NovelToon NovelToon
Dicerai Karena Mandul

Dicerai Karena Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Hati wanita mana yang tidak akan hancur melihat sang suami sedang melakukan hubungan suami istri dengan perempuan lain di ruang kerjanya. Wanita itu bernama Sofia, istri dari Rico yang sudah dinikahi selama enam tahun namun belum diberi keturunan.

Sofia tidak pernah menyangka jika sang suami yang selama ini selalu bersikap baik, lembut dan romantis ternyata dia tega mengkhianatinya.

Apakah Sofia bisa mempertahankan rumah tangganya yang sudah ternoda...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Gugat cerai

"Syukurlah akhirnya siuman juga ..." ucap ibu paruh baya.

Sofia bangun lalu duduk. Melihat dua orang perempuan yang sepertinya ibu dan anak, Sofia pun mengerutkan keningnya. Dia bingung siapa mereka.Ibu paruh baya itu pun tersenyum pada Sofia.

"Bagaimana keadaan kamu sekarang nak, apa masih pusing...?"

"Ti...tidak... Apa yang terjadi dengan saya...?" tanya Sofia.

"Tadi mbaknya pingsan..." jawab anak dari si ibu.

Sofia menghela nafas.

"Ini minum dulu..." ibu paruh baya memberikan satu botol air minum pada Sofia.

Sofia lalu meminumnya.

"Kamu sudah makan nak...?" tanya ibu itu.

Sofia mengerutkan keningnya. Kemudian dia menggelengkan kepalanya. Iya, Sofia baru ingat dia belum makan dari kemarin siang. Dia hanya minum air putih saja. Pantas saja dia sampai pingsan.

"Belum bu..." jawab Sofia.

"Pantas saja pingsan..." ibu itu membuka tasnya lalu mengambil sesuatu dari dalam tas.

"Ini makan dulu..." ibu itu memberikan satu bungkus roti isi coklat.

"Makanlah nak..." ucap si ibu.

Sofia hanya melihat ke arah roti isi coklat tersebut.

"Ayo makan untuk mengganjal perutmu..." sambung ibu itu.

Akhirnya Sofia menerima roti itu dan memakannya.

"Lain kali tidak boleh telat makan, biar nggak pingsan...." ibu itu mengusap lengan Sofia.

"Terima kasih ya bu, mbak..." ucap Sofia menatap ke arah ibu dan anak secara bergantian.

"Ini minum lagi ..." ucap si ibu setelah Sofia menghabiskan satu bungkus roti isi coklat.

Iya, Sofia ternyata sangat lapar, sehingga satu bungkus roti dia habiskan dengan cepat.

"Terima kasih ya bu, mbak, kalian sudah menolong saya. Maaf jadi merepotkan...' ucap Sofia.

"Tidak apa- apa...sebenarnya yang pertama menolongmu seorang laki- laki. Dia yang mengangkatmu dan menidurkanmu di kursi ini..." jawab si ibu.

"Seoarang laki- laki...? Mana dia bu, saya ingin mengucapkan terima kasih juga sama dia...?" tanya Sofia.

"Sudah pergi mbak, sepertinya dia sedang buru- buru..." sahut anak si ibu.

"Omh... Kalau begitu saya pamit ya bu, mbak... Sekali lagi terima kasih kalian sudah menolong saya. Semoga kebaikan kalian akan dibalas kebaikan juga dari Alloh..." ucap Sofia.

"Ammiinnn..." jawab si ibu dan anaknya.

"Kamu bisa pulang sendiri nak...?" tanya si ibu.

"Bisa bu..." jawab Sofia sambil tersenyum.

Sofia lalu pergi dari taman itu. Ibu dan anak tersebut memperhatikan Sofia yang berjalan meninggalkan taman.

"Bu, sepertinya mbak itu sedang banyak masalah ya...?' tanya si anak.

"Tahu dari mana kamu...?" tanya si ibu.

"Memangnya ibu nggak lihat, matanya sembab seperti abis nangis. Pipinya juga merah. Pasti dia abis bertengkar sama suaminya trus suaminya menamparnya..." jawab si anak.

