NovelToon NovelToon
Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Istri Cantik Tawanan Panglima Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Wanita
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Wan Yurui terbangun kembali saat usianya masih belia. Ingatan di dua kehidupan itu melekat kuat tidak bisa di hilangkan. Satu kehidupan telah mengajarinya banyak hal. Cinta, benci, kehancuran, kehilangan, penghianatan dan luka.

Di kehidupan sebelumnya dia selalu diam di saat takdir menyeretnya dalam kehampaan. Dan sekarang akankah semua berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tingal lah untuk beberapa saat lagi

"Pagi."

"Huh..." Terhentak kaget. Baru saja membuka kedua matanya Yu Xiao sudah mendapati Wan Yurui duduk santai di kursi ruangan kamar. Dia segera bangkit mengambil jubah luarnya lalu berjalan mendekat. "Nona Wan."

Belum sempat Yu Xiao melanjutkan ucapannya. Wan Yurui berkata, "Aku datang hanya ingin berpamitan." Dia bangkit. Langkahnya semakin mendekat.

Yu Xiao mundur beberapa langkah.

"Berhenti. Jangan melangkah lagi," ujar Wan Yurui memberikan perintah.

Lagi-lagi Yu Xiao menuruti perintah wanita di depannya.

"Sangat patuh." Wan Yurui tersenyum.

Yu Xiao sendiri tidak pernah menyangka dia akan menjadi penurut.

"Ulurkan tangan kananmu." Wanita itu menatap tenang. "Cepat."

Tangan kekar itu di ulurkan sesuai permintaan.

Gelang rantai kecil dengan selingan permata merah di kaitkan pada pergelangan tangan Yu Xiao. "Jangan pernah melepasnya atau aku akan marah." Menatap kedua mata yang selalu ia rindukan. "Yu Xiao."

"Em."

"Selamat tinggal." Senyuman Wan Yurui langsung pudar. Dia membalikkan tubuhnya berniat untuk pergi dari ruangan kamar.

"Nona Wan, aku butuh bantuanmu."

Langkah Wan Yurui tertahan. Di membalikkan tubuhnya kembali menatap Yu Xiao.

"Aku membutuhkanmu," ujar Yu Xiao mengulangi kata-katanya.

"Hemm... Karena Panglima sudah membuka suara. Tentu aku tidak bisa menolaknya." Mata indah wanita itu di penuhi binar.

Kedua tangan yang terpaut di punggung saling menggenggam kuat. Yu Xiao merendahkan pandangannya.

"Panglima." Suara terdengar dari luar.

"Masuk."

Setelah mendapatkan izin Pengawal Hui An masuk kedalam ruangan. Dia memberikan beberapa dokumen kependudukan di tangannya. "Panglima hanya ini dokumen yang bisa saya dapatkan."

Yu Xiao membuka beberapa dokumen. Dia melihat dengan seksama mencoba memilah yang ia inginkan. "Ini saja."

Wan Yurui mengambil dokumen di tangan Yu Xiao. "Bai Zheng, Bai Yinuo. Apa maksudnya ini?"

"Aku ingin kamu menyamar menjadi adik Bai Zheng. Seorang pedagang ternama di jalur air," saut Yu Xiao menjelaskan. "Bai Zheng selalu mengajak adik kesayangannya untuk pergi berkeliling di berbagai Kota. Aku harap Nona Wan tidak keberatan."

"Baik."

Sekitar jam dua siang mereka pergi menuju ke Kota Xiang. Perjalanan membutuhkan waktu satu hari penuh. Setelah sampai mereka tinggal dipenginapan yang cukup ternama. Kemewahan di tempat itu juga hanya bisa di nikmati para bangsawan ataupun pedagang kaya.

Lima ruangan terbaik di lantai tiga telah di pesan. Namun baru saja mereka ingin naik kelantai tiga pasukan pengawal kota berlarian masuk kedalam penginapan. Di barisan tengah seorang pria paruh baya berjalan cepat menghampiri Yu Xiao. "Tuan muda Bai, akhirnya saya bisa melihat anda secara langsung. Perkenalkan saya Walikota Jing."

"Walikota Jing," ujar Yu Xiao memberikan salamnya.

"Saya telah menyiapkan kediaman khusus untuk anda. Saya harap anda bersedia untuk ikut bersama saya." Walikota Jing tidak ingin kehilangan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan Tuan muda penguasa jalur air. Hanya dengan begitu dia bisa ikut terlibat dalam perdagangan lintas jalur tanpa perlu membayar upeti berlipat ganda.

