NovelToon NovelToon
LIKU-LIKU SANG MANTAN

LIKU-LIKU SANG MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Niara yang sangat percaya dengan cinta dan kesetiaan kekasihnya Reino, sangat terkejut ketika mendapati kabar jika kekasihnya akan menikahi wanita lain. Kata putus yang selalu jadi ucapan Niara ketika keduanya bertengkar, menjadi boomerang untuk dirinya sendiri. Reino yang di paksa nikah, ternyata masih sangat mencintai Niara.

Sedangkan, Niara menerima lamaran seorang Pria yang sudah ia kenal sejak lama untuk melupakan Reino. Namun, sebuah tragedi terjadi ketika Reino datang ke acara pernikahan Niara. Reino menunjukkan beberapa video tak pantas saat menjalin hubungan bersama Niara di masa lalu. Bahkan, mengancam akan bunuh diri di tempat Pernikahan.

Akankah calon suami Niara masih mempertahankan pernikahan ini?

🍁jangan lupa like, coment, vote dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 ya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Suaraku bagai hilang, lenyap ditelan bumi. Aku sudah tidak bisa berkata-kata, melihat tubuh Reino yang tak sadarkan diri.

Ambulans datang beberapa menit kemudian, membawa Reino masuk kedalam mobil dan aku ikut bersamanya. Kedua tanganku menggenggam tangannya. Darah masih basah di tanganku, ketakutanku menganga. Seorang Perawat bertanya padaku sesuatu hal, akan tetapi telingaku seakan tuli dan mulutku bisu untuk menjawab. Aku hanya melihat wajah Reino serta keningnya yang berlumur darah.

Ambulans berhenti, ketiga Perawat membawa Reino masuk kedalam Rumah Sakit. Sedang aku ditawan Perawat lainnya untuk mengisi formulir atau apalah, aku kebingungan saat itu. Aku hanya terus menatap Reino yang semakin jauh dari genggamanku.

BAB 6 ( Bukan Untukku )

Tanganku gemetar, mengeluarkan ponsel dari kantong jaket. Jantungku berdetak lebih kencang, niatku menelepon keluarganya menjadi suatu kebimbangan. Orang tuanya akan menyalahkan seutuhnya atas kejadian ini, menambah beban di pikiranku.

Dua orang polisi yang mengawal laka tadi masuk kedalam lobby Rumah Sakit. Keduanya menatap ke arahku, dan berjalan ke arahku. Bertanya tentang hubunganku dengan korban atau Reino. Aku dengan gugup menjawab kekasihnya. Polisi memintaku untuk menghubungi keluarga Reino, aku pun semakin ketakutan dan memberikan ponselku tanpa pikir panjang kepada salah seorang Polisi tersebut. Meminta agar mereka saja yang menghubungi orang tua Reino. Melihat aku yang masih syok dengan kejadian tadi, akhirnya menyetujui dan menekan nomor telepon yang sudah aku tunjukkan.

Setelah perbincangan itu selesai, Polisi mengembalikan kembali ponselku. Aku meraihnya, dan bergegas mencari keberadaan Reino.

Saat ini Reino berada dalam ruangan IGD, aku hanya bisa melihatnya dari luar jendela. Tak melihat apapun keberadaan Reino, karena kacanya yang buram.

“Kau!”

Terdengar suara lantang, berjalan dengan tergesa ke arahku. Aku ketakutan melihat kedatangan orang tuanya Reino. Ibunya langsung menampar keras pipi kiriku. Aku hanya diam tak berkutik.

“Apa yang kau lakukan pada putraku!” kata ibunya dengan keras, sambil menarik kerah jaketku.

Ayah Reino mencoba menghalau emosi istrinya. Menyuruhku pergi dari Rumah Sakit dan meninggalkan Reino. Aku berjalan pergi dengan terhuyung-huyung sambil masih mendengar tangisan ibunya Reino dari kejauhan.

Jaket dan celana jeans ku dipenuhi bercak darah. Rasa bersalah mengejarku, aku kacau dan semakin berantakan. Aku memesan taksi dan berlalu meninggalkan Reino yang terbaring di Rumah Sakit.

“Tujuannya kemana Bu?” tanya sopir taksi.

