NovelToon NovelToon
Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Gadis Cupu Mengandung Benih Dosen Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Konflik etika / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"Tolong jangan sentuh saya, Pak." Ucap seorang gadis cantik berkacamata bulat dengan tubuh bergetar hebat. Gadis itu terisak pilu ketika mahkota yang selama ini dijaga, direnggut paksa oleh seorang dosen.

Azura Saskirana seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi di ruang perpustakaan di malam hari yang sepi ditengah hujan badai. Zura hari itu memang sengaja ingin menyelesaikan skripsinya yang tinggal sedikit lagi selesai. Disaat bersamaan hujan turun dengan lebat disertai angin, membuat dia enggan beranjak. Karena tempat kostnya terletak lumayan jauh dari kampus, jadi dia memutuskan untuk menunggu hujan reda baru akan pulang itupun dia masih harus berjalan kaki.

Garvin Reviano Agler, seorang dosen yang sudah lama menduda dan berhati dingin setelah pernikahan dengan wanita yang dicintainya gagal karena wanita itu lebih memilih pergi untuk mengejar karir. Malam itu Garvin dijebak oleh dosen wanita yang terobsesi dengannya dengan minuman yang sudah dicampur obat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Klarifikasi Dari Garvin

Suasana kampus mendadak heboh, ketika Garvin datang dan meminta semua hadir di aula setelah meminta ijin kepada kepala rektorat kampus.

"Terima kasih atas atensi semua dewan rektor juga mahasiswa sekalian. Disini saya ingin mengklarifikasikan tentang permasalahan salah satu mahasiswi kita beberapa hari yang lalu yang bernama Azura Saskirana." Ucap Garvin.

Suasana semakin memanas, ini yang Garvin takutkan. Tapi dia sudah mengambil keputusan, tapi memang kejujuran itu sangat menyakitkan untuk didengar.

"Zura memang sedang hamil seperti yang kita tahu hari itu, tapi dia tidak jual diri seperti yang kalian sangkakan padanya. Karena Zura hamil anak saya, kami adalah sepasang kekasih." Lanjutnya.

"Kami menjalin hubungan diam-diam selama ini, tapi saat ini status Zura sudah menjadi istri sah saya. Jadi siapa pun yang ingin menjatuhkan Zura, maka akan berhadapan dengan saya." Tambah Garvin. Dia sengaja tidak ingin bicara tentang kasus yang sebenarnya. Pikir Garvin itu adalah aib yang wajib ditutupi supaya Zura aman.

Garvin tidak memberikan sesi tanya jawab, dia hanya memberikan klarifikasi tanpa ingin dikulik lebih dalam masalah pribadinya dengan mahasiswinya itu.

Banyak orang merasa patah hati, apalagi yang sering membully Zura. Mereka pikir, dosennya ini gila menjalin hubungan dengan gadis cupu. Desas desus sumbang tentang Zura pun akhirnya meredup tanpa kepuasan.

Para pembenci Zura tidak berani mencari masalah, toh Zura pun sudah tidak menampakkan diri di hadapan mereka. Apa lagi ucapan tegas dari Garvin membuat mereka ciut nyali. Tapi tidak dengan satu orang yang bernama Siska Ananta, mahasiswi cantik ini juga punya perasaan terhadap Garvin. Dia terobsesi ingin memiliki dosennya itu.

"Kamu boleh saja menang kali ini Zura, tapi aku tidak akan tinggal diam. Aku akan merebut pak Garvin darimu. Karena hanya aku yang pantas bersanding dengan dosen tampan itu. Bukan kamu gadis cupu miskin." Gumamnya.

Garvin kembali pulang setelah melakukan klarifikasi yang disiarkan juga secara live ke beberapa media sosial.

Rasa rindu sudah menggebu, tapi masih banyak yang harus dia selesaikan di kota ini. Garvin juga sudah memberikan surat pengunduran dirinya sebagai dosen. Setelah ini, dia akan pergi bersama mamanya untuk menemui agen properti untuk membantunya menjual aset yang dimilikinya.

"Sayang, mas rindu. Kamu kemana juga, kenapa susah sekali dihubungi."

Garvin bergumam lesu memasuki kamarnya, entah mengapa perasaannya tiba-tiba tidak nyaman. Dia takut terjadi hal buruk pada istri dan calon anaknya saat ditinggal sendirian di rumah. Mangkanya itu, Garvin ingin segera menuntaskan semua urusan dia.

Beberapa saat kemudian, dia mencari mamanya untuk segera pergi ke tempat jual beli aset properti.

"Mama ayo kita pergi." Ajaknya.

"Iya Garvin, ini sudah mama siapkan beberapa sertifikat tanah dan juga apartemen milik mama." Jawabnya.

"Mama sudah yakin kan?" Tanyanya.

"Sudah Garvin, tidak usah ditanya terus. Capek mama jawabnya. Ayo cepat pergi, sehingga besok kita sudah dapat pulang ke rumah Zura." Ucap mama Kalynda tegas.

Dan disinilah anak dan ibu itu berada, disebuah agen properti untuk menjual semua aset yang dimilikinya kecuali rumah besar itu.

