NovelToon NovelToon
Andrea (How Are You My Son?)

Andrea (How Are You My Son?)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Demi kebahagiaan sang kakak dan masa depan anaknya, Andrea rela melepaskan suami serta buah hatinya dan pergi sejauh mungkin tanpa sepengetahuan mereka. Berharap dengan kepergiannya Gerard dan Lucy akan kembali rujuk, namun rupanya itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya karena bayi lelaki yang ia tinggalkan itu kini tumbuh menjadi anak pembangkang yang merepotkan semua orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~07

Sore itu Jiro kembali di ajak ayahnya mampir ke hotel karena ada beberapa pekerjaan yang harus pria itu urus dan sampai hari ini ia pun belum mendapatkan pengasuh yang cocok dengan putranya tersebut hingga ia terpaksa mengajaknya pergi bekerja setelah selesai dengan home schoolingnya.

"Aku tunggu di sini saja ya papa," ucap bocah itu setelah mereka baru sampai di ballroom hotel. Rasanya bosan sekali jika harus terkurung di ruang kerja sang ayah.

"Baiklah papa pergi sebentar dan tolong jangan mengganggu yang lainnya," sahut Gerard mengingatkan. Tentu saja pria itu tak lupa meminta security hotelnya untuk mengawasi putranya tersebut.

Setelah ayahnya pergi Jiro pun nampak bermain seorang diri dan ketika melihat pria yang sedang duduk sendirian di sebuah sofa yang ada di tempat tersebut, bocah itu pun langsung melangkah mendekat. Rupanya pria itu yang ia tabrak dengan mobil-mobilannya waktu itu yang kini terlihat sedang asyik berbincang dengan seorang wanita melalui sambungan teleponnya.

Sepertinya pria itu tak menyadari keberadaannya hingga terus saja berbicara tanpa rasa terganggu. "Tentu saja sayang, ngomong-ngomong ibu kota begitu indah dan rasanya aku tak sabar ingin mengajakmu datang ke sini." Terang pria itu kemudian.

"Benarkah? Baiklah lain kali kita pergi bersama," sahut Sang wanita menanggapi dengan senyuman mengembang di bibirnya.

"Cantik," gumam Jiro ketika tak sengaja mengintip layar ponsel pria tersebut dari belakang. Terlihat seorang wanita cantik nampak tersenyum pada pria itu dan entah kenapa ia merasakan sesuatu yang aneh saat menatapnya, ada perasaan sedih yang sulit ia gambarkan.

"Apa dia kekasih paman?" Ucapnya pada akhirnya dan tentu saja itu membuat dokter Steve yang sedang fokus dengan teleponnya seketika menoleh ke belakang.

"Kau?" Pria itu pun sontak terkejut namun detik selanjutnya nampak mengulas senyumnya.

"Benar, apa dia cantik?" Ucapnya meminta pendapat pada bocah tersebut.

"Hm," Jiro pun mengangguk dengan polos. Ibunya juga pasti secantik wanita itu, sayangnya ia belum pernah melihat fotonya selama ini.

"Apa mau kenalan?" Tanya Dokter Steve lagi dan lagi-lagi Jiro mengangguk, entah kenapa rasanya ia ingin mengenalnya padahal sebelumnya ia enggan berbicara dengan orang asing.

"Sayang ini ada...." Dokter Steve nampak menjeda ucapannya ketika Andrea tiba-tiba kedatangan pasien ke dalam ruangannya. Begitulah kesibukan kekasihnya itu, waktu mereka benar-benar terbatas mengingat kesibukan mereka masing-masing.

"Aku ada pasien," bisik Andrea lantas melambaikan tangannya dan segera di matikan teleponnya. Sepertinya wanita itu tak melihat keberadaan Jiro.

"Sayangnya dia harus bekerja lagi untuk memeriksa pasien," terang dokter Steve menatap kecewa ke arah Jiro berharap bocah itu mengerti.

Anak tersebut adalah salah satu pemilik perusahaan terbesar di ibu kota ini, jika ia bisa mengambil hati anak itu maka tidak menuntut kemungkinan ayahnya akan berinvestasi di yayasannya. Sebenarnya ia ingin membangun sebuah rumah sakit besar di sekitar yayasannya hanya saja ia terkendala oleh biaya dan ia membutuhkan seorang investor mengingat daerahnya saat ini mulai berkembang dan bisnis rumah sakit adalah salah satu bisnis yang menjanjikan untuk ke depannya.

