NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Anna

Cinta Untuk Anna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

Anna bukan janda, aku tahu semuanya
tapi aku tak bisa mengatakan itu padanya
aku takut dia justru akan pergi dari ku setelah tahu semuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Makan malam yang indah, antara calon menantu dan calon mertua. Seharusnya ini jadi hal yang membanggakan untuk Anna, namun setelah mereka keluar dari rumah dan meninggalkan kedua orang tua Abel, Anna kembali menarik tangan Abel.

Abel berbalik, terkejut Anna menarik tangannya. Menunggu beberapa saat tapi Anna tak mengatakan apapun.

"Pulang ya, istirahat. Besok lagi bicaranya" Abel merasa lelah.

Anna masih diam saat Abel hendak berjalan lagi. Kemudian dengan perlahan Abel mendekati dan tiba-tiba mengecup bibir Anna.

Mata Anna membulat, dia langsung memukul dada Abel.

"Bukan itu.... " keluh Anna, kesal merasa dia yang meminta itu.

Abel tersenyum.

"Tentu saja bukan, tapi aku mau" ucap Abel.

"Bagaimana jika bu Santi dan Pak Roman.... "

"Papa mama! " Abel meralat ucapan Anna seraya menarik tangannya untuk cepat berjalan.

"Tidak semudah itu.... " Anna mengeluh sepanjang jalan.

Andri sudah tak aneh dengan pemandangan itu. Sejak pertama masuk, malah dia sudah menebak kalau mereka punya hubungan spesial.

Sampai di rumah Anna, Abel mengantarkannya hingga pintu.

"Sudah Pak, tidak usah masuk! " Anna mendorong dada Abel.

"Benar kamu ga mau aku nginep di sini? " Abel menggodanya.

Dahi Anna berkerut merasa aneh dengan ucapan Abel yang tak biasanya.

"Yang benar saja! " Anna memukul dadanya lagi.

"Sakit! " Abel mengusap dadanya.

Anna merasa takut, lalu mengusap dadanya dengan lembut.

Abel tersenyum, Anna sadar sedang dipermainkan.

"Pak! " Anna protes.

"Kamu ini menolak ku, tapi juga khawatir padaku" ucap Abel sembari berbalik hendak pergi.

Anna terpaku, merasa ucapan Abel benar.

"Besok tidak usah masuk! " seru Abel.

Kemudian Anna menyeringai.

"Mana ada yang masuk kerja hari minggu! Hanya orang bodoh yang melakukan itu! " seru Anna.

Lalu seketika dia ingat bagaimana dia dulu begitu patuh pada Abel untuk masuk di hari minggu.

"Astaga, aku mengatai diriku sendiri" gumam Anna.

"Hahahhh! " Abel tertawa terbahak-bahak.

"Dia sangat menyebalkan" gerutu Anna.

Dia menutup pintu, tapi malah tersenyum setelahnya.

"Dia benar, aku peduli padanya, cemas dan khawatir. Tapi kenapa aku bersikeras untuk pergi darinya? " gumam Anna.

**

Apartment Abel.

Gelas pecah di lempar Venus yang wajahnya merah padam seolah seluruh amarahnya memuncak. Sementara Abel hanya berdiri melipat tangan di ambang pintu kamarnya.

Andri datang setelah mendengar suara gaduh itu. Dia hanya bisa diam setelah Abel memberi kode untuknya ikut tenang sepertinya.

"Aku sudah bilang aku butuh lahan itu! " Venus bicara dengan mengatup seluruh gerahamnya.

"Tidak bisa, membeli lahan seluas itu, harus ada orang yang benar-benar bertanggungjawab untuk mengelolanya" jawab Abel santai.

"Jadi aku tidak bertanggungjawab? " Venus menatap kakaknya itu dengan mata melotot yang seolah akan lompat dari tempatnya.

Abel mengalihkan tatapannya seraya menghela.

Venus menyeringai.

"Sampai kapan kau akan mengungkit kejadian sepuluh tahun lalu? "

Venus mendekati. Abel menatap Andri menyuruhnya pergi. Andri menurut dia keluar, tapi panik hingga akhirnya menelpon Anna, karena Venus terus berteriak pada Abel.

Tak lama kemudian Anna datang, namun Venus sudah pergi. Anna membuka pintu dan melihat Abel sedang memungut pecahan gelas satu persatu.

Abel menoleh, dia kira Andri, dia berdiri saat melihat itu Anna.

"Aku tidak apa-apa" ucap Abel karen melihat wajahnya yang panik.

Anna langsung ke dapur mengambil sarung tangan tebal.

"Pakai sarung tangan... " ucap Anna yang langsung memakainya dan membersihkan pecahan gelasnya.

