Lanjutan Novel Menikahi Tuan Muda Yang Kejam
Di sarankan agar membaca Novel pertama yang berjudul "Menikahi Tuan Muda Yang Kejam" dulu.
Hidup Sean benar benar berubah ketika seorang gadis misterius bernama Viana mendatanginya dan meminta pertanggung jawabannya atas apa yang dilakukan Sean padanya saat mabuk.
Sean terpaksa menikahinya karena Viana mengancam akan menyebarluaskan foto saat mereka tidur bersama di sebuah hotel.
Sean akhirnya menikahi Viana dan menemukan dirinya kalah kuat dari Viana yang ternyata jago bela diri sehingga ia semakin membenci Viana.
Namun, pada akhirnya Sean mengetahui sebuah rahasia yang disimpan rapat oleh Viana yang ternyata menjebaknya demi untuk melindunginya.
Bagaimana kah kisah mereka?
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marah
Sekitar jam 3 pagi, Sean bangun untuk ke kamar mandi.
Kepalanya terasa sangat berat dan sedikit pusing bahkan dia sampai jalan sempoyongan.
Setelah dia kembali dari kamar mandi, dia menyadari ada Viana yang tengah tidur di sofa.
Dia mengingat ingat apa yang terjadi.
Tiba tiba terlintas di bayangannya saat dia memangku Viana dan menciumnya secara paksa.
"Apa aku sudah gila? Bagaimana bisa aku menciumnya?" Sean mengutuki dirinya sendiri
Sean ingin kembali ke kamar, namun dia melihat Viana menggeliat dan membuat selimutnya jatuh ke bawah.
Viana tampak sedikit menggigil.
Sean segera membetulkan selimutnya namun saat dia akan menutup tubuh Viana, tiba tiba saja Viana mengigau hingga membuatnya ternganga.
"Ah Sean geli, jangan begitu kamu nakal sekali" Viana tertawa seperti kegelian
Sean mengernyitkan dahi.
"Apa yang di mimpikan wanita bodoh ini. Dasar gila" Sean kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidur
Pada pagi harinya...
Viana sudah bangun dan bersiap.
Dia masuk ke kamar Sean.
"Sean bangun lah sudah pagi" Viana mencoba membangunkan Sean yang masih tidur
"Emmmmh" Sean menggeliat dan berganti arah dan membelakangi Viana
"Sean" Viana mengguncang tubuh Sean pelan.
Sean membalikkan badannya dan tiba tiba dia menarik tangan Viana dan memeluknya seperti guling.
"Sean lepaskan aku" Viana mencoba melepaskan diri dari dekapan Sean.
Saat ini dia bisa saja menggunakan tenaganya untuk sekedar mendorong Sean hingga jatuh ke lantai.
Tapi dia merasa kasihan jika harus menyakiti Sean lagi mengingat dia sudah memelintir tangan Sean malam tadi.
Viana akhirnya berteriak di telinga Sean.
"Seaaaaan lepaskaaaaaan" Teriakan Viana mampu membangunkan Sean.
Sean mengerjapkan matanya.
"Kenapa kau berisik sekali" Kata Sean yang masih belum menyadari apa yang sedang di peluknya.
"Lepaskan aku" Kata Viana mencoba melepaskan diri.
Sean yang melihat Viana berada dalam dekapannya langsung mendorong tubuh Viana hingga jatuh ke lantai.
Brukkk
"Aduh" Viana meringis merasakan bokongnya yang sakit
"Berani sekali kau memelukku" Sean melotot
"Apa? Aku tadi membangunkanmu dan tiba tiba saja kamu memelukku" Jelas Viana
"Itu hanya alasanmu saja bukan? Bilang saja kau ingin di peluk olehku.
Kau tidak perlu memungkiri bahwa tubuhku ini sangat nyaman dan harum sehingga kau ingin di peluk.
"Apa? Sudah lah Sean aku malas berdebat. Cepat lah bersiap" Viana melangkahkan kaki keluar. Ada rasa kesal di hatinya karena perkataan Sean barusan tapi ada juga rasa senang di hatinya karena Sean baru saja memeluknya walau tanpa sadar. Sean tidak berkata bohong. Tubuhnya memang sangat nyanan dan harum walaupun baru bangun tidur.
45 menit kemudian Sean keluar kamar dan menemui Viana yang terlihat bosan karena kelamaan menunggu.
"Ayo" Ajak Sean yang kini sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Ayo" Viana berdiri dan berjalan di belakang Sean.
Kenapa dia tampan sekali. Gumam Viana
Dibawah sudah ada Zein dan Lyana yang menunggunya untuk sarapan.
Mereka pun sarapan bersama.
Saat sedang makan, Zein memperhatikan gerak gerik Sean dan Viana.
Apa benar mereka saling mencintai?. Gumam Zein
"Kau lihat apa?" Tanya Sean yang menyadari tatapan Zein
"Aku hanya melihat Viana. Dia sangat cantik saat sedang makan" Kata Zein
Viana sedikit malu mendengar pujian dari Zein.
