NovelToon NovelToon
PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Pengganti / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mimah e Gibran

Dalam satu hari hidup Almira berubah drastis setelah menggantikan kakaknya menikah dengan King Alfindra. CEO yang kejam dan dingin.
Apakah Almira sanggup menghadapi Alfin, suami yang ternyata terobsesi pada kakaknya? Belum lagi mantan kekasih sang suami yang menjadi pengganggu diantara mereka.

Atau Almira akan menyerah setelah Salma kembali dan berusaha mengusik pernikahannya?

Yuk simak ceritanya, semoga suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Iman setipis kulit kentang

Note : Baiknya dibaca berdua, jomblo harap melipir🏃🏼‍♀

***

Alfindra keluar dengan handuk putih yang membelit pinggang. Tubuh atasnya terekpos begitu saja oleh mata Almira. Gadis itu masih melongo di tempat tak berkedip seolah tak ingin melewatkan pemandangan makhluk Tuhan yang indah. Toh halal-halal ini karena Alfindra resmi terdaftar di MUI, hahaha.

"Ngapain?" Kening di dahi Alfindra mengkerut berlipat-lipat.

"Astaga..." pekik Almira kala menyadari kebodohannya karena mata yang terfokus pada kotak-kotak kecil perut Alfindra. Air netes-netes dengan kulit masih basyah itu hampir membuat air liur Almira menetes.

"Ngapain lagi? Kesambet jin tomang!" dumelnya memalingkan wajah lalu turun dari ranjang. Berjalan malas ke kamar mandi. Namun, baru beberapa langkah, tangan Almira ditarik Alfindra dan tubuhnya terkungkung di tembok samping pintu kamar mandi. Bahkan tirai kamar villa mereka sudah terbuka lebar.

"Mas mau ngapain?" pekiknya panik.

"Menurutmu?" Alfindra menaikkan alisnya. Bibir coklat itu menyeringai lebar telah berhasil membuat gadis sepolos Almira tremor.

Cup!

Tanpa terduga dan secepat kilat Alfindra mencuri cium bibir Almira. Jelas itu mencuri, karena tanpa izin telah mengambil ciuman pertama Almira.

"Mas ih, ini mimpi kan? Jangan bilang ini mimpi kaya tadi malem," gumam Almira seraya mencubit-cubit lengan Alfindra.

"Mimpi apa kamu hah?"

Glekk...

"Aaaa...." Almira menutup matanya kala tubuh Alfindra maju bahkan menempel pada tubuhnya.

"Suttt, bisa diem gak!" telapak tangan kekar itu membungkam penuh bibir Almira, membuat bola mata gadis itu bergerak-gerak tak nyaman tanda protes.

Dirasa Almira tak akan lagi teriak, Alfindra melepas tangannya.

"Mas itu apa?" pekiknya memalingkan wajah.

"Yang mana?" goda Alfindra tengil.

"Bawah itu," gidiknya.

"Maksudmu ini?" tanya Alfindra meraih tangan Almira, menyentuhkannya pada tonjolan bawah sana yang sudah tegak bak keadilan.

Glekkk...

Jantung Almira benar-benar tak aman, otaknya blank, dan mendadak tubuhnya beku tak tergerak dan hanya mengikuti Alfindra.

"Udah pegangnya?"

Pipi Almira langsung bersemu merah menyadari tangan Alfindra tak lagi menuntunnya, kenapa imannya setipis kulit kentang?

"Awas, Mas! Aku mandi," berontaknya langsung mendapat pelototan tajam dari Alfindra.

"Mau membantah, hah? Lupa, kalau kamu itu sepenuhnya hak-ku."

Jelas Almira tak lupa, tak perlu diingatkan juga ia sudah tahu dan paham apa tugas dan kewajiban sebagai seorang istri.

"Mas sendiri kan yang bilang gak mau," dumelnya menetralkan detak jantung yang sudah bergenderang.

"Siapa bilang?" elak Alfindra.

"Dih lupa, kayaknya Mas terkena amnesia akut."

Tanpa ba bi bu, Alfindra meraih tubuh Almira layaknya karung goni.

"Eh, Mas... Ish!"

Menghempaskannya begitu saja di atas ranjang. Beruntung ranjang kamar villa mereka seempuk marsmellow.

"W t f..." desis Almira.

Srakkkk! Alfindra menutup kembali tirai tipis putih yang tadi pagi ia sibak lantas menghampiri Almira.

"Jangan pura-pura polos Almira, kamu cukup tahu apa yang dilakukan suami istri ketika bulan madu." Alfindra merangkak ke ranjang, tepat di atas tubuh Almira. Udara yang harusnya dingin pagi itu mendadak panas oleh gelora.

Alfindra meraih dagu Almira dan menatap mata coklat itu.

"Aku berhak melakukannya sekarang atau kapanpun, jadi sudah seharusnya kamu mempersiapkan diri Almira."

"Tapi, Mas. Kita bisa melakukannya nanti setelah sama-sama suka,--" suara Almira tercekat kala tangan kekar itu membuka satu persatu kancing bajunya.

"Kenapa? Laki-laki bisa melakukannya tanpa dasar suka. Perlu kamu tahu hal itu," seru Alfindra yang sudah berhasil menanggalkan atasan Almira tanpa protes dari si empu.

Mendengar itu hati Almira merasa sakit, lagi-lagi Alfindra melukainya dengan kata-kata kejamnya.

Almira menunduk, tak sanggup mengangkat wajahnya meski tangan Alfin masih memegang dagunya.

"Jangan nunduk, tegakkan wajahmu karena setelah ini kamu resmi jadi nyonya Alfindra, nyonya king Alfindra!"

Almira mengangguk lesu, ia membiarkan Alfindra menjamah seluruh wajahnya kemudian menurun ke leher dan memberi tanda-tanda merah disana. Cukup terkejut karena buaian pria kejam itu membungkamnya tak berkutik hingga satu persatu kain penghalang mulai lolos.

Dan di detik akhir, Alfindra melepas handuk yang membelit tubuhnya, dan melemparnya asal.

" O M G ..." Almira hampir memekik kalau tak segera menutup bibirnya dengan telapak tangan. Mata sucinya benar-benar ternodai oleh suami kejam yang selama ini selalu menolaknya, mengejeknya bahkan mengatai dirinya jelek. Apa hukum karma mulai berlaku dan berhasil membolak-balikkan otak suaminya?

Menelusuri leher seputih su su, turun ke bawah membuat sensasi aneh dalam diri Almira.

Uhhh...

Menggigit bibir bawahnya, Almira merutuk dirinya yang malah merespon sentuhan Alfindra bahkan tanpa sadar mendesyah pelan.

"Uhmm..."

"Mas, aku takut?" cicit Almira tiba-tiba membuat Alfindra yang mode on fire seketika menatapnya tak berkedip.

"Mas aku ini takut loh, malah dipelototin," desisnya melipat bibir.

"Kamu belum pernah?" tanya Alfindra langsung mendapat tatapan horor Almira.

"Memangnya Mas Alfin sudah pernah? Sama siapa? Jangan-jangan..."

Cup!

Mulut cerewet Almira langsung Alfin bungkam dengan kecupan.

"Cerewet, aku gak pernah, ya!" gerutu Alfindra.

"Makanya pelan-pelan, ih! Ge li tau, Mas! Sshhh..." Almira mendesis, saat Alfin terus menggerayangi tubuhnya.

"Aku masuk!"

"Ck!" Almira berdecak saat Alfin berusaha menerobos masuk tapi gak bisa-bisa, yang ada rasa sakit sekaligus perih seperti tertusuk yang dirasakan.

Tak menyerah, Alfin terus menenggelamkan miliknya hingga hampir setengah jam berhasil membobol pertahanan Almira. Cairan merah kental menetes sprei berwarna putih itu.

Sontak, Alfindra menyeringai lebar.

"Masih sakit?" tanya Alfindra berubah khawatir saat melihat Almira hanya diam menatapnya bekerja.

Jika biasanya perempuan-perempuan akan mendesyah kenikmatan kenapa yang ini agak lain? Pikir Alfindra.

Hati Almira berubah menghangat seiring cairan bening lolos dari sudut matanya.

"Mas gak akan ninggalin aku kan? Apalagi sampai nikah lagi?' tanya Almira membuat Alfindra yang notabenenya dingin, cuek kini menjadi terenyuh.

Alfindra tak menggubris, setelah sampai pada titik puncak nikmat, ia menggerang dan ambruk di atas tubuh Almira.

Almira menegang, ia merasakan sesuatu hangat memasuki tubuhnya secara bersamaan.

"Mas..." tangannya terulur mengusap punggung Alfindra yang masih berada di atasnya.

Detik selanjutnya, Alfindra bangkit dan merebahkan diri di samping Almira dengan tubuh masih sama polos. Lantas menutupi tubuh mereka dengan selimut dan menarik napas lega seraya menatap langit kamar villa.

"Hm?" Alfindra menoleh, kali ini dengan senyuman tipis.

"Mas gak akan ninggalin aku kan setelah ini?" gumam Almira pelan, menahan rasa perih memilih mengubah posisi menyamping menatap Alfindra.

"Atas dasar apa aku akan ninggalin kamu?" tanya balik Alfindra membuat Almira terkesiap.

"Kak Hana? Dokter itu?" tanya Almira. Bagaimanapun, suaminya ini definisi makhluk Tuhan yang sempurna.

Alfindra hanya menggeleng sebagai jawaban.

1
Henny Tri Mawardhany
Luar biasa
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih kk
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
hai kak
Ervina
Luar biasa
Nayyara Gisella Nay Lagooss
😏😏 ceihhh 🤦
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nurfatihah Tiha
/Smile/
Jutawan Tafonao
Pasti silvia dengan senang hati nerima cucunya 🤔
Jutawan Tafonao
Rasakan itu fin biar kamu gak curiga sama org lain bawah yg di kandung istrimu ada lah anak mu
Jutawan Tafonao
Ternyata zion itu jahat ya
Jutawan Tafonao
Itu lah yg di namakan cinta
Jutawan Tafonao
Seharusnya kelakuan salma tau silvia mamanya alfin biar tau rasa
Jutawan Tafonao
Entah kenapa rayyan ikut campur dalam hubungan mereka jelas jelas alfin cemburu katanya teman tapi mebuat almira sengsara
Jutawan Tafonao
Harus begitu fin biar istrimu tidak ada yg mengagap remeh
Jutawan Tafonao
Segitunya cinta alfindra dengan istrinya seru
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: thanks kak
total 1 replies
Jutawan Tafonao
Kasihan cinta bertepuk sebelah tangan/Shame/
Jutawan Tafonao
Awas jadi penggangu lagi
Jutawan Tafonao
Lanjut saya baca ya/Pray/
Jutawan Tafonao
/Chuckle//Silent/
Jutawan Tafonao
kasihan banget almira nya
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
good
Khotinah Busro
ko si Almira polos wpa bodo banget si
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!