Squel "Menikahi Wanita Ternoda"
Dicap sebagai wanita liar karena kabur di hari pernikahan, Ayanna Nerodia Tanzeela memiliki alasan tersendiri untuk itu. Namun, ditengah pelariannya dia justru menemukan seorang bayi mungil yang terbungkus kain, membuatnya terpaksa menjadi Mommy dadakan, bersama seorang pemuda yang tidak dia kenal.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Ayanna kabur, padahal pesta pernikahan sudah dia rancang dengan sempurna? Dan siapakah sebenarnya bayi itu? Mengapa dia memiliki keterikatan dengan pemuda yang baru Ayanna temui?
Jangan lupa follow akun dan sosmed ngothor buat tahu info lainnya😍
FB @Nita Amelia
Ig @nitamelia05
TT @Ratu Anu👑
Salam Anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Penjelasan Ayanna
Usaha Thomas tidak sia-sia, pagi itu dia melihat sebuah motor terparkir di Tan Florist. Jadi Thomas menduga bahwa Ayanna ada di dalam, dan saat ini dia benar-benar membuktikannya, dari tempatnya berdiri akhirnya dia bisa melihat wajah cantik itu lagi.
Thomas langsung kembali ke depan pintu dan menggerak-gerakkan handlenya. Disusul suara gedoran yang membuat Ayanna makin panik dan terbelalak.
Tok
Tok
Tok
"Aya, buka! Aku tahu kamu ada di dalam. Ayo kita bicarakan semuanya, Sayang," seru Thomas dengan nafas menderu. Dia mengeluarkan tenaganya cukup kuat, bahkan seperti ingin merusak pintu tersebut.
Ayanna yang dilema tampak mondar-mandir, sebab belum menyiapkan hati bertemu dengan Thomas yang telah mengkhianati semua kepercayaannya, sementara Dallie yang hendak memandikan Nael tampak memasang telinga untuk mendengar apa yang sebenarnya terjadi.
Ayanna menelan salivanya dengan susah payah. Dia melihat bayangan Dallie yang ingin menghampirinya. Tak ingin melibatkan pemuda itu dengan masalahnya, sontak Ayanna pun akhirnya mengambil sesuatu di laci dan membuka pintu, dia menyeret tangan Thomas untuk menjauh, supaya pembicaraan mereka tak terdengar.
"Siapa pria yang bersama Mommy-mu Nael? Apakah dia yang sejak pagi mengintai tempat ini?" gumam Dallie sambil mengintip dari jendela.
Setelah cukup jauh, Ayanna akhirnya menghempaskan tangan Thomas dengan kasar. Dia menghela nafas berat, dan memilih untuk membuang muka, seakan jijik melihat wajah Thomas.
"Akhirnya aku menemukanmu, Sayang, aku sangat merindukanmu," ucap Thomas ingin mengelus rambut Ayanna, tapi Ayanna kembali menepisnya kasar.
"Berhenti memanggilku dengan panggilan sialann itu. Karena entah sudah sebanyak apa wanita yang mendengarnya!" cetus Ayanna sambil berdecih sinis.
Thomas mengerutkan keningnya.
"Aku tidak mengerti maksudmu, Aya, kamu yang membatalkan pernikahan kita, tapi kenapa kamu juga yang marah?" balas Thomas dengan tampang bodoh. Seakan-akan Ayanna-lah yang bersalah.
Mendengar itu, Ayanna tertawa miris, lalu kembali melayangkan tatapan tajam.
"Penjahat memang suka playing victim!" sentak Ayanna dengan penuh emosi. Thomas sampai mundur beberapa langkah, karena baru kali ini dia melihat kemarahan Ayanna yang sangat besar. "Aku sudah tahu semuanya, Thomas. Aku tahu kamu memiliki anak dengan wanita lain—di belakangku. Jangan pura-pura amnesia, aku memegang semua buktinya!" Papar Ayanna, matanya berkaca-kaca dengan suara yang bergetar.
Sedangkan Thomas merasa seperti tersengat listrik mendengar kalimat itu keluar dari mulut Ayanna. Ternyata dugaannya benar, Ayanna sudah tahu hubungannya dengan Clara, bahkan saat ini anak mereka sudah lahir.
"Kamu tahu darimana, Aya? Dan bukti seperti apa yang kamu dapat?" tanya Thomas masih berusaha mengelak dan tidak mengakui Clara serta putrinya.
"Itu tidak penting!" pekik Ayanna sambil menepis kedua tangan Thomas yang ingin menyentuh bahunya. Dia sudah menangis dan frustasi sekarang, dia memang kuat selama ini memendam semuanya sendirian. Tapi dia juga manusia biasa yang bisa marah dan kecewa.
"Ambil barangmu! Ingat, aku bukanlah tempat sampah untuk sisa-sisa cintamu!" tegas Ayanna seraya melemparkan cincin yang Thomas berikan untuk melamarnya.
Thomas terpaku sesaat melihat benda kecil itu terlempar ke semak-semak. Sementara Ayanna sudah berlari untuk masuk ke dalam toko.
Thomas berusaha mengejar gadis itu, karena tak ingin hilang kesempatan.
"Izinkan aku menjelaskan, Aya, kamu hanya tahu itu dari sepihak saja, kita belum sama-sama membuktikan benar atau tidak tuduhanmu. Aku masih sangat mencintaimu, Aya."
