NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: tamat
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Hari demi hari sudah terlewati, tidak terasa kandungan Amira sudah memasuki bulan ke sembilan, meskipun begitu perempuan hamil itu masih saja menjalankan aktivitasnya sebagai bakul sayur, yang selalu bangun di jam 02.00 dini hari, untuk datang ke pasar menjajakkan semua dagangannya.

  "Mbak kangkungnya dua ikat, kajang panjangnya tiga ikat," ucap seorang pembeli.

  "Baik Pak, silahkan di pilih dulu," sahut Amira dengan sopan.

 Pembeli tersebut mulai memberikan uang dengan jumlah belanjaan yang dia beli, tak jarang banyak pembeli yang merasa iba karena sampai detik ini Amira masih kekeh untuk berjualan.

  "Mbak, kandungannya sudah berapa bulan?" tanya seorang pembeli.

  "Sembilan Pak," sahut Amira.

  "Semoga saja dedek baginya lahir dengan selamat, selama di kandungan anak Mbak sudah diajarkan berdagang, mudah-mudahan saja besarnya menjadi orang yang sukses," ucap pembeli itu.

  "Terima kasih Pak, untuk doa yang Bapak panjatkan," sahut Amira.

Setelah itu Amira langsung melanjutkan dagangannya lagi, dia mulai menawari setiap pembeli yang datang melewati jualannya, meskipun Amira sudah banyak pelanggannya tapi tetap saja perempuan ini tidak berhenti berusaha untuk menarik pembeli baru agar dagangannya habis tak tersisa.

  "Ayo Buk ibu Bapak-bapak, silahkan di pilih harga mura saja, biar sama-sama untung ya Pak Bu," ucap Amira yang sudah pasih dengan trik penjualannya.

  "Mbak, kol satu kilo nya berapa?" tanya pembeli tersebut.

  "Kok satu kilo 18 ribu Mbak, harganya lagi mahal-mahalnya ini Mbak," sahut Amira.

  "Iya Mbak, karena tidak ada musimnya makanya mahal," sahut pembeli tersebut yang memang sudah tahu dengan harga pasar.

  "Iya, Mbak, aku tuh kalau barang murah ya aku jual murah, kalau mahal ya aku jual mahal," ucap Amira.

  "Iya Mbak, masak murah di jual mahal, mau naik haji kali," canda pembeli tersebut.

  "He, he yang baik-baik saja diambil semoga aku bisa naik haji beneran ya Mbak," papar Amira.

  "Amiin," ucap pembeli tersebut.

  Selesai memilih aneka sayur mayur pembeli tersebut langsung membayar sesuai dengan harga yang sudah di total oleh Amira.

  Ibu hamil itu masih bersemangat, melayani para pembeli yang datang dari penjuru desa manapun, maklum lah pasar yang dia tempati berjualan merupakan pasar yang cukup besar sehingga tidak sulit untuk mendatangkan pembeli.

  Seperti biasa pukul setengah enam jualan Amira sudah mulai tinggal sedikit, sambil menunggu pembeli lagi perempuan itu sambil menikmati sedapnya nasi pecel di tengah pasar.

  "Alhamdulillah Ya Allah, engkau masih memberikan hamba, tenaga untuk bekerja dengan mental yang cukup bagus untuk berjualan, sehingga hamba tidak kesulitan untuk makan seperti ini, sungguh kenikmatan yang sangat luar biasa," ucap Amira sambil menikmati nasi pecel itu.

  Selesai makan tiba-tiba pelanggan mulai berdatangan satu persatu meskipun tidak sebanyak tadi, setidaknya dia pulang tidak terlalu membawa banyak bahan dagangannya.

  "Alhamdulillah sayurku sudah habis," ucap Amira sambil menggulung tikar tempatnya berjualan dan mengambil barang-barang lainnya untuk di letakkan di gerobak sepedanya.

  Sepeda Supra X keluaran lama siap melaju menuju pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari pasar.

  Sesampainya di rumah tiba-tiba saja Amira merasakan mulas, tapi perempuan itu tidak terlalu peduli dengan mulas yang tidak terlalu kencang, bahkan perempuan itu masih kuat untuk meletakkan kembali bahan-bahan yang tersisa sedikit itu di dalam kulkas.

Bahkan seperti biasa perempuan hamil itu masih kuat mencuci baju, piring dan juga membersihkan rumah.

"Ah sepertinya kontraksi mulai datang, apa aku bawa saja ya ke rumah bidan," ucap Amira sendiri.

"Eh, bentar dulu, kata tetangga kalau belum terlalu mulas jangan dibawa dulu tunggu sampai benar-benar mulas," pikirnya kembali, setelah itu masih dia lanjutkan tugasnya untuk menjemur pakaiannya.

Setelah satu jam lebih, melakukan aktivitas rumah, akhirnya Amira merasakan mulas yang lumayan membuat bibirnya meringis akibat menahan kontraksi yang datang, sehingga membuat perempuan itu sambil tertatih, menyiapkan keperluannya untuk bersalin sendiri, karena memang Amira tidak mau merepotkan siapa-siapa meskipun tetangganya baik semua.

"Ya Allah rasanya begitu sakit, Mas Arya, di sini aku mulai berjuang untuk mengeluarkan darah dagingmu lahir ke dunia," ucap Amira sambil meneteskan air matanya.

