NovelToon NovelToon
Misteri Permainan Takdir

Misteri Permainan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO Amnesia / Pengasuh
Popularitas:874
Nilai: 5
Nama Author: Sagitarius-74

Maya yang kecewa dengan penghinaan mantan suaminya, Reno, mencoba mencari peruntungan di kota metropolitan.. Ia ingin membuktikan kalau dirinya bukanlah orang bodoh, udik, dan pembawa sial seperti yang ditujukan Reno padanya. "Lihatlah Reno, akan aku buktikan padamu kalau aku bisa sukses dan berbanding terbalik dengan tuduhanmu, meskipun dengan cara yang tidak wajar akan aku raih semua impianku!" tekad Maya pada dirinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius-74, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ANCAMAN BAGI PRAM'S HILL

Maya menghela napas lega, senyumnya merekah saat memandang lahan yang kini sepenuhnya menjadi miliknya.

"Alhamdulillah.. Perjuanganku tak sia-sia. Akhirnya aku bisa memiliki kembali lahan usahaku. Tak akan kubiarkan siapapun yang ingin menghancurkan milik mas Pram dan anakku!" Tekad Maya kuat, bagaikan bara api yang tak pernah padam.

Kemenangan dalam perebutan tanah sengketa itu terasa begitu manis, buah dari perjuangan panjang dan dukungan tak ternilai dari Pak Bambang serta teman-teman bisnisnya.

Kini, ia bisa fokus mengembangkan 'Pram's Hill', kafenya yang menjadi impiannya sejak lama.

Mentari pagi menyinari Kota Bandung, memberikan kehangatan yang menenangkan. Di dalam Pram's Hill, aroma kopi robusta memenuhi ruangan, bercampur dengan harum kue-kue yang baru dipanggang. Maya sibuk mengatur meja dan kursi, memastikan semuanya tertata rapi sebelum pelanggan berdatangan.

"Pagi, Bu Maya!" sapa Rina, salah satu barista andalannya, sambil tersenyum cerah.

"Pagi, Rin! Semangat ya hari ini," balas Maya, ikut tersenyum.

Rina mengangguk semangat dan segera menyiapkan mesin kopi. Suasana di Pram's Hill mulai ramai oleh obrolan ringan para pelanggan, suara tawa, dan dentingan cangkir. Maya merasa damai dan bahagia melihat kafenya hidup dan menjadi tempat yang nyaman bagi banyak orang.

Namun, di balik kebahagiaan itu, tersimpan bayangan gelap yang selalu menghantuinya. Reno, mantan suaminya, masih menyimpan dendam kesumat. Ia tak terima dikalahkan dalam perebutan tanah dan bertekad untuk menghancurkan Maya.

Reno tak bekerja sendiri. Ia menjadi alat bagi Pak Herman, yang menyimpan ambisi tersembunyi. Pak Herman selalu meremehkan Maya dan tak pernah mendukung impiannya. Ia ingin menguasai lahan Pram's Hill untuk kepentingan bisnisnya sendiri.

Tak jauh dari kafe Pram's Hill, di sebuah kontrakan kecil, seorang pria sedang mondar-mandir gelisah. Tak lain, ia adalah Reno.

"Sialan! Bagaimana bisa dia menang?" gerutu Reno, hatinya kesal karena rencananya gagal.. Gagal melaksanakan ambisinya, gagal juga mendapatkan pelunasan uang upah dari pak Herman.

 Rumah kontrakan yang dihuni Reno itu disewakan oleh Pak Herman, sebagai tempat Reno memantau Maya dan menyusun rencana balas dendam.

"Sabar, Reno.. kita masih punya waktu," sahut Pak Herman melalui sambungan telepon. "Maya itu lemah. Dia tidak akan bisa bertahan lama tanpa bantuan suaminya. Suaminya kan sudah meninggal?.."

"Tapi, Pak.. Saya sudah melakukan semua yang Bapak suruh. Kenapa dia masih bisa lolos?" tanya Reno dengan nada frustrasi.

"Kamu kurang cerdik, Ren. Maya itu licik. Tapi, jangan khawatir. Saya punya rencana lain. Kali ini, dia tidak akan bisa menghindar," jawab Pak Herman dengan suara dingin.

Maya tidak tahu bahwa bahaya mengintai di sekitarnya. Ia terlalu sibuk dengan kafenya dan berusaha melupakan masa lalu yang pahit. Namun, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Ia sering melihat Reno mengawasi kafenya dari kejauhan.

Suatu malam, setelah menutup Pram's Hill, Maya dikejutkan oleh kedatangan seorang pria tak dikenal. Pria itu mendekatinya dengan tatapan mengancam.

"Anda Maya pemilik Pram's Hill?" tanya pria itu dengan suara serak.

"Iya, benar. Ada apa ya?" jawab Maya dengan gugup.

"Saya punya pesan untuk Anda. Sebaiknya anda menyerahkan lahan ini kepada Pak Herman. Jika tidak, Anda akan menyesal," ancam pria itu. Ia mengeluarkan sebilah pisau dari saku jaketnya, lalu tersenyum sinis menatap Maya.