"Baik." Yu Xiao menyetujui permintaan Walikota Jing.

Di kediaman Walikota Jing semua terlihat penuh dengan warna keemasan. Dari vas bunga, patung-patung kecil yang ada di setiap sudut kediaman. Semua di lapisi emas murni.

"Layani Tuan muda Bai dan Nona muda Bai dengan baik," kata Walikota memberikan perintah kepada semua pelayan yang ada di hadapannya. Sekitar dua puluh pelayan wanita, sepuluh pelayan pria berjejer menunggu perintah.

"Baik." Semua pelayan menjawab serentak.

Seorang wanita dengan gaun keemasan berjalan keluar dari jalur kecil. "Suamiku. Mereka?" Dia Nyonya Jing. Wanita cantik yang telah hidup bersama suaminya selama dua puluh tahun terakhir.

"Mereka tamu pentingku. Tuan muda Bai dan Nona muda Bai," saut Walikota Jing sembari melangkah mendekati istrinya.

Nyonya Jing memberikan sambutan penuh hangatan kepada tamu penting suaminya.

"Tuan muda dan Nona muda pasti sudah lelah. Saya akan menunjukkan kamar tamu utama untuk kalian." Walikota Jing melangkah lebih dulu bersama istrinya sebagai petunjuk arah. Di ikuti Wan Yurui juga Yu Xiao dan semua pelayan.

Mereka di arahkan menuju halaman luas dengan taman penuh bunga di bagian selatan. Kolam ikan kecil juga telah di penuhi ikan koi dengan berbagai bentuk corak di tubuhnya. Kupu-kupu berterbangan di atas bunga yang tengah bermekaran.

"Saya harap Tuan muda dan Nona muda bisa tinggal dengan nyaman di kediaman sederhana saya. Para pelayan akan saya tempatkan di halaman ini agar selalu siap melayani Tuan muda dan Nona muda," ujar Walikota Jing.

Wan Yurui memperhatikan raut wajah tidak nyaman dari Yu Xiao. Dengan suara lembut dia berkata, "Walikota Jing, kakak menyukai ketenangan. Terlalu banyak pelayan hanya akan membuat rasa tidak nyaman. Saya harap anda memakluminya."

"Ah. Tentu, tentu. Jika Tuan muda Bai tidak menyukai keramaian. Saya akan memerintahkan semua pelayan agar tidak menganggu ketenangan di halaman ini." Walikota Jing menyetujuinya. "Jika Tuan muda dan Nona muda membutuhkan sesuatu. Bisa langsung memanggil pelayan atau memberitahuku."

"Baik." Wan Yurui memberikan tanggapan.

Setelah Walikota Jing pergi bersama istrinya dan semua pelayan kediaman. Wan Yurui mendekat kearah Yu Xiao. "Kakak, sandirawa ini cukup menyenangkan." Melangkah pergi masuk kedalam ruangan kamar.

Yu Xiao tersenyum tipis lalu masuk kedalam kamar yang ada di samping kamar Wan Yurui.

Di jam tujuh malam kediaman Walikota telah di penuhi banyak tamu undangan. Pada bangsawan dan pedagang kaya berdatangan bersama putra putri meraka. Banyak dari mereka tentu berharap mendapatkan relasi yang lebih luas lagi. Entah itu melalui kesepakatan bersama atau melalui pernikahan kedua keluarga besar.

Suara musik tradisional juga telah di mainkan dengan sangat indah. Keriuhan hanya terdengar dari obrolan ringan orang-orang yang ada di sana.

"Dia siapa?" Seorang Tuan muda menatap penuh ketertarikan.

"Dia Nona muda Bai Yinuo. Adik satu-satunya Tuan muda Bai Zheng penguasa jalur air."

Gaun berwarna merah muda bertaburkan manik permata bersinar indah saat melewati cahaya. Tusuk konde perak bergelantungan di kedua sisi ikat rambutnya. Membuat keanggunan seorang wanita muda dengan wajah penuh karisma. Beberapa wanita yang ada di sana juga memuji kecantikannya.

Seorang pemuda mendekat. "Nona Bai. Perkenalkan saya putra pejabat daerah, Ling Zu."

