NovelToon NovelToon
AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Lucinda de Vries mengira acara wisudanya akan menjadi hari kebahagiaannya sebagai sarjana kedokteran akan tetapi semua berakhir bencana karena dia harus menggantikan kakak kandungnya sendiri yang melarikan diri dari acara pernikahannya.
Dan Lucinda harus mau menggantikan posisi kakak perempuannya itu sebagai pengantin pengganti.

Bagaimana kelanjutan pernikahan Lucinda de Vries nantinya, bahagiakah dia ataukah dia harus menderita ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 HASRAT TERLARANG IBU TIRI

"Kau masih suka bicara sendiri..."

Seseorang masuk ke ruangan dimana Saraswati berada saat ini seraya mengunci pintu kemudian berjalan pelan.

Saraswati segera memalingkan muka ke arah orang itu, senyumnya mengembang di bibirnya yang berwarna merah tua. Dia berkata dengan nada suara manja yang agak dibuat-buat.

"Oh, kau rupanya panembahan Sugeng !"

"Ya, sayangku..."

Saraswati berjalan cepat sembari membentangkan kedua tangannya seraya berkata manis.

"Kemarilah, peluklah aku, panembahan !"

"Apa kau begitu merindukanku hingga kau mampir kemari, Saraswati ?"

"Diantaranya, aku sudah lama tidak melihatmu karena sibuk mengurusi pria tua itu di kursi rodanya, dan aku jenuh karena itu, panembahan..."

"Kalau begitu kita bersenang-senang seperti dulu lagi, Saraswati."

"Aku sungkan mengutarakan hasrat terpendamku ini padamu, sedangkan kau sangat sibuk untuk memperhatikan wanita tua sepertiku ini, panembahan !"

"Tidak benar, kau bukan wanita tua, sialan, kau adalah wanita tercantik dan paling menarik yang pernah aku miliki, Saraswati".

Panembahan Sugeng mendekap erat-erat tubuh sintal milik Saraswati lalu menciuminya mesra.

"Aku sangat merindukan belaian kasih sayangmu, panembahan, tolonglah aku untuk meredakan hasrat menggebu-gebuku ini !"

"Dengan senang hati, Saraswati..."

Panembahan Sugeng memperat pelukannya pada Saraswati, pelan-pelan ditariknya wanita yang masih awet muda itu ke arah sofa panjang di ruangan ini.

Direbahkannya tubuh Saraswati yang masih menggoda itu ke atas sofa panjang.

"Katakan padaku dulu, gerangan apakah yang membawamu kemari karena kutahu bahwa pria busuk itu tak berdaya memerintahmu, Saraswati !"

Saraswati yang tenggelam dalam hasrat menggebu-gebu itu lalu urung bergairah, dia mendengus kesal seraya memalingkan muka saat Sugeng menanyainya akan tujuannya datang ke rumah Kevin.

"Kupikir kita akan sedikit bersenang-senang..."

Saraswati beranjak bangun seraya berdiri cepat-cepat.

"Aku hanya memastikan apakah putra tiriku baik-baik saja atau dia akan mati."

"Cih, kau pintar mengelak !"

Giliran Sugeng yang membuang muka ke arah lain.

"Sudah tugasmu untuk memantau Kevin karena kami membayarmu dengan harga tinggi, sedangkan ayah kandungnya tak berdaya untuk tugas mulia itu, panembahan."

Saraswati mengancingkan kemejanya yang sempat dibuka paksa oleh Sugeng, dia juga bercermin pada cermin riasnya untuk memastikan lipstiknya masih menempel disana.

"Aku datang membawa beberapa hadiah untukmu, kuharap kamu bersedia menerimanya."

Saraswati duduk kembali di kursi lainnya seraya menyilangkan kedua kakinya.

Diambilnya sebuah kotak berukuran kotak sepatu yang dibungkus oleh kertas kado motif anggrek dari dalam tas jinjingnya lalu dia berikan bungkusan itu kepada Sugeng sebagai hadiah.

"Ambillah hadiah dari kami !"