“Jalan Cempaka no.13” jawabku, menyebutkan alamat rumah ibuku. Aku butuh seseorang menyelamatkanku kali ini. Berharap ibuku menerimaku dengan kondisi seperti ini.

Setelah sampai tujuan, aku keluar dari taksi dan menekan bel berulang kali. Ibuku keluar menyambutku dengan teriakan seolah melihat hantu.

“Ayah, Ayah,” teriak ibuku, aku mendorong tubuh ibuku yang menghalangi pintu, lalu masuk kedalam rumah. Kedua adik kembarku menatapku dengan tatapan ketakutan.

“Ra, apa yang kau lakukan? “ tanya Ayah tiriku, sembari mengikuti langkahku yang terhuyung.

Air mataku perlahan jatuh akhirnya aku terisak menangis sekeras-kerasnya.

“Ayah, apa yang harus aku lakukan?.” ucapku.

Untuk pertama kalinya aku mengadu pada Ayah tiriku.

Tanpa perkataan yang panjang, beliau hanya mendekat dan memelukku, menepuk pundakku dengan lembut. Sedang, ibuku masih mengomel dari kejauhan.

Setelah menangis tersedu-sedu dalam pelukan Ayah tiriku, dia mengantarkanku ke kamar, menyuruhku mengganti baju, kemudian keluar menutup pintu kamarku.

Aku membuka setiap kancing jaketku dengan menangis. Menatap darah Reino yang membekas di jaketku, sambil memikirkan kondisinya saat ini.

Selepas mengganti baju dan mandi. Aku memakai piyama, lalu masuk kedalam selimut. Menutup seluruh tubuhku dan sembunyi dari semua hal yang ingin aku tinggalkan.

Ibuku berulang kali mengetuk pintu kamarku dan menanyakan kejadian yang barusan ku alami. Namun, aku memilih menutup diri. Memejamkan mata, kabur dari segala kelelahan ini.

Hingga tanpa kusadari, hari telah berganti. Aku masih terkurung di dalam kamar. Sinar matahari membias masuk kedalam kamar melewati celah-celah jendela kamarku.

Aku sudah tidak mendengar suara ketukan pintu dan suara Ibu dari luar. Tubuhku enggan bangkit dari tempat tidur. Sudah 3 hari aku tidak berangkat kerja tanpa ijin. Pastinya aku sudah mendapatkan poin merah. Dan kemungkinan berhenti kerja dari Pabrik di depan mata.

Aku melirik ponselku, Vira masih mencoba menghubungiku sedari tadi. 50 panggilan tidak terjawab darinya. Aku mengabaikan semua hal, hidup terasa tidak berarti saat ini.

“Apakah Reino masih hidup?” aku menggumamkan pertanyaan itu terus menerus. Rasa penasaran menggebu. Namun, perasaan itu kalah dengan rasa bersalah dan ketakutan.

“Niara keluar!”

Aku mendengar suara teriakan keras dari halaman rumahku. Suara yang tidak asing dan membuatku semakin gemetar. Suara ibunya Reino yang mendatangi rumahku.

“Ada apa ini?”

Aku mendengar sahutan ibuku keluar rumah menemui Ibunya Reino.

Aku menutup telinga rapat-rapat, tidak ingin mendengar suara pertengkaran antar orang tuaku dan orang tua Reino. Suara ketukan pintu di kamarku semakin keras, ibuku kali ini berteriak memanggil namaku. Hingga pintu kamarku akhirnya di dobrak salah satu adik kembarku.

“Apa benar kau mencelakai Reino?!” bentak ibuku. Menarik selimut yang menutup tubuhku.

“Niara!” gertak ibuku.

Aku menggelengkan kepala, lalu menangis.

“Katakan sebenarnya? Ibunya datang, saat ini di luar memakai keluarga kita,”

“apa kau tuli!”

“Aku tidak melakukannya, dia yang mengejarku. Hingga akhirnya tertabrak, dia yang menyuruhku menemuinya terlebih dahulu,” jawabku, bangkit dari tempat tidur.

“Apa yang kau lakukan sekarang? Reino terkapar di Rumah Sakit dan mereka menyalahkanmu. Jangan kabur dan selesaikan di bawah!” gertak ibuku.

“jika kamu tidak turun dan menyelesaikannya, akan kuseret kau ke jalanan!”

