AKU PELAKORNYA

Di pagi hari

"Aaaaaaaa" Nayla berteriak dengan mengerjab ngerjabkan matanya.

Nayla melihat Alvaro yang baru keluar kamar dari mandi hanya menggunakan handuk di atas pinggang. Badan nya begitu atletis dengan otot-otot sixpack nya.

"Tutup mulut mu dan bersihkan air liur mu itu." Alvaro berkata dengan suara beratnya dan terselip senyuman di bibirnya.

Dengan sigap Nayla menutup mulutnya dan mencoba mengelap membersihkan bibirnya. "air liur...?" dan dengan bodohnya Nayla berbicara dan percaya dengan apa yang di katakan Alvaro.

"Dasar gadis bodoh" Alvaro menatap tajam Nayla mencoba hendak melepaskan handuk nya.

"Ehhh tunggu tunggu tuan" pekik Nayla

"Kau ini kenapa lagi?" teriak Alvaro

"Tuan jangan ganti baju disini" Ujar Nayla dengan wajah kikuk nya.

"Memangnya kenapa? Ini kamar ku" Alvaro menatap tajam Nayla.

"Iya, tapi kan ada aku disini..!"

"Memang nya kenapa? Kau kan istri ku. Dan lagi ini bukan pertama kali nya kau melihat ku seperti ini kan! Bahkan lebih dari ini!" Alvaro berjalan mendekati Nayla berniat untuk menggoda nya.

"Deg.." Melihat wajah tampan Alvaro dari dekat membuat jantung Nayla berdetak tak karuan.

Tidak mau berlama-lama dalam situasi sulit Nayla mengambil pakaian gantinya dan berlari menuju kamar mandi meninggalkan Alvaro yang tertawa keras.

"Hahahahahaha, dasar gadis aneh." Alvaro langsung mengganti pakaian nya.

"Dasar mesum, kenebo kering" umpat Nayla yang kini sudah ada dikamar mandi.

"Kau sudah siap? Ayo turun!". Ucap Alvaro saat melihat Nayla keluar kamar mandi dan telah selesai bersiap.

"Dan ingat kau harus bersikap romantis dan jangan mau jauh-jauh dari ku" Alvaro bejalan lebih dulu keluar dari kamar dengan memberi perintah kepada nayla.

"Iya tuan". Nayla berkata patuh padahal dalam hati terus-menerus mengumpat alvaro

Mereka menuruni tangga dengan Nayla yang mengikuti Alvaro dari belakang. Lalu mereka melihat Dina sudah menunggu di meja makan dengan wajah cemberut nya.

"Good morning Al, kenapa lama sekali kau turun?. Aku sudah sangat lapar". Dina berdiri mencium bibir alvaro dan merangkulnya dengan mesra.

"Apa kau lupa tadi malam adalah malam pertama ku dan Nayla. Tentu saja kami menghabiskan malam yang panjang". Ujar Alvaro dengan senyuman sinis di wajahnya.

Dina langsung menelan air liurnya sendiri.

"Dam, kenapa kau harus menanyakan pertanyaan bodoh ini. Bikin mood ku berantakan ajah". Kata Dina dalam hati

Alvaro berbalik untuk melihat Nayla, Ia memberikan tatapan tajam. Dan Nayla yang melihatnya pun langsung mendekat dan menggeser Dina.

"Sayang maaf karena tidak menuruti keinginanmu. Aku tidak ingin terlihat bermesraan dengan mu didepan mba Dina. Bukankah aku terlalu egois kalau begitu" Ujar Nayla dengan merangkul lengan Alvaro mesra.

"Dina akan mengerti, karena kita pengantin baru.." Kata Alvaro yang berusaha menahan senyumnya

"Yah udah ayo kita makan, aku sudah sangat lapar. Ayo mba Dina!" ujar Nayla ingin cepat-cepat melepaskan rangkulan nya.

Nayla yang melihat wajah mba Dina yang terlihat menahan amarah.

"huffft." Nayla menghela nafas nya dengan sangat panjang.

"Duduklah saayaang" kata Alvaro dengan suara datarnya sambil menekan kata sayang. Menarik kursi di sampingnya saat melihat Nayla hendak duduk di samping Dina.

Dina makin menatap tajam Nayla yang duduk di depannya

"Sial apa-apaan ini, sudah tidur di kamar Alvaro sekarang duduk di samping Alvaro SMA seperti ku. Lalu tadi Alvaro memanggil nya sayang, aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali Alvaro semesra ini padaku!". gumam Dina dalam hati masih dengan menatap tajam Nayla.

"Ehem..ehem.. Boleh kita sarapan sekarang?". Dina terbatuk kecil dan berbicara dengan suara ketus.

"Pak San, bawakan sarapannya..!" perintah Alvaro

"Ini belum seberapa, Dina. Kau akan terus melihatku bermesraan dengan Nayla setiap hari agar kau merasakan sakit hatiku saat melihat kau berselingkuh dan tidur dengan pria lain". Gumam Alvaro dalam hati dengan menatap tajam Dina.

Selama makan tidak ada yang bersuara sama sekali. Mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing.