NovelToon NovelToon
Rahasia Suamiku

Rahasia Suamiku

Status: tamat
Genre:Patahhati / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: husna_az

Sebagai seorang istri Maysa adalah seorang istri yang pengertian. Dia tidak pernah menuntut pada sang suami karena wanita itu tahu jika sang suami hanya pegawai biasa.

Maysa selalu menerima apa pun yang diberi Rafka—suaminya. Hingga suatu hari dia mengetahui jika sang suami ternyata berbohong mengenai pekerjaannya yang seorang manager. Lebih menyakitkan lagi selama ini Rafka main gila dengan salah seorang temannya di kantor.

Akankah Maysa bertahan dan memperjuangkan suaminya? Atau melepaskan pria itu begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Kebahagiaan Eira

"Tidak, Ma. Aku ada di rumah Mama Rafiqah. Ada apa ya, Ma? Kalau Mama ada perlu sama Mas Rafka, sebaiknya telepon saja ke nomornya," ucap Maysa yang sudah menahan gejolak hatinya.

"Kenapa kamu tinggal di rumah mama kamu? Apa kamu masih marah sama Rafka? Kalau kamu tidak bisa menerima Vida sebagai madumu, Mama akan berusaha untuk membuat Rafka memutuskan wanita itu, tapi kamu pulanglah dulu," ucap Mama Rafiqah yang berada di seberang telepon.

Maysa menghela napas berkali-kali guna menetralkan hati dan perasaannya. Ingin sekali dirinya marah pada sang mertua, tetapi dia tahu itu percuma. Semua sudah terjadi dan waktu tidak bisa diputar kembali. Maysa pun tidak ingin mempermainkan perasaan.

"Itu tidak perlu, Ma. Aku sudah memutuskan untuk menyerah. Aku tidak ingin memperebutkan sesuatu yang bukan lagi milikku. Mungkin saat ini Mama bisa membuat Mas Rafka kembali padaku, tapi aku tidak yakin suatu hari nanti dia tidak akan kembali melakukan kesalahan. Aku tidak ingin kembali sakit hati. Cukup untuk sekarang saja. Aku juga sedang berusaha untuk mandiri dan alhamdulillah Tuhan memberikan jalan untukku. Mama doakan saja agar kami semua bahagia dan bisa melewati ujian ini dengan mudah," ujar Maysa.

Di seberang sana, Mama Isyana menangis. Bukan ini yang dia inginkan. Wanita itu sangat menyayangi Maysa dan juga cucunya—Eira. Ishana merasa bersalah karena secara tidak langsung sudah mendukung putranya. Seandainya saja dia bisa tegas.

"Maafkan Mama karena sudah berbohong sama kamu. Mama benar-benar tidak ada maksud untuk menyakitimu."

"Mama tidak perlu merasa bersalah. Aku sudah melupakan hal itu. Aku menganggap itu adalah bagian dari ujian dalam kehidupanku," ucap Maysa berbohong. Nyatanya sampai detik ini, hatinya masih terluka dengan kebohongan mertuanya. "Maaf, ya, Ma. Ini sudah larut, sebaiknya Mama istirahat. Tidak baik bergadang. Ya sudah, Ma. Aku juga mau istirahat. Assalamualaikum."

Maysa langsung menutup panggilannya tanpa menunggu jawaban dari sang mertua. Dia tidak ingin terlalu lama berbicara dengan wanita itu. Yang nantinya malah akan semakin membuat hatinya terasa sakit. Maysa kembali merebahkan tubuhnya. Dia tidak mau terlalu banyak berpikir.

Wanita itu pun menyusul putrinya menuju ke alam mimpi. Mulai hari ini dia tidak mau memikirkan masalah yang sama. Masih ada hal lain yang harus dipikirkan yaitu usahanya dan itu adalah masa depannya bersama Eira. Maysa ingin masa depan yang untuk putrinya meski kini dia seorang diri.

*****

Pagi hari Maysa sudah menyiapkan sarapan untuk semua orang bersama dengan Riri. Dia senang karena memiliki teman di dapur. Ini adalah kegiatan yang akan menjadi rutinitasnya mulai sekarang. Sang adik pun merasa senang ada temannya.

