NovelToon NovelToon
Batu Rang Bunian

Batu Rang Bunian

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

Deskripsi Novel: Batu Rang Bunian

​"Batu Rang Bunian" adalah sebuah petualangan seru yang membongkar batas antara dunia kita yang penuh cicilan dan deadline dengan alam Bunian yang misterius, katanya penuh keindahan, tapi faktanya penuh drama.

​Sinopsis Singkat:
​Ketika seorang pemuda bernama Sutan secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu aneh di dekat pohon beringin keramat—yang seharusnya ia hindari, tapi namanya juga anak muda, rasa penasaran lebih tinggi dari harga diri—ia pun terperosok ke dunia Bunian. Bukan, ini bukan Bunian yang cuma bisa menyanyi merdu dan menari indah. Ini adalah Bunian modern yang juga punya masalah birokrasi, tetangga cerewet, dan tuntutan untuk menjaga agar permata mereka tidak dicuri.

​Sutan, yang di dunia asalnya hanya jago scroll media sosial, kini harus beradaptasi. Ia harus belajar etika Bunian (ternyata dilarang keras mengomentari jubah mereka yang berkilauan) sambil berusaha mencari jalan pulang. Belum lagi ia terlibat misi mustahil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15: Retribusi dan Ancaman Terakhir

BAB 15: Retribusi dan Ancaman Terakhir

Bagian I: Kehidupan Baru Duta dan Keheningan yang Terganggu

Satu tahun telah berlalu sejak kehancuran Markas OPD di Aether Kaca.

Hidup Duta Sutan Raja Nata Sastra kini telah mencapai Keseimbangan sempurna. Ia tidak lagi diintimidasi debt collector warung kopi. Ia memiliki gaji multidimensi yang stabil dari Kerajaan Bunian, kantor kristal rahasia yang tersembunyi di dalam akar Beringin Larangan, dan sebuah tim yang solid.

Raja Pualam menjadi Chief of Security yang semakin mahir beradaptasi. Ia kini rutin mengenakan kemeja batik dan bahkan memiliki hobi baru: mengoleksi kartu e-money dari berbagai bank, meskipun ia masih bingung cara menggunakannya.

Pangeran Senja menjadi Head of Strategic Research, mendedikasikan hidupnya untuk meneliti naskah kuno dan etika teknologi. Ia tidak lagi panik dengan suara kereta ekonomi, bahkan menemukan kedamaian dalam Chaos sinyal Wi-Fi yang lemah.

Sementara itu, Ratu Puspa Sari telah sepenuhnya memulihkan Batu Rang Bunian. Permata itu kini memancarkan cahaya yang lebih cerah dan stabil dari sebelumnya, menandakan Keseimbangan di berbagai dimensi telah pulih, sebagian besar berkat intervensi Sutan.

Sutan sendiri menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mengembangkan Algoritma Keseimbangan Digital—sebuah software yang dirancang untuk mencegah gangguan dimensi berbasis teknologi.

"Laporan Keseimbangan Dimensi Hari Ini, Pualam?" tanya Sutan, sambil menyesap kopi yang kini ia beli dengan uang tunai (sebagai penghormatan pada masa lalunya).

Pualam, yang sedang memeriksa laporan keamanan di tablet Bunian yang transparan, mengangguk. "Semua stabil, Duta Sutan. OPD belum menunjukkan aktivitas signifikan. Direktur Utama masih dalam penahanan dimensi di Wentira, dan Putri Malam Sunyi sedang menjalani 'pemurnian niat' di Hutan Bisikan."

"Bagus," kata Sutan. Ia merasa lega. Misi besar telah usai.

Namun, keheningan itu terlalu damai. Sutan merasakan kegelisahan samar, sesuatu yang tidak terdeteksi oleh sensor Bunian.

"Pangeran Senja, apakah naskah kuno tidak menyebutkan metode retribusi yang lebih pribadi dari OPD?" tanya Sutan. "Mereka adalah hacker. Mereka tidak akan menyerang Kerajaan lagi, mereka akan menyerang titik terlemah kita."

Pangeran Senja mendongak dari perkamennya. "Benar, Sutan. Naskah menyebutkan tentang Pembalasan Niat Murni. Jika musuh gagal mengambil sumber energi, mereka akan menargetkan sumber niat dari Duta Keseimbangan itu sendiri."

