Andre baru saja membeli rumah yang letaknya bisa di bilang antara kota dan juga kampung, dan di sinilah dia merasa nyaman dengan harga rumah yang tidak seberapa mahal.
sedikit terpencil namun di bagian depan begitu asri karena ada pohon rambutan yang menaungi rumah tersebut, tapi ketenangan menunggu rumah ini tidak bertahan lama karena sebulan setelah tinggal di sana. Andre kerap kali menemukan jejak kaki berlumpur.
semula di abaikan saja karena dia tidak berpikiran macam-macam, namun itu terus terjadi sehingga rasa curiga pun mulai muncul.
Ada apakah dengan rumah ini?
Apakah ada sesuatu sehingga rumah di jual dengan harga murah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Ada lagi iblis nya
Byuuuurrr.
Byuuuur.
Telinga Bima mendengar suara air orang yang sepertinya sedang mandi, dugaan dia mengarah pada Andre karena mungkin saja teman nya yang satu itu sudah mandi. tapi ini tengah malam sehingga rasa nya tidak mungkin kalau Andre mandi di jam seperti ini, di tambah Andre sama sekali tidak mandi di kamar mandi yang di ada di dalam kamar.
Dugaan Bima mengatakan kalau dia mandi di kamar yang satu lagi, apa lagi memang Andre tidak ada di sebelah kiri nya, sebab mereka memang masih tidur berdua agar menghilangkan rasa takut yang ada di dalam hati, saat nanti sudah normal maka mereka akan tidur di kamar masing-masing karena rumah ini menyediakan banyak kamar.
"Nanti demam maka akan sibuk pula dia!" Bima merutuk pelan sembari keluar dari dalam kamar.
Sebagai teman dia juga memberi perhatian karena memang hanya Andre yang selama ini perhatian pada dia juga, Andre tidak begitu baik dan banyak bantuan yang Bima terima dari pemuda tersebut walau sekarang dia baru tahu uang itu bukan lah uang halal karena hasil dari pesugihan Pak Min.
"Kamar mandi nya paling belakang dekat rawa pula." Bima dalam hati karena kamar mandi yang ini memang ada pada bagian paling belakang.
"Hais Andre ini, kenapa lah dia mandi malam malam." kesal Bima segera berjalan kesana.
Sebelum nya sempat juga ia menoleh ke arah ruang tamu yang terlihat gelap karena lampu nya memang sengaja di matikan oleh mereka berdua, di dalam gelap itu ia melihat seperti ada orang yang telah duduk di sofa, namun Bima tidak ingin terlalu memperhatikan karena terasa takut akan bertambah besar di dalam hati.
Lebih baik berpura pura tidak usah melihat saja daripada nanti malah iblis itu memperjelas wujud nya dan menampakkan diri di hadapan Bima, sudah cukup satu kali saja kemarin dia melihat gadis yang penuh darah dan Bima begitu berharap tidak akan pernah lagi melihat hal yang seperti itu.
"Andre!" Bima agak berteriak memanggil temannya agar segera bisa istirahat kembali.
"Kau di mana sekarang, Ndre?!" Bima terus berjalan walau hati ini tidak nyaman.
Glodaaaak, Glodaaaak.
"Apa dia lakukan di dalam kamar mandi itu kok sampai suara nya seperti heboh sekali." Bima heran pula setelah mendengar suara dari dalam kamar mandi.
Langkah Bima telah mencapai kamar mandi paling belakang itu untuk memanggil teman nya, kalau memang Andre sudah menjawab dari sini maka Bima pun tenang walau dia tidak punya nyali juga untuk kembali tidur sendirian di dalam kamar nya lagi.
"Ndre, kenapa mandi malam seperti ini?" Bima bertanya di depan pintu.
"Panas."
"Cuaca dingin seperti ini kok malah kau bilang panas sih." heran Bima sambil bersandar pada tembok dan hidupkan rokok nya.
Sudah pasti dia akan menunggu Andre sampai selesai mandi saja dari pada harus kembali masuk dalam kamar sendirian, melewati ruang tamu tadi yang terasa begitu angker sehingga Bima jelas tidak punya nyali untuk melakukan nya. tanpa dia sadari ketika dia meletakkan batu hijau yang telah di temukan di bawah pohon rambutan, maka nyali di dalam diri ini segera menghilang.
"Uggghh panas sekali." keluh Andre di dalam kamar.