Mama Isyana memang sudah jarang ke dapur. Bukan karena dia tidak mau, tetapi putri-putrinya yang melarang. Menurut mereka sudah saatnya Mama Isyana istirahat, biar kedua wanita itu saja yang di dapur.

"Kamu nggak kerja, May? Kenapa masih pakai baju santai?" tanya Mama Rafiqah begitu masuk ke dapur dan dia melihat Maysa hanya memakai daster.

"Hari ini aku nggak kerja, Ma. Bu Rina mau ngajak bertemu agak siangan. Semalam juga aku sudah izin sama Bu Nadia."

"Kamu harus selalu ingat kalau Bu Nadia orang baik. Jarang sekali ada orang seperti dia."

"Tentu, Ma. Aku tidak akan pernah melupakan jasa-jasa Bu Nadia selama ini. Berkat dia aku bisa bekerja sekaligus menyalurkan hobi. Apalagi sekarang Bu Nadia juga sudah memperkenalkan aku sama seseorang yang mau membantuku membuka usaha. Sebenarnya aku juga nggak enak, mau membuka usaha yang sama seperti Bu Nadia, tapi mau bagaimana lagi, hanya ini keahlianku."

"Mama yakin Bu Nadia pasti juga tidak keberatan akan hal itu. Dia orang yang baik, dia juga pasti akan senang melihat orang yang di dekatnya sukses."

"Iya, Ma. Bu Nadia juga berkata seperti itu. Dia bahagia melihatku sukses. Apalagi gaun buatanku juga banyak digemari orang-orang, tetapi Bu Nadia tidak pernah merasa takut tersaingi karena dia yakin bahwa rezeki sudah diatur oleh Tuhan. Jadi dia tidak perlu repot untuk memikirkannya."

"Itu benar, setiap rezeki pasti sudah diatur oleh Sang pencipta. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Mama pasti akan selalu mendoakanmu, mudah-mudahan apa pun yang kamu lakukan, akan menjadi berkah di kehidupan kamu."

Maysa mematikan kompor dan berjalan ke arah mamanya dan menggenggam telapak tangan wanita itu. "Amin. Terima kasih sudah mendukungku."

"Kalau begitu aku akan mengundurkan diri dari tempatku bekerja. Biar bisa bantu Kakak," sela Riri yang sedari tadi hanya mendengarkan saja.

"Jangan! Usaha Kakak juga belum pasti. Bagaimana kalau nanti kamu keluar dari kerjaan, usaha Kakak tidak berjalan dengan lancar. Zaman sekarang susah cari kerja. Lebih baik kamu bekerja di sana saja. Kalau usaha Kakak benar-benar sukses dan berkembang, baru kamu bisa bekerja di tempat kakak."

"Tidak bisa begitu, dong, Kak. Berarti aku maunya yang senang-senang saja, tidak mau susah bersama kakak. Aku ingin membantu Kakak membangun usaha ini. Aku tidak ingin santai-santai saja dan menikmatinya saat usaha Kakak sudah besar. Pokoknya aku mau bantu."

"Benar, May, kata adikmu. Lagian kamu tidak boleh pesimis gitu. Belum mulai kamu sudah tidak yakin. Bagaimana nanti? Kamu harus percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Sekalipun nanti gagal, jadikan itu pelajaran suatu hari nanti. Yang pasti sekarang kamu harus yakin."

"Iya, Ma. Terima kasih sudah mendoakanku," ujar Maysa sambil memeluk Mamanya. Riri pun mendekati mereka dan ikut berpelukan.

"Aku mau peluk juga!" seru Eira yang baru datang membuat ketiga wanita itu tertawa. Namun, tetap memeluknya juga.

Maysa bahagia melihat senyum dan tawa menghiasi keluarganya terutama Eira. Dia ingin putrinya terus tersenyum. Apa pun masalah yang dialami orang tuanya, Maysa berharap gadis kecil itu tidak terpengaruh.

"Makanannya sudah matang. Ayo, kita sarapan dulu!" ajak Maysa. "Eira sama Mama duduk dulu, biar aku sama Riri yang siapin."

