NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Penangkapan Karl

"Perkenalkan, aku William Marshal."

William pun memperkenalkan dirinya.

Setelah berkenalan, mereka pun diajak ke kediaman Cody. Mereka melihat banyak lencana yang terpampang di dinding. Cody merupakan Sherif yang sangat hebat. Rakyat di kota Chalinggo begitu mempercayai Cody. Namun Cody saat ini dibuat kewalahan oleh pendatang dari luar yang mana ia merupakan seorang pencuri kelas kakap.

"Akhir akhir ini, aku sering mendengar informasi tentang barang yang hilang. Pencuri itu sangatlah hebat, aku akui itu. Aku masih belum tahu cara menangkap nya."

Jelas Cody sembari duduk kemudian disusul dengan meminum kopi.

"Siapa namanya? Dan dari kapan dia mulai mencuri barang barang warga?"

William duduk santai sembari menanyakan itu.

"Namanya Karl, dia mulai mencuri sejak minggu lalu."

Balas Cody.

"Lalu, kapan biasanya dia mulai bergerak?"

Tanya William.

"Dia biasanya mulai bergerak dan mulai mencuri pada malam hari."

Balas Cody.

"Apa Karl punya kemampuan khusus seperti sihir?"

Tanya Bobby dengan muka serius.

"Awalnya aku mengira dia cuma seorang pencuri dan penembak biasa, namun ternyata dia bisa menghindar dengan cepat layaknya angin yang berhembus kencang."

Balas Cody.

"Aku rasa dia bisa melakukan sihir angin."

Bobby menyimpulkan hal itu dengan tangan yang memegang dagu.

"Untuk tanah kelahirannya, menurut informasi yang ku dapat dia berasal dari kota Bolz City."

Ucap Cody.

"Bolz City?"

Tanya William.

"Ya, aku rasa dia berasal dari kota yang penuh dengan bandit."

Ucap Cody.

"William, apa kita punya rencana untuk menangkap nya?"

Westia pun menanyakan hal itu.

Setelah pertanyaan Westia, semua terdiam memikirkan rencana. William harus memutar otaknya agar bisa mengelabui pencuri handal.

"Sepertinya kita hanya perlu memasang jebakan yang banyak."

Ucap Wesker.

"Aku tidak setuju, yang kita hadapi adalah pencuri handal, pasti dia ahli dalam menghindari jebakan."

Balas William.

"itu benar, lagipula akan sangat merepotkan jika yang kena jebakan malah warga kota."

Tambah Dante.

"Yang jelas, kita harus mengepungnya. Supaya aku bisa menggunakan sihir ku untuk menghentikan nya."

Ucap Bobby, tangan kanannya mengangkat dan memancarkan energi cahaya.

Tiba tiba saja dari arah luar datang seorang gadis dan saat dia masuk dia memanggil manggil nama Cody.

"Cody... Cody...."

Ucap wanita itu, dia pun terkejut saat melihat anggota Zeyynmaloth sedang bersama Cody.

"Oohhh Sabrina. Ada apa?"

Tanya Cody setelah menjawab panggilan Sabrina.

"Apa ini... Apa ini pasukan Zeyynmaloth? Aku tak menyangka aku akan bertemu dengan mereka."

Ucap Sabrina, kedua tangannya menutup mulut disertai pipi merah merona. Tatapan matanya mengarah pada Wesker.

"Iya, kami memang pasukan Zeyynmaloth, senang rasanya kau mengenal kami."

Balas Wesker.

"Ternyata lebih tampan dari yang aku bayangkan... Em... Emm... Siapa namamu?"

Tanya Sabrina, kedua matanya mengarah pada Wesker.

"Aku Wesker, kamu Sabrina ya?"

Balas Wesker, dia kini berdiri untuk memperkenalkan diri.

"Apa apaan wanita ini? Dia berhasil membuat kakak ku lupa bahwa aku ini adik nya yang manis."

Dalam hati Westia berkata.

Wesker kini menoleh kearahnya Westia, dia melihat wajah Westia yang kesal terus saja menatap Sabrina.

"Oohhh tidak... Adik ku, aku tak akan berpaling dari mu, aku akan senantiasa mencintaimu selayaknya adik. Aku tak boleh lupa bahwa adik ku ini kesepian tanpa orang tua kami."

Dalam hati Wesker berkata.