"Ah, sok tahu kamu..." sahut si ibu.

"Ih ibu mah nggak percayaan kalau aku ngomong..."

🐓🐓🐓🐓🐓

Sementara itu Sofia kembali ke mobilnya. Perlahan dia menyalakan mesin mobil dan menjalankan mobilnya ke rumah orang tuanya. Iya, Sofia akan pulang dan tinggal bersama ibunya.

Sofia melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang. Sementara itu di belakang mobil Sofia ada mobil laki- laki yang sejak tadi mengikutinya. Setelah lima belas menit Sofia sampai di rumah sang ibu. Sofia menghentikan mobilnya tepat di halaman rumah ibunya. Dan mobil laki- laki itu pun ikut berhenti di sebrang rumah orang tua Sofia.

Laki- ali itu memperhatikan Sofia yang keluar dari mobil. Kemudian sofia masuk ke dalam rumah sang ibu sambil menyeret kopernya. Setelah dipastikan Sofia masuk ke rumah dengan aman, laki- laki yang mengikutinya sejak tadi pun kembali menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan rumah orang tua Sofia.

Sofia masuk ke dalam rumah sang ibu.

"Assalamualaikum..." ucap Sofia memasuki ruang tamu sambil menyeret kopernya.

"Waalaikumsalam...'' jawab bu Rahma ibunya Sofia yang sedang berada di ruang tengah.

Bu Rahma sedang sibuk memilih kain untuk dibuat baju.

Mendengar jawaban sang ibu, Sofia menghampirinya di ruang tengah.

"Bu..." ucap Sofia.

"Eh Sofia... Akhirnya kamu datang juga nak. Sudah lama banget kamu tidak mengunjungi ibu. Kamu sibuk ya...?" tanya bu Rahma, Sofia mencium punggung tangan sang ibu.

"Iya bu maaf, Sofia baru sempat main sekarang..." jawab Sofia.

"Kebetulan kamu datang, ini lho, ibu lagi bingung, mau pilih kain yang mana, ibu mau bikin baju buat acara ulang tahun perusahaan suamimu. Acaranya dua minggu lagi kan...? Menurut kamu kalau ibu mau buat gamis cocoknya warna yang ini atau yang ini...?" tanya bu Rahma menunjukkan kain berwarna silver dan gold.

Iya, dua minggu lagi adalah acara ulang tahun perusahaan Rico. Dua minggu lalu Sofia memang sudah mengabari sang ibu dan memintanya untuk hadir di acara tersebut. Karena memang setiap tahun bu Rahma selalu diajak untuk menghadiri acara tersebut. Bu Rahma pun sibuk menyiapkan baju yang akan dia pakai di acara nanti.

Melihat sang ibu yang begitu antusias menyiapkan baju untuk acara tersebut membuat Sofia sedih karena mulai tahun ini dia tidak akan pernah hadir lagi ke acara itu.

"Sof, menurut kamu warna apa yang cocok untuk ibu...? Nanti sekalian kamu buatkan desain model bajunya ya, pokoknya ibu ingin terlihat elegan. Ibu tidak mau kalah dong sama mertua kamu. Biar penampilan ibu nggak malu- maluin..." ucap bu Rahma.

"Kita nggak akan datang ke acara itu bu..." ucap Sofia sambil duduk di sofa.

"Lho kenapa Sofia...? Bukannya setiap tahun kita selalu datang...?" bu Rahma heran.

"Iya, tapi tahun ini dan selanjutnya tidak..."

"Kenapa...? Ada apa nak...?" bu Rahma lalu duduk di samping sang putri.

Bu Rahma memperhatikan wajah Sofia dengan cermat.

"Nak, kamu kenapa...? Wajah kamu pucat, mata kamu sembab... Dan ini pipi kamu kenapa...? Kok merah...?" bu Rahma mulai khawatir.

Sofia menatap wajah sang ibu dengan mata berkaca- kaca.

"Maafkan Sofia ya bu..." ucap Sofia.

"Kenapa nak...?" Sofia menghela nafas.

