NovelToon NovelToon
Daddy! Ibuku Bukan Pilihanmu?

Daddy! Ibuku Bukan Pilihanmu?

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reetha

Super nyesek.
Jevander Park menyudahi hubungan percintaannya dengan Roze Moza setelah mengetahui background keluarga Roze yang tidak jelas, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa kekasinya merupakan putri dari seorang germo alias mucikari kelas kakap.
"Aku tidak bisa memilihmu, karena setelah ini aku akan menikahi sahabat baikku."

Dunia terasa berhenti. Roze lagi-lagi kehilangan seseorang yang ia cintai dengan tulus. Ayah yang tidak menginginkannya, ibu yang tega meninggalkannya dan hidup bahagia dengan anak tiri dan suami baru, sekarang giliran kekasih yang sudah ia percayai selama ini, pun melakukan hal yang sama. Salahkah jika Roze marah besar dan membakar semua kenangan?

Kelahiran tiga bayi kembar ternyata mampu mengubah banyak hal. Kehidupan Roze kini penuh warna. Tapi siapa sangka, Ezralia Moze, anak perempuan Roze memiliki dendam membara terhadap ayah yang bahkan tidak mengenalnya.
Sedangkan Daniel Moza, ia bahkan tidak peduli siapa ayahnya. Tapi berbeda dengan Darriel

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reetha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kotak Sarapan

Pagi datang lagi.

Daniel telah siap dengan seragam sekolah. Darriel yang tidak mau ketinggalan, dia juga telah rapi, bersih dan wangi meskipun ia tidak kemanapun.

“Kak, bolehkah aku ikut melihat pemotretanmu di tempat ayah?”

Daniel menggaruk pipinya seraya memikirkan jawaban. “Semua orang yang kesana tujuannya untuk pergi bekerja. Tidak  ada yang datang hanya sebagai penonton.” Terangnya, acuh.

“Aku hanya ingin tahu bagaimana suasana tempat ayah dan kakak bekerja.” Jujur Darriel.

“Lain kali aku akan mengajakmu, tapi jangan sekarang.”

Penolakan halus Daniel hanya mampu diterima oleh Darriel. Meski hatinya berkata lain, tapi dia yang tak berdaya tidak bisa berbuat banyak.

Danie heran, kenapa Darriel dengan entengnya menyebut Jevan sebagai ayah, belum tentu juga pria itu sudi menganggap mereka sebagai anaknya. Cukup mengesalkan bagi Daniel ketika mengetahui bahwa adik kembarnya ini masih diam-diam mengakui orang itu sebagai ayah.

Aku tidak akan mengabulkan keinginanmu, Darriel. Silakan bermimpi saja tentang orang itu setiap hari.

.

.

Di sekolah. Baru juga tiba di kelasnya, Ezra sudah mendapat panggilan ke ruang kepala sekolah.

“Aku akan menemanimu, Ezra,”

Kepedulian tulus Arven ditolak mentah-mntah oleh Ezra. “Jangan ikut camput urusanku.” Tolaknya, dingin.

Ruang Kepala Sekolah. Beberapa guru juga berada disana.

Pembahasan habis hanya soal puisi yang sudah terlanjur disaksikan oleh banyak orang.

Ezra terpaksa meminta maaf dengan tulus. Bahkan ketika ditanya perihal membenci ayahnya, anak itu dengan berani mengatakan yang sesungguhnya. “Ya, saya memang membenci ayah. Dia meninggalkan bunda untuk wanita lain.” Ezra menunduk lemah, tampak sangat memprihatinkan.

Degg.

Hati semua yang mendengar tersentuh seketika. Niat ingin bersikap tegas dan memberi surat peringatan untuk siswi ini, akhirnya batal.

“Lain kali jangan begitu lagi, Ezralia, ini peringatan untukmu secara lisan.”

“baik, Bu guru ...”

Ezra keluar dari ruang kepala sekolah setelah mendapat deretan bait nasihat, membawa senyum jahatnya. Dia merasa bahagia telah sukses memanipulasi ekspresi wajahnya sehingga berhasil menuai simpati.

.

.

Pukul sebegini, adalah waktunya Roze menyelesaikan piket malam pulang paginya.

{Riel, kamu siap ya, bunda akan jemput dan kita berdua akan pergi berbelanja ke pasar.] tulisnya, berpesan pada Darriel yang sudah pasti sedang sendirian di rumah.