Aku dengan ketakutan mengikuti langkah ibuku menuruni tangga. Ayah tiriku keluar dari kamarnya dan melihat situasi kekacauan di dalam rumah.

Aku melihat ibunya Reino datang bersama istrinya Reino. Aku sembunyi di balik punggung Ayah tiriku.

“Ada apa ini? sebaiknya jika ada masalah kita selesaikan baik-baik.” kata Ayah tiriku.

“Sudah ku katakan, jangan dekati putraku lagi. Kemarin menantuku kau tabrak sekarang anakku kau celakai,”

“Aku tahu tabiat jahatmu, karena itu aku dari dulu tidak merestui anakku menikahi anakmu!” kata ibunya Reino dengan nada kesal.

“Apa yang kau katakan?! Memang anakmu pantas untuk anakku, aku bersyukur anakku tidak menikah dengan anakmu, jika tidak dia habis kau caci!” balas ibuku, mendekat ikut terpancing emosi.

“Ku peringatkan ya sekali lagi dan ini terakhir kalinya, jangan dekati anakku!” “pergi sana jauh dari ujung bumi kalau bisa, jika aku tahu kasus kemarin akan aku angkat ke pengadilan biar anakmu di penjara!” gertak ibunya Reino, sambil membanting vas bunga di meja ruang tamu.

“Eh, aku juga bisa mengkasuskan anakmu. Kau pikir siapa yang salah, anakmu yang tergila-gila dengan anakku. Setiap hari aku selalu lihat dia menatap rumah ini setiap malam mencari Niara. Jaga anakmu, sebelum menyalahkan anakku!”

Peperangan sengit pun terjadi di antara kedua kubu, Ibunya Reino menarik kuat rambut keriting ibuku yang barusan keluar dari salon, karena tercium aroma wanginya sampai ke arahku. Ibuku membalas kuat, dan menarik jilbab yang dikenakan Ibunya Reino. Ayahku berlari melerai, aku melihat Abel menatapku tajam dan sinis.

“Apa kita bisa bicara di luar?”

Abel mendekat padaku.

1
Violette_lunlun
heh! anak kecil minggir! minggir!
Violette_lunlun
suami sendiri pake handuk diliatin doang?
mana main!!!!

tarik atuh!
Violette_lunlun
Gayanya sok keras.
nanti giliran di tinggal istri baru sesak nafas.
Noveria_MawarViani: junho kaya gitu juga pasti nantinya 😂
total 1 replies
Violette_lunlun
No...Chika tak terluka.
Kau yang lebih terluka.
Noveria_MawarViani
/Sob/ ketemua terus berpelukan aja yuk
Violette_lunlun
sedih aku....
gak bisa diginiin:(
bunga for you nael
Noveria_MawarViani: 😭 kejamnya dunia
total 1 replies
Violette_lunlun
Violette: "malam pertama bukannya dimanja malah jadi kacang. kita sama, ya."

btw bikin Reno mati atuh Thor
Violette_lunlun
apa?! anak sekecil itu mati?!
Thor...bawa reoni kesini!!

gak bisa gak bisa!
apaan baru baca udah ada yang mati:>
✧༺▓✠ Cahaya ✠ ▓ ༻✧
bagus bget tulisan nya
Anyelir
keren kak
Violette_lunlun
Reino kalau mau mati, mati sendiri aja!!.
ihh pengen cubit ginjal nya
Violette_lunlun
samawa ya!!!
jujuu ZuBaidah
pernikahan berdarah.sungguh tragis.

thor cerita mu tak bisa d tebak.
kerenn bangeettt 👍👍👍
Noveria_MawarViani: terimakasih kak,

stay tuned 🌟🌟🌟🌟🌟
total 1 replies
iqbal nasution
semoga sukses
Noveria_MawarViani: makasih kak
total 1 replies
iqbal nasution
oke
Violette_lunlun
belum sah Syang:')
Noveria_MawarViani: udah kebelet
total 1 replies
Violette_lunlun
namanya juga anak-anak....:)
🌞Oma Yeni💝💞
knp bisa ketabrak
🌞Oma Yeni💝💞: berarti harus diulangi lagi
Noveria_MawarViani: Sebelumnya udah pernah ku edit kak, cuma kayanya nggak nyimpen. makasih udah diingetin.
total 4 replies
iqbal nasution
ceritanya cukup menarik
iqbal nasution
oke...good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!