Rel kereta api di bagian Utara kampung pandan Arum menjadi hangat di perbincangkan belakangan ini, sebab beberapa orang pernah melihat akan keberadaan seorang wanita memakai gaun berwarna merah.
Bila sudah ada yang mengatakan melihat wanita itu maka dapat dipastikan esoknya akan ada yang meninggal dunia, menurut kabar yang beredar wanita itu adalah korban pembunuhan dari suami sendiri dan wanita itu dalam keadaan hamil.
Siapa kah wanita bergaun merah itu?
Lalu siapakah suaminya?
ikuti terus kisah ini bersama dengan Novita Jungkook, kisah ini tidak ada menjiplak karya mana pun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Arya datang
"Ini yang bagian tikungan terasa sangat angker." Maharani memperhatikan rel kereta api ini.
"Kata nya Surya kemarin hampir di tabrak di bagian sini karena dia tidak sengaja melihat kuntilanak merah." jelas Arya.
"Agak brutal juga kuntilanak merah ini, apa dia berambut kribo seperti orang tua Cakra ya?" Maharani ingat dengan Ibu Cakra yang menjadi kuntilanak merah.
"Beda mungkin, tapi tidak tahu juga karena aku belum sempat ketemu dengan dia." sahut Arya dan dia juga sibuk memperhatikan sekitar rel kereta api.
"Ini dari auranya saja terlihat begitu angker dan juga suram, pantas kalau ada penghuninya dan udah banyak orang yang meninggal di bagian sini." Yasmin juga bisa merasakan.
Maharani mengangguk setuju karena aura iblis begitu kental di bagian tikungan ini, mungkin saja sudah banyak orang yang meninggal di tikungan ini akibat perbuatan kuntilanak merah yang selama ini memang mencari mangsa dengan cara menampakkan diri di hadapan orang yang akan segera mati.
Siapa saja yang sudah melihat kuntilanak merah maka dapat di pastikan esok hari dia akan meninggal dunia tertabrak dengan kereta api, yang masih selamat hanya Surya karena dia berhasil diselamatkan oleh Surya malam itu sehingga dia terlepaskan dari jerat kuntilanak merah yang selama ini banyak menghantui para manusia di kawasan ini.
Mungkin saja selama ini orang yang meninggal dunia akibat tertabrak rel kereta api maka mengalami nasib yang sama seperti Surya, hanya saja mereka sudah keburu mati sehingga tidak sempat bercerita pada semua orang apa yang telah dia lihat di rel kereta api ini sehingga cerita itu hanya tertelan sampai meninggal dan di dalam kubur.
Hanya Surya saja yang terus bercerita pada Umar dan juga pada orang lain untuk mengatakan bahwa mereka harus berhati-hati bila sudah melihat wanita berpakaian merah di rel kereta api ini, bila tidak berhati-hati maka bisa saja nanti justru akan celaka dan nyawa melayang.
"Aku penasaran juga apa benar dia memang mati setelah di bunuh oleh suami di rel kereta api ini." Maharani ingin bertemu dengan kuntilanak merah itu.
"Kalau angkuh itu aku malas saat bertemu dengan setan seperti itu." Yasmin memang kadang kala menjadi emosi juga.
"Dari pada bodoh seperti kau dulu yang tidak punya otak." sengit Maharani.
Yasmin merengut kesal karena memang dia dulu sangat bodoh bahkan tidak tahu nama sendiri karena otak Yasmin di angkat oleh pelaku sehingga dia tidak ingat apa-apa, bahkan mau bicara saja dia tidak mampu karena jerat yang di buat oleh Radja saudara angkat dia di sini.
"Kami akan menunggu di persimpangan ini jadi kalau kau mau pergi dengan yang lain silakan saja." Maharani menyuruh Arya segera menemui para penjaga.
"Oke, tolong kalau ketemu segera dapatkan dan bawa ke dalam lembah kematian ya." pesan Arya pada Maharani dan juga Yasmin.
"Iya, kau jangan terlalu bekerja keras karena aku tidak ingin nanti justru kau terluka." Maharani tahu bahwa sang adik masih menyimpan luka.
Arya tersenyum sambil mengganggu dan segera pergi menuju pos karena memang sudah ada janji dengan Umar dan Surya, nanti mereka berdua malah menunggu terlalu lama sehingga bisa bosan dan ketakutan karena saat ini Arya juga cemas bila nanti malah ada arwah yang menyerupai dia mendatangi dua manusia itu.
