NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Kabar Perusahaan

Talita menatap Calista yang terus tertawa bersama Bela dan satu temannya, Talita tidak mengenalnya dan dia baru hari ini melihatnya. Siapa dia dan sepertinya dia bukan mahasiswi kampus.

"Caca,,"

Abian tersenyum dan akan memeluknya, Namun Calista segera mundur membuat Abian terdiam.

"Sorry, gue cuma khawatir sama Lo. Lo kemana saja selama ini. Gue cari Lo, dan kenapa ponsel Lo gak aktif."

"Ada masalah kecil nanti gue cerita."

"Tapi Lo gapapa kan Ca? Lo gak ada yang luka atau-

"Gue gapapa."

Abian mengangguk dan menatap Calista dalam. Siapapun bisa melihat bagaimana Abian yang menyukainya.

Talita mengepalkan tangannya, dia berjalan mendekat dan langsung berdiri didepan mereka.

"Ehem,,"

Calista menoleh dan menatap saudara tirinya.

"Gue kira Lo gak bakal muncul lagi."

Calista mendekat dan tersenyum "Kenapa? Lo kangen juga sama gue Hem?"

Talita memutar bolanya "Terus kemana aja Lo selama ini, bahkan kedua temen Lo sampai cari ke rumah."

"Kalau orang udah kepo tuh memang susah ya."

Talita menatap kesal Calista dan melangkah maju, namun Lila sudah lebih dulu menahannya.

"Jaga sikap Anda Nona."

Talita menautkan alisnya, siapa perempuan ini dan kenapa dia terlihat menjaga Calista.

"Ayo kita ke kelas." Ajak Calista membuat ketiganya mengikuti.

Talita menatapnya, Calista kembali dan artinya dia akan kembali susah mendekati Abian.

Sial,, Gue kira tuh cewek gak bakal balik lagi. Gak bisa, gue harus kasih tau Mama.

Talita segera mengeluarkan ponselnya dan segera mengirimkan pesan.

Lila, dia menatap sekeliling. Dia terus mengawasi apapun yang ada di sekeliling Calista sesuai perintah Leon.

"Jadi dia temen Lo Ca, kalian-

"Gue selama ini tinggal di rumah Lila, Lila yang udah bantu gue."

"Ca- Potong Lila.

"Gue benar-benar gak tau kalau saat itu gak ketemu Lila. Pertengkaran gue sama Papa pagi itu benar-benar bikin gue muak."

Bela mengusap bahu sahabatnya "Kenapa Lo gak telpon gue sih Ca."

"Ponsel gue rusak saat itu Bel."

"Jadi sampai hari ini Lo masih tinggal di rumah Lila?" Abian menatap dalam Calista.

"Iya."

"Gue bakal cari kost buat Lo Ca, jadi Lo gak perlu tinggal di rumah Lila."

"Tidak, Non - em maksud saya Calista boleh tinggal di rumah saya selama apapun." Lila memotong ucapan Abian.

"Tapi Ca."

"Gue gapapa Kok."

Talita berdiri didepan pintu, dia mendengar semua obrolan mereka. Jadi selama ini Calista tinggal bersama Lila. Tapi siapa sebenarnya Lila itu, kenapa dia terlihat bukan seperti mahasiswi umumnya.

Talita melangkah masuk, dia melewati meja Calista dan hanya meliriknya sinis.

"Dan Ca, Lo tau soal Perusahaan bokap Lo?"

Calista menggeleng "Sejak saat itu, gue sama sekali gak tau kabar Papa ataupun Perusahaan."

Bela mengangguk, dia tidak mau menceritakan semuanya lebih dulu. Keadaan Calista masih belum membaik dan dia tidak mau membebaninya lagi.

Lila mengambil ponselnya yang berdering. Pesan singkat dari Leon menanyakan Calista. Lila segera membalasnya.

******

Sementara di Perusahaan, Leon menatap layar ponselnya. Dia menatap sebuah foto dimana Calista sudah bersama temannya namun, laki-laki yang bersama mereka. Leon tidak mau gadisnya dekat dengan laki-laki itu.

Lila.

Terus temani Calista, jangan sampai laki-laki itu mendekati gadis kecilku.

Leon meletakkan ponselnya bersamaan dengan Zidan masuk.

"Ada apa."

"Maaf Tuan, Bagas menjual mobil milik Nona Calista Tuan. Dan semua uangnya untuk menutup kerugian Perusahaannya."

Leon terdiam. Dia menatap Tablet yang Zidan berikan. Mobil milik gadisnya.

"Beli kembali mobil itu dengan harga berapa pun."

