Sebuah Kejadian yang kurang mengenakkan dialami oleh Zahra setelah kepindahannya dari pulau Jawa ke Kalimantan bersama Keluarganya. Dimana Karena kejadian itu Zahra mengalami Trauma yang begitu hebat hingga ia tidak berani untuk keluar dari Rumah kontrakannya.
Sampai di suatu hari, mau tidak mau ia harus keluar rumah untuk mengantarkan kue pesanan pelanggannya hingga diperjalanan ia tidak sengaja ditabrak mobil dari belakang karena kesalahannya sendiri.
Marah? Tentu saja marah, Pria Pemilik mobil itu tentu saja ingin memarahi Zahra karena kecerobohan Zahra dalam berkendara sepeda motor, tetapi ia urungkan karena melihat Mata Zahra yang begitu sembab dan merah.
Siapakah pria itu? Akankah ia luluh dengan air mata Zahra? dan apakah ini akan menjadi awal dari kisah kebahagiaan Zahra yang selama hidupnya belum pernah mendapatkannya? atau justru malah sebaliknya?
Ikuti terus Kisah perjalanan Hidup Zahra Di dalam Cerita Ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenRose23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
\\ Eps 10 //
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jojo terpaku melihat Zahra yang mengemasi barang-barangnya 'apa Ini jawaban dari perasaanku? Apa tuhan tidak mengizinkan kita bersama karena perbedaan agama?' batin Jojo menatap Zahra dengan sendu
"Ra? Kamu akan pergi kemana? Apa itu jauh? Kenapa sangat mendadak?" tanya Jojo yang sepertinya tidak rela jika Zahra pergi
"Aku nggak tau kak, tapi kemarin kata ayah..........
......Flashback ......
"Kita Pergi dari sini" putus pak Burhan sebagai kepala keluarga
"Apa maksudnya ayah?" tanya Bu Ratih karena tidak paham dengan maksud suaminya itu
"Bu, Kita udah nggak bisa cari uang disini. Kalaupun kita dapat uang itupun kita nggak bisa makan karena semua penghasilan kita hanya untuk bayar bunga ke renternir. Kasihan Zahra, Semua hasil kerja kerasnya hanya untuk memberi makan renternir-renternir itu" ucap pak Burhan
"Terus kita harus gimana yah? Ibu akan nurut semua keputusan ayah" putus Bu Ratih
"Kita harus pergi dari sini untuk mencari uang supaya bisa bayar hutang, Ayo kita merantau ke Kalimantan. Katanya di sana banyak orang Jawa yang merantau ke sana"
"KALIMANTAN??" kaget Bu Ratih dan Zahra bersamaan
...Flashback off ...
"Kalimantan?" Tanya Jojo yang sedikit kaget, Zahra hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan itu
"Kenapa jauh banget Ra? Kenapa kalian mau ke Kalimantan?" tanya Jojo Dengan wajah sedihnya
Zahra terdiam, tidak mungkin kan kalau Zahra bilang ke Jojo kalau dia pergi ke Kalimantan untuk mencari uang dan bayar hutang. Kalau Jojo tahu, Zahra takut kalau ia akan membantunya membayar hutang kedua orangtuanya. Meskipun itu nggak mungkin, tetapi Zahra nggak mau menyusahkan Jojo.
"Emmm Di Kalimantan ada saudara ibu Zahra kak, mungkin ayah mengajak kami kesana ingin berlibur aja" Ucap bohong Zahra
"Kalau itu liburan, bukankah itu nggak lama raa? Apa nanti kamu kembali kesini lagi?" tanya Jojo penuh dengan harapan
"Emmm Zahra nggak tau kak, mungkin aja iya nanti kembali kesini"
"Kalau kamu kembali kesini, kerja disini lagi aja ya raa. Pintu masuk cake castle selalu terbuka buat kamu" Ucap Jojo dengan tersenyum
"Iya kak pasti dong kalau ituu, Aku juga suka kerja disini. Kak Jojo baik sama Zahra, dan Zahra udah anggap kak Jojo seperti kakak Zahra sendiri" ucap Zahra dengan tersenyum tulus
"Ka...Kak?.......Ahh hahaha iya, Kamu juga udah aku anggap adik sendiri Kok Ra" ucap Jojo dengan tersenyum kecut
"Makasih banyak ya kak, kakak udah sabar ajarin Zahra membuat kue. Kakak udah hibur Zahra dengan lelucon kakak, pokoknya makasih banyak ya kak Jojo. Zahra nggak akan pernah lupain kak Jojo"
"Emmm kenapa kesannya kamu akan pergi lama gitu Ra? Jangan ngomong gitu lah, pokoknya aku akan selalu tunggu kamu disini kalau kamu mau kembali kesini lagi" ucap Jojo dengan tersenyum,
Zahra membalasnya dengan senyuman yang sulit untuk diartikan. Apa benar ia nanti bisa kembali kesini lagi? Atau justru tidak akan pernah kembali? Zahra menghembuskan nafasnya pasrah dengan takdir yang entah nanti akan membawanya kemana
"Oh iya Ra, meskipun kamu pergi. Kita masih bisa Berhubungan bukan? Lewat handphone?" tanya Jojo
"Iya dong kak, pasti masih bisa lah. nomor Zahra nggak pernah ganti" jawab Zahra dengan tersenyum
"Bagus lah begitu" ucap lega Jojo
"Oh iyaa, tadi kakak mau ngomong apa ke Zahra? Waktu di taman tadi??" tanya Zahra menghadap ke arah Jojo setelah membereskan barang-barangnya
"Ha?? Aaaa oh waktu di taman tadi yaa??? Hahaha itu Ra, Apa namanya.........Kue kamu yang kemarin ituu, iya itu hehehe dapat penilaian bagus dari pelanggan" ucap bohong Jojo, sepertinya ia mengurungkan niatnya untuk mengutarakan isi hatinya kepada Zahra 'Lebih baik nanti aja kalau Zahra sudah kembali lagi kesini' batin Jojo setelahnya
"serius kak? Resep kue baru yang Zahra buat kemarin?" tanya Zahra antusias, Jojo mengangguk menjawab pertanyaan Zahra
"Alhamdulillah Akhirnya Resep kue buatan Zahra banyak yang suka" ucap girang Zahra
"Makasih banyak ya kak" tambah Zahra lagi
"Kenapa harus makasih Ra? Kamu memang berbakat dalam hal membuat kue, Aku aja kayaknya kalah sama kamu kalau soal desain kue"
"hehehe Kan emang hobi Zahra menggambar kak. Oh iya kalau begitu Zahra pamit dulu ya kak, sekali lagi terimakasih banyak"
"Emmmm Iya raa, Hati-hati ya. Dan jangan lupa kembali lagi kesini'"
"Pasti dong kak, Zahra pamit dulu dada" ucap Zahra setelah menaiki motornya dan melambaikan tangannya
Jojo tersenyum kecut dan membalas lambaian tangan Zahra, Motor Zahra dengan perlahan meninggalkan tempat itu. Jojo hanya bisa melihat punggung gadis itu yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya
Apa Jojo nantinya bisa bertemu dengan gadis kecil itu lagi? Ataukah mungkin itu menjadi pertemuan terakhir mereka? Jojo masih berharap Zahra bisa kembali lagi bersamanya di kemudian hari........Semoga saja
...----------------...