"Sumber niat?"

"Ya. Mereka akan menyerang titik awal dari segala niat murnimu," jawab Pangeran Senja. "Tempat yang paling kau pedulikan, yang paling mendefinisikan jati dirimu. Tempat yang pertama kali kau injak saat kembali ke dunia ini."

Sutan terdiam. Titik awal niatnya... tempat yang mendefinisikan dirinya... Warung Kopi Pak Leman.

Serangan Pribadi di Titik Awal

Sutan melompat dari kursinya. "Kita harus kembali ke warung kopi, sekarang!"

Mereka bertiga segera berteleportasi dari kantor kristal, muncul di bawah pohon Beringin Larangan. Mereka berlari menuruni bukit.

Ketika Sutan tiba di warung kopi Pak Leman, pemandangan itu membuatnya membeku.

Warung itu kosong. Bukan hanya kosong dari pelanggan, tetapi kosong secara fisik. Dindingnya masih berdiri, mejanya masih ada, tapi semuanya terasa hampa. Tidak ada bau kopi, tidak ada suara keriuhan, tidak ada aura kehidupan. Itu adalah Warung Kopi tanpa Jiwa.

Dan di tengah warung, berdiri sosok yang tidak asing: Direktur OPD yang seharusnya ditahan, kini mengenakan jas putih yang bersih, memegang sebuah tongkat yang di ujungnya ada kristal berdenyut.

Di sampingnya, Pak Leman berdiri kaku, matanya kosong.

"Selamat pagi, Duta Sutan Raja Nata Sastra," sapa Direktur OPD dengan senyum yang kali ini benar-benar jahat. "Selamat datang di Markas Retribusi kami."

"Bagaimana kau bisa bebas, Direktur? Dan apa yang kau lakukan pada Pak Leman?" desis Sutan, mencengkeram Batu Putihnya.

"Terima kasih atas kekacauan digital Anda di Aether Kaca. Itu mengajari saya bahwa firewall terbaik adalah personalitas. Saya tidak mencuri energi Bunian lagi, Sutan. Saya mencuri Niat Murni."

Direktur OPD mengayunkan tongkatnya ke arah Pak Leman. Pak Leman hanya diam, mata kosong.

"Warung kopi ini adalah titik awal niatmu. Utang Kopi adalah pemicu petualanganmu, Niat Murni untuk melunasi utang itulah yang membuatmu kebal dari ilusi.

Jadi, saya mencuri Niat Murni itu. Saya menguras semua ingatan, semua ambisi, semua emosi dari orang-orang yang paling mendefinisikanmu. Mereka menjadi cangkang kosong."

Pualam dan Pangeran Senja mengeluarkan senjata mereka. "Monster!" raung Pualam.

"Tunggu, Pualam!" Sutan menghentikannya. "Direktur tidak menyerang tubuh, dia menyerang Jiwa Simbiosis!"

Sutan memandang ke warung. Di setiap meja, di setiap dinding, ada jejak digital dari kehidupan Sutan—utang lama, janji yang terucap, tawa yang dibagi. Semua itu adalah data yang membentuk niatnya.

"Aku akan memberimu Permata ini, Sutan," kata Direktur OPD. Ia mengeluarkan Permata kecil yang identik dengan Batu Putih Sutan, tetapi berwarna abu-abu kusam. "Batu ini berisi Niat Murni Pak Leman. Jika kau menginginkannya kembali, kau harus menyerahkan Batu Putih milikmu. Niatmu, ditukar dengan Niatnya."

"Dan jika aku tidak memberikannya?"

"Maka aku akan memproyeksikan hampa ini ke seluruh kampung. Semua orang akan melupakan siapa dirimu, Duta Keseimbangan. Kau akan menjadi orang yang benar-benar tidak pernah ada."

Sutan kini berada di ambang keputusan terbesarnya. Menukar Niatnya (yang berisi semua kemampuan Keseimbangannya) dengan niat seorang temannya.

Taruhan Terakhir dan Chaos yang Terkendali

"Baik, Direktur," kata Sutan, menghela napas panjang.

"Aku terima tawaranmu. Tapi aku punya syarat."

"Syarat apa lagi?" Direktur OPD mencibir.