"Baik Tuan."

Zidan mengangguk dan berjalan keluar. Sementara Leon mengepalkan tangannya. Bagas bermain-main dengannya.

"Halo Tuan."

"Bagaimana?"

"Saudara Tiri Nona Calista terlihat menghubungi orangtuanya soal Nona yang telah kembali."

"Terus awasi, lakukan peringatan saat perempuan itu mengganggu gadisku."

"Baik Tuan."

Leon meletakkan ponselnya dan bersandar. Dia akan benar-benar membuat perhitungan dengan siapapun yang sudah berani mengganggu Gadis kecilnya.

*********

Calista, Bela juga Lila berada di kantin. Mereka tengah asik ngobrol dan menikmati batagor yang mereka pesan. Lila pun sudah mulai akrab dengan Bela. apalagi usia mereka yang tidak beda jauh.

"Gue lihat Lo biasa aja bahkan tetap bahagia padahal Perusahaan Papa lagi ada masalah." Talita berdiri menatapnya.

"Maksud Lo?"

"Jangan pura-pura gak tau, Lo juga senang kan liat Papa jadi seperti ini. Papa banting tulang buat balikin Perusahan tapi Lo, Lo anaknya bahkan sama sekali gak pernah pulang ataupun membantu Papa."

"Stop Talita." Cegah Bela

"Kenapa? Harusnya Lo dirumah, Bantu Papa buat perbaiki semuanya. Bukan malah kabur."

"Gue gak kabur asal Lo tau."

"Terus kalau bukan kabur ? bahkan Lo gak pulang beberapa hari."

"Gue gak mungkin pulang karena ucapan Papa, dan bukanya Lo dan Nyokap Lo seneng gue gak sa dirumah? Lo bisa bebas disana."

"Gue bakal bilang ke Papa soal Lo "

"Bilang aja gue gak pernah takut."

Talita menghentakkan kakinya dan pergi membuat Calista diam.

"Ca, Lo gapapa?"

"Soal Bokap gue, Lo pasti tau kan Bel. Plis cerita ada masalah apa beberapa hari ini."

Bela diam, apa dia harus menceritakan semuanya tapi apa itu tidak malah membuat Calista terluka.

"Bel, plis cerita sama gue semuanya."

"Oke Oke, kita duduk lagi."

Calista duduk dan menatap Bela.

"Jadi hari dimana Lo pergi dari rumah karena pertengkaran Lo sama Bokap Lo. Hari itu juga kabar soal kebangkrutan Perusahaan keluarga Lo tersebar. 50% saham jatuh dan banyak klien yang mundur untuk kerjasama. Hanya itu yang gue tau Ca."

"Bangkrut?"

"Ya, cuma Abian cerita ada satu Perusahaan yang mau membantu tapi, itu juga tidak cukup membuat Perubahan Keluarga Lo membaik."

Calista terdiam, air matanya menetes di wajahnya. Bagaimana pun, Bagas Ayahnya dan Perusahaan, Dulu Orangtuanya merintis dari awal.

"Calista. Kamu gapapa? Atau kita pulang sekarang?" Ucap Lila khawatir dengan keadaan Calista.

Calista menggeleng. "Aku bakal temui Papa. Aku bakal pulang ke rumah."

"Tapi-

"Lila plis, ini hanya sebentar."

Lila mengangguk. Dia tau bagaimana perasaan Calista. Dia pasti akan begitu terpukul mendengar kondisi keluarganya.

*********

Notes;

Untuk beberapa hari kedepan mungkin aku Up cuma 1 bab karena masih dalam proses pengajuan Kontrak. Setelah semua selesai bakal kembali lagi.

Dan aku minta dukungan dari kalian untuk cerita ini beb, doa'in supaya bisa lulus Kontrak.

Thanks buat kalian yang masih terus dukung dan setia ikuti kelanjutan ceritanya.

Kalian the best..

Happy Reading

🥰🤗

1
meynur
asek kontrak
Cindy
lanjut kak
wo te
perusahaan keluarga x yah 🤭🤭
wo te
menjual x kak bukan menjauh 🤭🤭
wo te
ko up nya cuma 1 SH kak
meynur
next
Fani Septiani Putri
lanjut kak
rhani bhelLo💕
suka sama ceritanya
karya ka encha emang best bgd
rhani bhelLo💕: sama" ka enchaa 🌹
total 2 replies
Fani Septiani Putri
up trs kak cerita nya baguss/Drool/
Encha Imout: siap Kapten 🫡
total 1 replies
Fani Septiani Putri
suka bgt sama alur cerita nya kak, semoga happy anding calista dan leon
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!