NovelToon NovelToon
Kintania Raqilla Alexander

Kintania Raqilla Alexander

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:889
Nilai: 5
Nama Author: Lesyah_Aldebaran

Tidak semua cinta datang dua kali. Tapi kadang, Tuhan menghadirkan seseorang yang begitu mirip, untuk menyembuhkan yang pernah patah.

Qilla, seorang gadis ceria yang dulu memiliki kehidupan bahagia bersama suaminya, Brian—lelaki yang dicintainya sepenuh hati. Namun kebahagiaan itu sekejap hilang saat kecelakaan tragis menimpa mereka berdua. Brian meninggal dunia, sementara Qilla jatuh koma dalam waktu yang sangat lama.

Saat akhirnya Qilla terbangun, ia tidak lagi mengingat siapa pun. Bahkan, ia tak mengenali siapa dirinya. Delvan, sang abang sepupu yang selalu ada untuknya, mencoba berbagai cara untuk mengembalikan ingatannya. Termasuk menjodohkan Qilla dengan pria bernama Bryan—lelaki yang wajah dan sikapnya sangat mirip dengan mendiang Brian.

Tapi bisakah cinta tumbuh dari sosok yang hanya mirip? Dan mungkinkah Qilla membuka hatinya untuk cinta yang baru, meski bayangan masa lalunya belum benar-benar pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lesyah_Aldebaran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Satu

Selesai makan, Qilla segera berdiri dengan gerakan yang gesit, berusaha untuk menunjukkan kemandiriannya. Qilla membereskan piring kotor dengan sigap, tidak ingin merepotkan Brian yang telah membuatnya merasa nyaman di apartemennya.

Dengan hati-hati, Qilla membawa kedua piring itu ke wastafel dan menyalakan air, siap untuk mencuci piring-piring kotor itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh sabun, sebuah kehangatan mendekat dari belakang, membuat Qilla merasa sedikit terkejut.

Brian berdiri sangat dekat, satu tangannya menyandar santai di dinding, mengurung Qilla dalam ruang sempit antara dirinya dan wastafel. Qilla bisa merasakan napas Brian di dekat telinganya, membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Kak... Apa yang kakak lakukan?" tanya Qilla dengan suara yang sedikit bergetar, mencoba untuk mengalihkan perhatian dari perasaan yang mulai menguasainya.

Brian tersenyum tipis. "Aku bantu cuci piring, boleh ya?" ucapnya dengan nada yang lembut dan penuh perhatian.

Qilla menoleh ke belakang, mata mereka bertemu, dan Qilla bisa merasakan kehangatan yang terpancar dari Brian. "Tidak perlu, kak. Aku bisa sendiri," jawab Qilla dengan suara yang sedikit lembut, tapi Brian tidak bergeming, tetap memandang Qilla dengan mata yang penuh cinta.

"Aku ingin membantu," ucapnya lagi, membuat Qilla merasa sedikit terpaksa untuk menyerahkan piring-piring itu kepada Brian.

Kini mereka berdiri berdampingan, terlalu dekat sehingga lengan mereka bersentuhan setiap kali mereka bergerak, meski hanya sedikit. Brian dengan isengnya memberikan busa sabun ke hidung Qilla, membuat gadis itu sangat terkejut dan juga kesal secara bersamaan.

Qilla menatap wajah Brian dengan wajah kesal, mata yang mencorong tajam karena marah, namun Brian bukannya takut malah semakin gemas melihat wajah Qilla yang semakin terlihat menggemaskan jika gadis itu sedang kesal kepadanya.

Brian mencubit pipi tembam Qilla dengan gemas, membuat Qilla semakin kesal. "Calon istri ku ini kenapa cantik banget, hm?" ucap Brian dengan nada yang menggoda, membuat Qilla semakin malu dan kesal.

"Ish! Kak ihh! Jangan cubit pipi ku dongg!" ujar Qilla di sela-sela cubitan Brian, suara yang keluar dari bibirnya sedikit bergetar karena marah dan malu.

Brian terkekeh kecil melihat reaksi Qilla yang menggemaskan, senyum yang menghiasi wajahnya membuat Qilla semakin tidak bisa menahan kesalnya.

"Oke, aku tidak akan melakukannya lagi sayang," Brian berhenti mencubit pipi Qilla, tapi masih tersenyum melihat Qilla yang semakin lucu.

"Hump! Liat nih pipi aku jadi banyak busa nya kan!" kesal Qilla sambil mengerucutkan bibirnya yang lucu, membuat Brian semakin tidak bisa menahan tawanya.

Qilla yang semakin kesal juga membalas dengan memberikan busa sabun di pipi Brian, membuatnya terlihat seperti seorang anak kecil yang bermain-main.

"Hahaha Rasain tuh, wlee," Qilla tertawa sangat bahagia melihat wajah Brian yang terkena busa karena perbuatannya.

