NovelToon NovelToon
THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

THE LAZY SOVEREIGN: I JUST WANT TO SLEEP, BUT THE SYSTEM MAKES ME OMNIPOTENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:150
Nilai: 5
Nama Author: Yenbi Author

Kematiannya sia-sia. Hidup barunya menyebalkan. Tapi semuanya berubah saat dia mendapatkan Sistem yang aneh.

Kang Ji-Ho, seorang karyawan lelah yang mati secara mengenaskan, bangkit di tubuh Ling Feng, seorang bangsawan muda pemalas dari klan yang terhina. Dunia Murim yang kejam menertawakannya. Namun, Ji-Ho datang dibekali sebuah sistem unik yang memberinya kekuatan dengan satu syarat: Jangan kerja keras!

[Tugas: Tidur Siang 4 jam. Reward: +10 Qi Murni] [Tugas: Nikmati Semangkuk Sup. Reward: Seni Beladiri 'Telapak Tidur Berdarah']

Dengan kekuatan barunya dan sifat aslinya yang kejam dan tak kenal ampun, Ji-Ho memutuskan untuk mengubah segalanya. Aturannya sederhana:

1. Klan ini tidak tunduk pada siapa pun.
2. Langgar perintahku, mati.
3. Bersekongkol dengan musuh, mati bersamaan mereka.

Dia merekrut orang-orang terbuang yang ditakuti dunia—seorang pembunuh gila, seorang gadis racun, seorang pandai besi penghancur—dan membangun kekuatan yang membuat seluruh dunia Murim gemetar ket

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenbi Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Pemurnian Akhir - Perintah Sang Penjaga Sunyi

Ribuan abad dalam ukuran waktu dimensi utama telah berlalu sejak Ji-Ho terakhir menunjukkan tanda-tanda aktivitas. Bagi banyak klan dan sekte di dunia Murim asalnya, Klan Ling dan terornya telah memudar menjadi mitos, legenda yang terlalu mengerikan untuk dipercaya sepenuhnya. Ketakutan yang pernah membeku telah mencair, digantikan oleh keangkuhan generasi baru yang tidak pernah menyaksikan kebrutalan itu secara langsung.

"Klan Ling? Itu hanya dongeng tua untuk menakuti anak-anak," cela seorang patriark muda dari Klan Naga Baru, sebuah klan yang bangkit di atas puing-puing klan-klan lama. "Mereka menyembunyikan diri, mungkin sudah punah. Jika mereka masih ada, mana buktinya?"

"Benar," sambar tetua dari Aliansi Fajar Baru. "Kita telah membangun kembali peradaban Murim kita. Kita mengadakan turnamen besar, pertukaran ilmu. Kita tidak perlu takut pada hantu."

Kata-kata penghinaan dan tantangan itu, yang disebarkan melalui jutaan mulut dan gelombang qi, seperti debu yang mengotori kesunyian sempurna yang telah dijaga Ji-Ho.

Di kediamannya, Ji-Ho tidak bergerak. Tetapi di dalam ketenangannya, sistemnya memproses setiap kata, setiap ejekan, setiap tantangan.

[Peringatan: Tingkat penghinaan terhadap Klan Ling mencapai 99,9% dalam jaringan komunikasi Murim global.] [Peringatan: Keangkuhan level maksimum terdeteksi pada 3.456 klan dan sekte utama.] [Analisis: Generasi baru tidak memiliki memori akan trauma. Pelajaran telah terlupakan.] [Rekomendasi: Pemurnian diperlukan untuk mengembalikan tingkat ketakutan ke level optimal.]

Ji-Ho membuka matanya. Ribuan abad tidur tidak meninggalkan jejak pada tubuhnya. Matanya masih sama dingin dan dalamnya, tetapi sekarang ada sedikit... kejemuan di dalamnya. Seperti seorang tukang kebun yang melihat rumput liar tumbuh kembali setelah disiangi dengan susah payah.

Dia tidak bangun. Dia tidak perlu.

Dari ruang kegelapan di samping singgasana utamanya, sekelompok bayangan bergerak. Itu adalah "monster-monster" barunya—makhluk-makhluk aneh yang direkrutnya dari berbagai dimensi, masing-masing lebih mengerikan dari yang lain. Ada yang seperti gabungan laba-laba dan manusia, ada yang seperti kabut berwarna yang bisa mematikan, ada yang seperti gundukan daging dengan ratusan mata.