"Panas kenapa sih kau?!" Bima penasaran pula jadi nya.
"Panas."
"Ya panas karena apa?!" Bima bertanya sewot karena tidak di jawab alasan nya panas karena apa.
"Ada sesuatu yang membuat ku panas." jawab suara itu lagi.
Sekarang Bima baru menyadari bahwa suara Anda terdengar sedikit lain tidak seperti biasanya, maka dengan memberanikan diri Bima pun sedikit berjongkok untuk mengintip dari bawah pintu apakah ini memang Andre atau bukan karena jelas terasa begitu lain di telinga nya.
Glodaaaaak.
"Allahu Akbar!" Bima menekap mulut sendiri setelah melihat apa yang ada di dalam kamar mandi itu.
"Ya Allah, apa itu? dia bukan lah Andre!" panik Bima setelah melihat semua nya.
Seseorang yang tengah mandi itu berlumuran darah dari atas sampai bawah, bahkan dari kaki nya saja nampak luka seperti bekas di bacok sehingga terlihat sangat mengerikan. belum sempat Bima mengambil reaksi, mendadak saja dari bawah pintu kamar mandi langsung muncul tangan untuk meraih dia.
Sraaaaak, Sraaaaak.
"Aaaaaghhhk!" Bima menjerit ketakutan setengah mati.
Mau lari tidak bisa karena posisi saat mengintip tadi agak berbaring agar bisa melihat semua nya, sekarang mau di raih oleh tangan berdarah itu membuat Bima tidak bisa bergerak dan langsung terpegang pada bagian pundak sehingga rasa takut dan panik kian bertambah saja.
"Lepaskan aku!" jerit Bima berusaha untuk membuang tangan itu.
"Kemari lah bersama ku, mari bersama ku!" sosok tersebut seolah sangat ingin mengajak Bima.
"Ku mohon jangan ganggu aku, lepaskan tangan mu ini!" Bima terus memukul tangan yang sangat kuat itu.
"Temani aku yang kedinginan di sini." sosok tersebut sangat kuat.
Bima masih berusaha untuk lari namun sampai iblis ini keluar pun dia tetap tidak bisa beralih, malah sekarang yang ada dia terbaring dan iblis ada di atas nya dengan seringai yang begitu menakutkan sekali di pandang mata Bima pasti nya.
"Laki laki, sejak kemarin hantu wanita dan baru ini yang laki laki." batin Bima.
Hueeeeeek.
"Aaaaaaghhk!" Bima menjerit takut dan juga jijik sekarang.
"Bima kau kenapa?!" Andre menarik teman nya yang tengah terbaring.
"YA ALLAH!" Bima tersentak menatap kesana kemari mencari arwah yang tadi menemui diri nya.
"Jatuh atau bagai mana?" Andre masih bingung melihat nya.
"Ndre, ya Allah! bagai mana aku mau mengatakan nya." Bima bingung dan juga panik.
Yang dia lakukan hanya melongo menatap kesana kemari untuk mencari di mana sosok yang menakuti nya tadi, untung nya tadi sebelum Bima kena muntah arwah itu. Andre sudah datang duluan dan membangunkan Bima, sehingga muntah yang menjijikan itu tidak kena wajah Bima.
"Apa iblis nya seperti ini?!" Andre menyeringai dan menampakan wajah yang tadi.
"Allahu Akbar!" Bima reflek menendang Andre sampai jatuh terjengkang.
"Kenapa lagi kau ini?!" Andre yang di tendang jadi bingung.
"Hei kau siapa? astaga, kau Andre ya!" Bima seperti orang linglung di buat nya.
Andre sendiri bingung kenapa Bima malah mendadak menendang dia sampai jatuh terjengkang seperti ini, dia tidak tahu bahwa barusan wajahnya berubah menjadi iblis yang seperti di dalam kamar mandi tadi membuat Bima pun refleks dan menendang dia. emang terasa sangat sakit di perut Andre, Bima sendiri bingung kenapa barusan dia melihat wajah itu kembali di wajah Andre.
Selamat pagi Besti ku, jangan lupa like dan komen nya ya.
trs Adam kan yaa kurang 'M' itu kaa
masih misteriii...👻👻
makin seruuu jalan ceritanya , ga sabar thor, penasaran banget/Bye-Bye/
allahumma sholiallah Sayyidinna Muhammed