"Jadi bibi seorang dokter?" Ucap Jiro terkejut, ia tidak menyukai dokter karena ia sering di suntik dan rasanya sakit.

"Benar nak, paman juga dokter." Sahut Dokter Steve.

Mendengar itu pun Jiro langsung melangkah mundur, apa dokter tersebut di undang oleh ayahnya untuk menyuntiknya? Memikirkan hal itu bocah kecil itu pun langsung menelan ludahnya, sebelumnya ia memiliki rasa trauma dengan sebuah suntikan.

"Ada apa?" Dokter Steve tak mengerti dengan reaksi bocah tersebut, namun tiba-tiba bocah itu berlari dari hadapannya dan itu membuatnya semakin bingung.

Brukk

Jiro nampak terjatuh ketika tak sengaja menabrak seseorang. "Sayang, bukankah sudah papa bilang jangan berlarian." Gerard yang di tabraknya pun langsung membantu putranya itu bangun.

Melihat sang ayah datang Jiro sontak bersembunyi di belakang kakinya dan tentu saja itu membuat Gerard nampak terkejut. "Sayang ada apa?" Ucapnya tak mengerti.

"Bukankah papa bilang jika aku sudah tidak vaksin lagi?" Ucap Jiro meminta penjelasan.

"Tentu saja sayang, bukankah vaksin mu selesai bulan kemarin?" Gerard nampak mengernyit menatap putranya tersebut. Sebelumnya anaknya yang masih balita itu memang wajib melakukan vaksin hingga umur 3 tahun dan itu membuatnya sedikit trauma, biasanya anak lain mungkin akan merasa nyaman jika melakukannya bersama sang ibu sedangkan putranya tak mengalami fase itu.

Sebenarnya banyak hal yang membuatnya merasa marah terhadap ibu dari putranya tersebut hingga kemarahan itu pun kini berubah menjadi rasa benci. Wanita itu tega meninggalkan anak kandungnya sendiri hanya karena enggan menjalin hubungan dengan pria dewasa sepertinya, benar-benar alasan yang tidak logis.

"Lalu kenapa papa mengundang dokter datang kesini?" Jiro nampak melirik ke arah dokter Steve yang kini sedang berbincang dengan Henry.

"Dokter?" Gerard pun merasa heran, ia tidak merasa mengundang seorang dokter lalu putranya itu tahu darimana jika ada dokter di sini?

"Hm, bukankah yang berbicara dengan paman Henry itu adalah dokter." Jiro kembali menunjuk ke arah dokter Steve.

Gerard yang mengalihkan pandangannya ke arah yang di tunjuk oleh putranya itu pun nampak tak sengaja bertatapan dengan pria yang sedang bersama asistennya tersebut dan Henry yang menyadarinya pun langsung mengajak dokter Steve menemuinya mengingat sejak datang pria itu belum mengenalkannya.

"Tuan, ini dokter Steve salah satu pembicara di seminar yang di adakan selama beberapa hari di sini." Terang Henry memperkenalkan pria itu.

Gerard pun langsung menyambut jabat tangan dokter Steve dengan ramah, kemudian mereka nampak berbincang ringan sedangkan Jiro masih tetap bersembunyi di belakang paha sang ayah. Mendengar pembicaraan mereka pun bocah kecil itu nampak lega karena rupanya dokter itu hanya tamu di hotelnya.

"Saya juga berencana membuka cabang yayasan di sini hanya saja belum ada seseorang yang bisa di percaya, sebenarnya kekasih saya juga berasal dari kota ini tapi dia masih betah tinggal di daerah kami tinggal. Maklum meskipun kota kecil tapi masih sangat alami mengingat di apit oleh laut dan juga pegunungan." Terang dokter Steve lagi.

Gerard pun semakin tertarik berbicara dengan pria itu, karena selain seorang dokter pria itu juga memiliki jiwa bisnis sepertinya dan mereka bisa saling bertukar pikiran. Dalam hidup ini selain uang dan percintaan koneksi juga hal paling penting untuk di miliki.

Tiba-tiba ponsel dokter Steve berdering lalu pria itu pun langsung melihatnya dan senyumnya perlahan mengembang ketika melihat siapa yang menghubunginya.

"Maaf tuan Gerard, saya angkat telepon sebentar." Ucapnya.