Sebab kadang ada arwah yang menguping pembicaraan Arya selaku dia seorang pangeran ular dan bila sudah Arya pergi maka dia akan menyerupai lalu mengajak orang tersebut bicara kembali, jadi tadi sudah berjaga-jaga agar Surya dan Umar waspada, takut bila nanti mereka malah tertipu dan menganggap iblis itu adalah Arya.
"Itu memang Mas Arya atau bukan yang sedang berjalan menuju arah sini?" Surya melihat Arya dari kejauhan.
"Jangan di buka dulu kalau begitu, pastikan apa itu memang dia atau hanya yang menyerupai saja." Umar ingat dengan pesan Arya.
"Assalamualaikum." Arya mengetuk pintu pos mereka berdua.
"Hei apa benar kau adalah Arya?!" Surya bersiap dengan garam yang dari kantong.
"Iya, ini aku jadi tolong buka pintu sekarang." Arya menunggu di depan pintu pos.
"Jangan langsung percaya begitu saja karena mungkin itu tipu daya iblis!" Umar sangat waspada.
Jadi Surya memang menahan agar jangan sampai pintu ini terbuka dan dia hanya mengintip dari jendela, tapi kalau terus begini maka yang ada Arya akan emosi juga karena mereka tidak segera membuka pintu dan justru semakin membuat dia berdiri lama di depan pintu seperti ini, mana nyamuk juga begitu banyak.
"Ini aku lelah kalau menunggu terlalu lama di depan pintu seperti ini!" Arya membentak kesal karena pintu tak kunjung di buka.
"Tunjukan dirimu kalau memang benar bahwa kau itu adalah Arya!" Surya malah berkata demikian.
"Aku takut sekali kalau dia adalah genderuwo yang berusaha menyerupai Mas Arya." Umar juga terlihat begitu cemas sekarang.
Braaaaaak.
Pintu rumah terbuka lebar ketika di tendang dengan tendangan maut dari pangeran ular ini, disuruh membuka pintu tapi malah Mereka ingin dibuktikan kalau dia memang Arya yang tadi sudah membuat janji bersama dengan mereka untuk datang dan mencari tahu di mana keberadaan kuntilanak merah itu sekarang.
"Aaaaggkk!"
"Aaaaahkk!"
"Berteriak lagi maka akan ku robek mulut kalian!" ancam Arya yang mendadak jadi naik darah.
"Kau memang benar Mas Arya atau kau adalah iblis yang menyerupai dia?" Surya masih sempat juga bertanya.
"Maka nya di bedakan, sudah disuruh membuka pintu dari tadi tapi tetap saja tidak percaya!" Arya segera duduk diam di sofa.
Dua penjaga ini ikut duduk karena mereka juga akhirnya bisa bernapas lega setelah melihat kedatangan Arya di pos ini, mereka bisa dengan tenang menikmati malam karena dengan datangnya Arya maka bisa melindungi mereka semua dari gangguan iblis atau arwah yang selama ini bergentayangan di rel kereta api.
"Tadi kuntilanak merah sudah datang dan dia tertawa sebanyak dua kali." Surya langsung bercerita pada Arya.
"Sudah datang!" Arya menjadi kaget karena dia terlambat datang ke sini.
"Iya, dia berdiri di depan jendela dan menampakkan wajah yang sangat buruk." timpal Umar karena mereka memang melihat kuntilanak merah itu.
"Maka nya kami tidak berani membuka pintu begitu saja setelah kedatangan kamu." Surya masih trauma bila melihat setan itu lagi.
Arya yang jadi kesal karena dia malah terlambat sehingga tidak bisa menemukan kuntilanak merah itu sekarang, jadi ini terpaksa menunggu saja dulu sampai nanti bila akhirnya kuntilanak merah mau datang kembali di pos ini.
Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya.
Kunti merah atau iblis lain yg ganggu Digo🤔
bacanya abis pulang kerja di saat stress karena pekerjaan yang menumpuk dan semua minta selesai sedangkan tangaku cuma 2...
selamat malma ka... lanjut besok ya buat semangat aku mengawali hari...
Nilam bnar klu tu setan makan menggunakan perut nya
kyak monster seram nya
hpne mlayu dewe🥴
dan akhir'y di buat metong juga manusia yang sok berani dan sok kuat, mana kang ngeyel pula🤣🤣🤣emang bagus kalo metong biar g bikin orang waras stres dengan kelakuan'y