Brian terdiam sejenak, pria itu sangat terkejut karena tindakan Qilla yang tiba-tiba, tapi hati Brian menghangat ketika melihat Qilla yang akhirnya tertawa dengan lepas di hadapannya sekarang dan gadis itu tidak merasakan takut lagi padanya.

Qilla yang tersadar dengan kelakuannya berhenti tertawa, gadis itu terdiam canggung, merasa sedikit malu dengan tindakan spontannya.

"Maaf kak aku..." Jari telunjuk Brian menghentikan perkataan Qilla, Brian tersenyum tampan membuat Qilla kesekian kalinya terpesona dengan ketampanan Brian.

"Sstt, aku tidak akan pernah marah padamu, mau kamu melakukan hal apapun itu jika itu membuatmu bahagia, lakukan saja sayang. Aku tidak akan pernah melarang ataupun memarahi mu," ujar Brian dengan suara yang lembut.

Qilla merasa hatinya dipenuhi dengan perasaan bahagia dan cinta, dan dia tidak bisa menahan senyum yang menghiasi wajahnya.

"Terima kasih, Kak," ucap Qilla dengan suara yang lembut.

Brian mengganti posisinya yang tadi berada di samping Qilla, kini pria itu sudah berada di belakang Qilla, memeluk Qilla dari belakang, membuat tubuh Qilla menegang saat itu juga. Jantungnya berdetak lebih kencang, pipinya langsung memanas karena merasa sedikit terkejut dan tidak siap dengan tindakan Brian.

"Kak? Apa yang-"

"Aku lebih nyaman seperti ini, sayang," potong Brian sambil mencuci piring dengan posisi yang membuat Qilla benar-benar gugup sekarang.

Qilla menatap wajah Brian yang sangat dekat dengan wajahnya, mata mereka hampir bersentuhan. Lagi dan lagi pipi Qilla memerah karena terpesona dengan ketampanan Brian, membuatnya merasa sedikit tidak berdaya.

"Ternyata dari dekat seperti ini, dia tampan banget," puji Qilla dalam hatinya, tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Brian.

Brian sudah selesai mencuci semua piring yang kotor, namun Qilla belum juga menyadarinya karena gadis itu larut dalam pesona Brian.

"Sudah puas memandangi wajahku, sayang?" ujar Brian membuyarkan pesona Qilla, membuat gadis itu salah tingkah sendiri dan merasa sedikit malu. Qilla langsung menunduk, merasa pipinya semakin memanas karena merasa ketahuan sedang memandangi Brian dengan sangat intens.

"I-iya... Maksudku, tidak, siapa juga yang liat wajah kamu," jawab Qilla dengan suara yang sedikit bergetar, mencoba untuk menyembunyikan rasa malunya.

"You're not good at hiding things from me," ujar Brian sambil terkekeh geli.

"Lain kali, kalau kamu mau pergi atau ketemu siapa pun, baik teman perempuan atau laki-laki," ucap Brian pelan, namun tegas, suaranya yang hangat tapi penuh perhatian.

"Kamu harus bilang ke aku dulu, ya? Paham, sayang?" tanya Brian dengan mata yang memandang Qilla dengan serius, tapi juga penuh kasih, membuat Qilla merasa seperti sedang dijaga dan dilindungi oleh seseorang yang sangat peduli padanya.

Qilla mengangguk pelan, merasa sedikit terikat dengan Brian karena perasaannya yang mulai tumbuh.

"Iya, kak. Aku paham," jawab Qilla dengan suara yang lembut, merasa sangat beruntung memiliki seseorang seperti Brian yang selalu memikirkan keselamatannya.

Brian tersenyum, lalu memeluk Qilla lebih erat, membuat Qilla merasa sangat nyaman dan aman dalam pelukan Brian.

"Aku hanya ingin selalu tahu kamu aman, sayang," bisik Brian di telinga Qilla, membuat Qilla merasa hatinya dipenuhi dengan perasaan bahagia dan cinta.

...****************...

Malam kian larut, udara apartemen mulai menusuk dingin, membuat Qilla menggigil pelan saat keluar dari kamar mandi dengan piyama sederhana berwarna merah yang sedikit longgar di tubuh mungilnya.

Rambutnya yang masih basah terlihat kusut, dan wajahnya yang bersih tanpa makeup membuatnya terlihat sangat manis dan polos. Qilla menggosok-gosokkan tangannya untuk menghangatkan tubuhnya, lalu berjalan menuju ruang tamu di mana Brian sedang menunggu dengan wajah yang tampan dan santai.

Brian menatap Qilla dengan mata yang hangat, lalu tersenyum melihat Qilla yang menggigil karena dingin.

"Kamu kedinginan?" tanya Brian dengan suara yang lembut. Qilla mengangguk pelan, dan Brian langsung berdiri untuk mengambil selimut yang ada di sofa, lalu membungkus Qilla dengan selimut hangat itu.