Maya terkejut dan ketakutan. Ia tahu bahwa ini adalah ulah Pak Herman dan Reno. Maya tak menyangka mereka akan bertindak sejauh ini.

"Saya tidak akan menyerah. Lahan ini milik saya. Saya akan mempertahankannya sampai titik darah penghabisan," jawab Maya dengan berani, meskipun hatinya berdebar kencang.

Pria itu menyeringai dan pergi begitu saja. Maya merasa sangat terpukul. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia merasa sendirian dan tidak berdaya.

Namun, Maya tidak menyerah. Ia memutuskan untuk meminta bantuan Pak Bambang dan teman-teman bisnisnya. Mereka adalah orang-orang yang percaya padanya dan selalu mendukungnya.

"May, kamu tidak sendirian. Kami akan membantumu," kata Pak Bambang dengan tegas. "Kita akan lawan mereka bersama-sama."

Dengan dukungan dari orang-orang terdekatnya, Maya kembali mendapatkan semangat. Ia tidak akan membiarkan Pak Herman dan Reno menghancurkan impiannya. Ia akan berjuang sampai titik darah penghabisan.

Keesokan harinya, Maya mengumpulkan semua karyawannya dan menceritakan apa yang terjadi. Ia meminta mereka untuk berhati-hati dan saling menjaga.

"Saya tahu ini berat, tapi kita harus kuat. Pram's Hill adalah rumah kita. Kita tidak boleh membiarkan siapa pun merebutnya," kata Maya dengan suara bergetar.

Para karyawan Pram's Hill terharu mendengar perkataan Maya. Mereka semua berjanji untuk mendukung Maya dan melindungi Pram's Hill.

"Kami bersamamu, Bu Maya!" seru Rina dengan semangat.

"Kita akan lawan mereka bersama-sama!" timpal yang lain.

Maya merasa terharu dan berterima kasih atas dukungan yang luar biasa dari para karyawannya. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian. Ia memiliki keluarga baru di Pram's Hill.

Sementara itu, Reno semakin geram karena Maya tidak kunjung menyerah. Ia melaporkan hal ini kepada Pak Herman.

"Pak, Maya semakin sulit diatur. Dia tidak takut dengan ancaman kita," kata Reno dengan kesal.

"Tenang, Ren.. Saya punya rencana yang lebih besar. Kali ini, dia pasti akan menyerah," jawab Pak Herman dengan suara misterius.

Pak Herman ternyata memiliki rencana jahat untuk mencemarkan nama baik Pram's Hill. Ia menyuruh orang untuk menyebarkan berita bohong tentang Pram's Hill, mengatakan bahwa kopi yang digunakan tidak berkualitas dan tidak higienis.

Berita bohong itu dengan cepat menyebar di media sosial dan membuat pelanggan Pram's Hill merasa khawatir. Banyak pelanggan yang berhenti datang dan omzet Pram's Hill menurun drastis.

Maya merasa sangat terpukul melihat kafenya sepi. Ia tahu bahwa ini adalah ulah Pak Herman dan Reno. Mereka ingin menghancurkan Pram's Hill dengan cara yang kotor.

"Astaghfirullah.. Kenapa mereka terus-terusan menggangguku? Apa salahku sama mereka? Tapi aku bukan orang yang gampang menyerah. Kita lihat saja, siapa akhirnya yang akan menang!" Maya yang tak gampang menyerah, bertekad mempertahankan miliknya.

Ia memutuskan untuk melawan berita bohong itu dengan cara yang jujur dan transparan. Ia mengundang wartawan untuk meliput proses pembuatan kopi di Pram's Hill, mulai dari pemilihan biji kopi hingga penyajian.

Ia juga membuka dapur Pram's Hill untuk umum, agar pelanggan bisa melihat langsung bagaimana makanan dan minuman disiapkan dengan bersih dan higienis.

"Kami tidak punya apa-apa untuk disembunyikan. Kami ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa Pram's Hill adalah tempat yang jujur dan berkualitas," kata Maya kepada para wartawan.

Liputan tentang Pram's Hill yang jujur dan transparan itu membuat banyak orang tersentuh. Mereka mulai percaya kembali pada Pram's Hill dan berbondong-bondong datang untuk menikmati kopi dan suasana yang nyaman.

Omzet Pram's Hill kembali naik dan nama baiknya pulih. Pak Herman dan Reno sangat marah melihat rencana mereka gagal total.

"Sialan! Bagaimana bisa dia lolos lagi?" gerutu Reno dengan nada frustrasi.

"Jangan khawatir, Ren.. kita masih punya satu kartu as," jawab Pak Herman dengan senyum licik.

Pak Herman ternyata memiliki rencana terakhir yang sangat berbahaya. Ia menyuruh Reno untuk membakar Pram's Hill.

Suatu malam, saat Pram's Hill sudah tutup, Reno menyelinap masuk dan menyiramkan bensin ke seluruh ruangan. Ia kemudian menyalakan api dan melarikan diri.