"Tuan muda Ling," saut Wan Yurui.

"Jika saya boleh tahu. Apakah Nona Bai telah bertunangan?"

"Adikku sudah bertunangan," ujar Yu Xiao menyela pembicaraan.

Wan Yurui menatap pria di sampingnya yang langsung menjadi pembatas dirinya dengan pemuda di depannya. "Iya. Saya telah bertunangan."

Pemuda itu tidak bisa berkata banyak hal lagi. Dia langsung pergi menjauh dari wanita yang ia kagumi.

"Kakak kapan aku bertunangan? Kenapa aku sendiri tidak mengetahuinya?" Bisik Wan Yurui.

"Adik kecilku, kakak yang telah mengajakmu. Tentu harus menjagamu dari pemuda yang hanya mengandalkan harta keluarganya," saut Yu Xiao.

"Tapi dia cukup tampan."

"Ketampanan tidak akan pernah bisa di makan." Sautan itu menekan. Raut wajah Yu Xiao berubah masam.

"Sekalipun tidak bisa di makan. Tapi cukup memuaskan batin." Wan Yurui masih memberikan tanggapan.

"Bukankah aku jauh lebih tampan." Yu Xiao menatap dingin.

Wan Yurui memperhatikan lebih mendetail wajah pria di sampingnya. "Benarkah?"

Rasa kesal tidak lagi mampu di tutupi. Yu Xiao melangkah pergi meninggalkan Wan Yurui dalam kerumunan.

Wan Yurui tertawa lucu setelah puas menggoda. "Dia sangat manis."

1
Kusii Yaati
lanjut author ku 😘👍
Kusii Yaati
Jendra yu bisa cemburu juga ternyata ku kira lempeng lempeng aja😂
Kusii Yaati
ya ampun A Rui apa yang ada di otak mu, kenapa kamu nyosor duluan 🙈... yang perempuan agresif sedang yang laki laki kaku dan polos /Facepalm/
sahabat pena
ayuk kak up lagi yg byk💪💪💪
sahabat pena
yu xiao minum cuka🤣🤣🤣kmrn aja cuek skrg mulai bucin nih🤣🤣
Imas Fatimah
dengan bersandiwara akan ketahuan perasaan masing masing...😀
Imas Fatimah
aku suka aku suka
sahabat pena
bibir yu xiao udah ga perjaka lagi wkwkwk 🤣🤣🤣
Mineaa
Yu Xiao tidak suci lagi......😂
Mineaa
Ayooo Ego......
pergi jauh jauh.....
jangan menempel sama mereka berdua.....
Imas Fatimah
tahan aja Yjn Xiao biar lebih lama dekatnya😀
Kusii Yaati
mungkin posisi mu dengan pria penghibur itu terlalu intim yu Xiao,jadi salah paham deh wan yurui sama kamu 😂
sahabat pena
tarik ulur.. 🤣🤣🤣nanti giliran wan rui di nikahin laki-laki lain nangis bombay.. 🤣🤣🤣begitu lah si kutub
sahabat pena
ayo kak up lg💪💪
Kusii Yaati
yang sabar ARui cinta butuh pengorbanan, apapun hasilnya nanti setidaknya berada di dekat orang yang kita cintai sudah lebih dari cukup walau hanya sebentar 🥺🤧
sahabat pena
skrg ini cinta bertepuk sebelah tangan.. atau ibarat bagaikan punduk merindukan bulan.. awas panglima klo nona muda sdh pergi jgn nyesel yeah.. biar seimbang kasih ingetan panglima itu tentang kehidupan sblmnya thor.. kasian sama MC nya berjuang sendiri 😭😭😭😭
Intan Aprilia Rahmawati
next dong kk jangan berhenti
Sri wulandari: Benter kk, Di kotaku pati sedang ada demo besar. Fokus jadi terbelah. Udah ada bab yang tersedia lupa saya up😁🙏
total 1 replies
Kusii Yaati
heh ilalang nggak semua wanita mudah di bodohi ya😡...enak aja buktinya suami ku yang ngejar ngejar aq duluan, emang nyonya Zhi aja yg bodoh mau di peralat sama lelaki model kamu😤... dasar buaya burik 😒
Kusii Yaati
lanjut Thor 😁
Kusii Yaati
tak bisa ku bayangkan gimana perasaan wan yurui bisa melihatnya tapi tak bisa memeluknya 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!