Saraswati menyodorkan sekotak hadiah teruntuk panembahan.

"Anggap saja kami mengucapkan rasa terima kasih kami atas kesediaanmu menjaga Kevin selama ini..."

Sugeng melirik pelan ke arah Saraswati seraya menerima kado darinya.

"Apa ini ?"

"Hadiah kecil yang tak seberapa nilainya, anggap saja bentuk rasa terimakasih kami padamu..."

"Terimakasih..."

Sugeng meletakkan hadiah itu ke sebelahnya kemudian menatap tajam ke arah Saraswati.

"Aku butuh pernyataan akan pengakuan bahwa aku tidak ada yang menyaingi sebagai perempuan di kerajaan Klinting kuning."

"Bagaimana bisa seyakin itu dirimu ?"

Saraswati menatap Sugeng dengan alis terangkat naik, tatapannya berubah sinis seketika.

"Apakah ada yang lain selain diriku disini ?"

Sugeng tertawa lirih dengan pandangan tertunduk ke bawah, dia menjawab.

"Tentu saja, ada yang lain di rumah ini dan dia benar-benar menarik daripada dirimu, Saraswati."

"Apa katamu ???"

Saraswati menggebrak meja di dekatnya lalu mencengkeram kuat-kuat pegangan kursi.

"Katakan siapa orangnya yang mampu menyaingi keindahan pesona diriku, dan apakah kamu telah menidurinya !"

"Dalam otakmu selalu saja dipenuhi pikiran kotor dan kecurigaan yang tak beralasan, kau memang terlalu acuh bahkan tak peduli pada semua yang ada disekitarmu, Saraswati."

"Jangan bertele-tele padaku, katakan saja terus terang siapa perempuan yang berani menandingiku itu, panembahan !"

Saraswati mengarahkan jari telunjuknya ke arah panembahan Sugeng dengan kedua mata melotot lebar.

"Katakan padaku siapa orangnya !"

"Tenanglah, Saraswati !"

Sugeng tertawa pelan dan berkata kembali pada Saraswati yang menatapnya marah.

"Aku akan mengatakannya kepadamu soal pesaing baru untukmu di rumah ini..."

"Ya, siapa dia ???"

"Dia tak lain menantumu sendiri, Saraswati."

Bibir Saraswati bergetar pelan saat dia akan bicara pada Sugeng.

"Menantuku ???"

Saraswati benar-benar tak mempercayai dengan apa yang didengarnya ini.

Bagaimana mungkin Kevin Jansen yang merupakan putra tirinya itu dapat menikah, sedangkan dia masih berbaring diam di atas pembaringannya.

Saraswati yang tersulut emosinya langsung beranjak berdiri tegak, dia melangkah cepat ke arah Sugeng.

Dicengkramnya kuat-kuat kerah kemeja motif batik parang milik panembahan Sugeng seraya berkata.

"Tidak mungkin putra tiriku itu menikah, dia setengah koma dan hanya tertidur tanpa mampu membuka kedua matanya lagi !"

Saraswati melotot dingin sedangkan kedua tangannya menarik kuat-kuat kerah kemeja batik yang dikenakan oleh Sugeng.

"Jika kau ngelindur dan merasa letih karena pekerjaan membosankan di rumah ini, segeralah beristirahat, aku akan bisa memakluminya..."

Saraswati memicingkan kedua matanya namun tatapannya masih tetap sama, dingin dan sinis.

"Tapi jangan pernah mempermainkan aku, dengan kata-katamu itu yang berbohong kepadaku, panembahan !"

"Aku tidak berbohong padamu, apa gunanya aku berkata mengada-ada jika itu akan sia-sia bagiku, Saraswati sayangku..."

"Aku tidak percaya !"

"Terserah, toh, aku sudah mengatakan yang sejujurnya padamu tentang menantumu itu, dan tidak ada lagi yang harus aku tutup-tutupi darimu, Saraswati."

Saraswati menggertakkan gerahamnya kuat-kuat, dia sangat marah.