Abel terdiam saat pecahan gelas di tangannya Anna ambil.

Bagaimanapun dia tahu, Anna sangat khawatir dengannya. Yang Anna tau, Venus mengalami kecelakaan dan membuat mentalnya tak stabil. Anna merasakan apa yang Abel rasakan. Kesedihan yang mendalam, dimana orang yang kita sayangi mengalami hal yang tidak diinginkan.

Anna pun merasakan penderitaan yang sama, terutama saat Lena, kakak iparnya tak terkendali. Pukulan demi pukulan dia terima, namun dia hanya bisa diam. Merelakan tubuhnya dipukuli hanya untuk bisa menemaninya sebentar di rumah sakit jiwa.

Abel paham rasa cemas Anna, namun dia hanya bisa menghela.

Selesai Anna membuang semua serpihannya, Abel mendekati kemudian memeluknya dari belakang.

Anna terdiam, tak terkejut. Dia malah menangis. Abel semakin erat memeluknya.

"Kan aku sudah bilang aku baik-baik saja" bisik Abel.

Andri yang datang tiba-tiba membuat mereka langsung melepaskan pelukan.

"Maaf Pak, saya... " Andri salah tingkah.

"Ada apa? " tanya Abel seraya duduk di kursi setelah panik.

"Ini, pak Venus tadi datang lagi lalu meminta saya memberikan ini untuk anda" tunjuk Andri ke sebuah kotak yang dia bawa dalam kantong plastik.

Anna menatap bungkusan khas dari sebuah toko kue. Kemudian dia menatap Abel yang menggerakkan kepalanya.

"Sudah kubilang dia dan aku baik-baik saja" ucap Abel lalu tersenyum.

Anna membersihkan tangannya. Dia membantu Abel menyiapkan kue yang dibeli Venus.

"Waahhhh, ice cream cake! " ucap Abel bersemangat.

Anna melirik sambil menyiapkannya.

"Hmm, sedap! " puji Abel.

Anna masih diam, sambil menyiapkan minuman hangat untuknya.

"Lain kali aku bilang sama Andri biar ga ngehubungi kamu seperti ini" ucap Abel dengan mulut masih menikmati kue es krim nya.

Anna terpaku, dia ingat akan pergi ke Lampung minggu depan. Dia berbalik kemudian menyerahkan minumannya.

"Saya mau minta cuti Pak" ucap Anna.

Abel langsung terdiam, menghabiskan sisa makanan yang ada di mulut kemudian melap bibirnya.

Dia pikir Anna sangat cemas padanya lalu datang, tapi yang dia dengar hanya izin untuk cuti.

"Kenapa? " tanya Abel.

"Satu tahun ini saya ga pernah ambil cuti. Kenapa bertanya kenapa? " Anna berbalik bertanya.

"Maksudnya, aku pikir kamu kesini karena panik ada Venus yang melempar gelas di hadapan ku, tapi malah.... " Abel menggambarkan kejadian dengan gerakan tangannya.

"Iya... itu juga, tapi cuti juga" ucap Anna salah tingkah karena perasaan sangat mudah ditebak.

Abel menghela, dia mendorong piring kuenya.

"Ok, satu hari kan? " ucapnya.

"Enak aja, 12 hari" Anna melipat tangan.

Abel terkejut.

"Kenapa lama sekali! " dia berdiri dan langsung mendekati Anna.

"Pak, sudah kewajiban Anda memberikan cuti selama 12 hari dalam setahun untuk saya! " Anna mengungkit aturan.

"Tapi sayang, itu terlalu lama! " Abel protes, tapi kemudian dia berpikir bahwa Anna hanya minta cuti untuk istirahat dan merasa sudah ada yang bisa meng-handle semuanya.

"Ahhh, ok 12 hari. Si kembar suruh liburan di sini, nanti kita pergi ke tempat-tempat seru" ucap Abel merasa pengertian.

Anna mengerutkan dahinya.

"Kali ini saya yang ke Bandung, bukan mereka yang kemari" ucap Anna, yang langsung mematahkan pemikirannya lagi.

"Kenapa begitu? " tanya Abel merasa lemas mendengar dia akan pergi untuk waktu yang lama menurutnya.

Anna semakin merasa kesal dengan tingkahnya.

"Cukup! " tangannya melebar di hadapan Abel.

Abel terdiam.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>

1
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
q ksih bunga lagi pokok cpet update
kalea rizuky
iri ya lu bio aneh
kalea rizuky
q ksih bunga deh
kalea rizuky
flashback nya mana thor
ANGELBRODROIX
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
Shikacikiri: lanjut donk!
😉
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!