"Duduklah di sini, aku akan membuatkanmu sesuatu yang hangat," ujar Brian sambil menuntun Qilla untuk duduk di sofa, membuat Qilla merasa sangat nyaman dan dirawat oleh Brian.

Brian langsung pergi menuju dapur untuk membuatkan minuman hangat yang terbuat dari buah stroberi. Pria itu mengambil bahan-bahan dari lemari pendingin, lalu memotong-motong kecil buah stroberi dan memasukkannya ke dalam blender. Setelah itu, Brian memanaskan campuran stroberi di dalam kompor hingga aroma manis stroberi memenuhi udara.

Beberapa menit kemudian, minuman yang dibuat Brian pun jadi, pria itu langsung menghampiri Qilla dan duduk di sampingnya, meletakkan minuman hangat itu di meja.

"Masih dingin, sayang?" tanya Brian pada Qilla dengan mata yang penuh perhatian.

"Udah nggak lagi kok, kak," jawab Qilla sambil tersenyum manis, membuat Brian merasa bahagia melihat senyum Qilla. Brian mencubit hidung Qilla dengan gemas, membuat Qilla sedikit tertawa.

"Sekarang minum ini dulu, hm," ucap Brian sambil mengambil minuman hangat itu kembali dan meniupnya agar dingin. Qilla ingin mengambil minuman itu dari tangan Brian, namun Brian tidak membiarkannya.

"Biar aku saja, sayang," kata Brian dengan suara yang lembut, lalu mendekatkan cangkir ke bibir Qilla. Qilla benar-benar dibuat hampir pingsan dengan perhatian Brian, tapi juga merasa nyaman karena Brian yang selalu memikirkan keselamatannya.

Dengan mata yang memandang Brian, Qilla meminum minuman hangat itu dari tangan Brian, merasakan kehangatan dan kelembutan sentuhan Brian.

"Eumm, enak banget, ini terbuat dari buah stroberi ya?" tanya Qilla dengan wajah binar, mata yang berbinar-binar karena rasa yang lezat.

Brian mengangguk, tersenyum melihat reaksi Qilla. "Iya, sayang, kamu suka?"

Qilla mengangguk antusias, wajahnya yang berseri-seri membuat Brian merasa bahagia.

"Iya, aku suka banget! Apa lagi sama buah stroberi, enak banget," jawab Qilla dengan suara yang penuh semangat, membuat Brian merasa puas karena berhasil membuat Qilla bahagia dengan minuman buatannya.

Brian tersenyum, lalu memeluk Qilla dengan erat, membuat Qilla merasa sangat nyaman dan disayang. "Aku senang kamu suka, sayang," bisik Brian di telinga Qilla.

Kintania Raqilla Alexander adalah gadis yang sangat cantik dan menggemaskan, dengan senyum manis yang bisa mencerahkan hari siapa saja. Dia memiliki ketertarikan yang unik pada hal-hal yang berbau stroberi, dari makanan hingga dekorasi, semuanya harus ada sentuhan stroberi di dalamnya.

Warna merah dan hitam adalah warna favoritnya, dan dia sering mengenakan pakaian dengan kombinasi warna tersebut. Meskipun dia masih muda, Qilla memiliki mimpi besar untuk menjadi seorang dokter, dan dia sangat bersemangat untuk membantu orang lain. Di sekolahnya, Qilla dikenal sebagai anak yang cerdas dan berprestasi, sering kali meraih peringkat pertama di kelasnya.

Namun, ada satu hal yang tidak disukai Qilla, yaitu emas. Dia tidak tahu mengapa, tapi ada sesuatu tentang emas yang membuatnya merasa tidak nyaman. Meskipun demikian, Qilla tetap menjadi gadis yang positif dan bersemangat, dengan kepribadian yang ceria dan menggemaskan.

1
kalea rizuky
orang kaya pasti demi harta biar g kemanaa tuh makanya di jodoin sedari kecil hadeh pak buk egois demi harta anak di korban kan meski akhirnya cinta klo enggak apa gk hancur masa depan anak katanya orang kaya tp kayak orang desa aja kelakuan
kalea rizuky
panass
kalea rizuky
koo ortunya ijinin anak nya nikah muda pdhl orang kaya knp thor
kalea rizuky
meleleh ya qil/Curse//Curse/
kalea rizuky
jd mereka uda nikah g ada flashback nya apa thor
wait, what?
yah, belum lanjut kah? :(
wait, what?
Ditunggu lanjutannya yaa kak
wait, what?
rekomendasi banget sih untuk kalian baca, seruu banget
wait, what?
seruuuu banget, aku sangat suka sama cerita nya. Ditunggu kelanjutannya
Shoot2Kill
Thor, jangan bikin kami tidak bisa tidur karena ingin tahu kelanjutannya 😂
Shion Fujino
Menyentuh
Mabel
Wah, cerita ini anjreng banget! Pengen baca lagi dan lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!