"Sofia akan bercerai sama mas Rico...."

"Astagfirullohalazim.... tapi kenapa nak...? Ayo cerita sama ibu, apa yang terjadi..." tanya bu Rahma.

"Ibu..." Sofia lalu memeluk sang ibu dan menangis di pelukannya.

Bu Rahma mengusap punggung Sofia dengan lembut. Bu Rahma yakin bahwa sang anak sedang menghadapi masalah yang berat.

Setelah puas menangis, Sofia lalu menceritakan pada sang ibu tentang masalah rumah tangganya. Sofia menceritakan semuanya dari mulai Rico yang ketahuan menikah lagi, membawa madunya tinggal bersama Sofia sampai soal Sofia yang dituduh mencelakai Viviana hingga keguguran dan akhirnya di dijatuhkan talak oleh Rico. Bu Rahma pun kaget bukan main dan sedih mendengar cerita Sofia.Tentu saja sebagai seorang ibu dia ikut sakit hati atas apa yang menimpa anak satu- satunya.

"Ya Alloh.... Kenapa Rico tega melakukan itu pada anakku..." bu Rahma menangis sambil mengusap pipi Sofia.

"Ibu benar- benar tidak menyangka kalau Rico akan berbuat seperti itu nak. Selama ini ibu tahu dia adalah suami dan menantu yang baik, tapi ternyata... Ya Alloh...." bu Rahma tidak mampu melanjutkan kata- katanya karena di terlalu sedih.

"Semua orang bisa berubah bu..." sahut Sofia.

"Kenapa baru pergi sekarang nak...? Kamu pasti terluka sekali dengan perlakukan mereka..." bu Rahma tidak bisa menutupi kesedihannya.

"Sejak Sofia tahu kalau mas Rico menikah lagi, Sofia sudah minta cerai darinya bu, tapi mas Rico tidak mau menceraikan Sofia. Bahkan ketika Sofia ingin pergi dari rumah, mas Rico juga melarangnya. Bukankah ibu pernah bilang sama Sofia,kalau seorang istri tidak boleh pergi dari rumah tanpa ijin dari suami..." sahut Sofia.

"Sekarang mas Rico sudah menjatuhkan talak pada Sofia, makanya sekarang Sofia berani pergi dari rumah. Ibu tidak keberatan kan bu, Kalau Sofia tinggal di sini sama ibu...?" sambung Sofia.

Bu Rahma menghela nafas kemudian mengusap rambut Sofia.

"Tentu saja tidak nak ibu justru senang kalau kamu tinggal di sini sama ibu. Ibu jadi ada temannya..."

"Benar apa yang kamu katakan nak... Kata ustadzah di pengajian ibu, secara umum seorang istri tidak disarankan untuk meninggalkan rumah tanpa izin suami meskipun tidak menyetujui suami menikah lagi. Dalam islam, istri memiliki kewajiban ketaatan kepada suami termasuk izin untuk keluar rumah. Namun jika istri merasa sangat tertekan atau ada kekhawatiran yang serius, ia bisa pergi dari rumah sementara untuk mencari solusi atau ketenangan..." ucap bu Rahma.

Iya, Sofia bukan tidak ingin pergi meninggalkan Rico, tapi dia sedang menata hatinya dan berusaha untuk bertahan semampunya. Dia ingin melihat apakah Rico bisa menjadi suami yang adil atau tidak dengan adanya dua istri. Namun pada kenyataannya Rico tidak mampu berbuat adil seperti apa yang dia janjikan pada Sofia. Sikapnya berat sebelah pada Viviana. Rico tidak mampu berbuat adil karena lebih menurut dengan apa maunya Viviana dengan alasan menjaga perasaannya karena kondisi Viviana yang hamil muda.Sedangkan Rico sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan Sofia.

"Bu, sekarang tekad Sofia sudah bulat, Sofia ingin cerai secara resmi dari mas Rico. Ibu tidak keberatan kan kalau Sofia menggugat cerai mas Rico...?" tanya Sofia.

Bu Rahma kembali mengusap kepala Sofia.

