NovelToon NovelToon
Istri Terbuang

Istri Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Janda / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: ummushaffiyah

Sepenggal kisah nyata yang dibumbui agar semakin menarik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummushaffiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 — Dapur Kecil, Mimpi Besar

Pagi itu, Zahwa bangun dengan tubuh sedikit pegal karena tidur di lantai, namun hatinya terasa ringan.

Kontrakan mungil ini memang sederhana, hanya satu kamar kecil, dapur sempit, dan ruang tamu yang menyatu dengan tempat tidur.

Tapi setiap sudutnya terasa seperti halaman pertama dari bab baru kehidupannya.

Setelah berwudhu dan salat Subuh, Zahwa membuka ponselnya.

Pesan dari Daniel sudah masuk sejak semalam:

> “Mbak Zahwa, saya besok free di sore hari. Kalau sampelnya sudah siap, saya bisa mampir ke tempat Mbak. Atau Mbak yang tentukan saja waktunya.”

Zahwa membaca ulang pesan itu sambil tersenyum.

Ia merasa dihargai sebagai seseorang yang punya keahlian dan kemampuan, bukan hanya pekerja bayangan di rumah orang lain.

“Hari ini harus siap semuanya,” bisik Zahwa pada dirinya sendiri.

Membeli Peralatan Baru

Zahwa mengecek saldo yang baru masuk dari komisi Pak Arham.

Tidak banyak, tapi cukup untuk membeli peralatan masak dasar dan perabot kecil agar kontrakannya layak dihuni.

Ia menyalin daftar ke kertas, lalu berjalan ke pasar dan toko perlengkapan rumah.

Barang-barang yang Ia beli:

• Wajan anti lengket

• Panci stainless ukuran sedang

• Talenan baru

• Pisau set

• Blender murah tapi kuat

• Mangkok kaca untuk bumbu

• Loyang kecil untuk frozen food

• Kompor portable cadangan

• Spatula dan sendok nasi

Untuk kenyamanan:

• Satu bantal empuk

• Guling kecil bermotif sederhana

• Sebuah sofabed lipat yang bisa digunakan untuk tidur dan menerima tamu

• Meja kecil untuk menyajikan makanan atau mengetik

• Rak kecil untuk menaruh bahan-bahan

Zahwa juga membeli beberapa stiker wallpaper bermotif kayu dan marble murah untuk mempercantik dapur mininya.

Ia ingin dapurnya konsisten dengan mimpi konten memasaknya nanti, bersih, cantik, dan nyaman.

Terakhir, dari uang sisanya, ia membeli:

• Ring light mini

• Backdrop lipat

• Alas foto makanan

• Dua piring putih aesthetic

• Serbet linen warna pastel

“Untuk materi iklan nanti,” gumam Zahwa sambil tersenyum kecil.

Ia tahu dunia kuliner sekarang bukan hanya soal rasa, tapi juga visual.

Merapikan Kontrakan

Sampai di kontrakan, Zahwa mulai merapikan semuanya.

Sofabed ia letakkan di pojok ruang tamu.

Meja kecil ia taruh dekat jendela agar cahaya alami bisa masuk.

Wallpaper dipasang pelan-pelan di dinding dapur.

Tidak sempurna, karena ia memasangnya sendiri tanpa alat lengkap, tapi cukup membuat sudut dapur itu terlihat cantik dan “layak direkam”.

“Alhamdulillah,” ucapnya setelah semuanya siap.

Kontrakan itu berubah dari ruang kosong menjadi tempat yang… hidup.

Tempat dimana Zahwa bisa bernapas, bekerja, dan bermimpi lagi.

Mulai Memasak Sampel

Zahwa mencuci tangan, memakai apron yang ia bawa dari rumah lama, apron sederhana yang sudah menemaninya sejak awal pernikahan.

Tapi kali ini apron itu terasa berbeda:

Dia tidak lagi memasak untuk membuktikan dirinya pantas menjadi istri, menantu, atau pelayan rumah.

Sekarang ia memasak sebagai dirinya sendiri.

Sebagai perempuan yang punya kemampuan.

Sebagai Zahwa yang berdiri di atas kaki sendiri.

1. Rendang Ibu Nusantara

Ia memotong daging kubus, mengulek bumbu, menumis santan, dan membiarkan daging itu meresap pelan-pelan.

Aroma harum mulai memenuhi kontrakan kecil itu.

Tidak ada teriakan, tidak ada omelan, hanya suara bumbu mendidih yang menenangkan.

2. Ayam Ungkep Kuning

Ia merendam ayam dengan kunyit, kemiri, bawang, lalu mengungkep perlahan hingga bumbu meresap.

Warna kuningnya cantik, cerah seperti harapan baru.

3. Sambal Terasi Panggang

Terasi ia panggang dulu, lalu dicampur tomat.

Aromanya khas, membuatnya terkenang akan masa kecil di kampung.

4. Lodeh Putih

Sayur dipotong rapi, santan dimasak dengan api kecil.

Masakan lembut ini ia buat sambil mengingat ibu di kampung.

“Semoga Ibu sehat selalu,” bisiknya.

5. Klepon Frozen

Ia mencetak adonan kecil-kecil, mengisinya gula merah, lalu memasukkannya ke freezer.

Jam menunjukkan pukul 3 sore ketika semua sampel selesai.

Kontrakan kecil itu kini penuh aroma wangi masakan rumahan—harum, lembut, dan mengundang.

Sesi Foto untuk Materi Iklan

Zahwa membuka ring light, memasang alas foto, menyusun makanan satu per satu.

Ia mengambil foto dari beberapa sudut—dekat, jauh, detail.

Meski bukan fotografer profesional, hasilnya cukup menggugah selera.

Sambil melihat hasil fotonya, Zahwa tersenyum.

“Dulu aku tidak pernah berani bermimpi sejauh ini,” gumamnya.

Ia mengedit sedikit pencahayaan, memberi watermark kecil bertuliskan:

“Zahwa’s Kitchen – Home Authentic Indonesian Food.”

Lalu ia kirimkan foto ke Daniel.

Tak sampai lima menit, Daniel membalas:

> “Mbak… ini bagus banget fotonya. Masakannya kelihatan enak sekali.

Saya bisa ke sana jam lima, boleh?”

Zahwa melihat waktu—sekarang pukul 4 sore.

“Alhamdulillah,” ucapnya sambil membersihkan dapur.

Menunggu Pertemuan

Ia mengganti baju ke gamis bersih berwarna biru muda.

Menyemprotkan sedikit parfum lembut yang wanginya tidak menyengat.

Merapikan hijabnya.

Tidak berlebihan.

Tidak dibuat-buat.

Ia hanya ingin tampil sopan dan profesional.

Jam 5 tepat, suara motor berhenti di depan kontrakannya.

Zahwa membuka pintu.

Di depan berdiri seorang pria tinggi, kulit bersih, wajah campuran Indonesia dan Eropa, Daniel, dengan senyum ramah dan sopan.

“Assalamu’alaikum, Mbak Zahwa. Maaf kalau saya agak tepat waktu sekali,” ujarnya sambil tersenyum.

Zahwa tersenyum lembut.

“Wa’alaikumussalam… Silakan masuk, Mas Daniel.”

Untuk pertama kalinya sejak ia terusir, seseorang memasuki ruang kecil yang kini menjadi dunianya, bukan untuk menghakimi, tapi untuk bekerja sama.

Hari itu menjadi awal baru yang penuh harapan bagi Zahwa.

1
Hafshah
terus berkarya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!