"Kalian mendengar mereka," suara Ji-Ho bergema langsung di dalam pikiran mereka, tanpa perlu suara. "Mereka mengotori kesunyianku. Mereka melupakan rasa takut."

Para monster itu mendesis, menggeram, dan bergetar dalam kegembiraan sadis. Mereka telah menanti perintah seperti ini.

"Pergilah. Kunjungi setiap klan, setiap sekte yang namanya tercatat dalam daftar penghina. Jangan hancurkan semuanya. Itu terlalu merepotkan. Cukup... ambil kepala mereka. Kepala patriark, kepala tetua, kepala setiap generasi penerus, dan kepala keluarga inti mereka."

Gambar dan koordinat setiap target mengalir ke dalam pikiran para monster.

"Bawa kepala-kepala itu kembali ke sini. Tumpuk di depan gerbang utama. Biarkan yang lain menyaksikan. Biarkan mereka mengingat. Biarkan ketakutan itu kembali merasuk ke dalam gen mereka untuk selamanya."

Para monster itu tidak menjawab dengan kata-kata. Mereka hanya membungkuk dalam bentuk mereka yang mengerikan sebelum menghilang, menyebar ke segala penjuru dunia seperti wabah kematian yang tak terlihat.

Keesokan harinya, dunia Murim yang angkuh terbangun menjadi mimpi buruk.

Di Klan Naga Baru, patriark muda itu terbangun dan menemukan kepala seluruh keluarganya—orang tua, saudara, istrinya, bahkan anak-anaknya—tertata rapi di meja makan, dengan ekspresi teror yang membeku di wajah mereka. Di dinding, tertulis dengan darah: "Dongeng ini nyata."

Di Aliansi Fajar Baru, seluruh dewan tetua ditemukan kepala mereka ditusukkan pada tiang pagar sekte, menghadap ke arah timur—arah Klan Ling. Tidak ada yang melihat atau mendengar apa pun.

Kejadian serupa terjadi di ribuan klan dan sekte lainnya. Selalu sama: hanya kepala keluarga inti yang diambil, tanpa jejak perjuangan, tanpa peringatan. Sebuah pembunuhan yang begitu mutlak dan menakutkan sehingga membuat pemusnahan total di masa lalu terlihat seperti kekerasan biasa.

Kepanikan melanda dunia Murim dengan kecepatan yang bahkan lebih dahsyat daripada sebelumnya. Generasi muda yang angkuh itu sekarang benar-benar memahami. Itu bukan mitos. Itu adalah kenyataan. Sebuah kekuatan yang jauh melampaui pemahaman mereka telah membangunkan mereka dari khayalan.

Utusan-utusan dari klan yang selamat (karena hanya keluarga inti yang dibunuh) berdatangan ke perbatasan Klan Ling, bukan dengan tantangan, tapi dengan kepatuhan yang total. Mereka membawa hadiah, harta, dan permohonan ampun. Mereka menemukan tumpukan kepala yang mengerikan di depan gerbang, membusuk di bawah matahari, sebagai peringatan yang tak terbantahkan.

Mereka diperbolehkan masuk hanya untuk menyampaikan pesan mereka kepada Xiao Mei, yang sekarang menjadi wajah Klan Ling.

"Katakan pada dunia," bisik Xiao Mei kepada para utusan yang gemetar, "bahwa kesunyian Tuan Muda adalah hukum tertinggi. Pelanggaran terhadapnya telah dihukum. Sekarang, pulanglah. Jaga mulut kalian. Jaga pikiran kalian. Dan mungkin, kalian akan diizinkan untuk terus ada."

Para utusan itu kabur, ketakutan hingga ke tulang sumsum mereka.

Ji-Ho, yang menyaksikan semua ini dari singgasananya melalui sistem, mengangguk puas. Dia tidak merasa puas atau bangga. Itu hanya... pemeliharaan. Seperti membersihkan debu dari perabot.

Dia memerintahkan para monsternya untuk mengubur tumpukan kepala itu. Itu mulai berbau.

Kemudian, dia kembali ke sofanya. Dunia kembali sunyi. Lebih sunyi dari sebelumnya. Bahkan bisikan pun sekarang diucapkan dengan ketakutan yang religious.

Pelajaran ini, dia yakin, akan bertahan sedikit lebih lama. Mungkin untuk sepuluh ribu abad ke depan. Dan jika tidak, dia selalu punya monsternya yang siap untuk kembali bekerja.

Kedamaian, baginya, adalah sebuah taman yang harus dipupuk dengan tengkorak dan disiram dengan darah. Dan dia adalah penjaga taman yang paling rajin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!