NovelToon NovelToon
Darah Pendekar

Darah Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Dendam Kesumat / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang anak yatim yang berusaha menjadi pendekar untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya karena perampokan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

melanjutkan Perjalanan

Setelah berziarah , mereka kembali ke desa, namun keadaan balai desa sangat ramai,

    " nah itu dia" pak lurah, paman Yudha yang melihat Arya datang berkata sambil menunjuk

     " ada apa paman?" tanya Arya bingung.

      " ini kamu menunggu Nak Arya untuk membagi secara adil hasil bumi yang ada di gerobak ini" ucap paman Yudha dan di angguki oleh semua yang ada di sana.

     " aduuuh kok ribet amat, ya sudah di bagi saja, aku yange mengawasi" ucap Arya

    baiklah, ayo kita bagi " ucap paman Yudha , ternyata mereka menunggu Arya membagikan sebagai tanda menghargai Arya yang sudah bersusah payah membawa kembali hasil dari ladang mereka yang di rampok oleh perampok Gunung Elang.

    para warga desa Pandan Wangi dan Desa Sedayu, berpamitan ,satu persatu sambil mengucapkan rasa terima kasih pada Arya, mereka kini terbebas dari perampok yang selalu meminta sebagian hasil ladang mereka

    " ke esokan harinya, Arya mulai melatih Karyo, Jaya dan Bendi. ,

    " nah sekarang kalian pakai batu ini di kaki kalian masing masing satu batu di kedua kaki" perintah Arya saat memulai latihan,

     " batu ini?" tanya Karyo sambil memegang batu kedua batu yang ukurannya sama,

   " iya , ini untuk latihan fisik , bila punya tenaga dalam tetapi kekuatan fisiknya jelek, dia bagai rumah tanpa pondasi, sekali dia di terpa angin akan goyah atau roboh" jelas Arya menuturkan pentingnya latihan fisik.

   Ok kalau begitu kami akan latihan " Ucap Jaya yang bisa menerka kemana tujuan latihan dengan memasang beban pada kedua kakinya, ia dengan cepat memasang batu itu pada kedua kaki nya, Karyo dan Bendi mengikuti .

   " ugh," karyo mengeluh saat mulai berjalan kakinya terasa berat dan kaku.

     sambil melatih mereka bertiga Arya mulai meneliti darahnya, ia melukai jarinya dan mulai melakukan percobaan menawarkan racun itu.

   " Kamu lagi ngapain?" tanya Karyo yang heran dengan perbuatan Arya yang melukai diri sendiri juga memperhatikan darahnya di atas sebuah daun pisang.

    Arya menghela napas

    " saat aku melarikan diri dahulu, aku di tangkap oleh seorang pendekar beracun , tapak Merah, ia memukulku, tapi anehnya pukulan itu tak membuatku mati, namun tubuhku jadi beracun" tutur Arya menjelaskan pada Meraka bertiga

    "maksudmu, seluruh darah mu beracun?" ucap Karyo memastikan

 " iya, " sahut Arya sambil mengangguk. Karyo mendekat , dan duduk di samping Arya

    " apa tak ada penawarnya?" tanya nya khawatir.

    " ada tapi langka, teratai Es yang berumur paling rendah 500 tahun " sahut Arya. Karyo terdiam, ia tak menyangka bila sahabat kecilnya akan mendapatkan pengaruh saat pelarian dulu.

     " kalau aku tak memiliki racun aku bisa memberikan sedikit tenaga dalamku untuk memancing tenaga dalam kalian " Kaya Arya sambil menatap ke tiga sahabatnya

   " kamu yang sabar, pasti ada jalan nanti untuk menghilangkan racun di tubuhmu" ucap Karyo memberikan semangat pada Arya

 ..Arya mengangguk

   " ya ,pastinya nanti ada cara agar aku memusnahkan racun ini" sahut Arya optimis.

   Mereka melanjutkan latihan, kembali, pelatihan fisik memakan waktu sebulan, agar mereka terbiasa berjalan dan berlari menggunakan beban di kaki , dan di tangannya.

  " nah , sekarang, kalian mulai latihan pernapasan untuk menghimpun tenaga dalam " ucap Arya saat melihat ketiganya kini mulai mempunyai fisik yang tangguh

  ia mulai mengajarkan cara menarik napas , menahan dan menggiring energi ke pusat tenaga dalam mereka , juga mereka di ajarkan satu jurus berpedang dan satu jurus serangan menggunakan tangan kosong.

