaknya terbayang di benaknya.
Dan bagaimana bisa, dia mengkhianati wanita itu. Wanita yang seumur hidupnya, sudah dia janjikan perlindungan dan kesetiaan. Seluruh tubuh Andre rasanya lemas tak berdaya. Dadanya, jantungnya, hatinya semua terasa sakit. Tertusuk rasa bersalah pada istrinya.
"Ayah malu Andre, ayah membesarkan kamu dengan makanan dan uang yang halal. Dengan segenap kerja keras ayah. Tapi kenapa kamu bisa menjadi pria brengsekkk seperti ini, Andre?"
Andre tertunduk, dengan lutut membentur lantai. Air matanya begitu deras berjatuhan juga di lantai itu. Wajahnya merah, urat-urat di seluruh tubuhnya terlihat. Pria itu merasakan sakit yang luar biasa di hatinya. Dia menyesal, dia menyesal.
"Tuan..." Bibi Ani datang ke kamar itu.
"Bantu aku bawa Nyonya ke kamarnya" kata Bram pada bibi Ani.
Andre berniat membantu. Tapi ayahnya kembali menepis tangan anaknya itu.
"Cari menantu dan cucuku sampai ketemu. Jika tidak, kamu yang akan paling menyesal!" kata Bram yang segera keluar dari tempat itu membawa Aliyah yang pingsan di bantu bibi Ani.
Andre seperti orang yang kehilangan arah. Saat dia berusaha bangkit, dia bahkan jatuh lagi. Dan tidak hanya satu kali, dia bahkan terjatuh sampai tiga kali.
Ayahnya benar, jika dia tidak menemukan Rosa, dia yang akan sangat menyesal. Dia yang paling akan menyesal.
Dengan tangan gemetaran, dia mencoba menghubungi Kenny. Kedua kakinya benar-benar tak bisa bergerak. Dia benar-benar merasa tak berdaya saat ini. Hancur, lemah dan penuh penyesalan.
[Tuan...]
"Cari tahu, dari sekolah Violet. Kemana istriku pergi. Tolong cari tahu semuanya Kenny, tolong!"
[Baik tuan]
Air mata Andre kembali mengalir. Dia kembali meraih ponsel Rosa. Dia membuka semua pesan yang dikirimkan Sandra pada Rosa. Tidak ada satu balasan pun yang dikirimkan oleh Rosa. Tapi semua pesan dari Sandra itu dibaca oleh Rosa.
Andre kembali merasa hatinya tersayatt, dia tidak bisa membayangkan bagaimana Rosa saat itu, saat dia membaca pesan-pesan dari Sandra ini.
Rosa pasti menangis, Rosa pasti terluka. Dan itu salah Andre.
"Maafkan aku sayang, maafkan aku" lirihnya lagi.
Mata Andre melebar, tangannya terkepal.
"Sandra" geramnya.
Dia merasa, kalau semua ini ulah Sandra. Jika wanita itu tidak memberitahu Rosa. Rosa tidak akan pergi.
Andre berusaha untuk bangkit. Hari ini Sandra kembali dari luar kota. Dia mengepalkan tangannya dan meremass kuat ponsel Rosa.
"Aku akan menghabisimu, Sandra!" geramnya sambil berjalan dengan tertatih keluar dari kamarnya itu.
***
Bersambung...
blmagi yg godain, ngerasa g mau cape. mau enaknya aja. bege. pea
emang ga terngiang ngiang desahan dan teriak. mereka pas lagi bercinta
OMG