“Roze,” baru saja hendak masuk ke dalam mobil, seseorang memanggil namanya.

“Ya?” menoleh.

“Kau pasti belum sarapan. Ini, untukmu.”

Kedua mata Roze perlahan turun ke arah sesuatu yang diserahkan Jevander Park padanya. Ingin menolak, tapi dia sangat malas untuk bicara. Akhirnya meneriama itu lalu mengatakan terima kasih kemudian masuk ke mobilnya dan melesat pergi.

Jevan bahkan tidak sempat untuk berbasa-basi, padahal itulah keinginannya.

Ya ampun, Roze! Kau bahkan tidak membiarkan aku melihatmu menikmatinya.

Di perjalanan, Roze sesekali melirik kotak makan yang ia letakkan dikursi sebelahnya.

Jevander Park, kenapa kau seolah masih peduli padaku? Kau mungkin benar ingin berteman dan berhubungan baik denganku? Maaf, aku sama sekali tidak berminat. Aku sudah tidak sama lagi. Aku bukan lagi Roze Moza yang haus akan perhatian dan kasih sayang seperti dulu.

Dunia memang kadang kala mempermainkan orang. Dia memberi apa yang kita sukai meskipun itu adalah sesuatu yang merusak, menyesatkan, namun terasa paling membahagiakan. Dunia akan membuat kita terbuai dengan segala kenikmatan yang ada, tapi ... dunia bisa membalikkan arah hidup kita. Itulah yang dipelajari oleh Roze setelah apa yang terjadi dalam hidupnya di masa lalu.

Ia belajar bagaimana dunia ini mempermainkan hidupnya. Mulai dari dilahirkan oleh seorang wanita kotor dan tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandung, tumbuh hingga dewasa tanpa bimbingan kedua orang tua, hidup semaunya di negara asing, mendapatkan kebahagiaan singkat, dicampakkan lagi-dan lagi oleh orang yang dicintai, betapa kejamnya dunia pada dirinya.

Roze tidak pernah bersyukur telah dilahirkan ke dunia yang keras ini. Tapi dia sangat bersyukur dengan hadirnya si kembar. Anak-anaknya adalah sumber kebahagiaannya di dunia ini. Tidak ada yang lain.

Anak-anaknya memberinya kasih sayang yang besar dengan cara mereka sendiri, sampai Roze berhasil melupakan perasaan haus akan kasih sayang. Namun, dibalik kebahagiaan yang ia terima dari si kembar, ketiga anaknya itu menyimpan kerinduan pada sosok ayah mereka, dan dengan caranya masing-masing ketiga anak itu menyembunyikan rasa itu dengan sangat rapi.

Ezra yang selalu mengatakan “aku sudah melupakan ayah” padahal diam-diam ingin mengganggu kehidupan ayahnya.

Daniel yang selalu konsisten bilang “aku tidak peduli siapa ayahku” tapi nyatanya, sekarang ia memilih bekerja sama dengan perusahaan milik orang itu.

Dan Darriel, yang diam-diam ingin bertemu  ayahnya itu sekali saja sebelum kematian membawanya pergi meninggalkan dunia ini. Mulutnya mengatakan sekali saja, tapi hatinya berkata lain.

Roze mengerti semua itu namun ia mengabaikannya. Biar bagaimanapun, Roz pernah ada di posisi mereka. Dia sangat mengerti semua rasa itu.

Rasa rindu akan sosok yang bernama 'ayah', berandai - andai memiliki keluarga lengkap, rasa minder saat berada di tengah-tengah teman yang sedang heboh menceritakan keseruan bersama ayah mereka. Roze sudah melewati perasaan itu. Dan, ia pun berharap anak-anak bisa melewati masa-masa itu dengan mudah.

Menikah? Untuk yang satu ini ... Pernah berpikir untuk memberi anak-anak seorang ayah, Roze sudah pernah coba membuka hati beberapa kali, tapi ... Lagi - lagi kandas dan ada yang menghilang begitu saja. Tapi ia tidak heran lagi. Manusia memang begitu.

“Bunda, makanan apa ini?” tanya Darriel yang baru saja masuk ke mobil.

“Itu adalah menu sarapan khas orang Korea. Namanya Gyeran Mari. Bunda membelinya untukmu.” Roze berbohong, karena tidak mungkin dia jujur bahwa itu pemberian Jevan.

“wah, benar?” Darriel menatap kagum.