*****

Sedangkan di ibu kota sana seorang pria dengan mengenakan baju pengantin berwarna putih siap untuk mengucapkan ijab kabulnya, dengan begitu tegas dan lantang.

"Saudara Arya Sudibyo, saya nikahkan engkau dengan putri saya yang bernama Nadine Amalia Putri dengan mas kawin logam mulia seberat 50 gram dan uang sebesar 300 juta dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya saudari Nadine Amalia Putri dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Gimana para saksi sah?" ucap pak penghulu.

"Sah ... Sah," sahut para keluarga dan sahabat yang menghadiri akad nikah tersebut.

"Alhamdulilah," ucap Penghulu tersebut.

Semua tamu undangan saudara kerabat dan juga teman dari Nadine dan juga Arya turut menyaksikan kebahagiaan pasangan pengantin baru tersebut, tapi diantara mereka yang dekat, begitu menyayangkan dengan sikap Nadine yang tega menikung sahabatnya sendiri demi seorang lelaki.

"Akhirnya kesampaian juga ya cita-cita Nadine untuk ngerebut Arya dari Amira," ucap salah satu teman.

"Sudah deh berarti jodohnya sama Amira sampai di situ saja," sahut yang satunya lagi.

"Ini nih modelan manusia yang tidak bertanggung jawab, dengan mengatakan takdir Tuhan, padahal kan kita sudah di kasih otak untuk berpikir, aku kurang setuju ya, dengan argumen orang-orang yang selalu membela perebut dengan alasan yang seperti itu, pakek bilang jodohnya gak ada, terus ada yang bilang paling menyakitkan, laki-laki tidak akan menikahi wanita yang menurutnya kurang begitu baik. Helo ... kalau merasa tidak baik kenapa harus pacarin anak orang dengan waktu yang cukup lama," berontak teman yang bernama Sindy itu.

"Idih elo kok ngegas orang yang jalanin santai saja," sahut Elma.

"Bukannya ngegas aku paling gak suka dengan orang yang suka ngebela perebut ataupun penikung, bahkan ada loh orang dengan bangganya bilang, kalau masih pacaran tuh sah sah saja kalau laki-laki mendua itukan untuk dia mempertimbangkan wanita yang mana yang pantas untuk dinikahi, helo! Kita ini manusia bukan barang yang harus butuh pertimbangan," sahut Sindy yang tidak mau kalah.

"Kayaknya ini masalah pribadimu deh, kok malah ngegasnya sama aku, sana kalau gak terima bilang sama Nadine nya sendiri," cetus Elma yang merasa geram.

"Iya memang ini masalah gue pribadi, dan gue gak suka sama modelan orang yang suka ngebela perebut seperti kamu ini," pungkas Sindy.

Para tamu undangan mulai naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada dua mempelai yang baru meresmikan pernikahannya ini dan tidak dibayangkan dengan santainya Sindy memberikan selamat kepada pengantin wanita sambil membisikkan sesuatu di telinga Nadine.

"Selamat ya sudah berhasil merebut pacar sahabatmu sendiri dasar perempuan ular, mau marah ayo marah saja biar semua orang yang ada di sini tahu dengan kebusukan mu," bisik Sindy sedangkan Nadine hanya menatap wajah Sindy penuh kebencian.

Siang kakak-kakak .... Semoga suka ya dengan kelanjutan bab ini terima kasih🥰🥰🥰🙏🙏🙏

1
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kakanya blm tau kalo mau punya adek kembar thor
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
jangan panggil dia lah ke ibunya
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
jangan kebapaknya lagi smoga regan bisa
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
aduh mewek gua thor ampe lupa kelas berapa ini afif
Ayumarhumah: kelas satu kalau gak salah, maklum udah tamat jadi lupa😂😂😂
total 1 replies
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
aturan gak usah dikasih tau...
Yani Suryani
Regan gak kayak Arya yg hidup belang
Regan mah punya pendirian kuat apalagi ini menyangkut hati
Yani Suryani
emang apa yg akan kamu lakukan setelah keluar dari penjara, ingin jadi penjahat yg lebih dari ini atau jadi psikopat
wiihh dari remaja aja udah kek gitu merasa kalau kamu keturunan dari orang berpengaruh
ngeri nih anak 😈
Yani Suryani
yg parasit itu kamu sendiri Nadin gak ngaca,kamu bisa kaya karena deketin Arya yg kaya, sedangkan Amira benar" kaya bukan dari orang lain tapi dari jerih payahnya sendiri
andinurwaty Singke
.v'::98
Yani Suryani
Aluna itu kayak ibunya ganjen kalau sama laki,,
Yani Suryani
semoga Amira bertemu dengan laki" yg baik, jangan sampai kembali lagi sama Arya
Ayumarhumah: iya kakak
total 1 replies
Gio Raraawi
malas banget dgn Regan dan Mira yg punya hubungan, menurut itu kurang pas
Kasih Bonda
next Thor semangat
Omah Omah
aq kurang suka baca ya kalw dean bilng cantik lebay thor ganti nama aja
Omah Omah
afif ga sama dean juga udah kaya gion sombing
Omah Omah
setuju amira 🥰
Jumi Eko
Bagus
Anonymous
Luar biasa
Puspa Sella
nulis nya mulai berantakan
Afifah JD Alina
aluna JD Alina jg 😀😀
Ayumarhumah: maaf bgt.🙏🙏🙏
total 1 replies
Mira Hastati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!