Api dengan cepat membesar dan melalap seluruh bangunan Pram's Hill. Asap hitam mengepul ke langit dan membuat warga sekitar panik.

Maya yang tinggal tak jauh dari Pram's Hill, terbangun karena mendengar suara sirine pemadam kebakaran. Ia segera keluar rumah dan melihat Pram's Hill sudah dilalap api.

Maya sangat terkejut dan terpukul melihat kafenya terbakar. Ia tidak bisa berkata apa-apa. Air matanya mengalir deras membasahi pipinya.

"Pram's Hill..." lirih Maya dengan suara bergetar.

Para karyawan Pram's Hill juga datang dan ikut menyaksikan kebakaran itu. Mereka semua merasa sedih dan marah.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Rina dengan nada geram.

"Ini pasti ulah Pak Herman dan Reno!" jawab yang lain dengan emosi.

Maya tak bisa menahan amarahnya lagi. Ia memutuskan untuk melaporkan Pak Herman dan Reno ke polisi.

Polisi segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Reno. Setelah diinterogasi, Reno mengaku bahwa ia telah membakar Pram's Hill atas suruhan Pak Herman.

Polisi kemudian menangkap Pak Herman dan menjebloskannya ke penjara. Maya merasa lega karena keadilan akhirnya ditegakkan.

"Pak Herman, Reno.. Sekarang kalian lihat, kebenaran yang akan menang. Dan kalian sekarang tahu, bahwa aku bukanlah perempuan yang gampang menyerah!" gumam Maya.

Dalam hati, sebenarnya Maya merasa kasihan pada mertua dan mantan suaminya.. Tapi ia sadar, bahwa keadilan harus ditegakkan. Dan kejahatan harus diproses secara hukum.

"Maafkan aku mas Reno.. Pak Herman." Hati Maya sakit ketika melihat keduanya di borgol dan digiring ke kantor polisi.

Meskipun Pram's Hill telah hancur, Maya tidak menyerah. Ia bertekad untuk membangun kembali kafenya dari awal.

Dengan bantuan Pak Bambang, teman-teman bisnisnya, dan para karyawannya, Maya berhasil mengumpulkan dana dan membangun kembali Pram's Hill.

Beberapa bulan kemudian, Pram's Hill kembali berdiri dengan bangunan yang lebih indah dan modern. Maya merasa sangat bahagia dan bangga melihat kafenya kembali hidup.

"Terima kasih kepada semua yang telah mendukungku. Pram's Hill adalah bukti bahwa kita bisa bangkit kembali dari keterpurukan," kata Maya dengan air mata haru.

Pram's Hill kembali menjadi tempat yang nyaman dan populer bagi banyak orang. Maya berhasil membuktikan bahwa ia bisa sukses tanpa bantuan siapa pun. Ia menjadi inspirasi bagi banyak wanita muda di Bandung.

Reno dan Pak Herman harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di penjara. Mereka menyesal telah menyakiti Maya dan menghancurkan Pram's Hill.

1
Tie's_74
Walaupun karyaku ini ada beberapa adegan dewasanya, tapi ada pelajaran kehidupan yang bisa diambil, kalau dalam hidup ini kita jangan menilai orang dari luarnya saja. Bisa jadi orang yang kita pandang rendah, ternyata dia mempunyai kemampuan diatas kita. Selain itu pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini, kita jangan cepat menyerah dengan keadaan, dan harus selalu semangat.. Yakinlah kalau dibalik cobaan pasti akan ada hikmahnya. Ok gess, selalu semangat ya.. 🥰🤗
Tie's_74
Dari bab ini, bisa dipetik pelajaran, bahwa dalam hidup ini kita jangan cepat menyerah. Sesulit apapun Tuhan berikan ujian pada kita, kita jangan cepat menyerah dan selalu semangat menjalani hidup. Karena laut pun tak selamanya pasang, ada masanya surut. Begitupun dengan kehidupan kita. Ada saatnya kita di uji, tapi bila kita tak cepat menyerah, yakinlah kalau badai akan segera pergi, berganti dengan balasan yang setimpal dari Tuhan akan Perjuangan kita. Akan indah pada waktunya.. Untuk para pembaca setiaku, selalu semangat ya.. Semoga kita sehat selalu dan diberikan rezeki lancar, Aamiin.. /Heart/
Tie's_74
Dari bab ini, kita bisa ambil pelajaran, jangan menilai orang dari luarnya ya guys.. Dengan usaha dan kerja keras, yakinlah bahwa hidup kita akan lebih baik. dan tentunya, kita harus percaya diri.. 😁.. Selalu semangat untuk semua pembaca setiaku. 🙏🏻🤗
Tie's_74
Makasih Kaka komennya.. 🙏
Codigo cereza
Terharu banget
Tie's_74: makasih komennya, Kaka 🙏🏻🤗
total 1 replies
Hao Asakura
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Tie's_74: makasih komennya kakak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!