"Iya sayang, maaf ya aku masih sedikit sibuk." Ucapnya seraya berlalu menjauh.

"Tidak apa-apa, tadi aku ada pasien tapi jika kamu masih sibuk nanti saja teleponnya." Sahut Andrea dari ujung telepon.

.

Gerard dan Henry yang sedang berbincang pun sontak menoleh ke arah pria itu ketika mendengar suara yang begitu tak asing di telinga mereka.

"Andrea?"

1
Sunaryati
Suami yang hanya mengandalkan kekayaan istri dan mertua saja berani nikah lagi. Nah sekarang kamu merasakan jijik ya, Lucy, miliknya dicelupin ke milik orang lain. Itu dulu juga yang dirasakan Gerald, maka langsung nikahi Andrea, karna kamu selingkuh dengan Tom. Tapi jika kau telah sadar dan
memperbaiki diri itu sangat baik. Aku mendukung perceraian kamu dengan Tomi. Aku tak sabar bagaimana reaksinya.
Sunaryati
Suami yang hanya bersandar dan mengandalkan kekayaan istri d
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Just for fun 🙌....
Tom tidak punya komitmen serius untuk membangun rumah tangga denganmu Luc..
Sekedar memanfaatkan kesempatan yang ada...
Nebeng hidup, lumayan menerapkan prinsip ekonomi...
Yang ada dalam pikiran dia bisa melampiaskan hawa nafsunya tanpa perlu repot membooking wanita malam...
Meskipun realitanya lebih parah...
Heni Mulyani
lanjut
no 🎸 ve
Bagus Luc, biar nyahokk tuh selingkuhann suami mu, gak dapat apa-apa, dasar laki-laki menjijikann 🤣
Wifasha Fasha
ckep Lucy,biar kapok si tom tom
Wifasha Fasha
cpek lucu
Mommy El
seperti dugaan ku..
tom diceraikan dg keadaan menjadi miskin.
tapi seimbang lah dg uang yg sudah dikeluarkan Lucy selama hidup dg Tom.
seperti nya Lucy kedepannya lebih nyaman jadi janda saja merawat anaknya.
Eva Karmita
sekarang kamu tau kn Lucy itu juga yg dirasakan Gerlad dulu ketika kamu memutuskan untuk selingkuh dan berhubungan badan dgn tomket , sabarlah mungkin ini sudah jln cerita dlm hidup mu Lucy semoga kedepannya akan ada kebahagiaan untuk mu dan anakmu walau Tampa si tomket
Boru Girsang
sibuk menjadi orang lain repot juga ya,,, 😉😉😉
winarti 151
makasih kak lnjut 👍😊
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Mungkin setelah kamu di ceraikan Lucy,,, akan mrasakan kehilangan Tom wkwkwwk itupun kalau kamu punya hati,,,,, tapi gpp di ceriakan sama Lucy masih ada Irene kan😂😂😂😂

geundae apakah Irene akan tetap bersamamu setelah dia tau kalau kamu miskin???? 🤔🤔🤔🤔🤔
Tuti Tyastuti
nah gitu luc jangan mau di bohongin
Tuti Tyastuti
nah itu lebih baik luc
Rokhyati Mamih
setuju Luc sebelum kamu di keruk , tom yang kamu keruk dulu
Cicih Sophiana
iya betul Lucy untuk apa di pertahankan klo ada perselingkuhan di dlm pernikahan... udah gak sehat lg itu...
Sugiharti Rusli
lagi pula aset itu peruntukannya buat anak si Tom juga kan,,,si Irene dan calon anaknya makan tuh si Tom yang kere
Sugiharti Rusli
wah ternyata rencana Gerard memang sangat baik yah, tapi kan selama ini si Tom memang sudah menikmati uang Lucy sedari dulu sih
mbok Darmi
akhirnya lucy sadar siapa tom dan ngga perlu pikir panjang untuk segera gugat cerai jgn lupakan lucy kamu hrs ada dalam lindungan orang yg tepat selama proses gugat cerai sementara kamu bisa dirumah ortu mu dgn pengawasan yg ketat ingat tom itu preman berujut manusia playing victim
Sri Komalasari
Lucy go go go km bisa, semangat lucy, minta pengawal juga lucy biar km g di teror sama c parasit tom, km wanita hebat luc jd jangan menyerah ya 😉😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!