NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

"Cium gue, terus semua masalah selesai."
"You're crazy!?"
"Kenapa gak? Sebentar lagi lo bakal jadi istri gue, jadi wajar dong kalau gue nyicil manisnya dari sekarang."

Kesya Anggraini Viorletta, gadis cantik, pintar, kalem, dan setia. Sayangnya, dia sudah punya pacar Kevin, ketua geng motor sekolah sebelah.

Menikah sama sekali gak pernah ada di pikirannya. Tapi wasiat almarhum papanya memaksanya menikah muda. Dan yang bikin kaget, calon suaminya adalah kakak kelasnya sendiri, Angga William Danendra cowok ganteng, atletis, populer, tapi badboy sejati. Hobi balapan, tawuran, keluyuran malam, dan susah diatur.

Bagi Angga, apa yang sudah jadi miliknya enggak boleh disentuh orang lain. Dia posesif, pencemburu, dan otoriter. Masalahnya, pacar Kesya ternyata musuh bebuyutannya. Dua ketua geng motor yang tak pernah akur, entah kenapa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 01 Dia Pacar Kanaya Ma

"Apa! Dijodohkan? Yang bener aja Ma! Kanaya kan masih sekolah kalau Mama lupa!"

Kanaya Audie Viorletta gadis cantik berkulit putih, tinggi semampai, dengan postur tubuh ideal yang sering diidamkan banyak perempuan, serta lesung pipi manis di pipi kanannya nyaris memekik kaget setelah mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut mamanya.

Seakan salah dengar, Kanaya sampai refleks mengusap telinganya, takut pendengarannya yang salah tangkap. Dijodohkan? Di zaman serba canggih seperti sekarang? Konyol!

"Mama tau Naya. Tapi ini wasiat almarhum papamu sebelum beliau meninggal. Papa dan temannya dulu sudah sepakat menjodohkan kalian begitu usia kalian menginjak 18 tahun. Sekarang malah sudah lewat anak teman papa itu sudah 19, selisih setahun sama kamu," jelas Naomi mama kandung Kanaya dengan nada yang terdengar seperti tak bisa ditawar.

Kanaya memijit pelipisnya, kepalanya berdenyut menerima kenyataan yang tak bisa langsung dicerna. Dijodohkan? Menikah saja belum pernah terlintas di pikirannya, apalagi menikah dengan orang yang bahkan belum dikenalnya sama sekali.

"Kenapa harus dijodohkan Ma? Kan masih banyak cara lain buat menjaga hubungan Papa sama temannya itu. Kenapa harus Kanaya yang dijadikan tumbalnya..." keluh Kanaya sambil menjatuhkan kepala ke sandaran sofa.

Situasinya benar-benar bikin terjepit. Mengiyakan terasa berat, tapi menolak pun seperti tak mungkin ini wasiat terakhir papanya. Kalau dia menolak, bukankah itu artinya dia mengabaikan permintaan terakhir sang Papa? Masa iya dia tega jadi anak durhaka hanya karena sekali tak menurut?

"Itu memang keinginan papa kamu Naya. Papa dan temannya sudah seperti keluarga sejak dulu. Mereka cuma ingin tali persahabatan itu tidak terputus, makanya sudah berniat menjodohkan kalian bahkan sejak kalian sama-sama masih di dalam kandungan," lanjut Naomi dengan senyum getir yang mengiringi kata-katanya.

Kanaya menghembuskan napas kasar. Melihat mamanya yang jelas masih sedih setiap kali membicarakan almarhum papa membuatnya ikut terenyuh. Satu tahun lalu, papanya meninggal karena kecelakaan tunggal saat hendak perjalanan bisnis keluar kota.

"Mama masih ingat sama Kevin kan? Yang beberapa kali nganter-jemput Kanaya ke sekolah? Dia pacar Kanaya Ma. Anak Mama ini udah punya pacar. Masa Mama masih mau jodohin?" ucap Kanaya memohon.

"Kanaya masih sekolah, masa depan Kanaya masih panjang..."

"Nah mumpung belum terlalu jauh putusin saja. Cari alasan yang masuk akal bicarakan baik-baik. Mama harap kamu mau nurut kali ini."