“Iya, dan kau tahu, itu adalah sarapan andalan bunda bersama ayahmu waktu itu.”

Degh..

Darriel terdiam. Apa bunda sedang merindukan ayah? Batinnya. Ia heran, kenapa bunda tiba-tiba menyebut ayah, setelah sekian tahun.

“jangan kaget, Riel. Bunda tidak apa-apa. Ayahmu berkeliaran di kota ini jadi tidak apa-apa sesekali mengingat tentang dia.”

Darriel akhirnya mengangguk tanpa komentar.

Sebelum menuju pasar, Darriel meminta ibunya singgah di supermarket untuk membeli buah untuknya.

“Tunggulah di sini, bunda akan membelinya untumu.”

“Baiklah bunda, aku akan menikmati sarapan ini sambil menunggu bunda.” Dengan senang hati Darriel membuka kotak makanan yang telah dikemas sebegitu rupa itu.

Darriel membuka pintu mobil lalu mulai menikmati sarapannya. “Emmm... lezat. Ayah, bunda, kalian tidak salah menyukai ini. Rasanya sangat nikmat.” Bergumam sendirian.

“Permisi,”

Darriel mendongak ketika didepannya berdiri seorang wanita setengah baya. Tidak, wanita ini cukup tua.

“Kau ... makan apa itu?”

Wanita itu bertanya dengan hati-hati.

“Oh, ini” Darriel perlihatkan itu. sang wanita di depannya terlihat sangat terkejut. Ia bahkan memegang dada.

“Dari mana kau mendapatkannya?”

Darriel menggidik bahu lalu menjawab. Bunda yang membelinya. Apa nenek mau mencoba?” Rasanya sangat enak. Ini adalah sarapan kesukaan bunda dan ayahku.” Jelasnya polos, sambil menawarkan.

Kali ini wanita tua di depannya tidak lagi memegang dada namun menyentuh kepalanya sendiri. Sepertinya ia mendadak pusing.

“Nek, apa anda baik-baik saja? Anda lapar? Silakan makan ini.”

Bruk!

Wanita itu jatuh pingsan, tentu saja Darriel terkaget dibuatnya.

“Nek, Nek... ada apa ini?”

Beberapa orang mendekat dengan sigap.

Tubuh wanita tua itu dibawa pergi menjauh. "Siapa dia? Sepertinya aku pernah bertemu dengannya dimasa lalu.” Darriel mengingat-ingat wajah itu.

“benar, dia neneknya Nana yang dulu pernah berkenalan denganku.” Darriel kembali menatap kotak makan ditangannya. “Astaga! Dia ... adalah ibunya ayah. Ya ... aku yakin itu.”

.

.

Bersambung lagi...

1
Adhiefhaz Fhatim
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
sangat bagus alur ceritanya..🙏🥰
Winny Anpooh
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
/Sob//Sob//Sob//Shy/
👀 calon mayit 👀
ini bawang apa sih yg d taruh... kenapa ngga berhenti mewekkk😭/Sob//Sob/
👀 calon mayit 👀
makkk nyeseeek
Reetha: Sabar yaa🥰
total 1 replies
bhunshin
banyak bgt bawang sih perih nih mata baca cerita ini novel 😭😭
bhunshin
kurasakan petakilannya si Ezra mirip dgn pamannya😅
RithaMartinE
luar biasa
Rieta
Luar biasa
Reetha: Tengkyuuuu
total 1 replies
Marhamah Marhama
terima kasih author...di tunggu karya yang lain nya
Reetha: Makasih kk🥰
total 1 replies
Marhamah Marhama
sukaaa banget ma cerita ini, semangat ya nulisnya💪
Alvia Inayati
Luar biasa
Innacl Writer
/Sob/
Innacl Writer
menurut ku Ezra jahat juga kelihatannya kek keren gitu terkesan menakutkan tapi menantang
Reetha: Emang kuat bgt karakternya
total 1 replies
RadenA
recommended, bagus thor ceritanya🫰
Reetha: Makasiiii
total 1 replies
Khairul Azam
ealah banyak banget masalah
Khairul Azam
kasihan bundanya, anak anaknya udah gedekan, seharusnya tau apa yg dialami ibunya
Khairul Azam
klo aku ogah balikan, anak udah gede nikah pun jg gak perlu bapaknya
Khairul Azam
anak anak udah gede semua mau balikan apa untungnya? gak inget pas waktu buang ibu nya anak anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!