"Alhamdulillah, semua sudah langsung terjual. Mama pikir nunggu pembeli datang baru kita bisa tarik uangnya. Ternyata sesimpel ini." Bahagianya mama.

"Iya ma, Alhamdulillah hasilnya juga lumayan. Cukup untuk modal kita."

"Betul, mama harap kamu bisa memberikan kebahagiaan untuk menanti mama. Jangan kecewakan dia, apalagi berencana mendua. Mama tidak ridho itu."

"Iya ma, aku akan ingat terus pesan mama. Dan mama tidak perlu khawatir, karena aku tidak akan membuat istriku sedih."

"Bagus kalau begitu, kamu jangan pernah berikan celah pelakor masuk."

Setelah itu, mama Kalynda mengajak putranya untuk langsung pulang ke rumah. Dia akan segera mengemasi semua barang yang akan dibawanya ke kampung Zura. Hanya baju, karena semua perabot di rumah peninggalan almarhum papa Gerry akan tetap berada di tempatnya. Karena suatu saat mereka akan datang kembali untuk menginap di sini.

Hari keberangkatan Garvin, mama Kalynda dan bi Tatik sudah tiba. Beberapa koper berukuran besar telah tersusun rapi di bagasi mobil.

"Bik, semua sudah dirapikan ya? Barang-barang kecil sudah disusun di lemari? Dan sofa sudah ditutup kain kan?" Tanya mama Kalynda.

"Sudah semua nyonya, bahkan semua kabel listri sudah saya cabut."

"Gas elpiji juga sudah saya amankan, tingga kita nyalakan lampu luar saja nanti. Yang lain saya matikan semua. Pintu dan jendela juga sudah saya kunci." Ucap bik Tatik memberi penjelasan.

"Kerja bagus bibi, terima kasih. Oh ya ma, apa semua berkas penting punya mama sudah dibawa semua. Jangan sampai tertingal."

"Sudah Garvin, rumah ini sudah tidak ada apa-apa lagi kecuali perabotnya saja. Bismillah kita jemput kehidupan yang baru dengan penuh kebahagiaan dengan Zura dan calon anak kalian." Ucap mama Kalynda.

Keputusan besar, yang akan membuat perubahan besar pada kehidupan Garvin. Tapi dia tidak menyesal, karena hidup bersama Zura adalah impiannya.

Menempuh perjalanan cukup panjang untuk ketiga kalinya dengan muatan full di bagian belakang. Mama Kalynda duduk di kursi penumpang belakang, sedangkan bik Tatik menemani Garvin di kursi depan. Di belakang, ada sebuah kasur busa dan beberapa bantal guling untuk dipergunakan mama Kalynda tiduran di dalam mobil. Tulang tuanya mudah lelah.

Bik Tatik merasa takjub, begitu Garvin memasuki daerah tempat istrinya tinggal. Perjalanan yang lumayan melelahkan itu akhirnya sampai pada tujuannya.

"Masih sangat asri ya den Garvin." Ucap bibi Tatik kagum.

"Iya bi, makanya saya tidak menyesal meninggalkan kehidupan di kota."

"Bibi yakin, kita semua akan betah tinggal di sini." Ucapnya.

"Terima kasih, bibi sudah bersedia mengikuti mama. Karena setelah ini pasti saya akan sibuk mencari pekerjaan baru. Bibi bisa menemani mama dan istri saya di rumah baru kita." Ucap Garvin.

"Nanti, rumah itu juga akan saya renovasi sedikit. Supaya lebih bagus, lebih kuat tapi tidak meninggalkan bentuk lama bangunannya." Lanjutnya.

"Memangnya rumahnya bagaimana den?" Tanya bibi penasaran, karena saat ini mobil yang mereka tumpangi masih berada di ujung desa. Belum masuk ke gang menuju rumah.

"Rumah kuno, tapi sangat luas. Sangat nyaman tinggak di sana."

"Wah bibi, sudah tidak sabar."

"Mama kecapekan, hingga tidurnya pulas sekali. Kasihan mama." Ucap Garvin.

"Nanti kita panggilkan tukang urut ya den Garvin. Biar nyonya tidak jatuh sakit akibat kelelahan."

"Iya, ide yang bagus bi."

"Nah kita hampir sampai nih bi. Di gang depan itu rumah istriku tinggal. Semoga Zura tidak pergi ke sungai." Ucapnya.

"Bibi jadi tidak sabar berkenalan dengan neng Zura." Ucap bibi.

1
Patri Behel
Kecewa
Patri Behel
Buruk
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus dan sangat menarik
Erchapram: Terima kasih kakak.
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
kalo lu cerita ma garvin pasti dia bakalan nolong lu zura
𝐈𝐬𝐭𝐲
kok Zura bego bgt ya mau² saja, bukanya nolak atau pergi dri rumah🤦‍♀️
Erchapram
Terima kasih buat yang sudah support karya Othor, dengan memberikan like. Kalau boleh bantu subscribe dan beri ulasan bintang limanya. Terima kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!