"Masalahnya alasan apa yang Kanaya kasih? Hubungan Kanaya sama dia baik-baik aja masa tiba-tiba minta putus begitu aja?" Kanaya kembali memijit pelipisnya.

"Bilang aja Mama gak izinin pacaran. Simpel."

"Gak bisa semudah itu Ma. Ini menyangkut perasaan!" desah Kanaya, mulai frustasi.

"Dicoba saja dulu si..."

"Gak bisa Ma. Kanaya butuh waktu mikirin ini semua. Besok kita bahas lagi Kanaya mau tidur, Mama juga istirahat ya." potong Kanaya halus, berdiri, mengelus lengan mamanya, lalu melangkah naik ke kamarnya di lantai dua.

Naomi hanya menghela napas panjang menatap punggung putrinya. "Mau tidak mau, kamu tetap harus mau Naya. Ini keinginan terbesar papa sebelum meninggal. Mama yakin kamu gak tega menolak..." gumamnya lirih, sambil menyeka sudut mata yang mulai basah.

...****************...

Masih di kota yang sama, di lokasi berbeda, suasana justru berbanding terbalik. Jalanan luas yang sering jadi arena balap liar malam ini penuh kerumunan. Sorak-sorai pecah ketika jagoan mereka lagi-lagi menang.

Angga William Danendra pria tampan bertubuh kekar dengan rahang tegas dan visual nyaris sempurna baru saja turun dari motor, menghampiri teman-temannya.

"Sejauh ini gue gak pernah salah pilih teman. Lo emang selalu bisa diandalkan!" seru Arya, sahabat dekatnya, sambil menyerahkan segelas minuman bening.

Tanpa basa-basi, Angga menerimanya, bersulang, lalu menenggaknya habis.

"Habis ini gue cabut," ucapnya sambil jongkok meraih bungkus rokok.

"Lah buru-buru amat. Minimal party dulu lah buat ngerayain kemenangan lo. Bener gak guys?" sahut Arya mencari dukungan.

"Yoi!" sahut yang lain serempak.

"Bisa digantung sama Mami gue kalau malam ini gak pulang. Udah tiga hari gue ngilang bisa-bisa motor gue disita!" dengus Angga.

"Ceilah anak mami," ledek Arya yang langsung mengundang tawa.

"Ya terserah! Pokoknya gue pulang," balas Angga cuek, lalu berjalan ke motornya.

Brumm! Brumm!

Malam hampir larut ketika Angga membelah jalanan ibukota dengan kecepatan di atas rata-rata. Kurang dari setengah jam, dia sudah sampai di halaman rumah mewah bertingkat dua.

Ckitt!

Motor diparkir asal, kunci dicabut, lalu dia melangkah santai ke teras. Dengan kunci cadangan, dia membuka pintu sambil bersiul kecil.

"Masih inget pulang juga ternyata," suara familiar menghentikan langkahnya. Sivia maminya berdiri di dekat sofa, bersedekap menatapnya.

"Mami ngapain belum tidur?" tanya Angga santai.

"Menikah atau Mami pindahin kamu ke asrama besok pagi."

Angga langsung melotot. "Ngelindur apa gimana, Mi? Udah ah Angga ngantuk mau tidur!"

"Mami serius! Pilihan kamu cuma dua yaitu menikah sama anak temannya Papa sesuai perjanjian, atau besok pagi pindah ke asrama. Kalau nolak, motor, mobil, HP, semua Mami sita!"

"Gak! Gue gak mau dua-duanya! Mami aja yang nikah lagi!" Angga sewot mau naik ke tangga tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara berat Papi nya Andi.

"Menolak dua-duanya artinya kamu siap Papi coret dari keluarga!"

"Hah apa?! Papi bilang apa?!"

"Papi bilang kamu siap dicoret dari keluarga kalau gak pilih salah satunya!" tegas Andi.

"Serius nanya anak mami sama papi berapa sih? Cuma gue doang kan? Masa muka seganteng gini dijodohin, seolah gue gak laku!" oceh Angga sengit.