Semua orang mengangguk. Maysa dan Riri menyiapkan makanan ke atas meja lalu, menikmati sarapan bersama. Meski makanan yang mereka makan bukanlah makanan yang mahal. Namun, dengan kebersamaan, menjadikan makanan itu terasa nikmat. Eira juga sangat menikmatinya.

Setelah selesai sarapan pagi, Rini berangkat bekerja. Sedangkan Maysa memilih menemani putrinya bermain lebih dulu, sebelum dia pergi bertemu dengan Bu Rina. Wanita itu baru sadar jika di rumah ini mainan Eira lebih banyak dari pada di rumah sendiri. Semua yang ada di sini, itu pemberian mama dan adiknya.

Kalau di rumah, mainan itu dia yang membelikan jika masih ada sisa uang belanja. Disaat seperti ini barulah mata Maysa terbuka. Padahal selama ini wanita itu tidak peduli dengan hal kecil yang sangat berarti untuk putrinya.

"Ma, apa kita akan tinggal di sini terus sama Oma sama tante?" tanya Eira dengan menatap mamanya.

"Iya, Eira nggak papa kan kalau kita tinggal di sini?"

"Tidak apa-apa, Ma. Justru Eira senang bisa main sama oma dan Tante," sahut Eira senang membuat Maysa tersenyum. Sungguh kebahagiaan putrinya tidak bisa ditukar dengan apa pun.

.

.

.

1
mimief
malah kataku.. jangan-jangan Adit yg punya perusahaan tempat rafka kerja
mknya muka nya familiar
mimief
biasa..kaum julider dimana aja ada🤣🤣
mimief
Dio..yg emang mendambakan punya keluarga yg lengkap
sayang nya sama Eira tulis bgt
mimief
entah si Adit yg punya istri
entah dia dari keluarga yg penuh tekanan,semua udah dia atur dia dia harus ngikutin semua aturan itu.
dan dia udah punya jodoh sendiri
mimief
wah..ada uget uget mau usaha
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Endang Sulistia
si mama kesal....😄😄😄
mimief
justru..karena terlalu baik dan nurut jadi gampang diboongin sama suami
kadang bingung ya..sama lelaki.
udah punya yg spek bidadari malah nyari yg kyk gelandang.
yah... begitu lah seni nya peselingkuhan.
lu makan aja tu pilihan lu
mimief
justru..karena terlalu baik dan nurut jadi gampang diboongin sama suami
kadang bingung ya..sama lelaki.
udah punya yg spek bidadari malah nyari yg kyk gelandang.
yah... begitu lah seni nya peselingkuhan.
lu makan aja tu pilihan lu
Mazree Gati
meysa terlalu pendendam,,,end,,unsub,,
Mazree Gati
anak kecil di suruh ikut melayat aneh
Mazree Gati
riri terlalu songgong ga tahu arti silaturahmi di ajak ngobrol main hp
Mazree Gati
skip sorry
Mazree Gati
BERTELE TELE, ,
Erlina Ibrik
seharus nya WO Wedding Organizers
reRe (^_^メ)
i like it
Kusii Yaati
heh anak mu itu juga duda nyonya bukan perjaka, sok2an ngatain Mayra janda karena perceraian dan menganggap Mayra tidak bisa menjaga suaminya.kalau suaminya model Rafka ngapain di pertahankan... hadehhh bikin emosi aja nih mamanya Tama😤
Kusii Yaati
selamat menikmati penyesalan mu Rafka 😏
Kusii Yaati
biasalah barang baru, masih seneng2nya lama lama juga bosen juga, apalagi banyak nuntut kayak gitu😏
Kusii Yaati
goblok mana ada maling ngaku, kalau nggak ada bukti dia bisa saja berkelit... kenapa tidak kamu foto atau rekam buat bukti,malah di lihatin doang😤😒
Ma Em
Aku suka karakter Maysa yg punya pendirian yg teguh tdk bisa diragukan lagi kalau kata Maysa mau tetap berpisah semoga Maysa dan Eira bisa merasakan kebahagiaan setelah berpisah dgn Rafka dapat pengganti Rafka lelaki yg baik cinta dan sayang sama Maysa dan Eira semangat Maysa jgn ragu maju terus jgn mau di bujuk lagi untuk Maysa mau dipoligami sama Rafka dan mertuamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!