"Tidak nak, ibu akan mendukung apapun keputusan kamu. Ibu juga tidak rela kamu disakiti terus- menerus oleh mereka..." jawab bu Rahma dengan perasaan yang begitu sedih.

"Kamu berhak bahagia nak, untuk apa kamu mempertahankan rumah tanggga yang tidak sehat..."

"Bu, apakah semua istri mandul sepertiku, nasibnya sama denganku...? Diselingkuhi, dimadu, tinggal satu atap dengan madunya, setiap hari harus menyaksikan kemesraan suami dengan madunya, dan diperlakukan tidak adil oleh suaminya...? "tanya Sofia.

"Apa nasib istri mandul harus sedemikian menyedihkannya bu....?" sambung Sofia.

"Ya Alloh Sofia... " bu Rahma kembali menangis.

"Tidak nak... Tidak...kamu tidak mandul, ibu yakin itu. Kamu bisa hamil, hanya saja belum waktunya..." ucap bu Rahma berusaha membesarkan hati sang putri.

"Tapi kenyataannya Sofia belum hamil juga sampai sekarang bu. Padahal Sofia dan Mas Rico sudah enam tahun menikah. Sedangkan perempuan itu, baru dua bulan dinikahi oleh mas Rico, dia langsung hamil. Berarti Sofia yang mandul kan bu...?" sahut Sofia dengan bercucuran air mata.

"Tidak nak.. Tidak... Dengarkan ibu, ibu yakin kamu tidak mandul..." bu Rahma menangkup kedua pipi Sofia.

"Di luar sana banyak pasangan suami istri baru dikaruniai anak setelah sepuluh tahun pernikahan, bahkan ada yang lebih dari itu. Jadi kalau kamu enam tahun tapi kamu belum hamil, bukan berarti kamu mandul nak. Percayalah pada ibu..." sambung bu Rahma.

"Ibu selalu berdoa untuk kamu, semoga setelah ini kamu akan mendapatkan kebahagian yang sesungguhnya. Ibu yakin suatu hari nanti, kamu akan bertemu dengan laki- laki yang baik, yang setia dan kamu akan bahagia bersama suami dan anak- anak kamu..." lanjut bu Rahma.

Sofia hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh sang ibu. Hatinya ragu, apa mungkin akan ada laki- laki yang benar- benar tulus dan menjadikannya istri sedangkan dari pernikahan sebelumnya saja berantakan karena dia tidak bisa hamil.

Tapi dalam hati Sofia selalu mengaminkan semua perkataan baik yang ditujukan untuknya.

"Makasih untuk doanya ya bu, untung saja Sofia mempunya ibu yang sabar dan penuh perhatian sama Sofia. Kalau tidak, Sofia tidak tahu apakah Sofia bisa melewati semua ini atau tidak..." ucap Sofia.

"Tentu saja ibu akan selalu mendoakan setiap langkah kamu nak. Kamu ini anak ibu satu- satunya. Anak kebanggaan ibu. Di dunia ini hanya kamu satu- satunya yang ibu miliki. Kamu harus kuat menghadapi segala persoalan hidup kamu ya nak, ibu akan selalu ada buat kamu...." bu Rahma mengusap pipi Sofia.

Sofia lalu memeluk sang ibu.

"Kruyuk..kruyuk..." tiba- tiba perut Sofia bunyi.

"Kamu lapar nak...? Perut kamu bunyi..." tanya bu Rahma.

"Hehee... Iya bu..."

"Kamu belum makan ya...?"

"Belum bu. Kalau nggak salah Sofia belum makan dari kemarin siang deh bu..." jawab Sofia.

"Ya Alloh dari kemarin siang...? Kok bisa sih...? Kenapa tadi kamu tidak langsung minta makan sama ibu...? Masa anak ibu sampai kelaparan kayak gini..." bu Rahma mencubit pelan hidung Sofia.

"Eh tapi tadi Sofia makan roti sih sama minum air putih dikasih sama ibu- ibu di taman..." sahut Sofia.

"Dikasih ibu- ibu di taman...? Memangnya di taman ada acara apa... Kok ada ibu- ibu bagi- bagi roti...?" tanya bu Rahma.