"Pilihan cuma dua yaitu nurut atau besok ke asrama. Pikirin sampai besok sebelum jam tujuh. Kalau gak jawab Papi anggap setuju nikah. Bahkan kalau kamu pilih asrama, nanti keluar dari sana kamu tetap Papi nikahkan!" tegas Andi.

Prangg!

Mini guci putih-biru super mahal pecah berantakan di lantai jadi korban amarah Angga.

"Udah gak waras kalian! Nyesel gue pulang!" geramnya lalu langsung naik ke atas.

"Angga! Mami sama Papi belum selesai bicara!" teriak Silvia tapi anaknya sudah menghilang.

"Lihat tuh Pi! Itu guci baru sebulan Mami beli, setelah yang putih kemarin dia banting pas pulang mabuk. Sekarang dihancurin lagi!" omel Silvia.

Andi hanya menghela napas. "Itu tadi juga habis mabuk Mi. Setengah sadar dia ngomong panjang pun percuma, rumah bisa berantakan."

"Masa sih Pi?"

"Coba lihat matanya yang merah tadi."

"Ck beneran minta disunat lagi anak itu!" desis Silvia kesal.

"Anak Mami juga Mi. Kan Mami yang melahirkan," balas Andi santai.

Silvia gelisah. "Mami takut kalau dia tetap keras kepala dan pilih asrama. Gimana kalau dia kabur?"

"Gak bakal. Senakal-nakalnya Angga dia gak akan sejauh itu. Papi yakin dia pilih opsi pertama. Sekarang mending tidur besok Papi kerja." Andi memeluk pinggang istrinya, mengajaknya masuk kamar di lantai dasar. Maklum umur sudah tak muda, malas naik-turun tangga.

1
Alex
gemes deh Thor, kapan terungkapnya pengen liat yg bucin*🥰
Adinda: lanjut thor
total 3 replies
Siti Nina
Lanjut thor makin penasaran sama cerita selanjutnya gmna reaksi kanaya klw tau kevin punya cewek lain 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kaya nya si rania ini tulus dan tau banyak soal si kevin dn si riska 🤔🤔🤔
Siti Nina
ko blm up juga thor jgn lama " dong di tunggu banget kelanjutannya 🙏🙏🙏
Siti Nina
Keren angga suka banget sama karakter nya 🤗🤗 lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍 semangat ya thor 💪💪💪
Siti Nina
good job angga rasain tuh si fika pen jedotin pala nya ke tembok 😆
Siti Nina
Nah lhoo rasain tuh si fika cekik saja ga sampe mampus anak sekolah aja kya preman kelakuan nya,,pake ngaku calon pacar sgala lagi PD banget 😆😆😆
Siti Nina
Masih menjadi teka teki bikin penasaran thor 🤔 pengen cpt ketaun bohong nya si kevin gmna cba reaksi nya si kanaya 🤔 makasih thor dh lancar up nya 🙏👍💪🤗
Siti Nina
Aahhh,,,makin gemesss aja sama pasangann ini di tunggu ke bucinan dan posesif nya angga pasti makin gemesss 🤗🤗🤗
Siti Nina
Nah lho siapa tuh 🤔 gemess banget sama pasangan ini 🤗🤗🤗
Siti Nina
Apa yg akan di lakukan angga sama kanaya karna cemburu nya,,,?? kaya nya yg di sukai riska si kevin deh 🤔🤔 Lanjut thor 💪💪💪
Siti Nina
Kapan ketaunya sih dh ga sabar gmna coba reaksi nya kanaya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Kok cuma 2 Thor biasa nya banyak double up nya 😄
Alex
akhirnya yg dtunggu nongol juga Thor, terimakasih 🙏
ciwi mahal
kak ditunggu kelanjuttannya aku kangen loh up ya diganti tiap hari aja kak
kasychan040614_chan
sering sering update nya thor.. ceritanya seru.. ditunggu ya update bya/Drool/
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya makin seru cerita nya 👍👍👍 makasih thor udh grazy up 🙏🙏🙏
Siti Nina
Apa maksudnya dari perkataan angga ya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!