    " empat bulan Arya mengajari mereka kini mereka bertiga mempunyai tenaga dalam yang lumayan ,

    " Paman, Yudha , Karyo, jaya dan Bendi, terima kasih sudah menerimaku, kini aku akan melanjutkan perjalanan ku, ada satu tugas dari guruku harus aku jalan kan ,sekalian aku mencari penawar untuk tubuhku yang beracun" pamit Arya ,

   ." aku mengerti, pergilah, aku merestui mu, jadilah pendekar yang selalu membantu yang lemah, rumah ini, desa ini, akan selalu menyambut mu" ucap paman Yudha

   " Karyo, jaya ,dan Bendi, latih terus agar bisa menjaga desa kita ,aku menitipkan makam paman Wira , selamat tinggal " ucap Arya ,ia melangkah tanpa menoleh, ia takut bila menoleh maka ia tak jadi berangkat ,

   🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Arya hanya membawa Sebuah buntalan lusuh berisi sedikit koin emas sebagai penyamaran, sementara sebagian besar hartanya, kitab-kitab, dan barang berharganya tersimpan aman di dalam cincin ruang yang ajaib itu

Di desa berikutnya , arya hanya mampir sebentar untuk membeli perbekalan, namun ia tak sadar bila beberapa orang memperhatikan dirinya , Arya yang baru saja berpetualang tak tahu, bila mengeluarkan harta akan membuat orang gelap mata, ia sempat menjatuhkan beberapa koin emas ,saat membayar makanan yang akan di buat menjadi bekalnya.

     " Kalian tahu, siapa pemuda tadi?" tanya seorang dengan muka lonjong dan tatapan licik yang memuakkan

    "aku baru melihat pemuda itu, kenapa?" tanya salah satu teman si muka lonjong.

    " aku sempat melihat ada beberapa koin emas di buntelan bajunya yang terjatuh, aku yakin, bila di dalam buntelan itu banyak koin emasnya." ucap si muka lonjong

    " kita laporkan saja ,pada kang Badar, biar kita ga kesalahan," usul salah satu dari mereka .

    " ya sudah, ayo kita lapor ,nanti kita cegat ia di hutan depan sana, buruan keburu dia lolos" ucap si muka lonjong

    " ayo" mereka serentak berdiri dan melangkah pergi dari sana untuk melaporkan pada Badar, seorang pendekar golongan hitam di daerah sekitar itu.

    Arya yang tak tahu bila dirinya di incar hanya berjalan santai , sambil menikmati pemandangan alam di jalan yang. Ia lalui.

. Ia mengenakan pakaian baru yang ia ambil dari cincinnya, pakaian sederhana seorang pengelana, jauh dari kesan mencolok, agar tidak menarik perhatian yang tidak diinginkan dan bisa berbaur dengan masyarakat biasa.

Ia berjalan ke arah selatan, menjauhi pegunungan dan desa-desa yang telah ia lindungi, meninggalkan jejak kebaikan di belakangnya. Langkahnya mantap, penuh keyakinan dan tujuan. Udara senja yang sejuk menyentuh kulitnya, seolah menyambut awal petualangan baru. Di kejauhan, cakrawala membentang luas, menjanjikan tantangan dan pertemuan baru

" Berhentii ?" satu suara menggelegar , saat dia akan memasuki hutan berniat memotong jalan , agar cepat sampai di tempat yang Arya tuju

" ada apa ki sanak?" tanya Arya sopan

" kalau mau lewat kamu harus bayar!" bentak Orang yang di panggil Badar itu, tubuhnya tinggi dan kekar , dengan pedang berada di tangan kanannya.

" maaf kisanak, aku tak bisa memberi bekalku pada kalian, perjalanan ku masih panjang" ucap Arya .

" kalau begitu matilah. "

" seraaaaang!".

Teriak Ki badra memerintahkan kan anak buat yang ia bawa untuk menyerang Arya , Arya dengan cepat melesat dengan ilmu meringankan tubuhnya , ia sengaja menjauh karena tak mau berurusan dengan orang orang seperti itu, namun beberapa dari mereka mengejar Arya

1
Blue Angel
yuk baca ga bakal nyesel
Wan Trado
kalau pemilihan dilakukan dengan cara pertandingan maka jangan dibilang mengundi
Blue Angel: mengundi untuk pertama pertarungan , siapa lawan siapa , hanya di final yang ga pake undian 🙏🙏🙏
total 1 replies
Wan Trado
buset ini budi nongol aja.. bapak budi, ibu budi, kakak dan adik budi ga ikutan..?? 🤦‍♂️
Blue Angel: maaf bro kebanyakan buku jadi suka salah tulis MC, terima kasih nanti di revisi
total 1 replies
Wan Trado
wuiihhh, udah 4 tahun saja..
Wan Trado
dimana-mana ada rian... sepertinya idola sekali ya Thor.. 🤦‍♂️
Blue Angel: maaf bro, Rian sama bima novel pertama jadi ke inget terus🙏🙏🙏
total 1 replies
SONIYA SIANIPAR
keren
Blue Angel: terima kasih kak
total 1 replies
Osmond Silalahi
lah menang walk out dong
Osmond Silalahi
harta karun ... yeeee
Osmond Silalahi
wah ... aku klo gini takut bgt. horor
Osmond Silalahi
ky baca komik tiger wong / tapak suci dlu. vibes pendekar
Blue Angel: siap kak
Osmond Silalahi: jgn di spill ya
total 5 replies
Osmond Silalahi
gak terasa berat?
Osmond Silalahi
aq mampir disini
Bang Deni 0909
nice
M H
gass lanjut kan thor
Blue Angel: terima kasih. ,siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!