5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.
Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.
pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.
akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDTA 021
"bicaralah kalian berdua biar gw bersihin kayu ini"kata alan sambil perlahan melepaskan pelukan caramel dan meninggalkan
"come on baby tenang lu gak bisa kaya gini lu nyiksa diri lu sendiri"kata bita membuat caramel semakin terisak dalam tangisannya
"sakit,gak papa nangis ajah okey nanti baru cerita"sambung bita yang mendengar tangisan caramel bahkan hampir tak terdengar membuat bita ikut merasakan sakit yang dirasakan oleh sahabatnya.
"haa hiks hiks hiks sa sakit bit sa sa ki t" satu kata yang terucap terbata bata dari caramel yang bahkan kalah sama suara tersedu sedunya.
Caramel terus menangis membuatnya hampir kehilangan nafasnya segera bita bangkit mengambil alat pernafasan caramel dan membantu caramel untuk menghirupnya perlahan caramel mengatur nafasnya dan mencoba untuk tenang
"jangan gini terus dong ayo tenang lu harus bisa tenang jangan gini"kata bita sambil menghapus airmata caramel
Perlahan caramel menatap ke arah bita mencoba tersenyum dan menghapus airmatanya dan menghembuskan nafas beratnya dan mencoba untuk kuat. Matanya melirik ke arah alan yang masih membereskan barang yang tadi sempat di tendang oleh aldo
"udah gak papa biar aku yang bersihin"kata caramel yang masih tersedu sedu membuat siapapun tertawa bahkan alan pun yang mendengar suara caramel hampir ingin tertawa tapi apa boleh buat alan bisa menahan tawanya sambil mengambil beberapa pecahan kaca dan kayu
"bisa bisanya dia ngomong tapi masih tersedu sedu gitu"batin alan sambil terus menyibukkan dirinya
"jadi?"kata bita membuat caramel menatapnya dan tersenyum
"aldo datang kesini tadi dan dia salah ngira dia kira aku sama alan ada apa apa terus mereka berantem dan nendang kursi sampe kena lemari kaca aku sampai pecah gitu mau aku jelasin tapi dia malah nuduh aku selingkuh jadi aku nyuruh dia pergi"kata caramel mencoba untuk menahan airmatanya membuat bita mengangguk paham
"its okey sekarangg tenangin diri kamu aku coba ngomong sama aldo jelasin ke dia"kata bita dan di gelengkan oleh caramel
"biarin ajah bita kamu mending mandi ganti baju nanti ke sini lagi aku buatkan makan malam"kata caramel sambil tersenyum
"iyaa aku mandi tuh liat mata kamu jelek"kata bita sambil bangkit dan berdiri.
"Cafi keraso (yang bersih nyapunya) "kata bita meledek alan dan berlari meninggalkan kamar caramel
"lako"jawab alan lirih
Caramel berjalan ke arah alan membantu membereskan kursi dan letak lemari kembali menatap lemari kesayangannya pemberian dari ender rusak agak nyesek tapi caramel mencoba bersikap tenang masih bisa di benarkan. Caramel mengambil sapu menyapu bagian yang belom di raih alan dan memasukkannya ke dalam pengki dan membuangnya ke tempat sampah.
"maaf sudah merepotkan"kata caramel sambil meletakan sapu dan pengki di tempatnya
"gak papa ini juga salah gw, barusan cowok lu?"tanya alan dan di anggukan oleh caramel
"tempramental juga orangnya, perkenalan yang cukup mengerikan"sambung alan sambil duduk di sofa dan mengeluarkan handphonenya miliknya
Di dapur caramel mencoba mengolah beberapa masakan untuk tiga orang tak mungkin caramel mengusir alan yang baru saja di pukuli oleh aldo dan sudah membantunya banyak hal hari ini. Caramel mengambil ayam dan sayur sop caramel hanya membuat ayam mentega madu dan sayur sop saja suasana yang sangat hangat jika makan sop di saat hujan.
Hujan?? Caramel menatap ke arah jendela menatap air hujan yang turun semakin deras mengingat bahwa dirinya mengusir aldo di saat hujan turun apa anak itu baik baik saja?? Sudah sampai rumah?? Atau kehujanan?? Pikiran caramel melayang jauh kepada aldo tapi segera mungkin caramel menepisnya dengan cepat untuk apa dirinya memikirkan orang yang sama sekali tidak memikirkan dirinya. Caramel memilih memulai memasak untuk makan malam.
Jalan yang di iringi hujan aldo melewati hujan dengan motornya kecepatan yang tinggi membuat pria itu meluapkan emosinya aldo mengerem motornya dan memukul kepala motornya mengusap wajahnya dengan kasar dan memejamkan matanya perlahan menyesali perbuatannya yang terlalu emosi.
"maafin aku kamel, aku lakuin itu bukan karena aku mau kamu benci aku tapi aku lakuin itu karena aku gak mau kehilangan kamu aku mohon jangan pergi dari aku"kata aldo sambil menghapus air hujan yang terus membasahi wajahnya.
Aldo melanjutkan perjalanannya ke rumah dengan perasaan yang kacau tak menentu.
Caramel yang masih bergulat dengan masakannya dan menunggu sayur sopnya matang caramel mengambil handphonenya mengecek pesan dari aldo yang ternyata tak sama sekali dirinya dapatkan justru ada nomer tak di kenal yang menyepam dirinya
+62 89761: caramel saya mohon lepaskan aldo, anak saya butuh aldo anak saya lebih membutuhkan aldo
+62 89761:kamu jauh lebih mandiri daripada anak saya dan saya yakin kamu bisa hidup tanpa aldo di sisi kamu
+62 89761:anak saya hamil anak aldo jadi jauh jauh dari aldo
"hah?"kata caramel sambil menutup mulutnya anak saya hamil anak aldo? terulang lagi? dia bohong? Kenapa?
"lu gak papa"kata alan sambil mengambil air minum
"eh gak papa kok aku baik baik ajah"kata caramel sambil mengusap air matanya.
"gpp gpp tapi nangis ya? Jadi cewe jangan cengeng nanti di injek injek terus"kata alan membuat caramel memutar bola matanya
"stop ikut campur urusan pribadi ku"kata caramel membuat alan mengangguk paham
"okey okey cuman nyaranin ajah, sembuhin trauma itu susah"kata alan perlahan meninggalkan caramel yang masih mematung
Sembuhin trauma memang benar benar susah apalagi kali ini caramel bener bener sudah muak dan trauma bahkan rasanya untuk jatuh cinta lagi caramel sudah tidak dapat merasakannya lagi tapi kenapa?? Padahal dirinya sudah cukup baik dan sudah cukup tulus dalam mencintai seseorang tapi kenapa dirinya selalu di permainkan seperti ini?? Seperti tak ada harga dirinya.
Aku tak pernah minta barang mewah,aku tidak pernah memakai uang pasanganku,aku bahkan tidak pernah melarang menuntut apapun dari mereka,aku hanya selalu percaya dan selalu yakin pada mereka tapi kenapa pengkhianatan selalu dirinya rasakan? Karma?? Siapa yang sudah pernah dirinya khianati?? Cukup sakit rasanya mengingat semua rasa sakit yang pernah dirinya alami.
"ya allah kenapa seperti ini,siapa orang yang telah ku buat patah hati dan sakit hati seperti ini kenapa aku sangat sangat menderita seperti ini. Ya allah jika memang rasa sakit ini harus ku rasain tolong berikan rasa sakit yang begitu sakit dari ini aku sungguh tak kuat jika semakin pelan pelan ya allah"batin caramel sambil mengusap air mata
Bersambung