"Permata Pak Leman harus berisi semua ingatan utang kopi saya yang pernah ada, lengkap dengan bunganya, dan janji akan membayar lunas," kata Sutan. "Dan kau harus menyerahkan daftar lengkap utang semua pelanggan di warung ini. Aku ingin semua hutang di sini lunas."

Direktur OPD tersentak. Itu adalah persyaratan yang aneh, Chaos yang tidak terduga. Namun, ia setuju.

"Disepakati," jawab Direktur.

Sutan berjalan maju. Ia mengulurkan Batu Putihnya.

Direktur OPD mengambil Batu Putih itu, dan dengan hati-hati meletakkan Permata Pak Leman di tangan Sutan.

KLIK!

Saat Sutan menyentuh Permata Pak Leman, gelombang kehangatan mengalirinya. Ia merasakan kembali bau kopi, suara tawa Pak Leman, dan—yang paling penting—rasa tanggung jawab utang yang begitu murni.

Di saat yang sama, Direktur OPD memegang Batu Putih Sutan, dan niat murni Sutan (Keseimbangan dan Chaos yang terkendali) mengalir ke dalam dirinya.

"Aku menang, Sutan!" seru Direktur OPD. "Dengan Niatmu, aku akan menjadi penguasa dimensi!"

"Kau salah, Direktur," kata Sutan. "Kau baru saja mengambil Algoritma Utang Kopi."

Sutan menyeringai. Ia tahu bahwa niat murninya kini terikat erat dengan Chaos digital yang ia kuasai.

Direktur OPD baru saja menyerap niat yang tidak hanya berisi Keseimbangan, tetapi juga bug, error, dan virus digital yang ia ciptakan sendiri.

Seketika, Direktur OPD menjerit. Niat murni Sutan, yang bercampur dengan Chaos digital, menyerang sistem internalnya. Tongkat kristalnya meledak. Matanya yang bersinar hijau kini menampilkan kode error biner acak.

"Tidak! Tubuhku... bug!" Direktur OPD terjatuh, kejang-kejang.

Pualam dan Pangeran Senja segera menangkap Direktur itu.

Sementara itu, Sutan mengaktifkan Permata Pak Leman. Dengan fokus penuh, ia memproyeksikan Niat untuk Hidup ke Warung Kopi itu.

Warung itu mendadak hidup kembali. Bau kopi menyeruak, suara dentang sendok kembali terdengar, dan Pak Leman tersentak, mengusap matanya.

"Waduh, Sutan! Aku kok ketiduran? Kau sudah pesan kopi belum? Jangan ngutang lagi ya!" kata Pak Leman, kembali menjadi dirinya yang cerewet.

Sutan tertawa. Ia telah menang. Ia telah menyelamatkan Niat Pak Leman, dan ia berhasil melunasi semua utang di warung itu.

Lanjutan Bab Epilog Akhir akan menceritakan kehidupan abadi Duta Sutan, nasib Pualam dan Pangeran Senja, dan bagaimana kisah ini menjadi legenda urban baru.

1
checangel_
Congrats ya Sutan 🤧
checangel_
Alhamdulillah, pembaca ikut lega😄
Bellla Zakiyah
👍
Bellla Zakiyah
👍.......
Bellla Zakiyah
👍
checangel_
Dari epilog sekian dan terima baca 👍
checangel_
Ya Allah, tablet bahkan di genggamannya 😭
checangel_
Iyalah, masa depan kan misteri yang belum terpecahkan dan hanya Pena Langit yang mengetahuinya seluruh chapternya, kita hanya bisa menjalankan tugas-Nya saja sebaik mungkin, mau itu berubah atau tidak masa depan, semua tergantung langkah imannya masing-masing 😄
checangel_
Nggak usah memilih gimana? 😅
checangel_
Nah, gitu dong jangan terus menerus memikirkan hutang 🤧
checangel_
👏
checangel_
Ternyata perkara hutang kopi masih berlanjut😅
checangel_
Charger ponsel😭
checangel_
Apakah itu kabel jaringan internet 😂
checangel_
COD nyasar sampai sini 😅
checangel_
Sutan dengan persyaratannya 😅
checangel_
Mendapat gelar sebagai "Duta" antar demensi 👏
checangel_
Astaghfirullah, Sutan kamu masih saja bahas perkara hutang kopi😅
checangel_
Kamu bisa saja Sutan dan bisa-bisanya lho🤧
checangel_
Ada Direkturnya juga ternyata 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!