Sofia lalu menceritakan pada sang ibu jika tadi dia pingsan di taman, kamudian di tolong oleh seorang ibu dan anaknya.

"Ya Alloh Sofia... Kamu ini. Lain kali kamu nggak boleh telat makan. Ibu tidak mau ya kejadian ini terulang lagi..." ucap bu Rahma.

"Iya... Tapi ibu harus rajin masak tiap hari buat Sofia ya..." sahut Sofia.

"Ih enak saja.. masak sendiri dong..."ucap bu Rahma sambil mencolek pipi Sofia.

"Ya udah kalau gitu Sofia nggak mau makan aja..." Sofia memanyunkan bibirnya pura- pura ngambek.

"iihh anak ibu manja banget deh..." Bu Rahma menggelitiki perut Sofia.

Sofia dan bu Rahma pun tertawa. Kemudian mereka pergi ke ruang makan untuk makan bersama.

"Ehhmm... Masakan ibu selalu saja enak. Walaupun cuma masakan rumahan tapi rasanya nggak kalah sama masakan direstauran..." ucap Sofia begitu lahap menyantap masakan sang ibu.

"Ya udah makan yang banyak. Nih tambah lagi lauknya..." sahut bu Rahma menambahkan ayam goreng di piring Sofia.

"Alhamdulillah kenyang..." ucap Sofia setelah selesai makan.

Bu Rahma tersenyum pada Sofia.

"Bu Sofia ngantuk..." ucap Sofia sambil menguap.

"Ya sudah istirahat sana di kamar..." sahut bu Rahma.

Bu Rahma lalu mengantar Sofia pergi ke kamarnya. Sofia langsung membaringkan tubuhnya di kamar miliknya. Setelah memastikan Sofia tidur, bu Rahma keluar dari kamar Sofia lalu masuk ke dalam kamarnya.

Bu Rahma duduk di atas tempat tidurnya lalu mengambil foto almarhum suaminya di atas nakas. Iya, Suami bu Rahma sudah meninggal lima tahun lalu.

Bu Rahma menatap foto sang suami sambil bercucuran air mata.

"Pak, anak kita Sofia pak... hik...hik... Kasihan sekali dia pak, rumah tangganya hancur, Rico sudah mengkhianatinya hik..hik... Apa yang harus ibu lakukan pak, ibu sedih...ibu tidak tega melihat nasib Sofia yang malang itu pak...hik..hik..." ucap bu Rahma sambil mengusap foto sang suami.

Iya tentu saja, ibu mana yang tidak sakit hati mengetahui bahwa rumah tangga anak satu- satunya hancur. Apalagi hancurnya rumah tangga anaknya karena kedatangan orang ketiga, itu sangat menyakitkan. Iya, mungkin di depan Sofia bu Rahma berusaha kuat dan terus menyemangati sang putri agar tetap kuat menghadapi cobaan dan bisa bangkit dari keterpurukan. Namun dalam hatinya sendiri dia begitu hancur melihat penderitaan sang putri.

Bersambung...