"Sayangnya aku tidak peduli. Aku sudah berhenti mencintaimu sejak tahu semua kebusukanmu di luar sana. Ternyata jarak diantara kita benar-benar menguji kesetiaan. Aku di sini mati-matian menunggu sementara kamu—kamu menikmati tubuh wanita lain sampai menghasilkan darah daging! Aku tidak akan kembali, Thomas. Aku tidak akan menyakiti hati wanita lain, karena ini terlalu sakit! Aku sakit!" pekik Ayanna tergugu, mengeluarkan semua unek-uneknya, "Pergi dari sini, atau aku akan membawakanmu bunga mematikan." lanjutnya mengancam.
Kaki Thomas langsung mandek seketika. Karena alerginya terhadap bunga tak bisa ditoleransi. Di sisi lain, dia juga turut merasakan kesakitan Ayanna. Egois itulah dirinya, tahu akan menyakiti tapi tetap dilakukan.
Setelah puas meluapkan semua kekesalan yang ada di dalam dadanya, Ayanna langsung berlari dan mengunci pintu rapat-rapat. Di balik benda persegi panjang itu Ayanna terisak-isak, sampai tubuhnya merosot ke bawah.
Dallie mendengar suara itu pun lantas keluar dari kamar, dia terperangah melihat Ayanna yang sedang menangis. Ya, ini kedua kalinya ia menyaksikan pemandangan yang sangat menyedihkan dari gadis itu.
"Apa yang terjadi sebenarnya?" gumam Dallie.
Sedangkan Thomas sudah ada di dalam mobil, namun sedari tadi dia hanya termangu sambil menatap foto yang ada di dompetnya, ada dua foto, yakni foto dia dengan Ayanna. Dan satu foto bayi yang mirip dengan Nael.
*
*
*
Junior menepati perkataannya untuk menyelidiki Dallie secara langsung. Hari ini dia berencana makan malam dengan teman satu profesinya, karena saat ini Junior telah menjadi dosen muda di salah satu universitas di Jakarta.
Tiba di Delizio Resto, mereka mendapat meja di sudut ruangan. Junior mengangkat kepala sambil mencari-cari pemuda yang dia lihat tadi pagi bersama sang ayah.
"Itu pelayan," ucap Ari—teman Junior, dia sudah ingin melambaikan tangan untuk memanggil pelayan yang dimaksud, tapi Junior segera mencegahnya, karena dia ingin dilayani oleh Dallie.
"Pelayan!" Junior mengambil alih tugas itu, sampai membuat kening Ari berkerut. "Yang itu saja, lebih dekat, hehe." Lanjutnya membuat Ari tersenyum kecut.
"Ya, Pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Dallie dengan sopan. Dia sudah bersiap dengan pulpen dan kertas kecil yang digunakan untuk mencatat pesanan pelanggan. Namun, tiba-tiba tatapannya tertuju pada pria yang duduk di sebelah Junior, dia menatap dengan seksama. "Pak Ari?" celetuknya.
"Lho Dallie kamu kerja di sini?" balas Ari seraya menjabat tangan Dallie yang terulur ke arahnya. Tak disangka, dia bertemu dengan salah satu mahasiswanya.
"Iya, Pak, part time buat nambah-nambah uang kuliah," jawab Dallie apa adanya, sementara Junior terlupakan dan malah jadi penonton.
"Oh baguslah. Yang penting jangan sampai mengganggu proses belajarmu," ujar Ari memberi sedikit pesan, kemudian tatapannya beralih pada Junior yang sedari tadi terbengong-bengong. "Jun, kenalin ini Dallie—salah satu mahasiswaku. Dan Dallie—kenalin ini Pak Junior, dia ponakannya yang punya resto ini lho." lanjutnya memperkenalkan satu sama lain.
Mendengar itu, mata Dallie langsung berbinar takjub. Dengan sopan dia juga mengulurkan tangannya pada Junior, tak tahu jika yang berhadapan dengan dirinya adalah kakak dari Ayanna.
"Dallie, Pak," sapa Dallie sambil tersenyum.
Junior meraih tangan pemuda itu, sambil menelisik Dallie dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dan tiba-tiba sebuah pertanyaan lolos dari mulutnya.
"Sudah punya pacar?"
Hah? Gimana maksudnya? Mendengar itu sontak Dallie hanya bisa melebarkan kelopak matanya.
***
Dallie : Kasih aku vote dong, kalo gak tak antemi 👊
biasanya orang2 ngadain lamaran dj tempat2 yg romantis, tapi pasangan satu ini agak lain..
tapi tetep keren dan romantis jg seh..
finally happy ending for all characters (kecuali Agnes kali ya, hehe)
gak nyangka banget klo ternyata Nael-Dallie-Thomas adalah saudara seayah..
dan mereka semua terhubung sama Ayana..
tumben mak, gak ada adegan pemersatu bangsa kayak para pendahulunya dulu..
secara Ayana masih keturunan uler2an, wkwkwk..
oke deh, semangat buat novel berikutnya ya mak..
semoga selalu diberi kesehatan..
tetap semangat berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun dirimu berkarya..
💪🏻🙏🏻😘😍🥰🤩💕💕💕