"Aaaakhhh !!!"

Jeritnya arogan lalu mendorong kuat-kuat dada milik panembahan Sugeng agar menjauh darinya.

"Tidaaaaak... ! Ini tidak mungkin... !"

Terdengar Saraswati memekik keras hingga dia mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat.

"Ini tidak benar ! Tidak mungkin terjadi !"

Saraswati berkata kembali dengan penuh emosi seraya membalikkan badannya ke arah Sugeng.

"Kau bohong, Sugeng !"

Saraswati mengulangi ucapannya, tubuhnya condong ke depan dan setengah membungkuk.

"Ini tidak mungkin, aku sangat yakin bahwa putra tiriku itu masih belum menikah, dan itu tidak akan pernah terjadi padanya, tidak akan !"

"Jangan memaksakan dirimu bahwa keyakinanmu itu sepenuhnya benar karena pada kenyataannya kalau Raden Mas Ningrat Kevin Jansen memang telah menikah secara sah dengan seorang perempuan yang cantik jelita."

"Aaakhhh ! Grrrmmm ! Tidaaak !"

Saraswati berteriak marah sembari melengos kasar.

Panembahan Sugeng menghela nafas panjang lalu melanjutkan ucapannya, dipandanginya Saraswati yang enggan menerima kabar baik itu.

"Putra tirimu itu telah menikah dengan perempuan bernama Lucinda, mereka bahkan menikah sah secara agama dan negara."

"Tidaaak ! Cukup ! Hentikan ucapanmu itu !"

Saraswati melemparkan vas bunga dari atas meja ke arah panembahan Sugeng.

"PRAAAANG... !"

Vas bunga dari keramik itu pecah tepat di dekat kaki sang panembahan, reaksi Sugeng hanya terdiam.

Sugeng membiarkan Saraswati melampiaskan kemarahannya terhadap dirinya karena dia tahu sulit bagi Saraswati menerima kabar bahagia tentang pernikahan putra tirinya itu.

"Kau bohong, Sugeng !!!"

Sekali lagi Saraswati marah dan menatap emosi pada panembahan.

"Tidak, aku tidak berbohong, memang benar adanya bahwa raden telah menikahi Lucinda sesuai amanah wasiat dari tuan Bekker Ishak Kuiper yang menginginkan adanya pernikahan terjadi dari garis keturunan keluarga Bekker dengan anggota keluarga kerajaan Klinting kuning."

"Apa ?"

Saraswati bertanya tak percaya, dia tersentak kaget ketika mendengar penjelasan panembahan Sugeng.

"Wasiat apa ??? Coba kau katakan padaku mengenai wasiat konyol itu !''

Saraswati menoleh ke arah Sugeng dan menatapnya dingin, sedangkan panembahan hanya berdiri terpaku diam sembari menatap iba ke arah Saraswati.

1
Zeed
kayak triller gak sih
Zeed
misteri secret nih
Zeed
waduh konspirasi nih di kerajaan klinting kuning
Zeed
kakak rasa candu pa gimana nih kau chatarina 🤭
Zeed
dia dokter ya
Zeed
jadi bingung nih sama sikap lucinda kayak gak biasanya agak berubah nih
Zeed
lebih keji nih ibu tiri
Zeed
wah... wah... wah... bener ada ya ibu tiri kayak nenek sihir itu
Zeed
semangat thor 💪
Zeed
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zeed
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ghaltara
seram...
Reny Rizky Aryati, SE.: thriller...
total 1 replies
horse win
misteri nih semakin seru saja thor 💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍🎂👍👍👍
total 2 replies
horse win
wah wah wah pecundang datang nih
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
rupanya wasiat kakek ya, napa gak judulnya wasiat maut kakek saja tor 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
sulit dibayangkan nih nikah ma pria sekaratul maut 😄
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
horse win
versi beda nih ma novel yang satunya ya thor, tapi mirip temanya pengantin pengganti
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
lanjut...
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
baru nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: dont worry, i am here 🎂
total 2 replies
Soraya
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!