1
Dilla Fadilla
ngga rela Thor bila Sofia rujuk sama rico
Adinda
kalau bisa Sofia mengundurkan diri Saja buka usaha sendiri jangan bururusan sama keluarga pelakor bisa gila kamu sofia gara gara mereka
watini
ujung"nya ngerusuh Rico and the geng.palingan ngajak rujuk tu h rico.jangan Ampe ya thor.
Ma Em
Nah Rico akhirnya kamu tau bahwa Sofia sdg hamil sekarang kamu menyesal kan , Sofia kalau Rico ngajak Sofia rujuk jgn mau
Yantizha: Alhamdulillah 🤲 akhirnya double up terimakasih 🙏🙏🙏 Thor
total 1 replies
Ma Em
Sofia tdk tau saja kalau itu dari Satria yg jadi bos nya dikantor kalau tdk ada maksud lain emang ada bos yg se perhatian itu tdk ada Sofia, karena Satria sama Sofia ada udang dibalik ba,wan 🤭🤗😂
cinta semu
g rela jika ga kalo jadian sm satria ,,Abang ny Vivian si pelakor ,,,kasih pangeran lain donk biar makin seru ,,karma buat Rico mana Thor ...buat Rico nyesal bak orang gila ..biar emak ny bisa nyadar
Adinda
kalau bisa sama yang lain saja jangan sama satria kakak si pelakor, bisa gila kalau berurusan lagi sama keluarga pelakor kasihan sofianya
Ma Em
Sofia biarkan si Rico jgn dikasih tau bahwa Sofia sdg hamil, kan Rico dan juga ibunya sdh ada Pelakor Viviana benar kata bu Nuri biarkan saja Rico nanti tau sendiri bahwa Rico sdh punya anak dari sofia.
sutiasih kasih
biar rico tau sofia punya ank.... saat nnti anknya udah gede aja.... dan biar tau rasa si rico n ibunya yg jahat....
smoga sja... si mntu ksayangan ibunya rico brmasalh dgn kndungannya... bhkn rusak n g mungkin punya ank lgi
Adinda
jangan sama satria sudah merendahkan menghina Sofia serta merestui hubungan adiknya untuk jadi pelakor kalau bisa sama yang lain saja jangan satria
Asmara
jgn sampai Rico tahu Sofia hamil, ribet soalnya, biarkan Sofia melahirkan dan membesarkan anaknya sndiri
Mommy Almira: mdh" nggak smpai tahu, tp nggak tahu jg deh... 😁
total 1 replies
watini
biarkan rasa bersalah satria berubah menjadi cinta kepada sofia.dan penyesalan Rico akan menyiksanya Sepajang waktu.berikan kebahagiaan tuk Sofia,setelah semua kapahitan yg dia lalui.jangan lupa balasan tuk Vivian atas semua perbuatannya.lanjut thor
Mommy Almira: pasti Sofia akan bahagia tp mash lama ya mash byk halangan dan rintangan yg bakal dia hadapi
total 1 replies
Salsabiela
kl Rico sampai tahu Sofia hamil pasti dia bakal ngajak rujuk
Mommy Almira: iya makanya diam" aja jgn kasih tau Rico ya kak 😁
total 1 replies
Adinda
kalau bisa sofia sama pria lain aja yang lebih dari rico,jangan dengan satria kasihan sofia jangan sampai berurusan sama pelakor gatal dan keluarga tersebut
Salsabiela
jgn" jodohnya Sofia Satria
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Sofia sdj pisah dgn Rico , semoga Sofia dapat pengganti Rico lelaki yg lebih baik yg mencintai dan setia pada Sofia, thor kalau menurutku Satria suka sama Sofia tapi menurutku Sofia jgn dijodohkan dgn Satria karena Satria sdh jahat pada Sofia karena sdh dukung si Viviana jd pelakor yg sdh menghancurkan pernikahan Sofia dgn Rico.
Ma Em: Tapi Satria sdh jahat sama Sofia thor .
Mommy Almira: tp Satria ganteng mam 😁
total 2 replies
watini
semoga Rico segera tau kebenarannya,kalo Vivi sengaja gugurin kandungannya.kasih jodoh terbaik buat Sofia thor.biarkan dia bahagia ...lanjutlah semangat thor
watini: oke juga thor.biar Rico makin termehek mehek.kalo bisa bikin satria kang bucinnya sofia
Mommy Almira: kl sama satria gmna ? 😁
total 2 replies
sutiasih kasih
klo cinta tak akn ada yg nmanya trgoda rico....
Mommy Almira: cinta palsu
total 1 replies
Ma Em
Rico menyesal karena sdh menjatuhkan talak pada Sofia dan kamu Rico akan lbh menyesal lagi setelah tau kebenaran yg membuat Viviana keguguran bkn karena Sofia tapi karena Viviana sengaja menggugurkan kandungannya.
sutiasih kasih
smoga othor double up😘😘
Mommy Almira: sebenarnya setiap hari niatnya double up tpi terhambat sama kerjaan di rumah 😁maklum lah ibu rt kerjaan nggak abis" 🫢
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!