Suasana yang tadinya serius menjadi aneh, Sabrina tampak obsessed kepada Wesker. Dengan ketampanan yang dimiliki Wesker, Sabrina sampai tak mahu memalingkan wajahnya.

"Duhh... Apa apaan ini."

Dalam hati William berkata begitu, tangan kanan William menyentuh dahi dan matanya merem.

"Baiklah, kita fokus kembali ke rencana penangkapan Karl."

Dante berkata demikian, dari posisi duduk menjadi posisi berdiri agar semua kembali fokus.

"Benar, kita harus fokus. Aku punya 1 rencana."

Ucap William.

"Apa rencana mu?"

Tanya Wesker.

Kini semua orang memperhatikan William.

"Pasukan Zeyynmaloth, saat malam nanti jangan lupa patroli dan menyamar lah menjadi warga biasa. Pantau area sekitar dan dan jangan lupa untuk mewaspadai orang yang mencurigakan."

William pun menjelaskan hal itu, peralihan posisi pun terjadi dari yang tadinya duduk sekarang berdiri.

"Untuk Sabrina dan Cody, kalian akan mempersiapkan pemasangan jebakan di tempat yang sekiranya akan menjadi target pencurian."

Tambah William.

"Ta... tapii..."

Cody mengatakan hal itu dengan wajah yang kemudian menunduk.

"Ppfff... Cody hanyalah Sherif yang jago dalam menembak. Bukan memasang jebakan."

Sabrina memotong ucapan Cody, tangan Sabrina menyilang di dada.

"Iya... Aku akui aku tak pandai dalam memasang jebakan."

Ucap Cody.

"Kalau begitu biar aku saja yang melakukan nya. Kau hanya perlu berada di tempat yang strategis dan menunggu kami melapor. Misal di atap dan saat ada yang melapor misal Dante, nantinya kau harus bergegas ke tempat Dante."

Ucap William.

"Aku tak mengerti, memang kita bisa saling melapor lewat apa?"

Tanya Cody.

"Pasukan Zeyynmaloth bisa saling melapor satu sama lain. Bisa dibilang ada sihir yang membuat kami bisa berkomunikasi jarak jauh, nahh nantinya agar kau bisa mendapat informasi, kau hanya perlu di dekatku."

Tambah William.

"Baiklah sekarang aku mengerti."

Balas Cody, matanya melirik kekiri ke kanan.

Cody sebenarnya tak begitu paham.

Beralih pada Death Yok. Raipope tampak sedang berbicara dengan Lewis. Mereka berdua berada di depan istana, namun bukan istana Dark Dicepratops.

"Aku terkesan, kau begitu cepat dalam melengkapi fasilitas kerajaan."

Ucap Raipope.

"Hasil kerja keras kita akhirnya membuahkan hasil. Ayo kita lihat lihat kedalam!"

Seru Lewis.

Mereka berdua pun berjalan masuk ke istana yang baru dibangun. Kemampuan sihir mengangkat benda dan bebatuan lah yang membuat istana ini terbentuk. Sementara yang membuat istana ini terhias dengan cantiknya itu karena Lewis terus saja menggunakan sihir menyamar dan membeli beberapa perhiasan di pasar negeri Tudor.

"Aku merasa puas akan kerja keras kita, lihatlah kau begitu effort dalam menghiasi istana ini."

Ucap Raipope, kakinya tak berhenti melangkah, matanya tak berhenti melihat lihat sekitar.

"Ini juga berkat bantuan mu kawan."

Balas Lewis, tangan nya merangkul pundak Raipope.

"Aku yakin, beberapa orang tak akan percaya istana ini dibangun hanya oleh 2 orang dan dalam waktu yang sesingkat ini."

Ucap Raipope.

"Hhemm...hehaha....haaaahahahaaa....."

Tawa Lewis bergema pada ruangan, mata Lewis merah menyala, seluruh jari menutupi jidat membuat tawa villain nya terasa.

"Aku memang sangat lah pantas berada di istana sendiri. Menjadi raja sendiri tanpa ada yang seenaknya mengatur."

Tambah Lewis.

"Kau tampak begitu suka saat mendapati kebebasan."

Balas Raipope.

"Jelas dong... Aku tak akan pernah mau kembali lagi ke Dark Dicepratops dan membiarkan diriku disuruh suruh lagi. Helena, memangnya dia siapa coba... Kemampuan dia berada dibawah ku."

Ucap Lewis dengan percaya dirinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!