Dia hanya tersenyum.
"Seharusnya kau bisa menjaga matamu saat menatap istri orang" Kata Sean menatap sinis
Viana kaget dengan kata kata sean barusan.
Apa aku tidak salah dengar? Dia cemburu? Ah tidak mungkin. Dia pasti hanya berpura pura cemburu agar Zein atau Lyana tidak curiga. Hahaha bodohnya aku. Gumam Lyana
"Oh, maaf ya. Habisnya istrimu sangat cantik" Kata Zein yang sebenarnya ingin mengukur seberapa cemburunya Sean saat istrinya di puji orang lain.
Ternyata dia cemburuan. Gumam Zein
Sementara Sean? Dia sedang memaki dan mengutuki dirinya sendiri atas ucapannya tadi.
Dasar bodoh, idiot. Ya Tuhan aku pasti sudah gila
"Oh ya Sean. Kenapa malam tadi kau mabuk?" Tanya Zein
Sean mengingat kembali, tadi malam dia benar benar tidak bisa mengontrol dirinya hingga dia di kuasai alkohol dan mencium paksa Viana.
"Sudah lah kau terlalu ikut campur" Kata Sean yang kembali fokus pada makanannya.
Zein mengerti bahwa Sean tidak mau membahasnya sekarang apalagi di depan 2 orang wanita.
Aku akan tanya lagi padanya nanti
Sementara itu pikiran Viana sedang mengingat kejadian tadi malam. Pipinya langsung memerah kala membayangkan bagaimana Sean menciumnya.
Setelah mereka selesai sarapan, mereka segera pergi ke perusahaan.
Dalam bahasa Prancis.
"selamat pagi Tuan" Ucap seorang direktur perusahaan itu. Namanya adalah Marc. Umurnya sekitar 35 tahun namun belum menikah.
"Selamat pagi" Jawab Zein yang memang terkenal ramah. Sedangkan Sean hanya membalas dengan anggukan.
Mereka langsung memulai rapat hari itu.
Viana dan Lyana juga mencatat hasil rapat hari itu.
Setelah selesai, Direktur Marc menemui Zein dan Sean.
"Saya sangat senang dengan kunjungan Tuan Tuan di perusahaan ini" Kata Direktur Marc
"Terima kasih itu memang tugas kami" Kata Zein
Sean hanya diam saja.
"Tuan bolehkah saya berkenalan dengan Nona yang ada disana?" Tanya Direktur Marc sambil menunjuk Viana yang sedang mengobrol dengan Lyana.
"Siapa? Yang pakai baju biru?" Yang dimaksud Zein adalah Lyana
"Bukan Tuan. Tapi yang itu. yang berambut ikal, cantik dan langsing" Kata Direktur Marc
Zein dan Sean melihat siapa yang di maksud Direktur Marc.
Dia adalah Viana yang sedang tersenyum dengan Lyana yang tengah mengobrol dengannya
Zein melirik Sean. Sean tampak menggenggam tangannya erat.
"Maaf Marc, tapi di sudah menikah" Kata Zein
"Sayang sekali, padahal saya sangat tertarik dengannya. Suaminya pasti sangat beruntung" Kata Direktur Marc penuh sesal
Dasar tidak tau malu.
"Hahaha sayang sekali ya Marc. Aku yakin kau akan mendapatkan wanita yang cocok" Kata Zein mencoba menghibur
"Hahaha benar, saya harap saya bisa mendapatkan wanita secantik dia" Ucap Direktur Marc sambil terus menatap Viana sambil tersenyum
Hentikan lah tatapan menjijikkanmu itu berengsek. Sean menggenggam tangannya semakin erat. Matanya menyorot senyum mesum Direktur Marc. Sean segera berjalan dan menarik tangan Viana keluar.
Baik Direktur Marc maupun Lyana heran melihat tingkah Sean.
Sedangkan Zein hanya tersenyum melihat Sean yang tengah terbakar cemburu.
Seampainya di luar.
"Sean ada apa" Kata Viana yang kaget melihat tindakan Sean barusan
"Sudah selesai, sebaiknya kita kembali ke hotel" Ucap Sean
Zein dan Lyana menyusul mereka di luar.
"Ayo kembali ke hotel" Ajak Sean
Mereka semua menuruti. Sepanjang jalan Sean hanya diam dan tentu saja dia sedang mengutuki dirinya sendiri.
Bodoh bodoh bodoh kenapa aku bertingkah seperti itu. Aku pasti sudah gila
Maaf author capek banget hari ini.
Up selanjutnya mungkin agak larut ya
kayak artis ME yang nolak ditembak cowok alesannya karena beda agama, padahal habis itu dia pacaran sm salah satu selebgram dan itu beda agama, jujur aku ga respek sih kayak kenapa pas ditembak sm HV di nolak sedangkan sm FF dia terima brati kan bukan karena beda agama nya tp karena dasar nya gasuka, gausah bawa2 agama kalo gt